Anda di halaman 1dari 3

BIOLOGI LAUT(A)

OLEH: NUR AFNI/L111 16 512

Perna viridis

Saya adalah Perna viridis. Saya masuk kedalam kelas Bivalvia yang hidup di laut
terutama di daerah intertidal (Pengaruh Pasang-Surut). Saya memiliki cangkang berbentuk
segitiga lonjong dengan garis-garis pertumbuhan pada cangkang bagian luar yang jelas.
Cangkang saya tipis dan simetris yang dapat dibuka tutup dengan umbo (puncak cangkang)
yang melengkung ke depan. Saya memiliki cangkang berwarna hijau agak kebiruan di
bagian tepi dan agak keperakan di bagian tengah serta bagian dalam berwarna putih
keperakan seperti mutiara. Saya mempunyai kaki yang merupakan pelebaran dari tubuh
yang berbentuk pipih lateral seperti kapak kecil .

Selain itu, saya memiliki byssus yang kuat untuk menempel di substrat agar saya
tidak terbawa oleh ombak. Byssus adalah organ tubuh yang bentuknya seperti rambut atau
serat yang berwarna hijau kehitaman. Byssus dihasilkan dari sekresi cairan atau zat
benang byssus, yaitu proses gerakan berenang dan kebiasaan berputar-putar sehingga
cairan atau zat akan mengalir keluar dari lubang pada kaki dan segera akan mengeras saat
beraksi dengan air laut. Saya memiliki otot yang berfungsi untuk menempelkan mantel
pada cangkang. Biasanya pada saat pasang tertinggi saya akan menempel pada kedalaman
2-4 meter di bawah permukaan air laut. saya adalah organisme yang hidup sesil sehingga,
kemungkinan limbah atau racun akan masuk kedalam tubuh saya.

Saya bersifat pikilotermik, yaitu apabila suhu meningkat maka laju metabolisme
saya juga akan meningkat. Suhu memiliki peranan penting dalam hal pertumbuhan,
aktivitas makan dan fisiologi energi. Respon cepat terhadap penurunan suhu adalah
menurunnya laju filtrasi. Spesies seperti saya hidup berkelompok sehingga pada saat
terjadi perubahan suhu, kami tetap menjaga kelembaban tubuh dangan adanya sisa-sisa air
yang terdapat disela-sela cangkang. Selain itu juga memiliki sifon yang berfungsi untuk
keluar masuknya air.

Saya adalah biota laut yang mempunyai kondisi tubuh mampu beradaptasi pada
lingkungan salinitas yang tinggi. Hal ini dikarenakan adanya kompensasi fisiologis dari
jaringan pencernaan dan otot sebagai jaringan pengatur. Laju filtrasi pada salinitas tinggi
akan meningkat karena metabolisme juga meningkat. Saya berusaha beradaptasi
mempertahankan kondisi tubuh terhadap lingkungan sehingga membutuhkan energi yang
lebih besar dari kondisi normalnya.
Selain itu ada juga adaptasi terhadap predator yakni dengan meningkatkan
ketebalan cangkangnya agar predator tidak mencapai jaringan dalam tubuh, meningkatkan
ukuran otot adduktor untuk menutup erat cangkang.
DAFTAR PUSTAKA
Cappenberg, H. A. (2008). BEBERAPA ASPEK BIOLOGI KERANG HIJAU Perna viridis Linnaeus
1758. Jakarta: Bidang Sumberdaya Laut, Pusat Penelitian Oseanologi-LIPI.

HIDAYAT, K. (2017). PERFORMA PERTUMBUHAN KERANG HIJAU (Perna viridis Linn, 1758) DAN
IKAN BAWAL BINTANG(Trachinotus blochii Lacepde,1801)YANG DIBUDIDAYA SECARA
POLIKULTUR DAN MONOKULTUR DI PULAU PASARAN. Lampung: Fakultas Pertanian
Universitas Lampung. Universitas Lampung.

http://digilib.unila.ac.id/7302/16/BAB%20II.pdf

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15264566

https://sta.uwi.edu/fst/lifesciences/sites/default/files/lifesciences/documents/ogatt/Perna_viri
dis - Asian Green Mussel.pdf

Anda mungkin juga menyukai