Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI

PENGUKURAN TEKANAN DARAH

I. TUJUAN

1. Untuk mengetahui tekanan darah seseorang pada posisi


berbaring,duduk,berdiri,dan setelah berlari.

2. Melakukan tes peningkatan tekanan darah dengan pendinginan dan menilai hasil
cold-pressor seseorang.

II. LANDASAN TEORI

Tekanan darah adalah kekuatan atau tekanan yang diberikan pada dinding
pembuluh darah. Tekanan darah sistemik arteri, biasanya disebut tekanan darah
arteri, dimana keluarnya darah dari ventrikel kiri ke aorta sudah penuh. Ketika
ventrikel kiri berkontraksi dan mendorong darah ke dalam aorta ,tekanan yang
dihasilkan dalam sistem arteri disebut tekanan darah sistolik. Pada orang dewasa
,tekanan sistolik sekitar 120 mmHg atau 16 kPa. Tekanan di dalam arteri saat
jantung beristirahat setelah ejeksi darah disebut tekanan darah diastolik. Pada
orang dewasa sekitar 80 mmHg atau 11kPa. Perbedaan antara tekanan darah
sistolik dan diastolik adalah tekanan nadi. Angka tersebut dapat bervariasi sesuai
dengan waktu, postur tubuh,jenis kelamin, dan usia seseorang. Selama istirahat di
malam hari tekanan darah cenderung meningkat. Peningkatan itu didasarkan oleh
perbedaan usia,dan biasanya pada wanita lebih tinggi dibandingkan pada pria.
Tekanan darah arteri diukur dengan sphygmomanometer dan biasanya dinyatakan
dengan cara berikut:

BP=120/80mmHg atau BP=16/11kPa

Tekanan darah sistemik arteri mempertahankan aliran penting dari zat yang
masuk dan keluar dari organ-organ tubuh. Kontrol tekanan darah terutama pada
organ vital sangat penting untuk mempertahankan homeostasis. Tekanan darah
dijaga dalam batas normal dengan pengaturan yang baik. Tekanan darah
ditentukan oleh hasil pengeluaran jantung dan resistensi perifer.
Berikut ini adalah 5 faktor yang menentukan besar tekanan darah :

a. Kerja jantung

b. Tahanan tepi

c. Volume darah

d. Kekenyalan dinding pembuluh darah

e. Kekentalan darah

Untuk mengetahui tekanan darah seseorang ,terlebih dahulu dilakukan


pemeriksaan terhadap denyut nadi. Untuk memeriksa denyut nadi,dilakukan
dengan cara memegang tangan penderita dengan telapak tangannya menghadap
ke atas. Letakkan 3 jari diatas arteria radialis,dengan jari telunjuk paling dekat
dengan jantung praktikan. Ketika tekanan manset sama dengan tekanan sistolik
suara Korotkoff pertama terdengar sebagai darah yang lewat di aliran turbulen
melalui pembukaan dari suara arteri. Korotkoff akan terus terdengar di setiap sistol
selama tekanan manset tetap lebih besar dari tekanan diastol. Bila tekanan manset
menjadi sama atau kurang dari tekanan diastol, suara menghilang karena arteri dan
aliran laminar tetap terbuka. Suara Korotkoff terakhir sehingga terjadi ketika
tekanan manset sama dengan tekanan diastolik. Dengan demikian,kita dapat
merasakan denyut nadi praktikan.

Banyak sekali timbul konsep yang keliru mengenai sifat sebenarnya dari
denyut nadi yang dapat dilihat dan diraba tersebut. Pada setiap sistolik
ventrikel,darah dikeluarkan ke dalam aorta. Oleh karena aorta bersifat elastis,
sebagian besar tekanan yang ditimbulkan oleh pengeluaran darah berusaha
melebarkan aorta asenden dan tekanan yang terjadi dihantarkan sebagai
gelombang melalui seluruh aorta dan semua percabangannya. Gelombang ini
mengakibatkan timbulnya beberapa gelombang harmonis,yang memberikan
pengaruh kumulatif. Pergerakan maju darah mengikuti jalannya gelombang tekanan
ini, yang bersama dengan gelombang harmonik dan dengan pelebaran dan
pemanjangan yang diakibatkannya pada arteri, merupakan denyut nadi yang dapat
kita raba dan lihat. Kecepatan rata-rata denyut nadi pada orang dewasa normal
adalah 60-90 denyut nadi per menit; pada anak-anak kecepatannya 90-140 dan
pada orang lanjut usia 70-80.
III. ALAT DAN BAHAN

