Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PSIKOSOSIAL YANG MEMPENGARUHI PROSES

PENYEMBUHAN ULKUS DIABETIKUM

Pengelolaan diri pasien yang efektif diperlukan untuk mencegahnya komplikasi dari diabetes
(Zulman, Rosland, Choi, Langa, & Heisler, 2012). Komplikasi mayor yang paling sering terjadi
pada pasien diabetes adalah penyakit kaki diabetes. Penyakit kaki diabetes diawali dengan
berkurangnya sensasi pada kaki, iskemia dan ulkus diabetes. 50 % pasien diabetes akan
mengalami neuropaty diabetes dan 15% sampai 25 % akan berkembang menjadi ulkus diabetik
(Helen, Declan, D, Kirsty, & Georgina, 2017). Sejumlah faktor psikososial telah dikaitkan
dengan manajemen diri diabetes. Misalnya, individu dengan tingkat self-efficacy diabetes yang
lebih tinggi, pengetahuan yang tinggi tentang diabetes dan pemahaman yang lebih baik tentang
status diabetes dan risiko komplikasi memiliki kontrol diri diabetes yang lebih baik. Tekanan
emosional, Distress tentang diabetes, perasaan putus asa tentang rencana perawatan,
mengkhawatirkan gula darah rendah atau komplikasi penyakit jangka panjang, dan kesulitan
ekonomi juga telah terbukti mempengaruhi kontrol glikemik (Cosansu & Erdogan, 2014;
Gonzalez-Zacarias, Mavarez-Martinez, Arias-Morales, Stoicea, & Rogers, 2016; Ogbera &
Adeyemi-Doro, 2011; Zulman et al., 2012). Semakin buruk kontrol glikemik maka akan semakin
menigkatkan resiko komplikasi diabetik.
Vedhara et al., 2010 mengatakan koping diri dan depresi mempengaruhi proses penyembuhan
luka diabetes, ini sejalan dengan sistematic review yang dilakukan oleh Robinson, Norton,
Jarrett, & Broadbent tahun 2017 dimana stress psikososial memperpanjang waktu penyembuhan
luka. Simson et al., 2008 menyatakan intervensi psikososial selama melakukan perawatan luka
diabetes dapat mengurangi kecemasan dan tingkat depresi pada pasien dengan luka diabetikum.
Auliana, Yunir, Putranto, & Nugroho, 2015 menyatakan Depresi cenderung meningkatkan risiko
atau kemungkinan tidak terjadinya perbaikan infeksi ulkus kaki diabetik.
Ada beberapa faktor yang menjelaskan kenapa stress psikologik dapat mempengaruhi proses
penyembuhan luka. Pertama stress mungkin ada Efek terhadap hipotalamus-hipofisis-adrenal
(HPA) dan sumbu simpatik-adrenalmedullary. Sumbu HPA dan SAM mengatur pelepasan
hormon hipofisis dan adrenal termasuk kortisol dan katekolamin (epinefrin dan norepinefrin).
Pelepasan kortisol dan katekolamin dapat menyebabkan perubahan trafik seluler, proliferasi,
produksi antibodi, dan sekresi sitokin. Stres kronis mengurangi sitokin pro-inflamasi, matriks
metaloproteinase, dan neutrofil dalam penyaringan di lokasi luka, yang semuanya sangat penting
fase awal perbaikan luka. Suasana negatif lainnya telah dikaitkan dengan perubahan
neuroendokrin serupa akibat aktivasi Sumbu HPA dan SAM. Misalnya, depresi dan kecemasan
mempengariuhi fungsi imun karena penguranga produksi sitokin pro-inflamasi. Penyebab lain
kenapa stres, kecemasan, dan depresi dapat mempengaruhi penyembuhan luka karena secara
tidak langsung keadaan psikologis mempengaruhi pola perilaku kesehatan (seperti pilihan
makanan yang buruk, merokok, alkohol, kurang tidur, kurang berolahraga, dan kurang kepatuhan
terhadap pengobatan). Selain itu keadaan psikologis meningkatkan rasa sakit, yang juga
mempengaruhi pelepasan hormon terkait stres. Rasa sakit sangat relevan dalam Konteks
penyembuhan karena cedera akan dikaitkan dengan beberapa tingkat kesusahan. Level tinggi
Rasa sakit atau rasa sakit yang diharapkan tidak hanya meningkatkan tingkat kesusahan, tapi
juga mengganggu penyembuhan proses (Gouin & Kiecolt-Glaser, 2011; Robinson et al., 2017)
Berdasarkan fenomena diatas peneliti ingin menganalisa faktor-faktor psikososial apa saja yang
dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka.

