Anda di halaman 1dari 17

Manajemen Eksplorasi 2015

BAB 5
TIM DAN PEMBANGUNAN TIM

"..kunci dari performa yang terkemuka adalah kerjasama." P.D. Ching, 1992

Alasan Dari Pendekatan Tim


Teknologi - berdasarkan aktivitas seperti tuntutan eksplorasi mineral
dalam meningkatkan pemasukan keahlian teknologi. Sedangkan "Manusia
berilmu" dari abad abad yang lalu tetelah memiliki versi versi yang baik dari ilmu
ilmu dengan aspek apek telah di ketahui seperti kimia, fisika, matematika, biologi,
dan geologi, ilmu spesilisasi yang melewati spektrum ini saat ini hanay di
mungkinkan pada fikiran fikiran yang paling di luar jangkauan pikiran manusia.
Sisanya kita yang hanya manusia belaka haruslah memiliki kemampuan dan
spesialisasi dalam lingkup kecil, dalam satu area ilmu, dalam seumur hidup.
Derajat spesialisasi itu semacam resolusi masalah, membutuhkan ilmu spesialisasi
dalam jarak subjek, secara normal hanya dapat di capai dengan kerja sama yang
mana melibatkan berbagai spesialisasi.
Eksplorsi modern adalah sebuah mikrokosmos dari dunia keilmuan
yang kompleks. Hanya pada ilmu kebumian lah, dimana disana terdapat area jarak
yang besar dari lapangan spesialisasi dan disana tidak mudah untuk menemukan
seorang ahli ilmu dengan kapasitas dari ilmu spesialisasi melewati lebih banyak
dari hal hal ini. Pada level yang paling sederhana dari spesialisasi, itu
menunjukkan bahwa eksplorasi modern membutuhkan masukan dari seorang ahli
geologi, geokimia, dan ahli geofisika. Adapun aspek aspek yang diperhatikan
ialah , pertama tingkah laku dan kepribadian, kedua adalah aksi manajemen
dimana akan memungkinkan seorang ahli kebumian dari berbagai disiplin lmu
dapat bekerja secara produktif dalam sebuah tim, inilah subjek dari bagian ini.
Sebuah ketidak sengajaan dikarenakan oleh evolusi, seorang manusia
dapat bekerja secara produktif dalam sebuah tim. Ini sangat disayangkan, dalam
proses pelatihannya ditandai dari kebanyakan universitas perguruan tinggi,
kerjasama tim bukan bagian dari kurikulum. Dua hal yang tidak diinginkan dari
program sarjana profesional, pertama adalah kuatnya asosiasi kesukuan tanpa

1
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :D
Manajemen Eksplorasi 2015

dorongan dan kemapanan dari sebuah profesi, dimana akan dapat menghalangi
kedisiplinan dari kebutuhan kerjasama tim, yang kedua dikarenakan pelatihan
kerjasama tim adalah diluar kurikulum universitas, maka harus di pelajari di dunia
kerja setelah lulus dari perguruan tinggi. Pembangunan tim secara umum
merupakan kewajiban seorang manajer; sebuah tim tidak akan terbentuk secara
sederhana dikarenakan keanaehan dari latar berlakang latihan kita.

Segmentasi
Sebuah perkumpulan dikarenakan persukuan benar benar tidak
membantu. Sebuah manajemen dengungan kata untuk asosiasi ini disebut
segmentasi (Kanter, 1983) dimana hal ini menjelaskan bahwa sebuah organisasi
merupakan sebuah kumpulan dari segmen segmen atau grup. Masalah dalam
pentahapan organisasi kebanyakan adalah segmen segmen tidak bekerja sama
untuk kepentingan yang sama dan malah dimungkinkan bekerja untuk saling
melawan satu sama lain. Ekplorasi dan pertambangan diganggu oleh efek buruk
dari segmentasi dimana dimungkinkan berasal dari kumpulan kesukuan yang
terbangun sejak di perguruan tinggi. Association ini bermula dari perbedaan
profesi seperti geologi, kimia, geofisika dan teknik.
Pada masa lalu soerang ahli geologi, geokimia, geofisika, dan teknik
pertambangan bekerja secara sendiri sendiri antara satu sama lain, namun untuk
satu objek yang sama,daripada dari pengecualian pada exploration dan
pertambangan. (.........)
Persaingan dan ketidak mauan dalam bekerja sama antara seorang ahli
kebumian dan seorang ahli teknik sudah hampir melegenda. Apabila dalam
pengambilan langkah tidak tepat maka akan menyebabkan masaalah yang lebih
besar bagi manajemen. Seorang insinyur, dengan logika matematikanya dan
seorang yang sangat kuat dalam berorientasi dalam tugasnya sering mencemooh
terhadap seorang ahli geologi dalam empathinya dengan logika yang tidak jelas
dan kabur dalam pembuatan model empiris dan analogi perbandingan untuk
penjelasan dari fenomena geologi. Sedangkan seorang ahli geologi dengan
sederhana nya melihat seorang ahli teknik adalah tidak dapat ber imajinasi,
arrogan dan bodoh, sangat berkebailkan dengan hukum kehidupan.

