Anda di halaman 1dari 9

PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN

OLEH BIDAN DI PUSKESMAS SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009

Arti Suswandari & Titik Wijayanti


Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

ABSTRAK
Bidan sebagai ujung tombak dalam pelayanan kesehatan ibu
dan anak, diharapkan mampu memberikan pelayanan yang
memenuhi standar sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki,
sehingga dengan dilaksanakannya standar pelayanan Antenatal
bidan diharapkan memberikan kontribusi yang significan dalam
rangka menurunkan angka morbiditas, mortalitas ibu dan bayi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan standar
ANC oleh Bidan dengan teknik penggunaan pelayanan standar
pelayanan Antenatal. Subyek atau Obyek dalam penelitian ini
adalah Bidan yang bekerja di Wilayah Kerja Puskesmas Sawit dan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
metode observasional atau survey dengan menggunakan
pendekatan waktu secara prospektif. Teknik pengambilan sample
secara total sampling dengan jumlah sample 12 bidan. Untuk
pengukuran perilaku bidan dalam penerapan standar antenatal
diungkap secara observasi obyektif dengan menggunakan
pedoman observasi/cecklist.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dari 12 bidan yang
memberikan pelayanan Antenatal pada umumnya belum
mengacu secara keseluruhan terhadap standar yang telah
ditetapkan. Hasil penelitian didapatkan hasil rata-rata : 82,3 %
Hasil penelitian memberikan hasil bahwa penerapan standar
pelayanan Antenatal oleh bidan termasuk dalam kategori baik
tetapi standar tersebut belum dilaksanakan secara sistematis
terutama hal-hal prinsip yang harus dilaksanakan. Dan
Implikasinya adalah dari hasil penelitian ini disarankan agar
pengetahuan bidan lebih ditingkatkan baik secara pendidikan
formal maupun non formal. Bagi instansi untuk memberikan
kesempatan dalam meningkatkan pendidikan dan mengadakan
pelatihan dan seminar untuk bidan. Bagi peneliti untuk
mengungkap lebih jelas factor-faktor yang mempengaruhi dalam
pelaksanaan standar pelayanan Antenatal

Kata Kunci : Penerapan Standar Pelayanan Antenatal, Bidan

PENDAHULUAN ditetapkan untuk tahun 2010 adalah


Saat ini angka kematian menurunkan angka kematian maternal
maternal dan neonatal di Indonesia menjadi 125/100.000 kelahiran hidup
masih tinggi yaitu, maternal dan angka kematian neonatal
248/100.000 kelahiran hidup dan menjadi 16/1000 kelahiran hidup.
neonatal 26,9/1000 kelahiran hidup Adapun visi making pegnancy safer
(SDKI, 2007). Upaya pemerintah untuk adalah kehamilan dan persalinan di
menurunkan angka kematian tersebut Indonesia berlangsung aman, serta
adalah dengan mencanangkan bayi yang dilahirkan hidup dan sehat
program Making Pregnancy Safer ( (Saifudin, 2002). Pada dasarnya
MPS ). Salah satu tujuan yang making pregnancy safer menekankan

