Anda di halaman 1dari 4

Fungsi Pengendalian.

1. Ada beberapa Prinsip Pengawasan yaitu :


a. Mencerminkan sifat dari yang diawasi.
b. Dapat diketahui dengan segera penyimpangan yang terjadi.
c. Mencerminkan pola organisasi.
d. Dapat mudah dipahami.
e. Dapat segera diadakan perbaikan.

2. Jenis pengawasan :
 Pengawasan dari segi waktu.
Pengawasan dari segi waktu dapat dilakukan secara preventif dan secara respresif.
Alat yang dipakai untuk pengawasan adalah perencanaaan dan budget, sedangkan
pengawasan secara represif menggunakan alat budget dan laporan.

 Pengawasan dilihat dari segi obyek.


Pengawasan dari segi obyek adalah pengawasan terhadap produksi, keuangan, aktivitas
karyawan , dan sebagainya. ada juga yang mengatatakan , pegawasan dari segi obyek
merupakan pengawasan administratif dan pengawasan operatif.
Contohnya : pengawasan administratif yaitu pengawasan anggaran , inspeksi,
pengawasan order (standing orders), dan pengawasan kebijakan ( poli-cies control ).

 Pengawasan Dilihat dari Segi Subyek.


Pengawasan dari segi subyek terdiri dari pengawasan intern dan pengawasan ekstren.

3. Cara pengawasan terdiri dari empat cara yaitu :


 Mengawasi langsung di tempat ( personel inspections).
 Melalui laporan lisan ( oral report ).
 Melalui tulisan ( written report ).
 Melalui penjagaan khusus ( control by exeption ).

4. Adanya tolak ukur dalam pengawasan :


Tolak ukur fisik / normalisasi.
a. Kualitas hasil produksi.
b. Kuantitas hasil produksi.
c. Waktu penyelesaian.

Tolak ukur nonfisik.


Tolak ukur nonfisik seperti, hal-hal yang dapat dirasakan, tapi tidak dapat dilihat
dan dipakai intangible standard.
Ada pun jenis – jenis pengawasan .
1. Pengawsan Intern.
Pengawasan dalam intern biasanya dilakukan oleh bagian pengawasan
perusahaan ( internal auditor ).
Ada beberapa laporan tertulis dari bawahan kepada atasan pada umumnya
terdiri dari :
a. Laporan harian.
Laporan harian perusahaan yang sedang besarnya terdiri dari :
 Laporan mengenai order yang diterima.
 Laporan mengenai faktur yang dikeluarkan.
 Laporan tentang pengaadaan mesin-mesin kantor.
 Laporan efisiensi tenaga kerja.
 Laporan overhead.

b. Laporan mingguan.
 Laporan mengenai order yang belum dipenuhi.
 Laporan mengenai bahan – bahn yang terbuang.
 Laporan biaya overhead di masing – masing bagian.

c. Laporan bulanan.
 Laporan laba kotor ( gross profit analysis ).
 Laporan analisis biaya penjualan.
 Laporan rugi laba dan neraca
 Laporan analisis budget setiap bagian.

d. Laporan khusus.
 Laporan persediaan barang.
 Laporan efisiensi bagian – bagian.

2. Pengawasan Ekstern.
Adapun jenis pemeriksaan yang umum dalam pengawasan ekstern yaitu :
a. Pemeriksaan umum.
Pemeriksaan umum atau general audit adalah pemeriksaan rutin tentang
kebenaran data administrasi perusahaan, dalam pelaksanaan
pembukuannya.
b. Pemeriksaan khusus.
Pemeriksaan khusu atau special investigation adalah suatu pemeriksaan
khusus yang ditugaskan kepada akuntan public.
c. Pemeriksaan neraca.
Pemeriksaan neraca dikenal juga dengan balance sheet audit artinya suatu
pemeriksaan khusus terhadap neraca perusahaan.

d. Pemeriksaan sempurna.
Pemeriksaan sempurna atau detail audit berhubungan erat dengan
pemeriksaan khusus.

3. Langkah – langkah dasar dalam proses pengendalian.


Memurut Mochler dalam Stoner James , A.F. ( 1988 ) menetapkan empat
langkah dasar dalam proses pengendalian.
 Menentukan standar dan metode yng digunakan untuk mengukur
prestasi.
 Mengukur prestasi kerja.
 Menganalisis apakah prestasi kerja memenuhi syarat.
 Mengambil tindakan korektif.

4. Jenis – jenis Metode Pengendalian.


 Pengendalian Pra- tindakan ( pre- action control ).
Menurut konsep pengendalian, suatu tindakan bisa diambil bila
sumber daya manusia, bahan dan keuangan diseleksi dan tersedia
dalam jenis , jumlah dan mutu yang tepat.

 Pengendalian Kemudi ( steering controls) atau pengawasan umpan


maju ( feedforward controls ).
Metode ini dibentuk untuk , mendetesi penyimpangan dari beberapa
standar atau tujuan tertentu dan memungkinkan pengambilan tidakan
koreksi dimasa yang akan dating.

 Pengendalian secara skrining atau pengendalian Ya / Tidak (


screening or yes/no controls ).
Metode ini digunakan untuk melakukan penelitian ganda, ketika
pengamanan terhadap resiko tindakan manajer sangat diperhatikan.
 Pengendalian Purna – Karya ( Post – action controls ).
Pengendalian ini digunakan untuk melihat adanya penyimpangan arah
dan tujuan perusahaan setelah kegiatan selesai. Pengendalian ini
hamper mirip dengan evaluasi yang waktu pelaksanaannya tetap.

Anda mungkin juga menyukai