Undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk waktu serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang meha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai fungsi pendidikan yang seperti dinyatakan dalam UUSPN pasal 3 di atas, proses pembelajaran diatur oleh peraturan pemerintah nomor 32 tahun 2013 pasal 19 ayat 1 yang menyatakan bahwa proses pembelajaran pada suatu pendidikan di selenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotifasi peserta didik untukberpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatipitas, dan kemendirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Sehubungan dengan itu, dewi salma prawiradilaga ( 2009 ) mengemikakan bahwa komponen pembelajaran terdiri dari empat komponen, yaitu; siswa, guru, metode pembelajaran dan evaluasi. Ketika semua komponen lengkap maka sistem pembelajaran dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah di rumuskan, namun ketika salah satu komponen tidak terpenuhi maka dapat merusak sistem yang mengakibatkan tidak tercapainya tujian pendidikan. Sistem yang di maksud harur agar tercipta suasana pembelajaran yang saling berinteraksi agar tercipta suasana pembelajaran yang kondusif. Keterlibatan satu komponen dengan komponen lainya dapat di bantu pengembangan ini dalam bentuk bahan ajar multimedia interaktif. Penggunaan bahan ajar multimedia interaktif mucul akibat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi belakangan ini.perkembangan pendidikan