2
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :D
Manajemen Eksplorasi 2015

Kerumitan teknologi eksplorasi dan khususnya pertambangan menuntut


bahwa ketidak jelasan dari pendekatan segmentasi ini dapat digantikan dengan
keefektifan multi disiplin kerjasama tim yang baik untuk menyelesaikan dan
mengatur sebuah masalah.

Penelitian Belbin Mengenai Pendekatan Timegmentasi


Telah bertahun tahun sebuah penelitian untuk manajemen yang baik
hampir secara eksklusif penelitian untuk kebaikan individu, dalam proses seleksi,
pembangunan, latihan, motivasi dan promosi dari seseorang kepada sebuah posisi
yang memiliki kekuatan. Ini memanglah hal yang sulit untuk menemukan seorang
individu dengan semua kualitas yang dibutuhkan dalam sebuah teknologi industri
yang sangat rumit.
Sebuah tim secara individu dapat memiliki semua kebutuhan dari
kemampuan dan secara lebih mendasar mampu meregenerasi diri nya sendiri
melalui sebuah rekruitmen baru. Dalam seleksi personal untuk eksplorasi seorang
manajer harus banyak mencurahkan waktu untuk pengembangan dan latihan tim.
Mereka harus fokus pada kualifikasi, pengalaman, dan pencapaian dari sebuah
tim, termasuk juga mengenai psikologi, motivasi dan komposisi untuk sebuah tim
yang sukses. Pendekatan ini telah di awali oleh Likert (1961), Belbin (1981),
Margerison dan McCann (1984), dan Babington Smith (1990).
Belbin, bekerja di staff administras perguruan tinggi di Henley dan staff
administrasi perguruan tinggi australia di Mt Eliza, telah memeriksa hasil dari
bertahun tahun program latihan manajemen untuk membentuk tim yang lebih
produktif. (((.......))))
Hal ini menjadi jelas bahwa seorang individu, dengan kebaikan dari
tingkah lakunya, menjadi memiliki bakat dan peran dalam setiap kumpulan
situasi. Belbin menemukan bahwa dalam menentukan peran manusia dapat
dengan mudah di klasifikasikan berdasarkan pertanyaan singkat yang dapat
menjadi petunjuk untuk membagi peran peran yang cocok untuk setiap manusia.

3
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :D
Manajemen Eksplorasi 2015

Pentingnya Pembagian Peran dalam Sebuah Manajemen


Sebuah konsep yang dikemas oleh Belbin, Margerison dan McCann
memudahkan kita untuk mengambil kesimpulan pada diri kita untuk mengambil
peran dalam bekerja sama dengan orang lain. Dalam pekerjaan selanjutnya,
Belbin (1993) menambahkan nilai dari observasi yang digambarkan dari
pandangan nya mengenai persepsinya terhadap diri sendiri dalam mengatur orang
lain.
Pertama tama, hal ini merupakan hal yang sangat penting untuk
memahami satu nilai dari tipe persepsi penilaian bukanlah hal definisi, hal yang
tidak dapat ditarik kembal dari tingakh laku dan kepribadian. Yang kedua
penilaian dapat digunakan oleh berbagai pengawasan untuk penambahn wawasan
yang sama .
Ketiga dan yang paing penting dari semuanya, memiliki pemahaman
untuk keseimbangan, tim atau grup yang sukses, seorang manajer harus mampu
melihat kelemahan dari sebuah grup dan mengambil tindakan yang sesuai. Hal
yang mungkin di perlukan untuk mengurangi atau menambah hal hal demi
keseimbangan grup, atau boleh jadi diperlukan untuk mengubah peran dari
seorang manajer untuk menjaga keseimbangan grup tersebut. Untuk informasi
lebih jauh mengenai penilaian dan implementasi pembaca diharapkan
mereferensikan bacaan nya kepada belbin assosiasi dari Cambridge, UK., atau
agennya, Belbin Australia Pty Ltd.

Peran Main Seseorang dalam Sebuah Grup


Peran yang disampaikan oleh Belbin dapat di catat sebagai berikut.
Kebanyakan manusia menunjukan beberapa kombinasi peran, seperti pengonsep
atau eksekutor dan hal ini akan terkihat pada jawaban dari pertanyaan pertanyaan
singkatnya. Jarang sekali ditemukan seorang individu memiliki nilai yang sangat
kuat menuju sebuah satu peran saja dan sebuah pilihan yang sangat kuat
tergambar jelas pada tingkah lakunya. Yang lain sangat jarang nilai seseorang
merujuk pada tiga atau lebih peran dalam observasi kita hal ini dikarenakan orang
semcam itulah yang terbukti bahwa ia telah mampu menjadi seorang pemimpin.