Jurnal Kebidanan, Vol. II, No. 02, Desember 2010 1


pada penyediaan pelayanan di Wilayah Kerja Puskesmas Sawit,
kesehatan maternal dan neonatal diketahui jumlah bidan ada 12 orang.
yang cost effective, yaitu pelayanan Hasil cakupan dari Januari 2008
persalinan oleh tenaga kesehatan sampai dengan Desember 2008
terlatih, komplikasi obsetri mendapat pemeriksaan ibu hamil adalah, KI
pelayanan rujukan yang adekuat, 91,79%, KIV 81,70%, cakupan resiko
serta pencegahan dan tinggi oleh tenaga kesehatan adalah
penatalaksanaan kehamilan yang 17,77% dengan sasaran ibu hamil 585
tidak diinginkan dan aborsi yang tidak orang, jumlah ibu hamil berdasarkan
aman (Depkes RI, 2001). pemeriksaan adalah 549 orang. Untuk
Salah satu program pokok yang target tahun 2008 K1 adalah 95%, K4
ada di Puskesmas adalah program KIA adalah 90%, deteksi resiko tinggi
yang ditempatkan sebagai program tenaga kesehatan adalah 20%. Dari
dengan prioritas tinggi, dimana salah hasil cakupan pemeriksaan yang telah
satu indikator keberhasilannya adalah dilakukan diatas ternyata belum
pelayanan antenatal. Dengan memenuhi target dan pelayanan yang
program kesehatan ibu dan anak di diberikan belum sesuai standar
Puskesmas selama ini, angka kematian antenatal care. Hal ini ditunjukkan
bayi dapat diturunkan yaitu dari sekitar dengan masih adanya kematian ibu
150 kematian di tahun 1970-an sebanyak 2 orang dan kematian bayi
menjadi sekitar 50 kematian bayi sebanyak 6 orang pada tahun 2008.
dibawah umur 1 tahun per 1000 Maka untuk meningkatkan mutu
kelahiran hidup di tahun 1990-an pelayanan antenatal pemerintah
(Budiono, 2000). mengikutsertakan bidan Puskesmas
Bidan sebagai ujung tombak Sawit untuk pelatihan penerapan
dalam upaya penurunan angka standar antenatal care pada program
kematian dan kesakitan ibu. Untuk itu pelatihan Q.A. ( Quality Assurance)
bidan harus mampu dan terampil dan Customer Service. Berdasarkan
dalam memberikan pelayanan sesuai latar belakang yang telah dipaparkan
dengan standar yang ditetapkan, diatas, penulis tertarik untuk
karena bidan dituntut untuk melaksanakan penelitian sejauhmana
memberikan pelayanan sesuai penerapan standar pelayanan
profesionalismenya (Depkes RI, 2001). antenatal oleh bidan di Wilayah Kerja
Sesuai dengan peran seorang bidan Puskesmas Sawit.
yaitu sebagai pelaksana pelayanan
kebidanan yang kegiatannya meliputi TINJAUAN PUSTAKA
antenatal care, bidan diharapkan 1. Standar Pelayanan Kebidanan
dapat melaksanakan dan Standar adalah spesifikasi dan
menerapkan asuhan kebidanan sesuai fungsi atau tujuan yang harus dipenuhi
dengan standar yang telah oleh suatu sarana pelayanan
ditetapkan. Pelayanan antenatal kesehatan agar pemakai jasa
sendiri sangat penting karena dapat pelayanan kesehatan dapat
memberikan gambaran-gambaran memperoleh keuntungan yang
kepada ibu hamil tentang keadaan maksimal dari pelayanan kesehatan
kesehatannya dan janin dalam yang diselenggarakan (Prawirohardjo,
kandungannya. Pengawasan 2001). Pelayanan kebidanan adalah
antenatal memberikan manfaat keseluruhan tugas yang menjadi
dengan ditemukannya berbagai tanggung jawab bidan dalam praktek
kelainan yang menyertai kehamilan profesinya (Depkes RI, 2001).
secara dini, sehingga dapat Standar menunjuk pada tingkat
diperhitungkan dan dipersiapkan ideal tercapai yang diinginkan. Untuk
langkah-langkah dalam pertolongan memandu para pelaksana pelayanan
persalinannya (Manuba, 1998). kesehatan agar tetap berpedoman
Berdasarkan studi pendahuluan pada standar yang telah ditetapkan,
yang dilakukan pada Bulan Maret 2009 disusunlah suatu protokol. Protokol

