Kata Pengantar: Terimakasih
Kata Pengantar: Terimakasih
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan stase KDP ini.
Stase KDP ini merupakan salah satu target praktek profesi Ners yang wajib ditempuh di
Rumah Sakit Byangkara Manado. Laporan Stase KDP ini disusun sebagai pelengkap kerja
praktek yang telah dilaksanakan lebih kurang 3 minggu di Rumah Sakit Byangkara Manado.
Dengan selesainya laporan Stase KDP ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada dosen-dosen, CI, dan CT yang sudah memberikan ilmu yang bermanfaat.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Terimakasih.
a. Definisi
Menurut Almatsier tahun 2004, dispepsia merupakan istilah yang menunjukkan rasa
nyeri atau tidak menyenangkan pada bagian atas perut. Kata dispepsia berasal dari bahasa
Yunani yang berarti “pencernaan yang jelek”.
Menurut Konsensus Roma tahun 2000, dispepsia didefinisikan sebagai rasa sakit atau
ketidaknyamanan yang berpusat pada perut bagian atas.
Definisi dispepsia sampai saat ini disepakati oleh para pakar dibidang gastroenterologi
adalah kumpulan keluhan/gejala klinis (sindrom) rasa tidak nyaman atau nyeri yang dirasakan di
daerah abdomen bagian atas yang disertai dengan keluhan lain yaitu perasaan panas di dada dan
perut, regurgitas, kembung, perut terasa penuh, cepat kenyang, sendawa, anoreksia, mual,
muntah dan banyak mengeluarkan gas asam dari mulut. Sindroma dispepsia ini biasanya diderita
selama beberapa minggu atau bulan yang sifatnya hilang timbul atau terus-menerus.
Definisi Lain, disepsia adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau
dada, yang sering di rasakan adanya gas , perasaan penuh atau rasa terbakar di perut.
Nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada, yang sering di
rasakan adanya gas , perasaan penuh atau rasa terbakar di perut. Disertai dengan sendawa
dan suara usus yang keras (borborigmi).Pada beberapa penderita, makan dapat
memperburuk nyeri; pada penderita yang lain, makan bisa mengurangi nyerinya.Gejala
lain meliputi nafsu makan yang menurun, mual, sembelit, diare dan flatulensi (perut
kembung).
d. Patofisiologi
Perubahan pola makan yang tidak teratus, obat-obatan yang tidak jelas, zat-zat
yang seperti nikotin dan alcohol serta adanya serta adanya kondisi kejiwaan stress,
pemasukan makanan menjadi kurang sehingga lambung akan kosong, kekosongan
lambung dapat mengakibatkan erosi pada lambung akibatgesekan antara dinding-dinding
lambung kondisi demikian dapat mengakibatkan peningkatan produksi HCL yang aka
merangsang terjadinya kondisi asam padan lambung,sehingga rangsangan di medulla
oblongata membawa imlus muntah sehingga intake tidak adekuat baik makanan maupun
cairan.
e. Manifestasi Klinis
gejala :
a) Nyeri epigastrium terlokalisasi.
b) Nyeri hilang setelah makan atau pemberian antasid.
c) Nyeri saat lapar.
d) Nyeri episodik.
2. Dispepsia dengan GFI seperti dismotilitas (dysmotility-like
dyspepsia), dengan gejala :
a) Mudah kenyang
b) Perut cepat terasa penuh saat makan
c) Mual
d) Muntah
e) Upper abdominal bloating
f) Rasa tak nyaman bertambah saat makan.
3. Dispepsia nonspesifik (tidak ada gejala seperti kedua tipe diatas)
b. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaa Radiologi
B. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan semua data pengkajian, diagnosa keperawatan yang
mungkin muncul meliputi :
1. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukan cairan
D. Intervensi
1. Meningkatkan keseimbangan cairan.
3. Menghilangkan nyeri
lambung.
4. Mengurangi ansietas
pemahaman klien.
E. Evaluasi
Hasil yang diharapkan :
1. Mempertahankan keseimbangan cairan.
kafein/ alkohol.
3. Melaporkan nyeri berkurang
Nyeri
muntah
Kekurangan
volume cairan