Anda di halaman 1dari 2

BAB I

1. Latar belakang masalah


Undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 3
menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk waktu serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada tuhan yang meha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Untuk mencapai fungsi pendidikan yang seperti dinyatakan dalam UUSPN
pasal 3 di atas, proses pembelajaran diatur oleh peraturan pemerintah nomor
32 tahun 2013 pasal 19 ayat 1 yang menyatakan bahwa proses pembelajaran
pada suatu pendidikan di selenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotifasi peserta didik untukberpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatipitas, dan
kemendirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
Sehubungan dengan itu, dewi salma prawiradilaga ( 2009 ) mengemikakan
bahwa komponen pembelajaran terdiri dari empat komponen, yaitu; siswa,
guru, metode pembelajaran dan evaluasi. Ketika semua komponen lengkap
maka sistem pembelajaran dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah di
rumuskan, namun ketika salah satu komponen tidak terpenuhi maka dapat
merusak sistem yang mengakibatkan tidak tercapainya tujian pendidikan.
Sistem yang di maksud harur agar tercipta suasana pembelajaran yang saling
berinteraksi agar tercipta suasana pembelajaran yang kondusif. Keterlibatan
satu komponen dengan komponen lainya dapat di bantu pengembangan ini
dalam bentuk bahan ajar multimedia interaktif.
Penggunaan bahan ajar multimedia interaktif mucul akibat perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi belakangan ini.perkembangan
pendidikan

Anda mungkin juga menyukai