BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Petrologi adalah bidang geologi yang berfokus pada studi mengenai
batuan dan kondisi pembentukannya. Ada tiga cabang petrologi, berkaitan dengan
tiga tipe batuan:beku, metamorf, dan sedimen. Kata petrologi itu sendiri berasal
dari kata Bahasa Yunani petra, yang berarti "batu". Secara luas petrologi
mempelajari tentang struktur, komposisi mineral, tekstur, cara terdapatnya, dan
cara terbentuknya batuan.
Dalam batuan batuan piroklastik sendiri, menurut berbagai sumber yang
ada, dapat diklasifikasikan sebagai jenis batuan yang terklasifikasikan tersendiri
maupun diklasifikasikan dan dikelompokkan sebagai batuan beku dikarenakan
genesa pembentukannya hampir sama dengan batuan beku.
D. PENCAPAIAN LOKASI
berkumpulnya peserta pada pukul 07.00 pagi di tempat parkir FTM UPN
“Veteran” Yogyakarta akan tetapi dikarenakan menunggu beberapa peserta dan
pendamping yang merupakan asisten laboratorium petrology sendiri maka
akhirnya keberangkatan ditunda sampai pukul 07.50 pagi, dimulai menyusuri
sepanjang Jalan Ringroad Utara sampai keluar ke Jl. Laksda Adisucipto setelah itu
rombongan melanjutkan perjalanan hingga daerah Candi Prambanan akan tetapi
rombongan sedikit kebablasan karena kurang tahunya arah jalan dan akhirnya
sampailah ke jalan yang benar melewati Jalan Jogja-Piyungan kurang lebih 8
menit sampailah pada belokan menuju ke arah lapangan batuan piroklastik setelah
itu jalan mulai menanjak dan sedikit rusak tetapi rombongan tetap tegar dan
bersemangat melaluinya.
BAB II
PEMBAHASAN
Deskripsi batuan:
1. Jenis batuan : Batuan Piroklastik Hembusan
2. Warna : - Fresh : Putih
- Lapuk : Coklat, Hitam
3. Struktur : Masif
4. Tekstur : - Ukuran Butir : Lapilus (2-64 mm)
- Derajat Pembundaran : Subangular
- Derajat Pemilahan : Terpilah buruk
- Kemas : Kemas terbuka
5. Komposisi Mineral : - Mineral Sialis : Kuarsa
- Mineral Ferromagnesian : Hornblende
- Material Tambahan : Debu halus
6. Nama Batuan : Batulapili
D. PETROGENESA
Sketsa 1
Sketsa 2 Sketsa 3
Sketsa 4
Sketsa 1. Petrogenesa
Keterangan :
-Sketsa 1 : Terdapat sebuah gunung purba yang masih aktif bernama gunung
Semilir. Gunung tersebut memiliki tekanan yang sangat besar akibat akumulasi
magma yang tersimpan di dalamnya.
-Sketsa 2 : Suatu ketika gunung tersebut mengalami erupsi yang sangat besar
hingga menghancurkan tubuh gunung itu sendiri. Material yang keluar bersifat
panas dan sangat ringan
-Sketsa 3 : Karena material tersebut berhamburan di udara dalam keadaan yang
masih panas dan terhembuskan oleh angin menjauhi pusat letusan sehingga
mengakibatkan adanya proses pengelasan di udara dan pada akhirnya material-
material yang berukuran besar terlebih dahulu terjatuh karena adanya proses
gravitasi.
-Sketsa 4 : Seiring berjalannya waktu material kecil akhirnya turun serta mulai
mengalami pengendapan dan akhirnya terkonsolidasi hingga menjadi singkapan
piroklastik seperti yang dapat kita lihat saat ini
E. SKETSA SINGKAPAN
Sketsa 2. Singkapan
Keterangan :
Singkapan
Vegetasi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan data kegiatan observasi lapangan batuan piroklastik yang
telah didapat, maka kita mendapatkan berbagai informasi dan kesimpulan dari
kegiatan tersebut, Informasi dan Kesimpulan tersebut antara lain:
1. Lokasi singkapan berada di Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan,
Kabupaten Sleman,Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
2. Dijumpai jenis batuan Piroklastik
3. Dari data deskripsi lapangan dan deskripsi laboratorium yang ada maka
kita mendapatkan informasi bahwa:
a. Batuan ini merupakan batuan piroklastik yang terendapkan dengan
cara hembusan dimana pada prosesnya memakan waktu yang sangat
lama karena membutuhkan fase pengelasan di udara dan hembusan
angin yang sangat kencang hingga menjauhkan material tersebut dari