Jurnal Kebidanan, Vol. II, No. 02, Desember 2010 2


adalah suatu pernyataan tertulis yang memeriksakan kehamilannya sejak
disusun secara sistematis dan yang dini dan secara teratur.
dipakai sebagai pedoman pada b. Standar 2 : Pemeriksaan dan
waktu menyelenggarakan pelayanan pemantauan antenatal.
kesehatan ( Prawirohardjo, 2001). Tujuan
Standar pelayanan kebidanan Memberikan pelayanan dan
dapat digunakan untuk menentukan pemantauan antenatal
kompetensi yang diperlukan bidan berkualitas.
dalam menjalani praktek sehari-hari. Pernyataan Standar
Penerapan standar pelayanan akan Bidan memberikan sedikitnya 4 x
sekaligus melindungi masyarakat, pelayanan antenatal.
karena penilaian terhadap proses dan Pemeriksaan meliputi anamnesis
hasil pelayanan dapat dilakukan dan pemantauan ibu dan janin
dengan dasar yang jelas. Pelayanan dengan seksama untuk menilai
yang berkualitas dapat dikatakan apakah perkembangan
sebagai tingkat pelayanan yang telah berlangsung normal. Bidan juga
memenuhi standar yang ditetapkan harus mengenal kehamilan
(Depkes RI, 2001). risti/kelainan, khususnya anemia,
2. Ruang Lingkup Standar Pelayanan kurang gizi, hipertensi, PMS/infeksi
Kebidanan HIV, memeberikan pelayanan
Ruang lingkup standar imunisasi,shat dan penyuluhan
pelayanan kebidanan meliputi 24 kesehatan serta tugas terkait
standar yang dikelompokkan sebagai lainnya yang diberikan oleh
berikut : puskesmas. Mereka harus
a. Standar pelayanan umum mencatat data yang tepat pada
(2 standar) setiap kunjungan Bila ditemukan
b. Standar pelayanan antenatal kelainan, mereka harus mampu
(6 standar) mengambil tindakan yang
c. Standar pertolongan persalinan diperlukan dan merujuknya untuk
(4 Standar) tindakan selanjutnya.
d. Standar pelayanan nifas c. Standar 3 : Palpasi abdominal
(3 standar) Tujuan
e. Standar penanganan kegawat Memperkirakan usia kehamilan,
daruratan obsetri-neonatal pemantauan pertumbuhan janin,
(9 standar). penentuan letak, posisi dan
bagian bawah janin.
3. Standar Pelayanan Antenatal. Pernyataan Standar
Disini yang akan dibahas lebih Bidan melakukan pemeriksaan
lanjut adalah standar pelayanan abdomen dengan seksama dan
antenatal yang meliputi 6 standar, melakukan palpasi untuk
seperti berikut ini : memperkirakan usia kehamilan,
a. Standar 1 : Identifikasi ibu hamil. dan bila umur kehamilan
Tujuan bertambah , memeriksa posisi,
Mengenali dan memotivasi ibu bagian terendah dan masuknya
hamil untuk memeriksakan kepala janin kedalam rongga
kehamilannya. panggul, untuk mencari kelainan
Pernyataan Standar serta melakukan rujukan tepat
Bidan melakukan kunjungan waktu.
rumah dan berinteraksi dengan d. Standar 4 : Pengelolaan anemia
masyarakat secara berkala untuk pada kehamilan
memberikan penyuluhan dan Tujuan
memotivasi ibu, suami dan Menemukan anemia pada
anggota keluarganya agar kehamilan secara dini dan
mendorong ibu untuk melakukan tindak lanjut yang
memadai untuk mengatasi