4
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :D
Manajemen Eksplorasi 2015

Mengapa Sebuah Peran Harus di Perhatikan


Tidak ada sebuah peran dari kombinasi berbagai tipe yang merupakan
lebih baik dari yang lain. Sebuah hal yang tidak berguna bahwa ada sebuah
konsep untuk menentukan siapa yang lebih baik tapi lebih baik untuk dapat
menentukan seseorang lebih coco untuk melakukan hal apa. Tidak ada yang dapat
menyangkal peran dari masing masing diri kita.
Konsep Pengembangan :
Pada awal awal eksperimennya Belbin (1981) mempelajari tentang
tingkah laku sebuah tim yang terdiri dari orang orang yang memiliki kemiripan
kepribadian.( Tipe kepribadian ditentukan berdasarkan hasil test menurut
inventaris kepribadian Cattel). Dengan hasil sebagai berikut:
Tim Extovert yang Stabil : bekerja bersama, menyukai kerja keolmpok,
mudah dalam bergaul, menggunakan sumberdaya dengan baik, tetapi cenderung
ber euforia dan malas. Hasilnya : Baik secara menyeluruh namun secara individu
lebih memliki sifat saling ketergantungan.
Tim Extovert yang Cemas : Dinamis, baik dalam memperhitungkan
peluang, cenderung berdebat secara sehat, namun mudah bingung dan
berkemungkinan untuk berbohong dalam menghindari persinggungan.. Hasilnya :
Baik dalam perubahan situasi secara tiba tiba, tetapi tidak dapat diandalkan dalam
performanya di lain waktu.
Tim Intovert yang Stabil : Berencana dengan baik, baik dalam hal
organisasi namun lambat pergerakaanya dan berkemungkinan berbohong untuk
mengabaikan masalah baru dalam sebuah situasi. Hasilnya : Umumnya Acuh tak
acuh.
Tim Intovert yang Cemas : berkemampuan untuk menghasilkan ide yang
baik namun dengan sebuah kecenderungan untuk menjadi asyik, namun memiliki
kekurangan dalam berpadu bersama tim. Hasilnya : Biasanya buruk.
Dalam kata lain, Belbin menemukan bahwa tim yang sangat
terkonstruksi kebanyakan gagal dalam berfungsi, dimana ia akhirnya diminta
untuk mencari faktor lain yang menjadi dampak dalam keefektifitasan sebuah tim.
Belbin menemukan bahwa banyaknya ide ide yang muncul membuat
kemampuan dari pemanfaatan ide yang muncul menjadi berkurang. Namun,

5
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :D
Manajemen Eksplorasi 2015

dengan kombinasi yang benar dari kreasi orang orang untuk pemanfaatan
menjadikan sebuah ide untuk muncul dengan mudahnya, meskipun tidak harus
semua orang dituntut untuk menjadi kreatif. Dia mengikutinya dalam sebuah
penelitian dalam peran peran dimana individual bermain dalam sebuah grup.

Pendeskripsian Belbin Mengenai Peran Dalam Tim


Pada penelitian yang lebih jauh ini. Belbin menjelaskan bahwa peran
tim dapat di jelaskan dalam istilah kekuatan adalah bagian tingkah laku yang
dapat dibawa oleh individu kepada team dan kelemahan merupakan hal hal yang
di bolehkan individu dalam sebuah peran. (Tabel 5.1).
Kontribusi Peran Dalam Tim Kelemahan yang Diperbolehkan
Pl Rencana : Kreatif, Imajinatif, Menghindari pengeluaran
tidak keras kepala, menyelesaikan tambahan, terlalu terbuai dalam
masalaha besar berkomuniaksi secara efektif
RI Penyelidik Sumberdaya : Terlalu Optimis. Kehilangan
Extrovert, Antusias, Komunikatif, kepercayaan jika tertinggsl sekali
pemburu peluang, Pembangun hal yang antusias
relasi.
CO Koordinator : Dewasa, Percaya Terlihat seperti menipu, perkerjaan
Diri, Ketua yang baik, Penjelas personal terbengkalai.
tujuan, pengusul pembuat
keputusan, delegasi yang baik.
SH Pembentuk: Penantang, Dinamis, Cenderung memprovokasi,
berkembang dalam tekanan, menyinggung perasaan orang lain
pemimpin dan berani dalam
menghadapi hambatan
ME Pengawas evaluasi : tenang, Kurang baik dalam memimpin dan
berstrategi dan cerdas, mampu mengisnpirasi orang lain
melihat semua pilihan,
menentukan dengan benar

TW Pekerja Tim : Kooperatif, ringan, Tidak bisa menentukan dalam


perspektif dan diplomatik, situasi kacau
pendengar, pembangun, pencegah
6
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :D
Manajemen Eksplorasi 2015

IMP Pelaksana : Disiplin, terpercaya, Kadang kadang kaku, lambat


konservatif, efesien, mengubah dalam me respon kemungkinan
sebuah ide menjadi aksi baru
CF Pelengkap : Telaten, teliti, cemas, Cenderung terlalu khawatir,
mencari hal yang bermasalah, enggan untuk didelegasikan
tepat waktu
SP Spesialis : Pemikir tunggal, Kontribusi hanya pada jalur
pemulai, berdedikasi, sempit, baik dalam teknik
penyumbang ilmu dan
kemampuan pada bagian yang
jarang

Table 5.1. Kekuatan dan kelemahan yang dibawa tiap individu dalam
tim sebagai tingkah laku sebuah peran.