1. Sfigmomanometer (tensi meter)

2. Stetoskop

3. Stopwatch

4. Wadah berisis air + es

IV. CARA KERJA

1. Pemeriksaan Tekanan Darah

a. Lengan baju digulung setinggi-tingginya sehingga tidak terlilit oleh


manset

b. Tepi bawah manset letaknya ± 2-3 cm di atas fosa kubiti

c. Balon dalam manset harus menutupi lengan atas disisi ulnar (di atas a.
brachialis)

d. Pipa karet manset jangan menutupi fosa kubiti

e. Manset diikat cukup ketat

2. Pengukuran Tekanan Darah dengan Posisi Berbaring

a. OP diminta berbaring terlentang dengan tenang selama 10 menit

b. Sambil menunggu,pasang manset sfigmomanometer pada lengan kanan


atas OP

c. Carilah dengan palpasi,denyut arteri brakhialis pada fosa kubiti dan


denyut arteri radialis pada pergelangan tangan OP
d. Setelah 10 menit,siapkan stetoskop di telinga pemeriksa,pompa manset
sambil meraba arteri brakhialis sampai tekanan di dalamnya melampaui
tekanan 30 mmHg

e. Lakukan pengukuran tekanan darah arteri brakhialis cara auskultasi dan


tetapkan kelima fase Korotkoff dalam pengukuran tersebut

f. Ulangi pengukuran butir e sebanyak 3 kali untuk mendapatkan nilai rata-


rata dan catat hasilnya

3. Pengukuran Tekanan Darah dengan Posisi Duduk

a. Tanpa melepaskan manset OP disuruh duduk

b. Tunggu 3 menit dan ukurlah kembali tekanan darah a. brakhialisnya


dengan cara yang sama

c. Ulangi pengukuran sebanyak 3 kali untuk mendapatkan nilai rata-rata dan


catat hasilnya

4. Pengukuran Tekanan Darah dengan Posisi Berdiri

a. Tanpa melepas manset OP disuruh berdiri

b. Setelah menunggu 3 menit,ukur kembsli tekanan darah a.brakhialis


dengan cara yang sama

c. Ulangi pengukuran sebanyak 3 kali untuk mendapatkan nilai rata-rata dan


catat hasilnya

d. Bandingkan hasil pengukuran tekanan darah OP pada ketiga sikap yang


berbeda tersebut

5. Pengukuran Tekanan Darah Setelah Berlari

a. Ukurlah tekanan darah a. brakhialis OP dengan penilaian menurut metode


baru pada sikap duduk
b. Tanpa melepas manset,suruh OP berlari ditempat dengan frekuensi ± 120
loncatan per menit selama 2 menit. Segera setelah selesai,OP disuruh
duduk dan ukurlah tekanan darahnya

c. Ulangi pengukuran tekanan darah ini tiap menit sampai tekanan darahnya
kembali seperti semula. Catat hasil pengukuran tersebut

6. Pengukuran Tekana Darah dengan Pendinginan (Cold-pressor Test)

a. Suruhlah OP berbaring terlentang dengan tenang selama 20 menit. OP


harus berbaring selama 20 menit untuk mencapai keadaan yang
mendekati basal. Keadaan basal adalah keadaan pada orang terjaga yang
sel-sel tubuhnya dalam tingkat metabolisme minimal

b. Selama menunggu,pasanglah manset sfigmomanometer pada lengan


kanan atas OP

c. Setelah OP berbaring 20 menit,tetapkanlah tekanan darahnya seriap 5


menit sampai terdapat hasil yang sama 3 kali berturut-turut (selisih hasil
3 kali pengukuran ≤ 5 mmHg)

d. Tanpa membuka manset suruhlah OP memasukkan tangan lirinya ke


dalam air es (4°C) sampai pergelangan tangan

e. Pada detik ke 30 dandetik ke 60 pendinginan,tetapkanlah tekanan sistolik


dan diastoliknya

f. Catatlah hasil pengukuran tekanan darah OP selama pendinginan

g. Suruhlah OP segera mengeluarkan tangan kirinya dari es dan tetapkanlah


tekanan sistolik dan diastoliknya tiap menit sampai kembali ke tekanan
darah basa