Jurnal Kebidanan, Vol. II, No. 02, Desember 2010 3


anemia sebelum persalinan a. Mengenal dan menangani sedini
berlangsung. mungkin penyulit yang terdapat
Pernyataan Standar saat kehamilan, saat persalinan
Bidan melakukan tindakan dan kala nifas.
pencegahan, penemuan, b. Mengenal dan menangani
penanganan dan/atau rujukan penyakit yang menyertai hamil,
semua kasus anemia pada persalinan, kala nifas.
kehamilan sesuai ketentuan yang c. Memberikan nasehat dan
berlaku. petunjuk yang berkaitan dengan
e. Standar 5 : Pengelolaan dini kehamilan, persalinan, kala nifas
hipertensi pada kehamilan dan aspek keluarga berencana.
Tujuan d. Menurunkan angka kesakitan dan
Mengenali dan menemukan kematian ibu dan perinatal.
secara dini hipertensi pada Memperhatikan batasan dan
kehamilan dan melakukan tujuan pengawasan antenatal maka
tindakan yang diperlukan. jadwal pemeriksaan adalah sebagai
Pernyataan Standar berikut :
Bidan menemukan secara dini a. Pemeriksaan pertama.
setiap kenaikan tekanan darah b. Pemeriksaan pertama dilakukan
pada kehamilan dan mengenali segera setelah diketahui terlambat
tanda serta gejala preeklamsia haid.
lainnya serta mengambil tindakan c. Pemeriksaan ulang.
yang tepat dan merujuknya 1). Setiap bulan sampai umur
f. Standar 6 : Persiapan persalinan kehamilan 6 sampai 7 bulan.
Tujuan 2). Setiap 2 minggu sampai umur
Untuk memastikan bahwa kehamilan 8 bulan.
persalinan direncanakan dalam 3). Setiap 1 minggu sejak umur
lingkungan yang aman dan hamil 8 bulan sampai terjadi
memadai. persalinan.
Pernyataan Standar d. Pemeriksaan khusus bila terdapat
Bidan memberikan saran yang keluhan-keluhan tertentu.
tepat kepada ibu hamil,
suami/keluarganya pada METODE PENELITIAN
trisemester ke-3, untuk memastikan Desain penelitian yang
bahwa persiapan persalinan digunakan adalah penelitian deskriptif
bersih dan aman dan suasana kuantitatif yaitu penelitian yang
yang menyenangkan akan dilakukan untuk menggambarkan atau
direncanakan dengan baik, menjawab permasalahan yang
disamping persiapan transportasi sedang dihadapi pada situasi
dan biaya untuk merujuk, bila tiba- sekarang ( Notoatmodjo, 2002 ),
tiba terjadi keadaan gawat dengan metode observasional atau
darurat. Bidan hendaknya survey dengan menggunakan
melakukan kunjungan rumah pendekatan waktu secara prospektif.
untuk hal ini. Sampel dalam penelitian ini adalah
4. Pengawasan Antenatal semua bidan di wilayah kerja
Pengawasan antenatal adalah Puskesmas Sawit sejumlah 12 bidan.
pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalisasikan kesehatan HASIL PENELITIAN
mental dan fisik ibu hamil sehingga Gambaran penerapan standar
mampu menghadapi persalinan, kala pelayanan antenatal berdasarkan
nifas, persiapan memberikan ASI dan hasil pengisian kuesioner dan hasil
kembalinya kesehatan reproduksi Observasi.
secara wajar ( Manuaba, 1998 ).
Sedangkan tujuan pengawasan
antenatal adalah untuk :