Komposisi Tim
Keseimbangan tim merupakan penyumbang keseimbangan hasil yang
baik, dan terlalu banyak yang harus diucapkan dalam pembentukan grup dimana
anggota nya kurang spesaialisasi pada fungsi dan kemampuannya. Tim yang
berorientasi stabil extroverts, memiliki disiplin yang baik dan kemampuan mental
yang baik, konsisten untuk membentuk tim yang baik, mampu menutupi semua
kebutuhan tim, semacam tim yang memiliki keuntungan bahwa timnya mampu di
kombinasikan dan berkombinasi ulang dengan tim yang lain tanpa kehilangan
banyak effisiensi.
Sebuah tim yang sukses biasanya memiliki sebaran kemampuan mental
yang baik - sebuah tim mampu untuk maju bersama lebih baik dari grup
intelektual yang homogen.. Sebaran pada attribut personal juga dibutuhkan ;
contoh satu pelengkap satu penyelesai, sekurang kurangnya satu pelaksana, satu
penyelidik sumber daya, satu introvert dan satu ekstrovert.. Apabila sebuah tim
sadar akan psikologi dan hubungan dari aktifitas tim, pengaturan informal dengan
sebuah tim cenderung untuk mengimbangi semua keadaan diluar dugaan yang
mungkin terjadi.
Sebuah tim dipimpin oleh seorang yang superior, seseorang yang

7
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :D
Manajemen Eksplorasi 2015

memiliki tingkat kreatifitas yang tinggi yang mendominasi rekan rekannya dan
berdiri di depan nya , mampu sukses pada perusahaan kecil tapi tidak pada
perusahaan besar. Belbin menemukan bahwa beberapa organisasi dibangun dari
individu individu yang sangat berdaya cipta, kreatif dan fokus. Masalah
pengembangannya terganggu akibat bergantung pada sebuah individu. Dalam
sebuah grup dimana koordinator lebih pintar dari grup, belbin menemukan bahwa
dia suatu waktu akan menaruh keraguan dan kecurigaan terhadap tim nya.
Sebuah pendekatan gentong fikiran merupakan sebuah metode untuk
meletakkan orang orang bersama sama untuk tujuan dijual dari membentuk ide
baru untuk menyelesaikan masalah, hal ini sangatlah effektif dan berguna. Tetapi
juga memiliki efek balik apabila tim yang dipilih kurang baik. Tim ini bisa
menjadi terlalu pintar dan akan menghabiskan banyak waktu untuk berdebat alot,
anggotanya akan menjadi terlalu siap untuk mengkritisi kesalahan kesalahan dari
tiap tiap saran yang akan diberikan dan mengubahnya menjadi sesuai dari sudut
pandang yang mereka inginkan. Seorang koordinator yang sangat spesial
dibutuhkan pada sebuah tim yang pandai.
Tipe appolo atau gentong fikiran tim ini akan sangat efektif pabila
memiliki koordinator yang baik dan pengubah arah yang cepat dari seorang
manager muda untuk dibolehkan hanya yang paling cocok yang mampu bertahan.
Dari kebanyakan pengalaman aktifitas saya bahwasanya sebuah tim
yang efektif harus beranggotakan tidak lebih dari tujuh atau delapan anggota saja.
Ini akan membentuk sebuah kestabilan, sebuah grup yang tahan dengan perbedaan
divisi, yang belum cukup besar untuk mereprentasikan sebuah jarak yang luas dari
kemampuan teknik dan keahlian spesial.

Aplikasi dari Konsep Kami


Ide dari Belbin telah digunakan pada program pelatihan manajemen
yang di sponsori oleh australian mineral foundation sejak 1980. Salah satu
kepentingan utama kami dalam menjalankan program pelatihan ini adalah

8
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :D
Manajemen Eksplorasi 2015

