Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1 METODE PENELITIAN (A)

RESUME PAPER EKSPERIMEN DAN SURVEI

OLEH :

NURAFNI

L111 16 512

METODE PENELITIAN KELAUTAN (A)

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2019
PAPER SURVEI

ISOLASI DAN PENGAMATAN MORFOLOGI KOLONI BAKTERI KITINOLITIK


(Isolation and Observation of Morphology of Chitinolytic Bacteria Colony)
Lenni Fitri1, Yekki Yasmin2
1,2 Jurusan Biologi FMIPA Unsyiah, Darussalam Banda Aceh
E-mail: l.fitri_bio@yahoo.com.id

Paper ini merupakan paper yang termasuk dalam kategori survei, karena data yang diambil
kemudian hanya dikoleksi atau dikumpulkan berdasarkan jenis morfologi bakteri kitinolitik.
Tabel di atas memperlihatkan bahwa semua isolat yang berasal dari kawasan sungai memiliki
bentuk koloni bulat, hampir semua isolat berbentuk tepian koloni rata, hanya satu yang bergerigi.
Ukuran koloni yang diperoleh berkisar antara 1,5 mm hingga 3,0 mm. Empat isolat berwarna
putih kekuningan dan tiga lainnya berwarna putih susu. Tiga isolat bersifat gram positif,
sedangkan empat isolat lainnya bersifat gram negatif dengan bentuk sel basil dan kokus.
SIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Hasil isolasi
didapat 18 sampel yang mampu tumbuh pada media agar kitin. Tujuh isolat dari kawasan laut,
empat isolat dari kawasan tambak dan tujuh isolat dari kawasan sungai. Hasil pengamatan
morfologi koloni bakteri menunjukkan bahwa seluruh isolat memiliki bentuk koloni bulat.
Bentuk tepian koloni yang rata berjumlah 14 isolat dan hanya empat yang bergerigi. Ukuran
koloni diperoleh dari ukuran yang paling kecil yaitu 1,0 mm hingga yang paling besar yaitu 3,5
mm dengan rata-rata ukuran dari masing-masing koloni adalah 2,0 mm. Isolat berwarna putih
susu berjumlah 13 isolat, 5 berwarna putih kekuningan dan sebagian besar isolat bersifat gram
negatif dengan bentuk sel basil dan kokus.

PAPER EKSPERIMEN

Uji Antibakteri Patogen Ekstrak Sponge Menggunakan Metode High Troughput Screening
(HTS) dengan indikator MTT (3-[4,5-dimethylthiazol2-yl]-2,5-diphenyltetrazolium
bromide) Abdul Haris 1), Arniati 1) , dan Shinta Werorilangi 1)
Jurusan Ilmu Kelautan, FIKP, UNHAS

Paper ini termasuk kedalam jenis paper eksperimen karena bersifat membangkitkan data yakni
untuk mngetahui apakah ekstrak dari sponge dapat digunakan sebagai uji antibakteri patogen
menggunakan Metode High Troughput Screening (HTS) dengan indikator MTT (3-[4,5-
dimethylthiazol2-yl]-2,5-diphenyltetrazolium bromide)
Proses ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol. Skrining
aktivitas antibakteri dilakukan dengan Metode High Troughput Screening (HTS) dengan
indikator MTT (3-[4,5-dimethylthiazol-2-yl]-2,5- diphenyltetrazolium bromide). Bakteri yang
digunakan adalah Salmonella typhii, Aeromonas hydrophila, Vibrio harveyii, dan Pseudomonas
sp.
Berdasarkan hasil skrining dengan metode HTS menggunakan indikator MTT didapatkan 8
ekstrak yang memiliki aktivitas terhadap bakteri Aeromonas hydrophila, 6 ekstrat memiliki
aktivitas terhadap Vibrio harveyii, 7 ekstrat memiliki aktivitas terhadap Salmonella typhii dan
Pseudomonas sp. Hasil pengamatan uji aktivitas antibakteri menunjukan bahwa hanya ekstrak
sponge Aaptos subertiodes (SLLWRS6-2), Haliclona sp (LJWWRF2-2), Xestospongis sp
(BBLWRFx-4), Xestospongis sp ((KKLWRF1-1), dan Agelas conifera (LJLWRS 4-2) memiliki
aktivitas antibakteri terhadap keempat bakteri uji. Sampel sponge yang memiliki potensi terbaik
sebagai antibakteri adalah Unidentified (KKLWRF1-1) dengan konsentrasi sampel 0,65 mg/mL
mampu menghambat pertumbuhan Aeromonas hydrophila dan Salmonella typhii, konsentrasi
0,3123 mg/mL mampu menghambat pertumbuhan Vibrio harveyii, dan konsentrasi 2,5 mg/mL
mampu menghambat pertumbuhan Pseudomonas sp yang yang disolasi dari karang Acropora sp
yang terinfeksi penyakit brown band disease.

Anda mungkin juga menyukai