TEKS AKADEMIK
Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
DOSEN PENGAMPU :
NURJANAH, M.Pd.
DISUSUN OLEH:
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas Rahmat dan Karunia-Nya
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Penyusunan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas dari Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang
diampu oleh Ibu Nurjanah, M.Pd dan makalah ini sebagai bukti bahwa kelompok
kami telah menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
1.1. Teks Akademik..........................................................................................3
1.2. Menulusuri dan Menganalisis Model Teks Akademik..............................4
1.2.1. Ciri-Ciri Teks Akademik....................................................................4
2.2.2 Perbedaan Teks Akademik dan Teks Nonakademik........................12
BAB III PENUTUP..............................................................................................16
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................16
3.2 SARAN...................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Teks akademik adalah teks yang berwujud dalam berbagai jenis. Seperti jenis
buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan
artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro yang masing-masing
didalamnya terkandung campuran dari beberapa genre mikro seperti deskripsi,
laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi.
Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks
secara keseluruhan, dan genre mikro adalah sub-genre yang lebih kecil yang
terdapat di dalamnya dan dipayungi oleh genre makro.
Teks akademik atau yang juga sering disebut teks ilmiah berbeda dengan teks
nonakademik atau teks nonilmiah. Teks akademik dan teks nonakademik ditandai
oleh ciri-ciri tertentu. Perbedaan antara teks akademik dan teks nonakademik
perlu dijelaskan secara memadai dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang ada.
Pendapat tentang teks akademik yang berkembang selama ini adalah bahwa
teks akademik mempunyai ciri-ciri antara lain sederhana, padat, objektif, dan
logis. Akan tetapi, selama ini pula belum terdapat bukti-bukti empiris yang
diajukan untuk memberikan penjelasan yang memadai secara linguistik tentang
pengertian sederhana, padat, objektif, dan logis itu. Akibatnya, ciri-ciri tersebut
biasanya hanya dipahami secara naluri tanpa didasarkan pada data atau teori
tertentu.
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis,
misalnya, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, dan artikel ilmiah.
Teks akademik atau yang juga sering disebut teks ilmiah berbeda dengan teks
nonakademik atau teks nonilmiah. Teks akademik dan teks nonakademik ditandai
oleh ciri-ciri tertentu. Perbedaan antara teks akademik dan teks nonakademik
perlu dijelaskan secara memadai dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang ada.
1. Ulasan Buku
Teks ulasan buku dikelompokkan menjadi buku ajar dan buku referensi.
Buku referensi adalah buku yang digunakan sebagai referensi atau bahan
rujukan pada saat orang menyusun karya ilmiah. Ulasan buku yang juga sering
disebut dengan timbangan buku adalah tulisan yang berisi tentang kritik
terhadap buku yang dimaksud. Ulasan seperti ini dibutuhkan pada saat
menyajikan kajian pustaka dalam proposal penelitian, laporan penelitian
(berupa skripsi,tesis dan disertasi), atau artikel ilmiah.
2. Proposal
3. Laporan Penelitian
Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai semua jenis teks
dalam keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenre-subgenre yang terdapat
didalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut.
Teks akademik atau sering juga disebut dengan teks ilmiah berbeda
dengan teks non akademik atau teks non ilmiah. Ciri-ciri teks akademik atau
teks ilmiah antara lain sederhana, padat, objektif, dan logis.
4
kalimat yang mengandung lebih dari satu aksi atau peristiwa dan dapat
dinyatakan dengan hubungan parataktik atau hipotaktik.
Padat pada teks akademik adalah padat akan informasi dan padat kata-kata
leksikal. Kepadatan informasi pada teks akademik dapat dijelaskan dari 2 sisi.
Informasi Dipadatkan melalui kalimat simpleks dan informasi dipadatkan
melalui nominalisasi
Pemadatan informasi yang lain hanya terjadi pada unsur subjek atau
pelengkap saja. Contoh 2 menunjukkan pemadatan informasi (dicetak tebal)
yang berupa kalimat sematan untuk memperluas kelompok nomina pada unsur
subjek dan pelengkap.
Contoh :
1. Jadi genotipe klon karet PB 260 ialah AaBB [yang bersifat tahan
terhadap PGDC]
2. Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan sumbangan [dalam
memperkaya khasanah keilmuan [mengenai tenaga kerja wanita]
5
3. Teks Akademik Padat Kata-Kata Leksikal
Teks akademik lebih banyak mengandung kata leksikal atau kata isi
(nomina, verba-predikator, adjektiva, dan adverbial tertentu) daripada kata
struktural (konjungsi, kata sandang, preposisi dan sebagainya).
Contoh :
Contoh :
Metafora gramatika adalah pergeseran dari satu jenis leksis ke jenis leksis
lain atau dari tataran gramatika yang lebih tinggi ke tataran gramatika yang
lebih rendah. Metafora gramatika terjadi pada ungkapan yang inkongruen,
sebagai kebalikan dari ungkapan yang kongruen. Realisasi secara kongruen
adalah realisasi yang sewajar-wajarnya sesuai dengan realitas, misalnya benda
direalisasikan sebagai nomina, proses direalisasikan sebagai verba, kondisi
6
direalisasikan sebagai adjektiva, dan sirkumtansi direalisasikan sebagai
adverbia. Sebaliknya, pada realisasi secara inkongruen, proses tidak
diungkapkan dengan verba tetapi dengan nomina, kondisi tidak diungkapkan
dengan adjektiva tetapi dengan nomina, dan sebagainya.