program ini dapat melibatkan banyak yang pekerjaan tergabung. Kesuksesan dari
setiap program pelatihan adalah tergantung dari besarnya kerelaan dan
kemampuan dari seluruh anggota sindikat yang bekerja secara produktif bersama
sama. Pada kebanyakan program pelatihan biasanya mencari bahwasanya
kebanyakan peserta tidak mengetahui satu sama lain, dan diluar program kami
juga tidak mengetahui mereka secara pasti. Pertanyaan nya adalah : Bagaimana
cara kita menempatkan seorang peserta pada grup sindikat yang mana kita harap
untuk bekerja dengan baik, sebelum kita memiliki sebuah kesempatan untuk
mengevaluasi peserta?
Kita telah mendengar dari eksperimen Belbin telah di konduksikan pada
Australian Administrastive Staff College, dan telah ditetapkan untuk mencoba ide
baru ini untuk mengalokasikan peserta di grup sindikat. Peserta telah dikirimi
Belbin (1984) quistionaire sebelum program, dan pemimpin program akan
memberikan nilai jawaban berdasarkan "Belbin Klasifikasi" pada setiap peserta.
Klasifikasi ini telah digunakan untuk menempatkan tim sindikat yang
akan menunjukkan derajat keseimbangan. Dalam menilai klasifikasi kita menaruh
perhatian besar pada dua nilai tertinggi dan juga dua nilai terrendah dari setiap
peserta. Grup sindikat dibentuk tidak hanya menurut apa sebenarnya mereka tetapi
juga mereka bukan siapa.
Apabila nilai dari para peserta telah cukup kuat pada skala koordinator
kita akan meletakkan salah satu dari orang orang ini pada tiap sindikat.
Pengalaman kita berkata bahwa hanya orang orang yang sudah dewasa saja yang
mampu bertindak dan berbuat layaknya seorang koordinator. Seorang pemuda
dengan nilai koordinaotr yang tinggi terkadang gagal to bisa sampai hal ini
dikarenakan dia dikalahkan oleh yang lebih tua, peserta yang lebih
berpengalaman.
Apabila tidak ditemukan koordinator yang cukup untuk berkeliling atau
kita tidak punya cukup koordinator yang cukup tua, kita akan meletakkan seorang
shaper atau pembentuk di setiap grup. Umur pada shaper tidak akan berpengaruh
besar. Seorang shaper muda dapat memimpin sebaik yang tua. Mereka pada
umumnya melakukan apa yang diharapkan oleh seorang shaper untuk lakukan, hal
ini membuktikan bahwa seorang shaper berorientasi tentang tugas, "Ikuti aku, Aku

9
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :D
Manajemen Eksplorasi 2015

tahu kemana harus pergid dan apa yang harus di lakukan" gaya dari
kepemimpinan tim. Akan selalu terlihat cukup shaper dan mungkin ini adalah
karakterisitik dari seorang ahli eksplorasi.
Dari sana kita akan mencoba untuk membagi tiap sindikat grup seorang
plant, penyelidik sumberdaya, dan sebagian pelengkap dan penyelesai dan
pengawas evaluasi dan jumlah yang sama dari tim pekerja, pelaksana, dan
spesialis. Kita mencoba untuk menghindari lebih dari satu pengawas evaluasi atau
perencana pada setiap tim, dan jika bisa menghindari lebih dari satu pemegang
nilai tinggi shaper, semenjak kita mengantisipasi kemungkinan dua atau lebih
orang yang kuat di dimensi ini untuk memimpin tim melakukan argumen argumen
yang tidak produktif.

Hasil
Setelah lebih dari enam belas tahun periode hanya ada beberapa sedikit
instansi grup sindikat yang gagal untuk bekerja dengan semestinya. Sebuah grup
yang tak berpengalaman, pembentuk keseimbangan dari tipe Belbin yang mana
secara signifikan lebih muda dari peserta peserta yang lebih tua dan
berpengalaman tidak menunjukkan hasil yang lebih baik dibanding yang
berpengalaman. Sesekali dua kali kita mengatur untuk membuat sebuah grup
dengan keseimbangan yang baik, tetapi dengan memasukkan orang orang yang
sedikit pendiam, kurang demonstrative di kelasnya dan grup ini kalah terutama
dalam menunjukkan hasil nya. Pada satu program seluruh kelas berhadapan
dengan pemimpin program latihan yang lain telah terganggu dengan orang orang
dengan nilai shaper yang tinggi dan pada suatu waktu yang lain secara tidak
sengaja saya meletakkan semua yang bernilai tinggi pada sebuah kelas pada
sebuah sindikat grup untuk membangun tim apollo yang benar benar hebat,
dimana menjadi sangat efektif dan secara sederhana menjadikan sindikat lain
hanya seperti debu.
Penemuan pentingnya adalah dengan melewati sebuah waktu yang
sangat lama, tanpa mengetahui kepribadian dari peserta, dan hanya mengetahui
sebagian kecil mengenai latar belakang mereka terkecuali informasi bahwa
mereka cerdas, terlatih secara keilmuan, dan memiliki potensi manajerial yang

10
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :D
Manajemen Eksplorasi 2015

