Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat
ialah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Karya Tulis
Ilmiah”. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya, tapi kami berhasil mengerjakan makalah ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing yang
telah membantu kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi
konstribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi
sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan khususnya bagi kami
sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Amin Yaa Robbal ‘Alamiin

Palembang, 20 Oktober 2014

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 3
1.4 Manfaat ..................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 4
2.1 Pembahasan mengenai Hakikat Karya Ilmiah meliputi: ........................................... 4
2.2 Pengertian ................................................................................................................ 4
2.3 Ciri-ciri tulisan ilmiah ................................................................................................ 4
2.4 Tujuan Penulisan Karya Ilmiah .................................................................................. 4
2.5 Fungsi Karya Ilmiah ................................................................................................... 5
2.6 Manfaat Penulisan Karya Ilmiah ............................................................................... 5
3.1 Sikap Ilmiah ............................................................................................................... 5
4.1 Pengertian Metode Ilmiah ....................................................................................... 6
4.2 Ciri-ciri/Karakteristik Metode Ilmiah........................................................................ 6
5.1 Langkah-langkah Karya Ilmiah ................................................................................. 6
6. 1 Macam-Macam Karya Ilmiah ................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 12
7.1 KESIMPULAN ........................................................................................................... 12
7.2 SARAN ..................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada umumnya hakikat karya tulis ilmiah merupakan suatu tulisan yang
disusun secara sistematis dan bersifat lmiah. Sedangkan dalam karya ilmiah ada 7
sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada.contohnya : Sikap Ingin Tahu,
Sikap Kritis, Sikap Terbuka, Sikap Objektif, Sikap Rela, dan Sikap Berani. Serta
dalam Karya Ilmiah itu sendiri harus memiliki Metode ilmiah atau proses ilmiah
(bahasa Inggris: scientific method) yang merupakan proses keilmuan untuk
memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan
melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk
menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut
diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali,
hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. Maka dalam makalah ini akan
kami jelaskan tentang Definisi, Ciri-ciri, Tujuan, Fungsi, Manfaat dan Sikap
Terhadap Hakikat Karya tulis Ilmiah, Sikap Ilmiah, dan Metode Ilmiah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar Belakang yang disampaikan pada paparan di atas, ada
beberapa permasalahan yang bisa diangkut :
1. Apa pengertian Hakikat Karya Tulis Ilmiah dan Metode Ilmiah ?
2. Apa saja Ciri-ciri, Manfaat, Tujuan, Fungsi, Langkah-langkah dari
Hakikat Karya Tulis Ilmiah dan Metode Ilmiah ?
3. Bagaimana Sikap-sikap Ilmiah dalam penulisan Karya tulis Ilmiah ?

1.3 Tujuan
Sesuai Latar Belakang dan Rumusan Masalah yang disampaikan diatas,
beberapa tujuan yang ingin dicapai
1. Pengertian dari Hakikat Karya Tulis Ilmiah dan Metode Ilmiah
2. Mengenai Ciri-ciri, Manfaat, Tujuan, Fungsi, Langkah-langkah dari
Hakikat Karya Tulis Ilmiah dan Metode Ilmiah.
3. Mengetahui Sikap dari Metode Ilmiah

1.4 Manfaat
Manfaat penyusunan karya tulis ilmiah bagi penulis adalah berikut:
 Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
 Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
 Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
 Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
 Memperoleh kepuasan intelektual;
 Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
 Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian
selanjutnya
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pembahasan mengenai Hakikat Karya Ilmiah meliputi:


 Pengertian
 Ciri-ciri
 Tujuan penulisan
 Fungsi
 Manfaat

2.2 Pengertian
Karya ilmiah adalah suatu tulisan yang disusun secara sistematis dan
bersifat lmiah. Sistematis, artinya bahwa karya tulis tersebut disusun menurut
sistematiaka tertentu sehingga akan tampak keterkaitan antara bagia-bagian atau
unsur-unsur dalam tulisan tersebut. Bersifat ilmiah,artinya adalah bahwa karya
tulis tersebut menyajikan suatu deskripsi, gagasan, argumentasi, atau pemecahan
terhadap suatu masalah yang didasarkan pada fakta atau data (berbagai bukti
empiris) dan teori-teori yang telah diakui kesbenarannya.

