Anda di halaman 1dari 6

TEKTONIK LEMPENG

NUR AFNI /L111 16 512


Berdasarkan terminologi geologi, lempeng adalah batuan padat, berbentuk menyerupai
balok yang bersifat kaku dan berukuran sangat besar. Kata tektonik berasal dari bahasa Yunani
yang artinya “membangun”. Berdasarkan dua suku kata ini maka kata “tektonik
lempeng” merujuk pada bagaimana permukaan Bumi dibangun dari lempeng-lempeng atau
penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer
bumi. Teori tektonik lempeng pada dasarnya adalah suatu teori yang menjelaskan mengenai
sifat-sifat bumi yang mobil/dinamis yang disebabkan oleh gaya yang berasal dari dalam bumi.
Teori Tektonik Lempeng berasal dari Hipotesis Pergeseran Benua (continental drift)
yang dikemukakan Alfred Wegener tahun 1912 dan dikembangkan lagi dalam bukunya The
Origin of Continents and Oceans terbitan tahun 1915. Ia mengemukakan bahwa benua-benua
yang sekarang ada dulu adalah satu bentang muka yang bergerak menjauh sehingga
melepaskan benua-benua tersebut dari inti bumi seperti “bongkahan es” dari granit yang
bermassa jenis rendah yang mengambang di atas lautan basal yang lebih padat. Namun, tanpa
adanya bukti terperinci dan perhitungan gaya-gaya yang dilibatkan, teori ini dipinggirkan.
Mungkin saja bumi memiliki kerak yang padat dan inti yang cair, tetapi tampaknya tetap saja
tidak mungkin bahwa bagian-bagian kerak tersebut dapat bergerak-gerak. Di kemudian hari,
dibuktikanlah teori yang dikemukakan geolog Inggris Arthur Holmes tahun 1920 bahwa tautan
bagian-bagian kerak ini kemungkinan ada di bawah laut. Terbukti juga teorinya bahwa arus
konveksi di dalam mantel bumi adalah kekuatan penggeraknya.
Penelitian tentang dasar laut dalam, sebuah cabang geologi kelautan yang berkembang
pesat pada tahun 1960-an memegang peranan penting dalam pengembangan teori ini. Sejalan
dengan itu, teori tektonik lempeng juga dikembangkan pada akhir 1960-an dan telah diterima
secara cukup universal di semua disiplin ilmu, sekaligus juga membaharui dunia ilmu bumi
dengan memberi penjelasan bagi berbagai macam fenomena geologis dan juga implikasinya di
dalam bidang lain seperti paleogeografi dan paleobiologi.
Prinsip utama dari tekkonik lempeng yaitu bagian lapisan luar, interior bumi dibagi
menjadi lapisan litosfer dan lapisan astenosfer berdasarkan perbedaan mekanis dan cara
terjadinya perpindahan panas. Llitosfer lebih dingin dan kaku, sedangkan astenosfer lebih
panas dan secara mekanik lemah. Prinsip kunci tektonik lempengan adalah bahwa litosfer
terpisah menjadi lempengan-lempengan tektonik yang berbeda-beda. Lempengan ini bergerak
menumpang di atas astenosfer yang mempunyai viskoelastisitas sehingga bersifat seperti
fluida.
Lapisan kerak Bumi (litosfir) terpecah-pecah dalam 13 lempeng besar dan beberapa
lempeng kecil, yaitu : Lempeng Pasifik (Pasific plate), Lempeng Eurasia (Eurasian plate),
Lempeng India-Australia (Indian-Australian plate), Lempeng Afrika( Africanplate), Lempeng
Amerika Utara (North American plate), Lempeng Amerika Selatan (South American plate),
Lempeng Antartika ( Antartic plate) ,Lempeng Nasca (Nasca plate), Lempeng Arab ( Arabian
plate),LempengKaribia(Caribian plate). Lempeng Philippines (Phillippines plate), Lempeng
Scotia (Scotia plate),Lempeng Cocos (Cocos plate).
Gambar 1. Lempeng-lempeng utama litosfir

