Anda di halaman 1dari 2

Judul Jurnal : IDENTIFIKASI KANDUNGAN BAHAN KIMIA OBAT PARASETAMOL

PADA JAMU ASAM URAT YANG BEREDAR DI KECAMATAN SUNGAI KUNJANG


SAMARINDA

Telah dilakukan penelitian tentang identifikasi kandungan bahan kimia obat parasetamol pada
sampel jamu asam urat yang beredar di Kecamatan Sungai Kunjang. Penelitian ini meliputi
pengambilan sampel, preparasi sampel dan identifikasi parasetamol melalui reaksi warna dan
kromatografi lapis tipis. Reaksi warna menggunakan reagen Azo, FeCl3 10% dan K2Cr2O7.
Sedangkan eluen untuk KLT menggunakan sikloheksan : kloroform : metanol : asam asetat
glasial dengan perbandingan (60:30:5:5) dan kloroform : metanol dengan perbandingan (90:10).

Jamu merupakan obat tradisional asli Indonesia yang berasal dari bahan alam, bahan hewan,
bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dan bahan-bahan tersebut yang secara tradisional
telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Salah satu kelebihan obat
tradisional adalah efek samping yang ditimbulkan tidak sebesar efek samping yang ditimbulkan
oleh obat yang berasal dari bahan kimia, bahkan beberapa jenis tanaman tertentu hingga saat ini
belum menunjukkan efek samping sama sekali dan juga dari segi harga jamu tradisional juga
lebih murah serta mudah didapatkan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 3 (tiga) sampel jamu asam urat, terdapat 1
(satu) sampel jamu asam urat yang positif mengandung parasetamol yaitu pada sampel B,
sedangkan 2 (dua) sampel jamu asam urat A dan C tidak terindikasi mengandung parasetamol.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 1 (satu) sampel jamu asam urat yang positif mengandung
parasetamol yaitu pada sampel B dengan nilai Rf = 0,03 pada eluen pertama dan 0,24 pada eluen
kedua. Sedangkan 2 (dua) sampel jamu asam urat A dan C tidak terindikasi mengandung
parasetamol.

Paracetamol atau Acetaminophen adalah obat yang biasanya digunakan untuk mengobati rasa
sakit ringan hingga sedang, mulai dari sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi, nyeri sendi, dan nyeri
yang dirasakan selama flu. Paracetamol juga bisa digunakan untuk meredakan demam.

Aturan minum pada Paracetamol adalah sesui dengan anjuran dokter, umumnya tablet
paracetamol 500 mg biasanya diminum setiap 4-6 jam sekali.
Efek yang ditimbulkan obat Paracetamol jika digunakan berlebihan

 Mual, sakit perut bagian atas, gatal-gatal, kehilangan nafsu makan


 Urin berwarna gelap, feses berwarna pucat
 Kuning pada kulit dan mata

bahaya dari obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat

Adanya kontra indikasi penggunaan beberapa bahan kimia bagi penderita penyakit tertentu
maupun interaksi bahan obat yang terjadi apabila pengguna obat tradisional sedang
mengkonsumsi obat lain.

Kontraindikasi pada paracetamol

Parasetamol tidak boleh diberikan pada orang yang alergi terhadap obat anti-inflamasi non-
steroid (AINS), menderita hepatitis, gangguan hati atau ginjal, dan alkoholisme. Pemberian
parasetamol juga tidak boleh diberikan berulang kali kepada penderita anemia dan gangguan
jantung, paru, dan ginjal.

Anda mungkin juga menyukai