2.3 Ciri-ciri tulisan ilmiah


a. Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan atau materi yang
dapat berupa deskripsi, gagasan, argumentasi, dan pemecahan terhadap
suatu permasalahan.
b. Pengetahuan atau materi yang disajikan tersebut didasarkan pada fakta,
data (kajian empiris), dan teori-teori yang telah diakui kebenarannya.
c. Mengandung kebenaran yang objektif serta kejujuran dalam penulisan
d. Bahasa yang digunakan harus bahasa yang baku dan banyak
menggunakan istilah-istilah teknis, disamping menggunakan kata-kata
yang bersifat denotatif.
e. Sistimatika penulisan mengikuti pola tertentu (Wardani, dkk.2008)

2.4 Tujuan Penulisan Karya Ilmiah


Adapun tujuan penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut:
a. Menyampaikan gagasan kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu.
Tujuan ini pada umumnya terkait dengan karya ilmiah berupa artikel yang
dimuat dalam berbagai media massa.
b. Memenuhi tugas yang diberikan sebagai suatu persyaratan dalam mata
kuliah tertentu atau penyelesaian studi, seperti penulisan makalah dan
skripsi.
c. Mendiskusikan suatu gagasan dengan kalangan tertentu dalam sebuah
pertemuan ilmiah.
d. Mengikuti perlombaan penulisan karya ilmiah.
e. Menyebarkan hasil penelitian kepada kalangan tertentu, seperti artikel hasil
penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal.
2.5 Fungsi Karya Ilmiah
Fungsi karya ilmiah yang dimaksud adalah fungsi karya ilmiah bagi
pembaca. Adapun fungsi tersebut adalah:
a. Sebagai bahan referensi apabila pembaca ingin membuat sebuah karya
ilmiah.
b. Sebagai bahan edukatif, yaitu sebagai sarana pendidikan yang dapat
meningkatkan wawasan seseorang dalam berbagai bidang ilmu.
c. Menyebarluaskan perkembangan ilmu pengetahuan kepada masyarakat
luas atau kelompok tertentu yang terkait (fungsi diseminatif).

2.6 Manfaat Penulisan Karya Ilmiah


Ditinjau dari segi penulisnya, manfaat penulisan karya ilmiah adalah
sebagai berikut :
a. Dengan menulis, kemampuan membaca kita akan semakin berkembang.
b. Penulis akan mendapat kesempatan berlatih untuk mengintegrasikan hasil
bacaannya dengan gagasannya sendiri, kemudian mengembangkannya
menjadi pemikiran atau gagasan yang lebih matang.
c. Meningkatkan keterampilan penulis dalam mengembangkan dan
menyajikan fakta dan data secara jelas dan sistematis.
d. Dengan menulis, penulis merasakan suatu kepuasan intelektual karena
penulis telah dapat menyajikan suatu pengetahuan kepada orang lain.

3.1 Sikap Ilmiah


Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut “Attitude” sedangkan istilah
attitude sendiri berasal dari bahasa latin yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap
secara mental yang bersifat untuk melakukan kegiatan.
Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985
:31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan
metode ilmiah, antara lain. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
a. Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya
tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya
b. Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi
sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-
banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-
tidaknya, dan sebagainya.
c. Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau
mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain,
walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan
orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
d. Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa
adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
e. Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang
lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas
sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal
dari pernyataan atau pendapat orang lain.
f. Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada
ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan
walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.
g. Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin
membuktikan hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang
ilmunya.

4.1 Pengertian Metode Ilmiah


Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method)
merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis
berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk
hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang
dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika
suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori
ilmiah.Metode ilmiah juga dapat didefinisikan sebagai cara menerapkan prinsip-
prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran
(Almadk,1939)

4.2 Ciri-ciri/Karakteristik Metode Ilmiah


a. Bersifat kritis dan analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses
yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk
pemecahan masalah.
b. Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan
yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.
c. Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi
yang sama dengan kondisi yang sama pula.
d. Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan
pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan.
e. Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di
lapangan.

