Anda di halaman 1dari 10

e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

PENGARUH AKUNTABILITAS, PARTISIPASI MASYARAKAT DAN


PENGAWASAN INTERNAL TERHADAP KINERJA ORGANISASI
(PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BULELENG)

1
Gede Pose Raharja, 1Nyoman Trisna Herawati, 2I Gusti Ayu Purnamawati

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: gedeposeraharja@gmail.com, aris_herawati@yahoo.co.id,


ayupurnama07@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengawasan akuntabilitas,
partisipasi masyarakat dan pengawasan internal baik secara parsial maupun secara
simultan terhadap kinerja organisasi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini
adalah karyawan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Buleleng. Tehnik pengambilan
sampel yang di gunakan adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan adalah
analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS versi 18 for windows.
Hasil penelitian ini menunjukkan secara parsial akuntabilitas berpengaruh
signifikan terhadap kinerja organisasi, pertisipasi masyarakat tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja organisasi dan pengawasan internal berpengaruh signifikan terhadap
kinerja organisasi. Secara simultan penelitian ini menunjukkan bahwa akuntabilitas,
partisipasi masyarakat dan pengawasan internal secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap kinerja organisasi.
Kata Kunci: akuntabilitas, kinerja organisasi, partisipasi masyarakat, pengawasan
internal.

Abstract
This study was aimed at finding out the effect of accountability control , community
participation and internal control both partially and simultaneously on organization
performance.
This study belonged to quantitative research. The population consisted of the
employees of Buleleng regency Public Work Office. The sampling technique used was
purposive sampling. The data collection method used was questionnaire. The analysis
used was multiple regression analysis using SPSS version 19.0 for windows program.
The results showed that partially accountability has a significant effect on
organization performance, community participation does not have a significant effect of
organization performance, and internal control has a significant effect on organization
performance. Simultaneously, this study showed that accountability, community
participation, and internal control simultaneously have an effect on organization
performance.

Keywords: accountability, community participation, internal control, organization