Referensi :
Auliana, A., Yunir, E., Putranto, R., & Nugroho, P. (2015). Pengaruh Depresi Terhadap
Perbaikan Infeksi Ulkus Kaki Diabetik. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 2(4), 212–216.
Cosansu, G., & Erdogan, S. (2014). Influence of Psychosocial Factors on Self-Care Behaviors
and Glycemic Control in Turkish Patients With Type 2 Diabetes Mellitus. Journal of
Transcultural Nursing, 25(1), 51–59. https://doi.org/10.1177/1043659613504112
Gonzalez-Zacarias, A. A., Mavarez-Martinez, A., Arias-Morales, C. E., Stoicea, N., & Rogers,
B. (2016). Impact of Demographic, Socioeconomic, and Psychological Factors on Glycemic
Self-Management in Adults with Type 2 Diabetes Mellitus. Frontiers in Public Health,
4(September). https://doi.org/10.3389/fpubh.2016.00195
Gouin, J. P., & Kiecolt-Glaser, J. K. (2011). The Impact of Psychological Stress on Wound
Healing: Methods and Mechanisms. Immunology and Allergy Clinics of North America,
31(1), 81–93. https://doi.org/10.1016/j.iac.2010.09.010
Helen, M., Declan, D., D, M. C., Kirsty, W., & Georgina, G. (2017). Psychological interventions
for treating and preventing recurrence of foot ulcers in people with diabetes. Cochrane
Database of Systematic Reviews, (10). https://doi.org/10.1002/14651858.CD012835
Ogbera, A., & Adeyemi-Doro, A. (2011). Emotional distress is associated with poor self care in
type 2 diabetes mellitus. Journal of Diabetes, 3(4), 348–352. https://doi.org/10.1111/j.1753-
0407.2011.00156.x
Robinson, H., Norton, S., Jarrett, P., & Broadbent, E. (2017). The effects of psychological
interventions on wound healing: A systematic review of randomized trials. British Journal
of Health Psychology, 22(4), 805–835. https://doi.org/10.1111/bjhp.12257
Simson, U., Nawarotzky, U., Friese, G., Porck, W., Schottenfeld-Naor, Y., Hahn, S., … Kruse, J.
(2008). Psychotherapy intervention to reduce depressive symptoms in patients with diabetic
foot syndrome. Diabetic Medicine, 25(2), 206–212. https://doi.org/10.1111/j.1464-
5491.2007.02370.x
Vedhara, K., Miles, J. N. V, Wetherell, M. A., Dawe, K., Searle, A., Tallon, D., … Campbell, R.
(2010). Coping style and depression influence the healing of diabetic foot ulcers:
Observational and mechanistic evidence. Diabetologia, 53(8), 1590–1598.
https://doi.org/10.1007/s00125-010-1743-7
Zulman, D. M., Rosland, A. M., Choi, H. J., Langa, K. M., & Heisler, M. (2012). The influence
of diabetes psychosocial attributes and self-management practices on change in diabetes
status. Patient Education and Counseling, 87(1), 74–80.
https://doi.org/10.1016/j.pec.2011.07.013

Anda mungkin juga menyukai