Batas/pergerakan Lempeng Tektonik :

Gambar 2. Pergerakan-pergerakan lempeng tektonik

1. Divergen:
Batas divergen adalah batas antar lempeng yang saling menjauh satu dan lainnya.
Pemisahan ini disebabkan karena adanya gaya tarik (tensional force) yang
mengakibatkan naiknya magma kepermukaan dan membentuk material baru berupa
lava yang kemudian berdampak pada lempeng yang saling menjauh menyebabkan
terbentuknya/ memekarnya dasar samudra dan terbentuknya punggungan tengah
samudera ( mid-ocean ridge ), serta aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan
lava basa berstruktur basalts.
Gambar 3. Batas Divergen

2. Convergen
Terjadi jika dua lempeng bergesekan mendekati satu sama lain sehingga membentuk
zona subduksi jika salah satu lempeng bergerak di bawah yang lain, atau tabrakan
benua (continental collision) jika kedua lempeng mengandung kerak benua. Zona
subduksi adalah batas lempeng yang berupa tumbukan lempeng dimana lsalah satu
empeng menyusup ke dalam perut bumi dan lempeng lainnya terangkat ke permukaan.

Gambar 4. Batas Convergen


3. Transform
Batas antar lempeng yang saling berpapasan dan terjadi jika lempeng bergerak dan
mengalami gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar transform
(transform fault).

Gambar 5. Batas Transform


Akibat dari pergerakan lempeng-lempeng tersebut te
rjadilah aktivitas geologi, seperti:
•Vulkanisme
•Gempa bumi
•Mineralisasi
•Pengangkatan Pegunungan

Penggerak Pergerakan Lempeng

Pergerakan lempeng tektonik bisa terjadi karena kepadatan relatif litosfer samudera dan
karakter astenosfer yang relatif lemah. Pelepasan panas dari mantel telah didapati sebagai
sumber asli dari energi yang menggerakkan lempeng tektonik. Pandangan yang disetujui
sekarang, meskipun masih cukup diperdebatkan, adalah bahwa kelebihan kepadatan litosfer
samudera yang membuatnya menyusup ke bawah di zona subduksi adalah sumber terkuat
pergerakan lempengan.
Pada waktu pembentukannya di mid ocean ridge, litosfer samudera pada mulanya
memiliki kepadatan yang lebih rendah dari astenosfer di sekitarnya, tetapi kepadatan ini
meningkat seiring dengan penuaan karena terjadinya pendinginan dan penebalan. Besarnya
kepadatan litosfer yang lama relatif terhadap astenosfer di bawahnya memungkinkan terjadinya
penyusupan ke mantel yang dalam di zona subduksi sehingga menjadi sumber sebagian besar
kekuatan penggerak-pergerakan lempengan.
DAFTAR PUSTAKA

Alfred Wegener (1966). The Origin of Continents and Oceans. Courier Dover. p. 246.
ISBN 0486617084.

Hughes Patrick. "Alfred Wegener (1880-1930): A Geographic Jigsaw Puzzle". On the Shoulders
of Giants. Earth Observatory, NASA. Retrieved 2007-12-26. "... on January 6, 1912

Hughes Patrick. "Alfred Wegener (1880-1930): The Origin of Continents and Oceans". On the
Shoulders of Giants. Earth Observatory, NASA. Retrieved 2007-12-26. "By his third edition
(1922).

Joly J (1909). Radioactivity and Geology: An Account of the Influence of Radioactive Energy on
Terrestrial History. London: Archibald Constable. p. 36. ISBN 1402135777.

Matthews III, William H., Geology Made Simple, 1967, Made Simple Books, Doubleday &
Company, Inc., garden City, New York

Thomson W (1863). "On the secular cooling of the earth". Philosophical Magazine 4 (25): 1–14.
doi:10.1080/14786435908238225.

https://www.academia.edu/6464227/Tektonik_Lempeng

http://www.volcano.si.edu/world/find_regions.cfm

http://www.list of volcanoes in Indonesia-Wikipedia,the free encyclopedia.htm

Anda mungkin juga menyukai