performance
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

PENDAHULUAN (1) Akuntabilitas Hukum dan Kejujuran


Organisasi sektor publik semakin (Accountability for probity and legalty), (2)
berkembang seiring dengan berkembang Akuntabilitas Manajerial (managerial
pesatnya teknologi di masyarakat. accountability), (3) Akuntabilitas Program
Kebutuhan masyarakat pun ikut meningkat (program accountability), (4) Akuntabilitas
seiring perkembangan jaman. Pemerintah Kebijakan (policy accountability) (5)
menunjukkan perannya dengan Akuntabilitas Keuangan (financial
menyediakan berbagai layanan kepada accountability).
masyarakat seperti layanan kesehatan, Dalam akuntabilitas hukum dan
pendidikan, dan fasilitas umum lannya yang kejujuran, lembaga pubik dituntut untuk
ditujukan sepenuhnya untuk masyarakat selalu berprilaku jujur serta taat kebapa
luas. Keseriusan pemerintah dalam hukum dan praturan yang berlaku. Setiap
menyediakan fasilitas umum ini dapat dana publik harus dipergunakan sebaik-
dengan mudah dinilai oleh masyarakat baiknya untuk kepentingan umum dalam hal
melalui kualitas layanan yang diberikan oleh ini masyarakat luas, disamping lembaga
pemerintah. maka dari itu, diperlukan publik juga diuntut untuk menjalankan
koordinasi yang antara pemerintah, praktih organisasi yang sehat terhindar dari
masyarakat dan pihak lain yang ikut terkait. segala penyelewengan dan
Hal ini tentu akan berjalan dengan baik penyalahgunaan kekuasaan. Akuntabilitas
apabila pemerintahan yang baik telah manajerial menuntut lembaga publik untuk
berhasil diwujudkan. melakukan pengelolaan organisasi secara
Menurut Suyadi dalam Dewi (2012) efektif dan efisien. Setiap proses dalam
menyatakan kinerja adalah hasil kerja yang organisasi harus dipertanggungjawabkan
dapat dicapai oleh seseorang atau untuk menghindari ketidakefektifan
kelompok orang dalam suatu organisasi organisasi. Akuntabilitas program berkaitan
sesuai dengan wewenang dan tanggung dengan pertimbangan apakah tujuan yang
jawab masing-masing dalam rangka upaya ditetapkan dapat dicapai atau tidak, dan
mencapai tujuan organisasi bersangkutan apakah organisasi telah
secara legal tidak melanggar hukum dan mempertimbangkan alternatif program yang
sesuai dengan moral ataupun etika. Kinerja memberikan hasil optomal dengan biaya
pemerintah daerah tentunya akan sangat yang seminimal mungkin. Akuntabilitas
menjadi sorotan publik terutama kebijakan terkait dengan
masyarakat yang menjadi pengguna pertanggungjawaban lembaga pubik atas
fasilitas yang diberikan oleh pemerintah kebijakan-kebijakan yang diambil.
daerah. Menurut Ivancevich (2007) dalam Akuntabilitas keuangan berkaitan dengan
Amins (2012) penilaian kinerja merupakan pertanggungjawaban lembaga publik untuk
aktivitas yang digunakan untuk menentukan menggunakan uang publik secara ekonomi,
pada tingkat mana seorang pekerja efisien dan efektif, tidak ada pemborosan
menyelesaikan pekerjaannya secara efektif. dan kebocoran dana serta korupsi.
Dalam hal ini pekerja yang dimaksud Selain dengan adanya akuntabilitas
adalah aparatur pemerintah. dari organisasi pemerintah itu sendiri,
Mewujudkan pemerintahan yang masyarakat juga harus turut serta berperan
baik/amanah (good governance) aktif dalam mengatasi masalah di
merupakan prasyarat bagi setiap daerahnya yakni dengan berpartisipasi aktif
pemerintahan untuk memenuhi aspirasi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh
masyarakat dan mencapai tujuan pemerintah daerah dalam rangka
pemerintahan. Dalam good governance, pembangunan yang akan dilaksanakan di
akuntabilitas publik adalah elemen daerah. Mikkelsen dalam Soetomo (2006),
terpenting dan merupakan tantangan utama mengatakan bahwa pembangunan pada
yang dihadapi pemerintah dan pegawai dasarnya merupakan proses perubahan,
negeri (Manurung, 2012). dan salah satu bentuk perubahan yang
Ellwood (1993) dalam Mardiasmo diharapkan adalah perubahan sikap dan
(2009) menjelaskan empat dimensi perilaku. Partisipasi masyarakat yang
akuntabilitas yang harus dipenuhi yaitu: semakin meningkat baik secara kualitatif
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

maupun kuantitatif merupakan salah satu pemerintah menjalankan fungsinya dalam


perwujudan dari perubahan sikap dan melayani masyarakat umum.
perilaku tersebut. Selain itu disamping Hasil penelitian Widya (2014)
masyarakat dapat lebh mengetahui mengenai pengaruh transparansi dan
mengenai program-program pemerintah, akuntabilitas terhadap kinerja instansi
masyarakat juga dapat ikut mengawasi pemerintah pada dinas di kota Bandung
bagaimana pelaksanaan program itu menunjukkan bahwa transparansi
dilapangan sehingga kepercayaan antara berpengaruh sebesar 18,5% terhadap
masyarakat kepada pemerintah meningkat. kinerja instansi pemerintah dan
Masyarakat sebagai pengawas akuntabilitas memberikan pengaruh
eksternal sangat penting bagi kemajuan sebesar 16,3% terhadap kinerja instansi
organisasi, namun adanya pengawasan pemerintah.
internal yang memadai masih tetap Berdasarkan latar belakang ini
diperlukan dalam organisasi atau instansi penulis tertarik melakukan penelitian
pemerintah. ini dikarenakan masalah yang mengenai pengaruh akuntabiltas,
timbul sangatlah kompleks sehingga tidak partisipasi masyarakat dan pengawasan
cukup hanya dengan diawasi dari luar intenal terhadap kinerja organisasi pada
namun perlu ditelusuri lebih mendalam Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
bagaimana organisasi tersebut Buleleng.
menjalankan kegiatannya. Menurut Winardi Berdasarkan uraian di atas maka
dalam Ani (2013) menyatakan bahwa dapat dirumuskan masalah dalam penelitian
pengawasan adalah semua aktivitas yang ini adalah: (1) Bagaimana pengaruh
dilaksanakan oleh pihak manager dalam akuntabilitas terhadap kinerja organisasi?
upaya memastikan bahwa hasil aktual (2) Bagaimana pengaruh partisipasi
sesuai dengan hasil yang direncanakan. masyarakat terhadap kinerja organisasi? (3)
Dengan kata lain untuk memastikan bahwa bagaimana pengaruh pengawasan internal
tidak adanya kecurangan atau terhadap kinerja organisasi? (4) Bagaimana
penyimpangan-penyimpangan lain yang pengaruh akuntabilitas, partisipasi
dilakukan dalam proses pelaksanaan masyarakat dan pengawasan internal
program yang telah ditetapkan. secara bersama-sama terhadap kinerja
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten organisasi?.
Buleleng merupakan salah satu satuan Berdasarkan rumusan masalah di
kerja perangkat daerah (SKPD) yang atas maka tujuan dari penelitian ini adalah
melayani masyarakat pada bidang sebagai berikut: (1) Untuk pengaruh
pekerjaan umum. Permasalahan yang akuntabilitas terhadap kinerja organisasi,
dimiliki SKPD ini sangat kompleks. Salah (2) Untuk mengetahui pengaruh partisipasi
satunya yang pernah menjadi sorotan masyarakat terhadap kinerja organisasi, (3)
publik adalah kasus yang menimpa Dinas Untuk mengetahui pengaruh pengendalian
Pekerjaan Umum Kabupaten Buleleng. internal terhadap kinerja organisasi, (4)
Menurut TEMPO (2008), telah terjadi kasus Untuk mengetahui pengaruh akuntabilitas,
dugaan korupsi pada Dinas Pekerjaan partisipasi masyarakat dan pengendalian
Umum Kabupaten Buleleng pada tahun internal secara bersama-sama terhadap
2004 mengenai penggelembungan kinerja organiasi.
anggaran dana untuk pembelian alat berat.
Kasus seperti ini dapat terjadi karena METODE
lemahnya pengawasan internal dari suatu Penelitian dilakukan pada instansi
organisasi, akuntabilitas yang kurang pemerintah daerah kabupaten buleleng.
memadai juga dapat menyebabkan Penelitian berlokasi di Dinas Pekerjaan
terjadinya penyimpangan. Selain itu Umum Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
masyarakat juga kurang berpartisipasi aktif Jenis penelitian ini adalah penelitian
terhadap perencanaan yang dilakukan kuantitatif. Tehnik pengumpulan data
pemerintah daerah sehingga masyarakat adalah berupa observasi dan kuesioner.
kurang tahu apa yang bagaimana Yang menjadi subjek dalam penelitian ini
adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

Buleleng sedangkan yang menjadi objek Yang pertama berisi pertanyaan mengenai
penelitian adalah akuntabilitas, partisipasi akuntabilitas organisasi yang terdiri atas 6
masyarakat dan pengawasan internal yang pertanyaan, yang kedua berisi pertanyaan
mempengaruhi kinerja organisasi. Sumber mengenai partisipasi masyarakat yang
data dalam penelitian ini adalah berupa terdiri atas 3 pertanyaan. Yang ketika berisi
data primer dan data sekunder. Sumber pertanyaan mengenai peran pengawasan
data primer berupa jawaban dari kuesioner internal pada organisasi yang terdiri atas 6
yang disebar langsung dan data sekunder pertanyaan, kemudian yang terakhir berisi
berupa informasi mengenai profil, struktur pertanyaan mengenai kinerja organisasi
organisasi dan informasi lainnya yang yang terdiri atas 5 pertanyaan. Jadi total
didapat dari situs resmi Dinas Pekerjaan keseluruhan pertanyaan pada setiap
Umum Kabupaten Buleleng. kuesioner berjumlah 20 butir pertanyaan.
Menurut Sugiyono (2008) populasi Pengurukran skala pada variabel
merupakan wilayah generalisasi yang terdiri menggunakan skala ordinal terdiri dari lima
atas objek atau subjek yang mempunyai alternatif jawaban dengan skor 1-5 sesuai
kualitas dan karakteristik tertentu yang dengan pengukuran yang telah
ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dikembangakan pneliti sebelumnya.
dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi Metode analisis data dalam
dalam penelitian ini adalah karyawan yang penelitian ini terdiri dari: (1) Uji Instrumen
bekerja pada Dinas Pekerjaan Umum Penelitian, (2) Uji Asumsi Klasik, dan (3) Uji
Kabupaten Buleleng yang berjumlah 192 Hipotesis. Pengujian dilakukan dengan
orang. Tehnik pengambilan sampel menggunakan bantuan software SPSS
menggunakan tehnik Proposive sampling. versi 18 for windows Pengujian Intrumen
Proposive sampling merupakan tehnik penelitian terdiri atas uji validitas dan uji
pengambilan sampel berdasarkan reliabilitas. Uji validitas dilakukan untuk
pertimbangan dan kriteria mengetahui apakah alat ukur yang
tertentu.(Sugiyono, 2008). Adapun yang digunakan tepat mengukur apa yang
menjadi pengambilan sampel dalam diinginkan atau tidak. Sedangkan uji
penelitian ini yaitu: (1) Pimpinan yang reliabilitas digunakan untuk mengukur
memegang posisi sebagai kepala Dinas sejauh mana pengukuran itu dapat
Pekerjaan Umum Kabupaten Buleleng. (2) memberikan hasil relatif sama atau tidak
Pejabat yang memegang posisi sebagai berbeda apabila dilakukan pengulangan
sekretaris di Dinas Pekerjaan Umum terhadap subjek yang sama (Ani, 2013).
Kabupaten Buleleng. (3) Pegawai pada sub Setelah melakukan uji intrumen penelitian
bagian umum di Dinas Pekerjaan Umum kemudian dilakukan uji Asumsi Klasik yang
Kabupaten Buleleng. (4) Pegawai pada sub terdiri dari uji heterokedastisitas, uji
bagian Perencanaan di Dinas Pekerjaan normalitas dan uji multikolinieritas. Uji
Umum Kabupaten Buleleng. Jadi jumlah Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji
sampel yang diambil berdasarkan kriteria di apakah pada model regresi terjadi
atas adalah sebanyak 69 orang. ketidaksamaan variasi dari residual satu ke
Penelitian ini menggunakan 2 pengamatan yang lain. Uji
variabel yaitu terdiri dari variabel terikat heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
(Dependent variable) dan variabel bebas menggunakan metode scatter plot, dengan
(Independent Variable). Variabel terikat melihat ada tidaknya pola tertentu pada
adalah Kinerja Organisasi sedangkan grafik scatter plot. Uji Normalitas bertujuan
variabel bebas terdiri dari akuntabilitas, untuk menguji apakah model regresi,
partisipasi masyarakat dan pengendalian variabel terikat dengan variabel bebas
internal. Intrumen atau alat yang digunakan mempunyai distribusi normal atau tidak
dalam penelitian ini adalah kuesioner yang normal. Pada dasarnya uji normalitas dapat
berupa daftar pertanyaan yang akan dideteksi dengan melihat penyebaran data
disebar kepada responden yang telah (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau
ditetapkan. Berdasarkan indikator yang dengan melihat histogram dari residualnya.
telah ditentukan, maka pada setiap Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji
kuesioner terdiri atas 4 daftar pertanyaan. apakah dalam model regresi yang terbentuk
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna responden bernilai 4 atau setuju, pada
diantara variabel bebas atau tidak. Salah daftar pertanyaan pengawasan internal
satu cara untuk mendeteksi adanya sebagian besar jawaban responden bernilai
multikolinearitas atau korelasi yang tinggi 4 atau setuju, dan pada daftar pertanyaan
antar variabel independen dapat dilihat dari kinerja organisasi sebagian besar jawaban
nilai tolerance dan Variance Inflation Factor responden bernilai 4 atau setuju.
(VIF). Pada pengujian intrumen
Uji Hipotesis menggunakan analisis menggunakan uji validitas menunjukkan
regresi linier berganda (multiple regression untuk variabel akuntabilitas (X 1) memiliki
analysis). Uji hipotesis ini terdiri dari uji tingkat korelasi sebesar 0,660–0,753,
parsial (uji t), Uji simultan (uji F), dan Uji variabel partisipasi masyarakat (X 2)
koefisien determinasi (R2). Uji Parsial (uji t) memiliki tingkat korelasi sebesar 0,812-
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu 0,829 , variabel pengawasan internal (X 3)
variabel penjelas/ independen secara memiliki tingkat korelasi sebesar 0,466-
individual dalam menerangkan variasi 0,856, dan variabel kinerja organisasi (Y)
variabel dependen (Nurhayati, 2011:15). sebesar 0,326-0,826, dengan r tabel
Uji Simultan (uji F) pada dasarnya sebesar 0,2369 maka seluruh butir
menunjukkan apakah semua variabel pertanyaan dinyatakan valid. Uji reabilitas
independen atau bebas yang dimasukkan menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha untuk
dalam model mempunyai pengaruh secara variabel akuntabilitas (X1) sebesar 0,861,
bersama-sama terhadap variabel variabel partisipasi masyarakat (X 2) sebesar
dependen/ terikat. Dengan membandingkan 0,887, variabel pengawasan internal (X 3)
probabilitas (pada tabel Anova tertulis Sig) sebesar 0,854 dan variabel kinerja
dengan taraf nyatanya (0,05 atau 0,01) organisasi (Y) sebesar 0,840. Dengan nilai
(Nurhayati, 2011). Kofisien Determinasi (R2) Cronbah’s Alpha > dari 0,70 (Nunnally,
digunakan untuk mengukur goodness of fit 1967 dalam Ghozali, 2007) maka seluruh
dari persamaan regresi yaitu memberikan intrumen dikatakan reliabel.
proporsi atau presentasi variasi total dalam Uji asumsi klasik dilakukan setelah
variabel dependen, yang dijelaskan oleh pengujian intrumen dinyatakan valid dan
variabel independen (Gujarati, 2003 dalam reliabel. Uji normalitas dengan
Ghozali, 2007: 87). menggunakan Kolmogorov-Smirnov
menunjukkan besarnya nilai Kolmogorov-
HASIL DAN PEMBAHASAN Smirnov adalah 1,048 dan signifikan pada
Data yang diperoleh dalam 0,222 dengan Asymp.Sig lebih besar dari
penelitian ini adalah sebanyak 69 kuesioner Alpha 5% (α>0,05), maka dapat dinyatakan
dengan tingkat pengembalian 100%. bahwa data telah memenuhi syarat
Penelitian dilakukan kurang lebih selama 3 normalitas sehingga data dapat dikatakan
minggu. Mayoritas jenis kelamin responden berdistribusi normal. menghasilkan tampilan
pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten grafik normal probability plot juga
Buleleng adalah perempuan dengan jumlah menunjukkan bahwa data menyebar
43 orang dibanding dengan responden laki- disekitar garis diagonal atau mendekati
laki yang hanya berjaumlah 26 orang saja. arah garis diagonal. Hal ini berarti model
Sebagian besar pendidikan terakhir regresi memenuhi asumsi normalitas. Pada
reponden adalah pada jenjang S1 dengan uji heterokedastisitas menunjukkan grafik
presentase 55%. scaterplot tidak membentuk pola tertentu
Uji statistik deskriptif yang yang teratur seperti bergelombang, melebar
digunakan untuk mendeskripsikan hasil kemudian menyempit tetapi titik-titik
jawaban responden dalam kuesioner tersebut menyebar di atas dan di bawah
penelitian ini menunjukkan hasil pada daftar angka nol pada sumbu Y, maka model
pertanyaan akuntabilitas sebagian besar regresi dalam penelitian ini tidak
jawaban responden bernilai 4 atau setuju, mengandung heteroskedastisitas atau
pada daftar pertanyaan partisipasi dapat disebut homoskesdatisitas.
masyarakat sebagian besar jawaban
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolgomorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 69
Normal Parametersa,b Mean 0,0000000
Std. Deviation 1,14412192
Most Extreme Differences Absolute ,126
Positive ,076
Negative -,126
Kolmogorov-Smirnov Z 1,048
Asymp. Sig. (2-tailed) ,222
Sumber: data diolah 2015

Uji multikolinieritas bertujuan untuk (X3) yang mempengaruhi kinerja organisasi


menguji apakah model regresi ditemukan (Y), maka kinerja organisasi (Y) tetap.
adanya korelasi antara variabel bebas Koefisien akuntabiltas sebesar 0,234 berarti
(independen). Hasil uji multikolinieritas bahwa setiap peningkatan akuntabilitas
menunjukkan nilai tolerance untuk variabel satu satuan akan mengakibatkan
bebas lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF peningkatan kinerja organisasi sebesar
kurang dari 10. Hal ini menunjukkan bahwa 0,234 satuan. Koefisien partisipasi
dalam model regresi tidak terdeteksi masyarakat sebesar 0,163 memiliki arti
masalah multikolonieritas dan tidak terjadi bahwa setiap peningkatan partisipasi
multikolinieritas. masyarakat satu satuan akan
Setelah dilakukan uji instrumen dan mengakibatkan peningkatan pula kinerja
uji asumsi klasik, langkah selanjutnya organisasi sebesar 0,163 satuan. Koefisien
adalah dengan melakukan uji hipotesis. pengawasan internal 0,127 memiliki
Hasil analisis uji regresi linier berganda pengertian bahwa setiap terjadi
menunjukkan persamaan Y= 3,268 + peningkatan pengawasan internal sebesar
0,234X1 + 0,163X2 - 0,127X3 + ε, satu satuan akan mengakibatkan
menunjukkan dapat diketahui nilai peningkatan kinerja organisasi sebesar
konstanta diperoleh 3,268 menunjukkan 0,127. Standar error (e) menunjukkan
harga konstan dimana jika tidak ada tingkat kesalahan pengganggu. Hasil
variabel akuntabilitas (X1), partisipasi analisis uji regresi berganda dapat dilihat
masyarakat (X2) dan pengawasan internal pada tabel 3.

Tabel 2. Hasil Uji Multikolineritas

Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
(Constant)
Pengendalian intern kas ,522 1,917
Implementasi good governance ,311 3,216
Moralitas individu ,221 4,533
Sumber: data diolah 2015
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Linier Ganda

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients


Model t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3,268 1,732 1,888 ,064
X1 ,234 ,075 ,307 3,134 ,003
X2 ,112 ,163 ,087 ,685 ,496
X3 ,427 ,127 ,509 3,377 ,001
Sumber: data diolah 2015

Tabel 4. Hasil Analisis Uji Simultan (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 184,059 3 61,353 44,802 ,000a
Residual 89,013 65 1,369
Total 273,072 68
Sumber: data diolah 2015

Pengaruh Akuntabilitas terhadap Kinerja Pengaruh Partisipasi Masyarakat


Organisasi terhadap Kinerja Organisasi
Dari Hasil penelitian, pengujian Dari Hasil penelitian ini, pengujian
hipotesis pertama (H1), Jumlah sampel hipotesis kedua (H2), Jumlah sampel
sebanyak 69. Sehingga diperoleh df=n-2 = sebanyak 69. Sehingga diperoleh df=n-2 =
69-2 = 67, sehingga ttabel dengan df=67 69-2 = 67, sehingga ttabel dengan df=67
adalah sebesar 1,668. Tabel 4.6 diatas adalah sebesar 1,668. Tabel 4.6 diatas
menunjukkan bahwa variabel akuntabilitas menunjukkan bahwa variabel partisipasi
(X1) memiliki nilai thitung sebesar 3,134 > masyarakat (X2) memiliki nilai thitung
nilai ttabel sebesar 1,668 dengan nilai sebesar 0,685 < nilai ttabel sebesar 1,668
signifikan 0,003 lebih kecil dari 0,05 yang dengan nilai signifikan 0,496 lebih besar
berarti bahwa hipotesis pertama (H1) dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis
diterima. Ini menyatakan bahwa variabel pertama (H1) ditolak. Ini menyatakan
akuntabilitas berpengaruh secara signifikan bahwa variabel partisipasi masyarakat tidak
terhadap kinerja organisasi. Hasil penelitian berpengaruh secara signifikan terhadap
ini sejalan dengan penelitian yang kinerja organisasi. Hasil penelitian dari
dilakukan oleh Garnita (2008) yang hasil Sopanah dan Isa (2004), juga menunjukkan
penelitiannya menunjukkan bahwa bahwa partisipasi masyarakat tidak
akuntabilitas terbukti berpengaruh positif berpngaruh signifikan terhadap
dan signifikan terhadap kinerja instansi pengawasan APBD. Pengawasan APBD
pemerintah. dalam hal ini juga merupakan gambaran
Akuntabilitas akan selalu tetap dari kinerja sebuah instansi pemerintah.
menjadi pertimbangan penting bagi Achmadi dalam Sopanah (2004),
organisasi pemerintah dalam setiap menyebutkan bahwa partisipasi merupakan
pengambilan kebijakan karena akan kunci sukses dari pelaksanaan otonomi
menentukan kearah mana organisasi daerah karena dalam partisipasi
tersebut akan berjalan dan sekaligus Menyangkut aspek pengawasan dan
sebagai penentu keberhasilan dalam aspirasi. Namun kenyataannya yang terjadi
mencapai sebuah tujuan organisasi. pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Buleleng dilapangan tidak selalu
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

masyarakat berpartisipasi secara aktif sendiri. Menyadari pentingnya aspirasi


dalam proses penyelenggaraan masyarakat, maka diperlukan langkah
pemerintahan khususnya pada saat startegis agar partisipasi masyarakat bisa
pengambilan suatu kebijakan yang akan berjalan secara kondusif.
diterapkan oleh organisasi pemerintah itu

Tabel 5. Ringkasan Hasil Uji Koefisien Determinasi

Adjusted R Std, Error of the


Model R R Square Durbin Watson
Square Estimate
a
1 ,821 ,674 ,659 1,170 2,348
Sumber: data diolah 2015

Pengaruh Pengawasan Internal terhadap Pengaruh Akuntabilitas, Partisipasi


Kinerja Organisasi. Masyarakat dan Pengawasan Internal
Dari Hasil penelitian, pengujian terhadap Kinerja Organisasi
hipotesis ketiga (H3), Jumlah sampel Uji F dilakukan untuk menguji
sebanyak 69. Sehingga diperoleh df=n-2 = apakah Akuntabilitas, Partisipasi
69-2 = 67, sehingga ttabel dengan df=67 Masyarakat dan Pengawasan Internal
adalah sebesar 1,668. variabel berpengaruh secara simultan terhadap
pengawasan internal (X3) memiliki nilai Kinerja ditunjukkan oleh nilai sig sebesar
thitung sebesar 3,377>nilai ttabel sebesar 0,000<0,05. Hal ini berarti hipotesis
1,668 dengan nilai signifikan 0,001 lebih keempat diterima, yaitu pengaruh
kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis akuntabilitas, partisipasi masyarakat, dan
pertama (H1) diterima. Ini menyatakan pengawasan internal secara simultan
bahwa variabel pengawasan internal berpengaruh signifikan terhadap kinerja
berpengaruh secara signifikan terhadap organisasi karyawan Dinas Pekerjaan
kinerja organisasi. Umum Kabupaten Buleleng. Hasil penelitian
Pada Dinas Pekerjaan Umum sebelumnya yang dilakukan oleh Ani (2013)
Kabupaten Buleleng, pengawasan internal yang meneliti pengaruh Akuntabilitas,
sudah diterapkan sejak lama. pemisahan Transparansi dan Pengawasan Intern
fungsi atau pemisahan tugas dilakukan terhadap Kinerja Intansi Pemerintah Daerah
pada setiap bagian seperti bagian umum, dalam Mewujudkan “good Governance”
bagian keuangan, bagian perencanaan dan menunjukkan hasil variabel Akuntabilitas,
bagian-bagian lainnya yang memiliki Transparansi dan Pengawasan Intern
tugasnya masing-masing sehingga tidak secara simultan berpengaruh signifikan
ada suatu fungsi ganda yang diterapkan. terhadap Kinerja Instansi Pemerintah
Penelitian yang dilakukan oleh Ira (2014), Daerah. Hasil uji simultan (Uji F) dapat
juga menunjukkan hasil yang sama yaitu dilihat pada tabel 5.
pengawasan internal berpengaruh Hasil koefisien determinasi
signifikan positif terhadap kinerja menunjukkan besarnya adjusted R2 adalah
pemerintah daerah. Semakin baik 0,659, hal ini berarti 65% variabel kinerja
pengawasan internal yang dilaksanakan organisasi dapat dijelaskan oleh variabel
akan memberikan dampak yang baik pula dari ketiga variabel bebas, yaitu
bagi kinerja pemerintah yang dicapai akuntabilitas, partisipasi masyarakat dan
(Wawan, 2009). Maka dapat disimpulkan pengawasan internal. Sedangkan sisanya
bahwa semakin tinggi pengawasan internal, (100% - 65% = 35%) dijelaskan oleh faktor-
maka kinerja pemerintah daerah yang faktor lain diluar variabel penelitian. Hasil
dihasilkan oleh suatu SKPD juga akan analisis koefisien determinasi dapat dilihat
semakin meningkat. pada tabel 6.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

SIMPULAN DAN SARAN SPBU Anak Cabang Perusahaan


Berdasarkan hasil penelitian RB.Group). Jurnal Nominal, 1(1), 1-
mengenai pengaruh akuntabilitas, 22.
partisipasi masyarakat dan pengawasan
internal terhadap kinerja organisasi, maka Garnita, N. 2008. Pengaruh Akuntabilitas
dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) terhadap Kinerja Instansi
akuntabilitas secara parsial berpengaruh Pemerintah (Studi Kasus pada Balai
signifikan terhadap kinerja organisasi, (2) Besar Bahan dan Barang Teknik).
secara parsial partisipasi masyarakat tidak Skripsi. Universitas Widyatama.
berpengaruh secara signifikan terhadap Bandung.
kinerja organisasi, (3) secara parsial
pengawasan internal berpengaruh secara Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis
signifikan terhadap kinerja organisasi, (4) Multivariate dengan Program SPSS.
secara simultan akuntabilitas, partisipasi Semarang: BP-Universitas
masyarakat dan pengawasan internal Diponogoro
berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja organisasi. yang ditunjukkan oleh Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publk.
nilai sig pada uji F sebesar 0,000 < 0,05. Yogyakarta: ANDI.
Hal ini berarti hipotesis keempat diterima.
Saran yang diberikan peneliti Martha, Widya. 2014. Pengaruh
kepada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Transparansi dan Akuntabilitas
Buleleng dan peneliti selanjutnya yaitu: (1) terhadap Kinerja Instansi
mengingat pentingnya penerapan Pemerintah pada Dinas di Kota
akuntabilitas, peran partisipasi masyarakat Bandung (Survey di Instansi
dan pengawasan internal yang pada Pemerintah Kota Bandung). Skripsi.
akhirnya akan berimplikasi pada Universitas Widyatama. Bandung.
ketercapaian visi dan misi pemerintah
daerah, maka Dinas Pekerjaan Umum Soetomo. 2006. Strategi-Strategi
Kabupaten Buleleng disarankan agar lebih Pembangunan Masyarakat.
meningkatkan akuntabilitas, lebih Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
mengikutsertakan masyarakat dalam
pengambilan kebijakan dan meningkatkan Sopanah. 2010. Studi Fenomenologis:
pengawasan internal untuk lebih Menguak Partisipasi Masyarakat
meningkatkan mutu kinerja organisasi. dalam Proses Penyusunan APBD.
Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat Jurnal. Jurnal Akuntansi dan
dilakukan pada ruang lingkup yang lebih Auditing Indonesia. Vol. 14, No. 1,
luas dan tidak hanya pada SKPD Dinas Hal 4-5. Universitas Widyagama.
melainkan pada seluruh SKPD di Malang.
lingkungan Pemerintah Kabupaten
Buleleng. Selain itu peneliti juga dapat Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
menambahkan variabel lain yang dapat Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
mempengaruhi kinerja organisasi Bandung: Alfabeta.
pemerintah.
Sukmana, Wawan. 2009. Pengaruh
Pengawasan Intern dan
DAFTAR PUSTAKA Pelaksanaan Sistem Akuntansi
Amins. 2012. Manajemen Kinerja Keuangan Daerah Terhadap Kinerja
Pemerintah Daerah. Yogyakarta: Pemerintah Daerah. Jurnal Vol. 4,
Laksbang Press Indo. No. 1, Hal 22-23. Universitas
Siliwangi. Tasikmalaya.
Dewi, S. P. 2012. Pengaruh pengendalian
Internal dan Gaya Kepemimpinan Tempo. 2008. Mantan Kepala Dinas PU
terhadap Kinerja Karyawan SPBU Buleleng Resmi jadi Tersangka
Yogyakarta (Studi Kasus pada
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

Korupsi. Artikel Online, tersedia di:


http://nasional.tempo.co/read/
news/2008/08/08, [diakses pada 25
April 2015].

Anda mungkin juga menyukai