baik, kita telah mampu menciptakan kumpulan orang orang yang mampu bekerja
dengan sangat sangat baik.
Dan pada akhirnya, untuk pertama kalinya. Aku memimpin sebuah
program pelatihan manajemen dimana memiliki sindikat yang telah stabil dan
mapan pada pengalaman perkerjaan dasar yang telah ada atau sebelumnya. Kelas
ini tidak melengkapi kuistioner Belbin hingga program pelatihan dimulai, dimana
waktu utama pelatihan sindikat telah dapat di tangani dan itu bukanlah hal yang di
inginkan untuk mengubah sindikat tersebut. Beberapa ketidak seimbangan telah
terjadi, dan salah satu sindikat benar benar berjuang menghadapi ujian utama,
meskipun pada akhirnya mereka masuk dalam performa yang dapat dipuji.
Mereka sependapat bahwasanya salah satu masalah mereka dalam fungsional nya
adalah dengan mengatasi kekurangan dari dimensi Belbin dan membuat tim nya
terbukti lebih baik. Mereka mengatasi batas yang mereka buat.sendiri, dan itu
terlihat sebagai sebuah upaya yang besar padahal ia di alihkan dari objek yang
utama..
Hal ini menjadi sangat memungkinkan untuk menggambar sebuah
penyelesaian masalah dari pengalaman terakhir ini. Apabila komposisi tim sudah
seimbang menurut hukum Belbin sejak awal, maka sebuah tim akan
menghabiskan lebih sedikit waktu untuk belajar cara bekerja sama, dan adalah
sangat memungkinkan untuk mendapatkan tugas utamanya lebih cepat. Apabila
benar, saran ini bisa menjadi benar benar penting dalam kebanyakan tren dari
kemapanan tim yang sementara untuk mendapatkan sebuah hal dengan baik
secara cepat pada lingkungan dimana hanya yang memiliki respon yang lebih
cepat lah yang mampu bertahan

Pengaplikasian Konsep Dalam Manajemen Eksplorasi


Konsep keseimbangan pada istilah peran yang dibawa oleh individu
peserta kepada tim merupakan sebuah titik permulaan dalam mengatur sebuah
tim. Aspek kedua dalam manajemen eksplorasi adalah, apabila pendekatan tim

11
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :D
Manajemen Eksplorasi 2015

telah di adopsi. Bahwasanya tidak hanya mampu berfungsi sebagaimana mestinya


dalam bertingkah laku, namun juga harus bisa menyeimbangkan antara teknik
kontribusi, dan kesepadanan dalam tugas eksplorasi. Sebuah tim dari para ahli
geokimia dimana keahliannya berada di bidang radiogenik dan penarikan umur
isotop boleh jadi berfungsi dengan sangat baik dikarenakan terdiri dari tim yang
baik berperan semsetinya namun dapat menjadi kekurangan jika keahliannya
digunakan untuk mencari tipe caroline deposit emas.
Perekrutan atau pembentukan tim oleh seorang manager untuk mencari
deposit bijih memerlukan perhatian khusus pada keseimbangan keahlian yang
akan dibutuhkan pada pekerjaan yang akan dilakukan, dan kemungkinan perilaku
anggota tim.
Keunggulan dari seorang ahli geologi dalam hal ekplorasi, sebagaimana
terekam pada tahun 1960 an dan 1970 an, telah berkurang secara cepat,
sebagaimana tingkat kerumitan eksplorasi dari persembunyian deposit yang juga
terus meningkat. Tim eksplorasi pada umumnya sekarang terdiri dari gabungan
antara ahli geologi, geokimia, dan geofisika. Hal ini meningkatkan sebuah isu
tentang pengaturan tim multidisiplin ilmu.

Mendapatkan Sebuah Tim Multidisiplin Ilmu Bekerjasama


Untuk mendapatkan kemapanan dan kestabilan dalam menggabungkan
berbagai disiplim ilmu untuk bekerja sama secara efektif adalah relatif terbilang
mudah. Bahan bahan unttuk sukses adalah sebagai berikut :
1.) Umumkan atau sebarkan tentang tujuan yang akan dicapai kepada
seluruh anggota tim.
2.) bagi seluruh tempat kerja untuk anggota tim, minimal penghalang
fisik seperti pada saat di kantor.
3.) perbanyak papan tulis
4.) berbagi peralatan (khususnya komputer yang dilengkapi dengan
fasilitas internet) dan data base
5.) laporan grup dan tanggung jawab performa, tetapi dengan penjelasan
ketua tim (Sebuah kepemimpinan tim mungkin di tentukan oleh tim berdasarkan
musyawarah mufakat, tetapi terkadang ini bukanlah manajemen yang cocok)

12
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :D
Manajemen Eksplorasi 2015

6.) Batasi jumlah anggota, maksimal berjumlah 8 orang


Dengan kata lain, untuk membuat sebuah tim dengan multidisiplin ilmu,
pilihlah anggota tim, dan letakkan mereka dalam sebuah ruangan dengan sebuah
setingan tujuan bersam. Munculnya tim yang efektif kebanyakan ini, sebagai
kapasitas manusia untuk kepemimpinan, mungjkin akan lahir pada pertahanan
hidup kuno sangat penting untuk berburu kebahagiaan dan mengambil alih.
Pertikaian kepribaian kerap kali terjadi pada sebuah program kerja di
sebuah instansi, tetapi dengan menggunakan konsep psikologi, seperti konsep
Belbin adalah benar benar bermanfaat untuk perekrutan tim. Individu individu
dalam tim dengan berbagai kepribadian dapat benar benar digunakan untuk
bekerja sama hanya dengan mengikuti sedikit aturan saja. Masukan dari seorang
manajer juga bisa memicu adanya pertikaian antar kepribadian dan menjamin
penurunan performa kerja dari anggota tim nya.
Tujuan yang sama dan tempat kerja yang sama merupakan hal yang
sangat penting demi performa tim yang maksimal,hal ini dimungkinkan karena
hal ini merupakan salah satu faktor dimana anggota akan saling bekerja sama.
Dari pendekatan sederhana ini, kreativitas daengan baik, dan aku meng
spekulasi bahwasanya hal ini dikarenakan spontanitas dari manusia untuk bekerja
sama dengan orang yang berbeda. Ini adalah sebuah misteri mengapa banyak
organisasi yang tidak menggunakan teknik sederhana yang baik ini.