Contoh :
7
biologi/pertanian/fisika, istilah itu mengandung makna “struktur, susunan,
komposisi, atau tata letak”,
Contoh :
8
yang baik untuk membuat definisi atau identifikasi terhadap sesuatu,
sedangkan proses relasional atributif merupakan alat yang baik untuk
membuat deskripsi dengan menampilkan sifat, ciri, atau keadaan benda yang
dideskripsikan tersebut.
Tabel 1. Definisi dengan proses relasional identifikatif sebagai ciri teks akademik
Usia adalah (1) bagian dari eksistensi yang dihitung dari awal
kelahiran sampai titik waktu tertentu;
Subjek Finit Pelengkap
Token Proses: Relasional Nilai
Identifikatif
9
tersebut benda yang dideskripsikan (dicetak tebal) diposisikan sebagai
penyandang, dan deskripsinya itu sendiri diposisikan sebagai sandangan.
Tabel 2. Deskripsi dengan proses relasional atributif sebagai ciri teks akademik
Pengendalian PGDC dengan cara terbukti kurang
penyemprotan fungisida bermanfaat
Sifat monologis pada teks akademik mengandung arti bahwa teks tersebut
memberikan informasi kepada pembaca dalam satu arah. Informasi yang
diberikan oleh penulis berkenaan dengan pokok persoalan yang dibahas
didalam teks.
10
Penggunaan teks pasif pada teks akademik dimaksudkan untuk
meghilangkan pelaku manusia, sehingga unsur kalimat yang berperan sebagai
subjek dijadikan pokok persoalan yang dibicarakan didalam teks tersebut.
Contoh :
Pada contoh diatas, pelaku yang dimaksudkan tidak tampak, dan melalui
bentuk pasif (dicetak tebal) yang ditonjolkan adalah subjek kalimat
(dicetak miring).
13. Teks Akademik Tergolong ke dalam Genre Faktual bukan Genre Fiksional
11
Sebagian besar teks akademik yang dikutip sebagai tugas pada poin-poin
di atas adalah artikel ilmiah. Teks akademik yang demikian itu tergolong ke
dalam genre faktual, bukan genre fiksional. Teks-teks tersebut dikatakan
faktual, karena teks-teks tersebut ditulis berdasarkan pada kenyataan empiris,
bukan pada rekaan atau khayalan.
Dilihat dari segi genre makro dan genre mikro, teks-teks akademik yang
dijadikan tugas tersebut dapat digolongkan ke dalam genre makro artikel
ilmiah atau artikel jurnal. Sebagai artikel ilmiah, teks-teks tersebut
mengandung beberapa genre mikro sekaligus, antara lain deskripsi, eksplanasi,
prosedur, eksposisi, dan diskusi. Terdapat kecenderungan bahwa setiap subbab
atau setiap tahap dalam struktur teks pada artikel mengandung genre mikro
yang berbeda, sesuai dengan karakteristik subbab-subbab tersebut.
12
9 Banyak memanfaaatkan proses 9 Tidak menonjol pada salah satu
relasional identifikatif untuk jenis proses
membuat defenisi atau identifikasi
dan proses relasional atributif untuk
membuat deskripsi
10 Bersifat monolog dan untuk itu 10 Bersifat dialofis dan untuk itu
lebih banyak mendayagunakan jenis mendayagunakan jenis kalimat
kalimat indikatif-deklaratif yang lebih bervariasi
11 Memanfaatkan bentuk pasif untuk 11 Memberikan tekanan kepada
memberikan tekanan kepada pokok pelaku dalam peristiwa dialog
persoalan yang dikemukakan sehingga pelaku peristiwa dialog
,bukan kepada pelaku dan akibatnya sehingga pelaku peristiwa yang
,teks akademik menjadi objektif menjadi lebih penting tersebut
bukan subjektif menimbulkan sifat subjektif
12 Biasanya mengambil genre factual 12 Mengambil genre yang lebih
seperti deskripsi bervariasi dan dapat factual atau
,prosedur,eksplanasi,eksposisi dan fiksional
diskusi ,bukan penceritaan fiktif
Contoh :
Tabel 4. Perbedaan teks akademik dan nonakademik
Teks 1a (cendrung lisan, nonakademik, nonilmiah)
Pada buku ini kita bertujuan untuk menelaah bagaimana menerapkan metode
empiris agar kita dapat menganalisi cara orang bercakap-cakap. Kita berusaha dapat
menguak sesuatu yang diasumsikanorang ketika mereka berkomunikasi dengan cara
bercakap-cakap. Kita akan memusatkan perhatian kepada bagaimana penutur
menggunakan tuturan untuk berinteraksi, yaitu bagaimana mereka menciptakan dan
memperhatikan apa yang mereka definisikan sebagai “makna situasi sosial”.
Kita berpegang pada gagasan teoretis dasar yang berbeda dengan para ahli yang
13
bergerak dibidang sosiolinguistik. Teori dasar ini menunjukkan bahwa ketika kita
menganalisis tuturan orang yang berbicara empat mata, kita memperlakukan istilah-
istilah yang digunakan oleh antropolog dan sosiolog sepertin”peran”, “status”, “identitas
sosial”, dan “hubungan sosial” sebagai ”simbol” yang dipergunakan oleh orang untuk
berkomunikasi
14
15
16
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Menyadari bahwa makalah presentasi ini masih jauh dari kata sempurna,
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Muflihah, Asriani. “Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro”.
https://www.scribd.com/doc/293763581/Mengekplorasi-Teks-Akademik-Dalam-
Genre-Makro, diakses pada 05 oktober 2017 pukul 13.00.
17