5.1 Langkah-langkah Karya Ilmiah


a. Perumusan masalah. Pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas
batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di
dalamnya.
b. Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis.
Argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara
berbagai faktor yang saling mengikat dan membentuk konstelasi
permasalahan. Disusun secara rasional berdasarkan premis-premis ilmiah
yang teruji kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor empiris
yang relevan dengan permasalahannya.
c. Perumusan hipotesis. Jawaban sementara atau dugaan jawaban
pertanyaanyang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari
kerangka berpikir yang dikembangkan.
d. Pengujian hipotesis. Pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan
hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta
yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.
e. Penarikan kesimpulan. Penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan
itu ditolak atau diterima. Sekiranya dalam proses pengujian terdapat fakta
yang cukup yang mendukung hipotesis maka hipotesis itu diterima. Dan
sebaliknya sekiranya dalam proses pengujian tidak terdapat fakta yang
yang cukup yang mendukung hipotesis maka hipotesis itu ditolak.

Secara umum metode penulisan ilmiah meliputi langkah-langkah berikut:


1. Observasi awal.
Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah
pertama untuk melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk
mengumpulkan segala informasi yang berhubungan dengan topik tersebut melalui
pengalaman, berbagai sumber ilmu pengetahuan, dan berkonsultasi dengan ahli
yang sesuai.
 Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview,
dan lain-lain.
 Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, insinyur, dan lain-lain.
 Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan t

2. Mengidentifikasi masalah.
Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan.
Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan
jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak. Sebagai contoh:
Bagaimana cara menyimpan energi surya di rumah?
 Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.
 Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.
 Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.

2 Merumuskan atau menyatakan hipotesis.


Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang
penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan
atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah
dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui
penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian
ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.
 Gunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebagai dasar hipotesis
 Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen
3 Melakukan eksperimen.
Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang
diajukan. Perhitungkan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada
eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen:
variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. Variabel bebas merupakan
variabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang
diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol
adalah variabel yang selama eksperimen tetap dipertahankan.
 Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen.
 Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan
konstan.
 Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.
 Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.

4 Menyimpulkan hasil eksperimen.


Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan
pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis.
Alasan-alasan untuk hasil eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis
termasuk di dalamnya. Jika dapat dilakukan, kesimpulan dapat diakhiri dengan
memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut.

5.3 Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:


 Jangan ubah hipotesis.
 Jangan abaikan hasil eksperimen.
 Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai.
 Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan
penyebab ketidaksesuaian.
 Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang
eksperimen.

6. 1 Macam-Macam Karya Ilmiah

a. Artikel Ilmiah Popular


Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara
ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk
konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan
akademik tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan
penulisan ilmiah tidak begitu ketat. Artikel ilmiah popular biasanya dimuat di
surat kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau
induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.
Contoh Kata ilmiah Kata popular antara lain :

 Analogi Kiasan
 Anarki Kekacauan
 Bibliografi Daftar pustaka
 Biodata Biografi singkat
 Definisi Batasan
 Diskriminasi Perbedaan perlakuan
 Eksentrik Aneh

b. Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan
hasil penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam
bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan
artikel Ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak
mengurangi nilai keilmiahannya.
Artikel ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena itu, jurnal-jurnal
ilmiah mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel dapat dimuat.
Pada setiap komponen artikel ilmiah ada pehitungan bobot. Karena itu, jurnal
ilmiah dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang ahli dibidangnya. Jurnal-jurnal
ilmiah terakredetasi sangat menjaga pemuatan artikel. Akredetasi jurnal mulai dari
D, C, B, dan A, dan atau bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel
ilmiahnya ditebitkan pada jurnal internasional, pertanda keilmuawannya ‘diakui’.

c. Disertasi
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor
(Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi
dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor
dibidang masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan)
orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan
fakta valid dengan analisis terinci.
Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian
yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu
(tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta
menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru,
pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai
cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
d. Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan
tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana.
Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam
mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi ; metodologi
penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi,
terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan
(masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan
menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari
istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri
—sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat mendasar.
Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan
dilakukan mandiri.

e. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat
mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan
dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan
‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan
mempertahankannya pada ujian skripsi.
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut
didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung;
observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan.
Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah
sumbangan material berupa penemuan baru.

f. Kertas Kerja
Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat
dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan
pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada
‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu.
Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis
rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.

g. Makalah
Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi,
tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau
induktif (saja). Yang penting tidak berdasarkan opini belak.Makalah, dalam
tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling
‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan
keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh
ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.
Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan.
Karena itu, aturannya tidak seketad makalah para ahli. Bisa jadi dibuat
berdasarkan hasil bacaan tanpa menandemnya dengan kenyataan lapangan.
Makalah lazim dibuat berdasrakan kenyatan dan kemudian ditandemkan dengan
tarikan teoritis; mengabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya.
Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana.