Jiwa Kehidupan Tim


Kehidupan atau bingkai waktu dimana sebuah tim dapat befungsi secara
efektif akan tergantung pada banyak faktor, tetapi esensi dari kebanyakan sebuah
tim memiliki kehidupan yang sementara.
Sebuah tim lebih sering dibentuk untuk tugas atau pekerjaan yang
spesifik. Keanggotaan akan tetap bisa berjalan stabil jika tidak ada pepindahan
manusia yang keluar dari proyek dan apabila semua elemen tetap berada di
tempatnya masing masing untuk menjaga kestabilan tim hingga proyek selesai.
Lingkungan dari tim industri mungkin memberikan efek kepada manajemen tim.
Di sektor eksplorasi australia memiliki karakteristik dengan pergerakan
substansial dari stsff eksplorasi antara perusahaan, khususnya selama booming,

13
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :D
Manajemen Eksplorasi 2015

dan hal ini akan menjadikan sulit mencari staff baru dalam waktu yang cukup
lama untuk menyelesaikan proyek.
Ketika sebuah tim terpisah dikarenakan tugasnya telah selesai atau
karena ada alasan lain, ini adalah hal umum bagi anggota tim untuk memberikan
apresiasi kepada kemampuan dan karakter dari anggota tim. Utnuk mencari
kesempatan untuk bekerja sama lagi dengan orang tersebut pada pekerjaan yang
lain. Kerjasama tim akan memberikan keuntungan yang besar bagi organisasi, hal
ini dikarenakan ha tersebut dapat membawa rang orang untuk bekerja sama secara
efektif di pekerjaan yang lain. Kerjasama tim ini mungkin akan memberika efek
jangka panjang walaupun acara dari kegiatan telah selesai dilaksanakan.

Kolaborasi Part Time


Sebuah ciri dari kehidupan kampus adalah banyak penelitian
berkolaborasi dengan basis kerja part time. Seorang peneliti akan dapat
menghabiskan sekitar 20% waktunya pada sebuah pekerjaan, 25% dengan grup
yang lain dan sbagainya. Jadi seorang peneliti dapat bekerja pada beberapa
pekerjaan dalam satu waktu. Tambahannya, untuk fokus pada penelitian individu
boleh jadi benar benar berbeda.
Mekanisme penelitian kolaborasi ini telah di sanjung sebagai lompatan
besar dalam dunia permanajemenan (e.g.., Schrage 1955). Hal ini bagaikan sebuah
mekanisme dimana beberapa tim mampu masuk kedalam sebuah ilmu dan
pengalaman dalam partikular spesialisasi dan penghormatan besar bagi yang
menggunakan spesialisasi ini. Dalam merasakan hal ini seperti dipaksa di dunia
akademik sebagai konsekuensi dapat mengakses spesialisasi yang baik atau dapat
mengaskses peralatan laboratorium.
Kolaborasi grup peneliti ini jarang menghabiskan waktu yang panjang
dalam suatu kerja sama di tempat yang sama. Lebih umum untuk para anggotanya
untuk grup kolaborasi untuk bertemu di sebuah pertemuan, dengan tujuan untuk
mendiskusikan hasil penelitian dari sudut pandang masing masing. Kelebihan
internet di era seperti ini membuat tipe kolaborasi semacam ini menjadi lebih
mudah.

14
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :D
Manajemen Eksplorasi 2015

Siapa yang Harus Menjadi Anggota Tim?