Jurnal Kebidanan, Vol. II, No. 02, Desember 2010 4


1. Identifikasi Ibu Hamil Dari tabel 2 didapatkan informasi
Tabel 1. Distribusi frekwensi penerapan Standar bahwa penerapan standar
Pelayanan Antenatal Tentang Identifikasi Ibu
pelayanan antenatal tentang
Hamil oleh bidan di Puskesmas Sawit Tahun 2009
pemeriksaan dan pemantauan
Persentase
No Penerapan Frekwensi
(%) antenatal berdasarkan hasil
1 Baik 9 75%% observasi, dari 12 responden
2 Cukup Baik 3 25% sejumlah 9 responden (75%) sudah
3 Kurang Baik 0 0% melaksanakan kegiatan dengan
4 Tidak Baik 0 0%
5 Total 12 100%
kategori baik, 2 responden (16,7%)
Dari Tabel 1. didapatkan informasi melaksanakan kegiatan dengan
bahwa penerapan standar kategori cukup baik dan 1
pelayanan antenatal tentang responden (8,3%) melaksanakan
identifikasi ibu hamil berdasarkan kegiatan dengan kategori kurang
hasil observasi, dari 12 responden baik.
sejumlah 9 responden (75%) sudah 4. Pengelolaan Anemia pada
melaksanakan kegiatan dengan Kehamilan
Tabel 4. Distribusi frekwensi penerapan Standar
kategori baik dan 3 responden Pelayanan Antenatal Tentang Pengelolaan
(25%) melaksanakan kegiatan Anemia pada Kehamilan oleh bidan di
dengan kategori cukup baik. Puskesmas Sawit Tahun 2009
2. Pemeriksaan dan Pemantauan Persentase
No. Penerapan Frekwensi
(%)
Antenatal 1 Baik 7 58,3%
Tabel 2. Distribusi frekwensi Penerapan Standar 2 Cukup Baik 3 25%
Pelayanan Antenatal Tentang Pemeriksaan 3 Kurang Baik 2 16,7%
dan Pemantauan Antenatal oleh bidan di 4 Tidak Baik 0 0%
Puskesmas Sawit Tahun 2009
5 Total 12 100%
Persentase
No Penerapan Frekwensi
(%)
1 Baik 9 75% Dari tabel 4 didapatkan informasi
2 Cukup Baik 2 16,7% bahwa penerapan standar
3 Kurang Baik 1 8,3% pelayanan antenatal tentang
4 Tidak Baik 0 0%
5 Total 12 100%
Pengelolaan Anemia pada
Kehamilan berdasarkan hasil
Dari tabel 2 didapatkan informasi Observasi, dari 12 responden
bahwa penerapan standar sejumlah 7 responden (58,3%)
pelayanan antenatal tentang sudah melaksanakan kegiatan
pemeriksaan dan pemantauan dengan kategori baik, 3
antenatal berdasarkan hasil responden (25%) melaksanakan
observasi, dari 12 responden kegiatan dengan kategori cukup
sejumlah 9 responden (75%) sudah baik dan 1 responden (16,7%)
melaksanakan kegiatan dengan melaksanakan kegiatan dengan
kategori baik, 2 responden (16,7%) kategori kurang baik.
melaksanakan kegiatan dengan 5. Pengelolaan Dini Hipertensi pada
kategori cukup baik dan 1 Kehamilan
Tabel 5. Distribusi frekwensi penerapan Standar
responden (8,3%) melaksanakan Pelayanan Antenatal Tentang Pengelolaan Dini
kegiatan dengan kategori kurang Hipertensi pada Kehamilan oleh bidan di
baik. Puskesmas Sawit Tahun 2009
3. Palpasi Abdominal Persentase
No. Penerapan Frekwensi
Tabel 3. Distribusi frekwensi penerapan Standar (%)
Pelayanan Antenatal Tentang Palpasi 1 Baik 10 83,3%
Abdominal oleh bidan di Puskesmas Sawit Tahun 2 Cukup Baik 2 16,7%
2009 3 Kurang Baik 0 0%
4 Tidak Baik 0 0%
Persentase
No. Penerapan Frekwensi 5 Total 12 100%
(%)
1 Baik 9 75%
2 Cukup Baik 2 16,7% Dari tabel 5 didapatkan informasi
3 Kurang Baik 1 8,3% bahwa penerapan standar
4 Tidak Baik 0 0%
5 Total 12 100%
pelayanan antenatal tentang
Pengelolaan Dini Hipertensi pada

