dengan keluarga pasien (mirnawati) staf dinkes kab inhu Tanggal 27 Maret 2018
Mirna membawa anak perempuannya yang bernama yunalbri rahmana ke IGD
RSUD Indrasari jam 19.30 WIB karena jatuh dilapangan basket, kondisi tangan sebelah kanan sangat nyeri dan di kawatirkan patah. Kemudian pasien dibawa ketempat tidur periksa dan mirna ke pendaftaran di ruangan IGD. Pasien diperiksa oleh dokter jaga, di instruksikan untuk di foto rontgen. Pasien di rontgen pada lokasi lengan bawah lalu beberapa menit kemudian hasil rontgen diserahkan ke dokter jaga IGD oleh mirna, dokter jaga menelepon dokter yusuf untuk menjelaskan hasil rontgen serta mengirim hasil foto rontgen lewat WA ke dokter yusuf. Dokter yusuf kurang puas atas hasil rontgen dan memberikan instruksi untuk di foto rontgen ulang pada bagian lengan atas sampai siku. Beberapa menit kemudian hasil rontgen kedua diserahkan ke dokter jaga oleh mirna. Lalu dokter jaga menelepon dokter yusuf dan mengirikan lagi foto rontgen kedua melalui WA. Setelah berdiskusi antara dokter jaga dan dokter yusuf tentang hasil rontgen, dokter yusuf menginstruksikan untuk dirawat guna persiapan operasi besok pagi dan dipasangi infus, mirna panic dan bernegosiasi dengan petugas IGD untuk anaknya tidak di rawat inap malam ini karena tidak ada persiapan dan masih ada anak yang tertinggal di rumah di rengat sementara suami sedang berada di luar kota (cuti) dengan menyebutkan bahwa mirna adalah pegawai dinas kesehatan juga, supaya bisa di bantu. Dokter jaga menyarankan untuk menanda tangani surat pernyataan pulang paksa, patugas IGD meminta mirna untuk melapor ke bagian pendaftaran / BPJS di sebelah ruangan IGD. Mirna menanyakan apakah boleh lewat belakang meja penerimaan pasien di IGD untuk ke ruangan pendaftaran. Lalu dijawab oleh dokter nori, “ boleh…manjatlah “ mirna merasa tersinggung dan spontan mengibaskan amplop rontgen yang ada ditangannya ke bagian lengan dokter nori sambil berkata “masak keluarga pasien disuruh manjat“, dokter nori marah dan tersinggung sambil berkata “ ibu tidak sopan dan akan saya laporkan ke manajemen rumah sakit “ mirna menjawab “ mengapa saya disuruh manjat, kana da bahasa yang lebih baik “ mirna langsung mutar ke ruangan pendaftaran dengan cara memutar dari pintu masuk ruangan IGD dan menyelesaikan administrasi. Kemudian mirna mengkhawatirkan akibat buruk dari kejadian tadi dan berusaha mencari dokter nori sampai ke lorong ruang kebidanan, ketemu dan minta map dengan berkata “ saya minta map, saya panic, saya tidak siap anak saya di rawat inap mala mini, maap tadi saya tersinggung karena dokter nori suruh saya manjat dalam kondisi saya lagi panic, saya minta maap” mirna menyalami dokter nori dan dokter nori menyambut tangan mirna. Kemudian mirna ke meja petugas IGD menandatangai surat pernyataan menolak di rawat inap. Kemudian membayar biaya pengobatan dan rontgen ke juru pungut karena kartu BPJS tak berlaku. Bukti pembayaran diantar lagi ke IGD dan mirna membawa pulang anaknya.