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Pada posisi duduk didapatkan hasil pengukuran tekanan darah OP sebesar
110/70 mmHg

b. Pada posisi berbaring didapatkan hasil pengukuran tekanan darah OP


sebesar 110/70 mmHg

c. Pada posisi berdiri didapatkan hasil pengukuran tekanan darah OP sebesar


130/70 mmHg

d. Pada keadaan setelah berlari,didapatkan hasil pengukuran tekanan darah OP


sebesar 130/80 mmHg

e. Pada keadaan pendinginan dengan es,didapatkan hasil pengukuran tekanan


darah OP sebesar 150/80 mmHg

Apabiladibandingkan dengan hasil pengukuran setelahberaktivitas olah raga,


ternyata data menunjukkanbahwa tekanan darah setelah melakukan
aktivitascenderung akan lebih tinggi. Hal tersebut dikarenakansemakin tinggi
aktivitas yang dilakukan maka akan semakin tinggi pula aktivitas dari kerja jantung
yangharus mengeluarkan tenaga yang tinggi sesuaidengan tekanannya. Dalam hal
ini tekanan darah praktTekanan darahyang meningkat ini dipengaruhi oleh
tingkatanaktivitas. Tekanan darah setelah beraktivitas lebih besar dibandingkan
dengan tekanan darah pada saatistirahat. Hal tersebut diakibatkan karena pada
saatberaktivitas sel tubuh memerlukan pasokan O 2 yangbanyak akibat dari
metabolisme sel yang bekerjasemakin cepat pula dalam menghasilkan
energi.Sehingga peredaran darah di dalam pembuluh darah akan semakin cepat
dan curah darah yangdibutuhkan akan semakin besar. Akibat adanyavasodilatasi
pada otot jantung dan otot rangka sertavasokontriksi arteriol yang menyebabkan
arteriolmenyempit dan kerja jantung tiap satuan waktupunbertambah sehingga
volume darah pada arteriol akan meningkat dan tekanannya pun meningkat.

Terlihat secara umum bahwa tekanan darah basalsistol dan diastol mengalami
peningkatan setelahtangan dimasukkan ke dalam air es. Hal ini sesuai dengan
mekanisme homeostatis tubuh manusia. Saattubuh manusia berada pada
temperatur yang relatiflebih rendah, pembuluh-pembuluh darah akanmenyempit
(vasokonstriksi), terutama pembuluhdarah perifer. Tujuan vasokonstriksi tersebut
adalahuntuk menjaga panas tubuh agar tidak keluar. Vasokonstriksi tersebut
berdampak pada naiknyatekanan darah sistol dan diastol. Kemungkinan lain yang
menyebabkan tekanan darahpraktikan naik adalah sebelum praktikanmemasukkan
tangan dan kakinya ke dalam air esatau sebelum menjalani percobaan, praktikan
merasatakut atau grogi akan dinginnya es yang akanmelingkupi tangan dan
kakinya sehingga tekanan darah praktikan meningkat. Di samping itu, adanya
respon stress yangditimbulkan tubuh saat tangan praktikan dimasukkan dalam es
juga mungkin menjadi alasan naiknya tekanan darahpraktikan.

VI. KESIMPULAN

Hasil pengukuran tekanan darah seseorang dapat berbeda-beda sesuai


dengan aktivitas yang sedang dilakukan. Apabila seseorang dalam keadaan
rileks/tidak melakukan kegiatan apapun,maka nilai tekanan darahnya akan berada
dalam angka yang rendah. Sedangkan bila dalam keadaan beraktivitas atau diberi
rangsangan berupa kegiatan yang berat, maka akan memicu nilai tekanan darah
berada pada angka yang tinggi.

Aktivitas adalah salah satu faktor yang menentukan tinggi rendahnya


tekanan darah seseorang. Tekanan darah disaat seseorang sedang dalam keadaan
rileks disebut tekanan darah basal, dan memiliki angka yang lebih kecil. Sedangkan
tekanan darah disaat seseorang sedang dalam keadaan beraktivitas disebut
tekanan darah kausal yang memiliki angka yang lebih besar dari tekanan darah
basal.Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas, dapat diperoleh bahwa tekanan darah
terendah OP berada pada posisi duduk dan berbaring,yaitu sebesar 110/70mmHg
dan tekanan darah tertinggi berada pada keadaan pendinginan dengan es,yaitu
sebesar 150/80 mmHg.
DAFTAR PUSTAKA

Fox, Stuart Ira. 2004. Human Physiology Eight Edition. New York: McGraw Hill

Delf, Mohlan H dan Manning, Robert T. 1996. Major Diagnosis Fisik. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC

Waugh,Anne,dkk. 2001. Anatomy and Physiology in Health and Illness. New York:
Churchill Livingstone

Anda mungkin juga menyukai