Anda di halaman 1dari 4

KEAMANAN KERJA DI LABORATORIUM

No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :


LAB.SPO.136 00 1/4

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR Direktur RS. Stella Maris Makassar
PROSEDUR
OPERASIONAL
11 Mei 2005 dr. Thomas Soharto,M.Kes
Keamanan kerja di laboratorium adalah bagian dari upaya keselamatan
laboratorium yang menjadi tanggung jawab bersama antara pimpinan dan
PENGERTIAN
Petugas yang bekerja di laboratorium mengingat adanya bahaya
penularan dari sampel.
Melindungi petugas laboratorium dan orang disekitarnya dari resiko
TUJUAN terkena gangguan kesehatan, akibat kegiatannya yang berhubungan
dengan mikroorganisme, parasit, virus maupun reagen yang berbahaya.
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Stella Maris Makassar No.
1119.DIR.SM.SK.IN.V.2015, Tentang Kesehatan Dan Keselamatan
Kerja (K3) Instalasi Laboratorium. “Dalam melaksanakan tugasnya,
KEBIJAKAN
setiap SDM di Instalasi Laboratorium diwajibkan mengenakan Alat
Pelindung Diri (APD) sesuai dengan ketentuan Standar Prosedur
Operasional (SPO) yang telah ditetapkan.”
Penggunaan Jas Laboratorium
1. Gunakan jas laboratorium guna melindungi diri dari bahan-bahan
yang dapat menularkan penyakit, dan melepaskan jas laboratorium
jika selesai bekerja.
PROSEDUR 2. Cuci tangan dengan cairan antiseptik sebelum dan sesudah bekerja.

Penggunaan Sarung Tangan


Cuci tangan dengan cairan antiseptik sebelum dan sesudah menggunakan
sarung tangan.
KEAMANAN KERJA DI LABORATORIUM

No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :

LAB.SPO.136 00 2/4

Wadah Penampung Spesimen


1. Wadah penampung harus terbuat dari gelas atau plastik yang tidak
mudah pecah dan tidak bocor.
2. Wadah harus diberi label yang jelas dan lengkap.
3. Formulir permintaan pemeriksaan harus lengkap dan jangan ditempel
pada wadah.

Pengiriman Sampel ke Laboratorium


1. Sebaiknya diletakkan di dalam rak, dalam posisi tegak agar terhindar
dari kebocoran atau tumpah.

Membuka Wadah / Tempat Spesimen


1. Harus dilakukan dengan hati-hati, terutama bila wadah sampel pecah
atau bocor.
2. Desinfektan harus tersedia.
PROSEDUR

Teknik Penggunaan Pipet dan Alat Bantu Pipet


1. Harus selalu menggunakan alat bantu pipet, tidak boleh memipet
dengan mulut.
2. Jangan meniup udara melalui cairan yang mengandung bahan
infeksius.
3. Bahan infeksius jangan dicampur dengan cara menghisap dan
mengeluarkan melalui pipet.
4. Cairan jangan ditiup keras-keras dari pipet.
5. Kalau ada cairan yang menetes dari pipet jatuh di meja kerja,
gunakan kain yang dibasahi larutan Germisep untuk membersihkan
meja kerja.
6. Pipet yang terkontaminasi harus direndam dalam cairan Extran
selama 5 jam.
KEAMANAN KERJA DI LABORATORIUM

No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :

LAB.SPO.136 00 3/4

Teknik menghindari Penyebaran Bahan Infeksius


1. Gunakan masker penutup mulut dan hidung.
2. Pada waktu mensterilkan ose, pemanasan sebaiknya dimulai dari
pangkal ose lalu ke ujung.
3. Letakkan posisi api bunsen di depan tabung sampel yang akan
diperiksa, sehingga berada pada posisi tengah antara petugas dan
sampel.
4. Pada waktu membuka tutup sampel dalam tabung, bibir tabung
dilewatkan pada api bunsen.
5. Bersihkan meja kerja pada pagi hari sebelum bekerja dan setelah
selesai bekerja dengan menggunakan kain yang dibasahi larutan
Germisep.

Teknik pencegah tertelan bahan infeksi, persentuhan dengan kulit


dan mata
1. Partikel-partikel hasil percikan yang terlepas pada waktu manipulasi
mikrobiologi akan cepat melekat pada permukaan meja kerja dan
PROSEDUR tangan petugas.
2. Tidak boleh menyentuh mulut dan mata selama bekerja.
3. Tidak makan dan minum di ruang kerja laboratorium.
4. Tidak merokok diruang laboratorium.

Teknik mencegah injeksi dengan bahan infeksius


1. Injeksi dapat terjadi dari kecelakaan dengan jarum suntik, pipet
pasteur dan tabung yang pecah.
2. Kecelakaan oleh karena tertusuk jarum dapat dikurangi dengan :
a. Bekerja dengan hati-hati
b. Bekerja sesuai prosedur yang benar.
3. Gunakan pipet pasteur yang terbuat dari plastik untuk mengganti
pipet yang terbuat dari gelas.
4. Tidak menggunakan alat-alat gelas yang sudah pecah ujungnya.
KEAMANAN KERJA DI LABORATORIUM

No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :

LAB.SPO.136 00 4/4

Teknik pemisahan serum


1. Hanya petugas yang telah diberi pelatihan yang boleh menangani
PROSEDUR pemisahan serum.
2. Harus selalu menggunakan sarung tangan.
3. Tidak menuang darah dan serum tapi memipet dengan hati-hati.

UNIT TERKAIT Instalasi Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai