Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Definisi dan pengertian Cholesistitis

Radang kandung empedu (kolesitasis akut) adalah reaksi inflamasi akut dinding kandug empedu yang di
sertai keluhan nyeri perut kanan atas dan panas badan.
(dr. FX. Pridady)

Kolesistitis adalah radang kandung empedu yang merupakan reaksi inflamasi akut dinding kandung
empedu disertai keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan dan panas badan.Dikenal klasifikasi
kolesistitis yaitu kolesistitis akut serta kronik. (Dr. Suparyanto, M.Kes 2009)

Kolesistiti adalah peradangan kandung empedu baik secara akut ataupun kronis (Barbara C. Long, 1996
: 154)
Kolesistitis sering disebabkan cholelithiasis (kehadiran choleliths, atau batu empedu, di kandung empedu
itu), dengan choleliths paling sering memblokir saluran cystic langsung. Hal ini menyebabkan inspissation
(penebalan) dari empedu , empedu stasis , infeksi sekunder dan organisme usus, terutama E. coli and
Bacteroides species. coli dan Bacteroides spesies.

Anatomi empedu
B. Angka Kejadian
Sejauh ini belum ada data epidemiologis penduduk,insidensi kolesistitis di Negara kita relative lebih
rendah di banding negara-negara barat.
Sebuah diperkirakan 10-20% orang Amerika memiliki batu empedu, dan sebanyak sepertiga dari orang-
orang mengembangkan kolesistitis akut. Kolesistektomi baik untuk berulang kolik bilier kolesistitis akut
atau merupakan prosedur bedah umum utama sebagian besar dilakukan oleh dokter bedah umum, yang
mengakibatkan sekitar 500.000 operasi setiap tahunnya.
C. Penyebaran
Kebanyakan pasien dengan kolesistitis akut memiliki remisi lengkap dalam 1-4 hari. Namun, 25-30% dari
pasien baik memerlukan operasi atau mengembangkan beberapa komplikasi.
Pasien dengan kolesistitis acalculous memiliki tingkat kematian berkisar antara 10-50%, yang jauh
melebihi 4% diharapkan angka kematian yang diamati pada pasien dengan kolesistitis calculous.
Emphysematous kolesistitis memiliki tingkat mortalitas mendekati 15%.
Perforasi terjadi dalam 10-15% kasus.
D. Faktor Resiko
faktor risiko utama untuk kolesistitis, memiliki peningkatan prevalensi di kalangan orang-orang keturunan
Skandinavia, Pima India, dan populasi Hispanik, cholelithiasis sedangkan kurang umum di antara orang
dari sub-Sahara Afrika dan Asia. Beberapa faktor resiko yang lain sebagai berikut:
adanya riwayat kolesistitis akut sebelumnya
Wanita (beresiko dua jadi lebih besar dibanding laki-laki)
Usia lebih dari 40 tahun .
Kegemukan (obesitas).
Faktor keturunan
Aktivitas fisik
Kehamilan (resiko meningkat pada kehamilan)
Hiperlipidemia
Diet tinggi lemak dan rendah serat
Pengosongan lambung yang memanjang
Nutrisi intravena jangka lama
Dismotilitas kandung empedu
Obat-obatan antihiperlipedmia (clofibrate)
Penyakit lain (seperti Fibrosis sistik, Diabetes mellitus, sirosis hati, pankreatitis dan kanker kandung
empedu) dan penyakit ileus (kekurangan garam empedu)
BAB II
PEMBAHASAN

A. Etiologi Penyakit
a. Dalam 90% kasus tentang, kolesistitis akut disebabkan oleh batu empedu menghalangi saluran di
kantong empedu
b. pembedahan (terjadi perubahan fungsi)
c. sepsis (infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh)
d. luka bakar
e. Pemasangan ifus dalam waktu lama
f. Trauma abdomen,

B. Mekanisme Etiologi Terhadap Penyakit


a. Batu empedu
Sifat kolesterol yang larut lemak dibuat menjadi larut air dengan cara agregasi melalui garam empedu
dan lesitin yang dikeluarkan bersama kedalam empedu. Jika konsentrasi kolesterol melebihi kapasitas
solubilisasi empedu (supersatusasi), kolesterol tidak lagi tidak terdispersi sehingga terjadi penggumpalan
menjadi kristal kolesterol monohidrat padat. Sumbatan batu empedu pada duktus sistikus menyebabkan
distensi kandung empedu dan gangguan aliran darah darah dan limfe, bakteri komensal kemudian
berkembang biak sehingga mengakibatkan inflamasi pada saluran kandung empedu.
Gambar: Lembar brosur terpisah yang disebut "Batu empedu" yang singkat berisi daftar berbagai
masalah yang dapat menyebabkan batu empedu

Foto radiologi batu empedu penyebab kolesistitis


b. Pembedahan (terjadi perubahan fungsi)
dapat terjadi sebagai akibat dari jejas kimiawi oleh sumbatan batu empedu yang menjadi predisposisi
terjadinya infeksi atau dapat pula terjadi karena adanya ketidakseimbangan komposisi empedu seperti
tingginya kadar garam empedu atau asam empedu, sehingga menginduksi terjadinya peradangan akibat
jejas kimia.

c. Infeksi
Suda jelas jika terjadi membentukan batu empedu akan terjadi infeksi dengan Adanya kuman seperti E.
Coli, salmonela typhosa, cacing askaris, atau karena pengaruh enzim – enzim pankreaskarena, Sistem
saluran empedu adalah sistem drainase yang membawa empedu dari hati dan kandung empedu ke
daerah dari usus kecil yang disebut duodenum

d. Luka bakar
Respon umum pada luka bakar > 20 % adalah penurunan aktivitas gastrointestinal. Hal ini disebabkan
oleh kombinasi efek respon hipovolemik dan neurologik serta respon endokrin terhadap adanya perlukan
luas

e. Pemasangan infus dalam jangka waktu lama


Pemasangan infus lama dapat menyebabkan radang pada kandung empedu karna cairan infus banyak
mengandung elektrolit sehingga jika terpasang lama maka dapat membentuk kristal yng disebut batu
empedu selain it
juga cairan tersebut sangat pekah sehingga tidak dapat diserap oleh empedu di kandung empedu

f. Trauma abdomen
trauma abdomen adalah suatu keadaan klinik akibat kegawatan di rongga abdomen biasanya timbul
secara mendadak dengan nyeri sebagai keluhan utama yang memerlukan penanganan segera. Hal ini
bisa disebabkan karena pertama adanya inflamasi/peradangan padak kandung empedu.

C. Sing Dan Symptom


1. sakit perut sisi kanan atas
2. Nyeri yang berpinda panda
3. Mual, munta, perut terasa kembung
4. Kulit berwarna kuning (apabila batu empedu menghalangi saluran empedu).
5. Suhu badan tinggi (demam)
D. Mekanisme Sing Dan Symptom Terhadap Kolesistitis

1. sakit perut sisi kanan atas


Jadi kalau kita mengalami nyeri perut di sebelah kanan, tinggal melihat bagian atas atau bawah, bila
yang nyeri bagian atas, kemungkinan yang mengalami gangguan adalah organ-organ yang terletak pada
bagian kanan atas tadi, diantara berbagai organ tadi, yang paling sering terjadi gangguan pada sebelah
kanan atas adalah Gangguan Hati, Radang pada kandung empedu akibat adanya batu, serta kadang-
kadang bisa terjadi radang usus kecil. Tetapi kalau tempat nyeri berada agak ditengah dan rasa nyerinya
sampai menembus kebelakang, bisa-bisa organ Ginjal yang lagi mengalami masalah.

2. Nyeri yang hilang timbul dan berpindah-pindah tempat dari sebelah kanan atas perut lalu mengarah ke
punggung, dan berpindah lagi ke bahu dan ke dada depan.

3. Mual, munta, perut terasa kembung


Perut terasa kembung terutama sesudah makan-makanan yang berlemak, makanan yang digoreng yang
di sebabkan karna empedu suda tidak ferfungsi secara maksimal yaitu untuk membuang limbah tubuh
tertentu (terutama pigmen hasil pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol) serta membantu
pencernaan dan penyerapan lemak.

4. Kulit berwarna kuning (apabila batu empedu menghalangi saluran empedu).


Penyakit kuning warna kuning di kulit, selaput lendir, atau mata. Pigmen kuning dari bilirubin. Bilirubin
adalah hasil dari sel-sel darah merah tua. Blirubin kuning adalah warna yang Anda lihat ketika memar
adalah penyembuhan. Penyakit kuning terjadi ketika terjadi terlalu banyak sel darah merah tua dalam
darah. Jika ada terlalu banyak sel darah merah pensiun bagi hati untuk menangani, pigmen kuning
menumpuk di dalam tubuh. Ketika ada cukup untuk bisa dilihat, hasil penyakit kuning.

5. Suhu badan tinggi (demam)


Demam merupakan respon fisiologis tubuh terhadap penyakit yang di perantarai oleh sitokin dan ditandai
dengan peningkatan suhu pusat tubuh dan aktivitas kompleks imun. Demam banyak ditemukan pada
keadaan perjalanan penyakit yang secara nyata disebabkan oleh infeksi bakteri maupu firus
E. Patofisiologi
Kandung empedu memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan cairan empedu dan memekatkan cairan
empedu yang ada didalamnya dengan cara mengabsorpsi air dan elektrolit. Cairan empedu ini adalah
cairan elektrolit yang dihasilkan oleh sel hati. Pada individu normal, cairan empedu mengalir ke kandung
empedu pada saat katup Oddi tertutup. Dalam kandung empedu, cairan empedu dipekatkan dengan
mengabsorpsi air. Derajat pemekatannya diperlihatkan oleh peningkatan konsentrasi zat-zat padat.
Stasis empedu dalam kandung empedu dapat mengakibatkan supersaturasi progresif, perubahan
susunan kimia dan pengendapan unsur tersebut. Perubahan metabolisme yang disebabkan oleh
perubahan susunan empedu, stasis empedu, dapat menyebabkan infeksi kandung empedu. Jika
pengobatan tertunda atau tidak tersedia, dalam beberapa kasus kandung empedu menjadi sangat
terinfeksi dan bahkan gangren. Hal ini dapat mengakibatkan keracunan darah (septikemia), yang sangat
serius dan dapat mengancam hidup. mungkin komplikasi lain termasuk: kantong empedu dapat perforasi
(pecah), atau fistula (saluran) bisa terbentuk antara kandung empedu dan usus sebagai akibat dari
peradangan lanjutan.

Anda mungkin juga menyukai