h. Artikel
Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di
majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel adalah sebuah karangan prosa yang
dimuat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus
yang berkembang dalam masyarakat secara lugas.
Artikel merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan
yang tak tentu panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan,
mendidik, atau menghibur; sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah,
dan sebagainya; wujud karangan berupa berita.
Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang-
undang dasar atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat
kabar, majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita akan lebih jelas lagi dengan
penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan bahwa artikel adalah a literary
compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah
jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis Amerika
sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap,
atau pendirian subjektif mengenai masalah yang sedang dibahas disertai dengan
alasan dan bukti yang mendukung pendapatnya.

i. Esai
Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan
makin baik jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi,
pengetahuan dengan perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya. Tujuannya
selalu sama, yaitu mengekspresikan opini, dengan kata lain semuanya akan
menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai analisa akhir.
Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak hanya sekadar
menunjukkan fakta atau menceritakan sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini
penulis di antara fakta-fakta dan pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus
memiliki sebuah opini sebelum menulis esai.

j. Opini
Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada
keyakinan yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang
nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada dalam pikiran seseorang; apa
yang dipikirkan seseorang; penilaian.

k. Fiksi
Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa
kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat
sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan
sebagainya adalah hal-hal penting yang memerlukan perhatian tersendiri. Meski
demikian, dengan kisah (bisa juga data) yang asalnya dari imajinasi pengarang
tersebut, tulisan fiksi memungkinkan kebebasan bagi seorang pengarang untuk
membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan
yang ingin ia sampaikan kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang
dimiliki pengarang fiksi tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya kebebasan
bagi pembaca untuk menginterpretasikan makna yang terkandung dalam tulisan
tersebut. Artinya, fiksi sangat memungkinkan adanya multi interpretasi makna.
Para pendukung tulisan fiksi meliputi: novelis, cerpenis, dramawan dan kadang
penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan ini.
BAB III
PENUTUP

7.1 KESIMPULAN
Dengan demikian kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pengertian
dari Hakikat Karya Tulis Ilmiah merupakan suatu tulisan yang disusun secara
sistematis dan bersifat lmiah. Yang berdasarkan suatu sikap dan metode ilmiah
yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari dari hasil
pengamatan, peninjauan, penelitian, dan bidang tertentu dan bersantun bahasa
dan isinya dapat di pertanggung jawabkan kebenaranya dan keilmiahannya.

7.2 SARAN
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan
dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat memberikan
kritikan dan masukan yang bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Alex & Dr.H.Achmat H.P.2010. Bahasa Indonesia untuk perguruan Tinggi.
Jakarta : Kencana.
Dwilok, Bambang & Riana, Rati. 2001. Tehknik menulis Karya Tulis Ilmiah.
Jakarta: Rieneka Cipta.
Pamungkas, sri. 2012. Bahasa Indonesia dalam berbagai perspektif. Yogyakarta:
Andi.

Bloger templless
Sumber :
Fkip. 2011. Pengertian karya tulis ilmiah. http://www.fkip.untagbanyawangi.ac.id/
indexs.php /option=com_content&view=article&id=27:pengertian-karya-tulis
ilmiah&catid=5:artikel& Itemid=43. Senin, 22 september 2014
Park, leo. 2011. Ciri-ciri metode ilmiah. http://leopark62.wordpress.com/tag/
karakteristik-dan-ciri-ciri-metode-ilmiah/.senin, 22 september 2014
Rara. 2013. Metode ilmiah. http://rararirureroo.blogspot.com/2013/06/metode-
ilmiah-definisi-tujuan-langkah.html (22 september 2014)

Pratiwi. 2012. Karya ilmiah. http://pratiwi-19.blogspot.com/2012/03/karya ilmiah.


html. selasa, 23 september 2014

Kusrinni, nani. 2012. jenis dan macam karya tulis ilmiah. http://nanikusrinni.blog
spot.com /2012/03/jenis-dan-macam-karya-tulis-ilmiah.html.selasa,23 september
2014

Anda mungkin juga menyukai