Jurnal Kebidanan, Vol. II, No. 02, Desember 2010 5


Kehamilan berdasarkan hasil (66,7%) telah melakukan
observasi, dari 12 responden pencatatan hasil pemeriksaan
sejumlah 10 responden (83,3 %) pada kartu ibu, sedang untuk
sudah melaksanakan dengan responden yang lain tidak
kategori baik dan 2 responden ( melakukan pencatatan karena
16,7%) melaksanakan kegiatan kartu ibu tidak tersedia ditempat
dengan kategori cukup baik praktek. Sebanyak 9 responden
6. Persiapan Persalinan (75%) telah mengisi dengan
Tabel 6. Distribusi frekwensi penerapan Standar lengkap kohort ibu hamil dan
Pelayanan Antenatal Tentang Persiapan
yang lain belum melakukan
Persalinan oleh bidan di Puskesmas Sawit Tahun
2009 pengisian kohort ibu hamil dengan
Persentase lengkap karena bidan sudah
No. Penerapan Frekwensi
(%) melakukan pencatatan pada
1 Baik 10 83,3% kartu ibu. Semua bidan sudah
2 Cukup Baik 2 16,7%
3 Kurang Baik 0 0% melakukan koordinasi yang baik
4 Tidak Baik 0 0% dengan pamong desa, tokoh
5 Total 12 100% masyarakat, kader dan dukun
bayi dalam melakukan
Dari tabel 6 didapatkan informasi pendataan dan
bahwa penerapan standar pengidentifikasian ibu hamil
pelayanan antenatal tentang sehingga semua ibu hamil
Persiapan Persalinan berdasarkan diketahui identitasnya.
hasil Observasi, dari 12 responden 2. Penerapan standar pelayanan
sejumlah 10 responden (83,3%) antenatal tentang Pemeriksaan
sudah melaksanakan kegiatan dan Pemantauan Kehamilan oleh
dengan kategori baik dan 2 Bidan Puskesmas Sawit
responden (16,7%) melaksanakan didapatkan infcrmasi bahwa :
kegiatan dengan kategori cukup Dari 12 responden hanya 8
baik responden ( 66,7%) yang telah
melakukan anemnesis riwayat
PEMBAHASAN secara lengkap yang lainnya
1. Penerapan standar pelayanan anamnesis belum lengkap karena
antenatal tentang identifikasi ibu bidan melakukan anamnesis yang
hamil oleh Bidan Puskesmas Sawit dianggap penting saja. Yang
didapatkan informasi bahwa : memeriksa kadar Hb pada
Sejumlah 12 responden kunjungan pertama dan usia
telah melaksanakan sebagian kehamilan 28 minggu hanya 5
besar dari 16 aspek yang dinilai. responden (41,7%) dikarenakan
Untuk kegiatan melakukan kebanyakan ibu hamil periksa
kunjungan rumah ibu hamil untuk diatas jam 17.00 WIB sehingga
menjelaskan tujuan pemeriksaan untuk periksa HB sahli hasil tidak
kehamilan baru dilakukan oleh 5 akurat karena sinar matahari
responden (41,7%) karena sudah tidak ada dan bila ada ibu
sebagian besar responden hamil yang terlihat pucat saja
menjelaskan tujuan pemeriksaan yang dilakukan periksa Hb dan
kehamilan dilakukan pada saat disuruh datang kurang dari jam
ibu hamil datang untuk 16.00. Pengukuran tinggi badan
memeriksakan kehamilannya. pada kunjungan pertama hanya
Yang mengunjungi ibu hamil yang dilakukan oleh 7 responden
tidak pernah memeriksakan (58,3%) yang 5 responden tidak
kehamilannnya sebanyak 7 melakukan sebab yang diperiksa
responden (58,3%) dikarenakan hanya yang terlihat tinggi
ibu hamil sudah periksa ke tempat badannya kurang dari 145 cm.
bidan yang lebih dekat dengan Hanya 6 responden (50%) yang
rumahnya. Sebanyak 8 responden melakukan pengukuran LILA pada

Jurnal Kebidanan, Vol. II, No. 02, Desember 2010 6


ibu hamil setiap periksa, yang 6 bulan post partum yang lain
responden tidak melakukan hanya sampai masa nifas ( 40 hari
pengukuran karena ibu hamil post partum ). Dan ada 9
berat badannya sudah diatas 40 responden (75%) yang telah
kg. Hanya ada 5 responden merujuk ibu hamil dengan anemia
(41,7%) yang menanyakan untuk pemeriksaan terhadap
tentang tanda/gejala penyakit penyakit cacing / parasit /
menular seksual pada ibu hamil penyakit lainnya , dan yang 3
dikarenakan sebagian besar ibu responden hanya memberikan
hamil masyarakat desa bila tablet Fe dengan dosis 2 kali 1
ditanya malu menjawabnya. Yang tablet per hari.
memeriksa payudara dan 5. Penerapan standar pelayanan
memberikan penyuluhan tentang antenatal tentang Pengelolaan
perawatan payudara selama Dini Hipertensi pada Kehamilan
kehamilan hanya ada 6 oleh Bidan Puskesmas Sawit
responden (50%) yang lain hanya didapatkan informasi bahwa :
memberikan leaflat. Sejumlah 10 Dari 12 responden yang
responden (83,3%) telah melakukan pemeriksaan tekanan
melakukan pemantauan kepada darah secara rutin setiap hari ada
ibu hamil apakah sudah minum 2 responden (16,7%) yang lain
tablet Fe sesuai aturan. hanya menganjurkan untuk
3. Penerapan standar pelayanan periksa 1 minggu sekali.
antenatal tentang Palpasi Yang melakukan
Abdominal oleh Bidan Puskesmas pemeriksaan urin terhadap
Sawit didapat informasi bahwa : albumin pada ibu hamil dengan
Responden yang meminta hipertensi hanya dilaksanakan
ibu hamil untuk mengosongkan oleh 4 responden (33,3%) dan
kandung kencing sebelum yang lain belum melaksanakan
dipalpasi hanya dilakukan oleh 4 karena bidan tidak melakukan
responden (33,3%) yang lainnya pemeriksaan urine sendiri
hanya menanyakan terasa mau melainkan dilakukan oleh petugas
kencing atau tidak. Ada 8 laboratorium yang ada di Rumah
responden (66,7%) yang sakit atau Puskesmas.
melakukan pengukuran TFU 6. Penerapan standar pelayanan
dengan metelin dan yang lain antenatal tentang Persiapan
masih mengukur TFU dengan jari. Persalinan oleh Bidan Puskesmas
Sejumlah 5 responden (41,7%) Sawit didapatkan informasi :
yang memperkirakan usia Dari 12 responden yang
kehamilan dengan metelin mencuci tangan dengan sabun
sedang yang lain masih pada air mengalir dan
menggunakan jari. Dari 12 mengeringkan dengan handuk
responden semua tidak bersih sebelum dan sesudah
melakukan pengukuran panggul kontak dengan pasien hanya
luar dengan jangka martin hal ini dilaksanakan oleh 3 responden
disebabkan karena tidak (25%) yang lainnya hanya
tersedianya peralatan. dilaksanakan sesudah memeriksa
4. Penerapan standar pelayanan pasien. Penggunaan sarung
antenatal tentang Pengelolaan tangan steril untuk pemeriksaan
Anemia pada Kehamilan oleh dalam jika terjadi KPD dikerjakan
Bidan Puskesmas Sawit didapat oleh 8 responden (66,7%) dan
informasi bahwa: Dari 12 yang lain hanya menggunakan
responden hanya 4 responden sarung tangan bersih (DTT). Yang
(33,3%) yang menyarankan ibu menjelaskan pada ibu dan
hamil dengan anemia untuk tetap keluarga tentang transportasi dan
minum tablet besi sampai 4-6 kemana akan merujuk jika terjadi

Jurnal Kebidanan, Vol. II, No. 02, Desember 2010 7


kegawat daruratan hanya 6 yang diberikan dapat lebih
responden (50%) yang lain komprehensip.
transportasi dan kemana harus 2. Bagi Instansi Puskesmas / DKS
merujuk baru dibicarakan saat a. Diharapkan agar mengupayakan
terjadi kegawatdaruratan . pelatihan-pelatihan bagi bidan
Dari hasil penelitian tentang penerapan standar
didapatkan informasi bahwa kebidanan.
masih banyak bidan yang belum b. Menyediakan sarana dan
menerapkan 14 T dalam prasarana yang menunjang
pelayanan antenatal. Pelayanan pelaksanaan tindakan agar sesuai
12 T, atau 13 T secara teratur dengan standar yang berlaku.
sekurang-kurangnya 1 kali pada c. Memberikan kesempatan bagi
trimester I, 1 kali pada trimester II bidan untuk meningkatkan
dan 2 kali pada trimester III sangat pendidikannya ke jenjang lebih
diperlukan untuk menentukan tinggi.
prognosa dan diagnosa yang
tepat sebelum mengambil DAFTAR PUSTAKA
tindakan yang akan dilakukan Arikunto, S, 1998, Prosedur Penelitian
(Depkes RI, 1998). WHO (1996) juga Suatu Pendekatan Praktek,
mengingatkan bahwa banyak Rineka Cipta, Jakarta
terjadi kematian ibu karena Astuti, I.D, 2002, Evaluasi Pelaksanaan
keterlambatan, diantaranya Standar Pelayanan Kebidanan
keterlambatan dalam membuat Terhadap Kegiatan Pelayanan
keputusan dan mengirim ibu ke Kebidanan Antenatal Care di
tempat rujukan yang akan Puskesmas Piyungan Yogyakarta,
menyebabkan tertundanya ibu Skripsi FK UGM, Yogyakarta
mendapat pertolongan yang Bahri, S, 2000, Analisis Faktor-Faktor
diperlukan dan pada akhirnya yang Berhubungan dengan
dapat menyebabkan kematian. Kepatuhan Bidandi Desa
Terhadap Standar Pelayanan
PENUTUP Antenatal Care di Dati II Bantul
Kesimpulann DIY, Thesis FK UGM, Yogyakarta
Berdasarkan hasil penelitian dan Budioro, B, 2000, Pengantar Ilmu
pembahasan dari penerapan standar Kesehatan Masyarakat, FKM-
pelayanan antenatal oleh bidan di UNDIP, Semarang
Puskesmas Sawit, dapat diambil Depkes RI, 1998, Modul Standar
kesimpulan bahwa penerapan standar Pelayanan Kesehatan Antenatal
antenatal oleh bidan Puskesmas Sawit Untuk Petugas Kesehatan di
termasuk dalam kategori baik tetapi Puskesmas, Badan Penelitian dan
standar tersebut belum dilaksanakan Pengembangan Kesehatan,
secara sistematis terutama hal-hal Surabaya
prinsip yang harus dilaksanakan. _________, 2001, Standar Pelayanan
Kebidanan, Jakarta
Saran _________, 2004, Buku Panduan Praktis
1. Bagi bidan Pelayanan Kesehatan, Maternal,
a. Sebaiknya bidan membuat jadwal Neonatal, Yayasan Bina Pustaka,
untuk kunjungan rumah ibu hamil Jakarta
yang tidak pernah memeriksakan Laksman, H, 2000, Kamus Kedokteran,
kehamilannya. Djambatan, Jakarta
b. Bidan diharapkan untuk Manuaba, IBG, 1998, Ilmu Kebidanan,
meningkatkan kemampuannya Penyekit Kandungan dan
dalam melaksanakan Keluarga Berencana Untuk
pemeriksaan dan pemantauan Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta
kehamilan, sehingga pelayanan

Jurnal Kebidanan, Vol. II, No. 02, Desember 2010 8


_________, IBG, 2001, Kapita Selekta __________, 2003, Pendidikan dan
Penatalaksanaan Rutin Obsetri Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta,
Ginekologi dan KB, EGC, Jakarta Jakarta
Menteri Kesehatan RI, 2002, Registrasi Prawirohardjo, S, 1999, Ilmu Kebidanan,
dan Praktik Bidan, Depkes RI, YBPS, Jakarta
Jakarta PP IBI, 2001, Kompetensi Bidan, Jakarta.
Mochtar, R, 1998, Sinopsis Obsetri, EGC, Susanti, B, 2003, Pelaksanaan Standar
Jakarta Pelayanan Kebidanan Dalam
Notoadmodjo, S, 1997, Ilmu Kesehatan Pelayanan Antenatal Care di
Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar, Puskesmas Tirtomoyo I Wonogiri,
Rineka Cipta, Jakarta KTI Akademi Kebidanan, Klaten
__________, 2002, Metodologi Penelitian WHO, 1996, Kartu Menuju Sehat, Ibu
Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta Hamil : Penuntun untuk
Pengembangan Adaptasi dan
Evaluasi, EGC, Jakarta

Jurnal Kebidanan, Vol. II, No. 02, Desember 2010 9

Anda mungkin juga menyukai