Telah banyak jurnal jurnal yang ditulis oleh para eksplorasionis
berpengalaman dimana akan mengalamatkan pertanyaan nya kepada siapa yang
harus melakukan eksplorasi (Miller, 1976, Bailly, 1979, Snow dan MAcKenzie,
1981, Sillitoe, 1995, Woodall, 1984, 1993). Jurnal jurnal ini telah memberikan
pencerahan dalam kerangka berfikir pada para manajer eksplorasionis walaupun
mereka juga pernah menulis hal yang sama. Penulis penulis ini besatu dan
merekomendasikan bahwasanya perekrutan yang hanya kepada ahli eksplorasi
yang terbaik akan memberikan hasil yang sukses. Lantas bagaimana cara nya
seorang manajer eksplorsi dapat merekrut hanya yang terbaik bagi timnya.?
Kesulitan yang mungkin akan kita temui dalam memperkerjakan
sebuah Tim Apollo mungkin dapat diuraikan sebagaimana berikut. Dalam
perekrutan tidak perlu mencari yang terbaik dalam hal akademi - resiko dari
merekrut orang orang dengan akademik terbaik ialah mereka tidak akan mau
bekerja dengan yang lain dan cenderung merasa menjadi primadonna.
Keseimbangan antara orang orang antara yang memiliki kecerdasan secara
akademik dan kecerdana dalam hal bisnis mungkin menjadi sebuah tujuan utama
terbaik dalam hal merekrut.( dan tentu saja seorang manajer yang bai haruslah
piawai dalam bisnis dan juga cerdas dalam hal akademik)
Bagaimana seseorang bisa mengenali seorang ahli eksplorasi yang baik?
Kennedy (1997) telah memberikan garis bawah terhadap hubungan antara
kesuksesan perusahaan kecil dan direktur geologinya dan dia yang sebelumnya
mengetahui tentang deposit. Ini menunjukan bahwa para pengetahu tempat
penyimpanan menyimpan lebih dari satu tempat penyimpanan. Pekerjaan
Kennedy eksplorasi ini mengambil atau menyunting dari konsep Bill Lacy yaitu
"Ore Finder" (lacy, pers. comm). Oleh karena itu dalam perekrutan seorang
manajer eksplorasi adalah dengan mengidentifikasi seorang ahli geologi yang
memiliki satu atau lebih discover memujinya dan merekrutnya bekerja padanya,
Bagamimana cara kita mengidentifikasi para penemu bijih pada lulusan
sarjana muda baru? Saya tidak tahu apakah ini memungkinkan, hal ini
dikarenakan seorang lulusan sarjana muda baru belum memiliki uji coba di
lingkup kerja. Cara terbaik untuk mencari tahu mungkin dengan membuat issu

15
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :D
Manajemen Eksplorasi 2015

tentang membuat tantangan bagi para lulusan sarjana untuk perekrutan secepat
mungkin untuk melihat apakah mereka seorang penemu bijih. Kreatifitas yang
briliian tepencar lebih pada anak anak muda di banding ilmu lain ( seperti ahli
fisika Richard Feynman dan Albert Einstein). Apakah sebuah isu tantangan secara
cepat itu cukup dalam hal eksplorasi atau kita terlalu mengatur dalam pendekatan
ini, karena bertahu tahun dari sistem pembelajaran kita bisnis harus mendahului
dari deposit discover, Apakah kita terlalu kolot untuk mendengarkan saran saran
liar dari orang orang muda kita, dan kita fikir bahwa mereka tidak cukup tau
mengenai menemukan bijih?

Ikhtisar
Tim Eksplorasi
Kerumitan dari eksplorasi modern telah banyak disebutkan disini.
Dimana intinya bahwa kesuksesan dari seorang ahli eksplorasi untuk menemukan
cadangan bijih berdasarkan kepiawai an nnya dalam mengkombinasikan seorang
ahli geologi, geokimia dan geofisika (e.g. Woodall,1993). Hal ini menyiratkan
bahwa kontribusi ini akan di bentuk dari upaya para ahli eksplorasi dengan
spesialisasi anggota dalam sebuah tim. Aspek dari keseimbangan tim antara
tingkah laku dan spesialisasi keahlian inilah yang disebut manajemen eksplorasi.
Inilah sebuah methode yang diuraikan untuk memastikan bahwa tiap individu
bekerja sebagai sebuah tim.
Keseimbangan dari tingkah laku kepribadian menjadi hal penting,
khususnya untuk mendapatkan sesegera mungkinproduktivitas dalam sebuah tim.
Ketidak seimbangan peran tingkahlaku boleh jadi merupakan sebuah penjalasan
tentang sebuah grup yang tidak dapat berfungsi dengan baik sebagaimana
mestinya. Wawasan ini akan sangat berguna bagi seorang manajer untuk
membangun sebuah tim atau memperbaiki sebuah tim yang tidak dapat bekerja.
Sebuah pengaturan secara teknis dan sederhana untuk memaksimalkan
peluang agar sebuah tim yang terdiri dari berbagai multidisiplin ilmu dapat
bekerja sama secara baik adalah dengan memperkerjakannya pada satu ruang
kerja, dan saling berbagi peralatan. Hal ini akan berpasangan dengan
meminimalisasi terjadinya kesempatan seseorang utnuk bekerja sendiri dan
16
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :D
Manajemen Eksplorasi 2015

mengasingkan diri dari sebuah tim.


Sebuah tim yang terbangun untuk eksplorasi memiliki batas waktu
sebagaimana kehidupan dengan masing masing tujuannya. Namun kita akan
mendapatkan sebuah keuntungan besar yang akan kita dapatkan bernama
networking dan hubungan antar personal , perceyaan diri, dan kepercayaan. Hal
ini akan memberikan kita keuntungan berupa sebuah tim dimanaapun untuk
organisasi di masa depan.

17
Nama : Barlian Aditama
Nim : 111.130.004
Kelas :D

Anda mungkin juga menyukai