Anda di halaman 1dari 10

Tugas Mata Kuliah Pelaporan Korporat

Pengaruh Perubahan Kurs valuta Asing


Dr.Zuni Barokah, M.Com.,Ak.,CA

Disusun Oleh:

Kelompok 1 Kelas C PPAK:

Muhammad Bachrul Anwar A (17/421445/EE/07269)


Mutiara Dalila Bakkah (17/414059/EE/07224)
Natalia Fransisca Putri Mahenu (17/414060/EE/07225)
Nawati Nur Arsiliana (17/421455/EE/07279)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2018
Bagian 1
a. Jelaskan secara ringkas, apakah yang diatur dalam PSAK 10? Kapan mulai berlaku
efektif?
Tujuan dari PSAK 10 adalah untuk menjelaskan Bagaimana memasukkan transaksi dalam mata
uang asing, dan kegiatan usaha di luar negeri kedalam laporan keuangan entitas, dan
menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian.
Ruang Lingkup, pernyataan ini diterapkan pada:
- Akuntansi transaksi dan saldo dalam mata uang asing, kecuali tansaksi dan saldo derivatif
(PSAK 55); Instrumen keuangan:pengakuan dan pengukuran
- Menjabarkan hasil dan posisi keuangan dari kegiatan usaha luae negeri yang termasuk dalam
laporan keuangan entitas secara konsolidasi, konsolidasi proporsional atau metode akuitas;
dan
- Menjabarkan hasil dan posisi keuangan suatu entitas ke dalam mata uang penyajian.
Pernyataan tidak diterapkan untuk:
- Derivatif mata uang asing, kecuali derivatif yang tidak termasuk lingkup PSAK 55, misalnya
beberapa derivatif dalam mata uang asing yang melekat pada kontrak lain.
- Akuntansi lindung nilai mata uang asing termasuk lindung nilai investasi di Luar Negeri,
- Penyajian Laporan Arus Kas yang timbul dari transaksi mata uang asing atau penjabaran arus
kas dari kegiatan usaha Luar Negeri.
Definisi istilah-istilah yang terdapat dalam PSAK 10, antara lain:
- Investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri adalah jumlah kepentingan entitas pelapor
dalam aset neto dari kegiatan usaha luar negeri tersebut.
- Kegiatan usaha luar negeri adalah entitas yang merupakan entitas anak, asosiasi, ventura
bersama atau cabang dari entitas pelapor yang aktivitasnya dilaksanakan dinegara yang mata
uangnya menggunakan mata uang selain mata uang pelapor.
- Kelompok Usaha adalah suatu entitas induk dan seluruh entitas anaknya.
- Kurs adalah rasio pertukaran dua mata uang.
- Kurs Penutup adalah kurs spot pada akhir periode pelaporan
- Kurs Spot adalah kurs untuk realisasi segera,
- Mata Uang Asing adalah mata uang selain mata uang fungsional suatu entitas
- Mata uang Fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana suatu
entitas beroperasi.
- Mata uang Penyajian adalah mata uang yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan,
- Pos-pos moneter adalah unit mata uang yang dimiliki serta aset atau liabilitas yang diterima
atau dibayarkan dalam jumlah unit mata uang yang tetap atau dapat ditentukan.
- Selisih kurs adalah selisih yang dihasilkan dari penjabaran sejumlah tertentu satu mata uang
ke dalam mata uang lain pada kurs yang berbeda.
Pada pengakuan awal, transaksi valuta asing dicatat dalam mata uang fungsional. Jumlah
valuta asing dihitung ke dalam mata uang fungsional dengan kurs spor antara mata uang
fungsional dan valuta asing pada saat transaksi. Tanggal transaksi adalah tanggal pada saat
transaksi pertama kali memenuhi kriteria pengakuan sesuai dengan Standar Akuntasnsi
Keuangan.
Pada akhir setiap periode pelaporan pos moneter valuta asing dijabarkan menggunakan kurs
penutup, pos moneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta asing dijabarkan
menggunakan kurs tanggal transaksi, dan pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam
valuta asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar diukur.
Pernyataan ini diterapkan untuk periode tahunan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1
Januari 2012. PSAK 10 disahkan pada tanggal 27 Agustus 2014, dan berlaku efektif mulai 1
Januari 2016.

b. Apakah yang dimaksud dengan mata uang fungsional/functional currency?


 PSAK 10 .08 menyebutkan bahwa mata uang fungsional merupakan mata uang pada
lingkungan ekonomi utama, dimana suatu entitas beroperasi. Sama halnya dengan pengertian
Mata Uang fungsional menurut Beam Et. Al. (2012) yang menjelaskan mata uang fungsional
sebagai mata uang yang berlaku di lingkungan ekonomi utama dimana perusahaan
beroperasi. Mata uang fungsional suatu perusahaan juga bisa dijabarkan sebagai mata uang
yang diterima oleh perusahaan dari pelanggan dan mata uang yang digunakan untuk
membayar liabilitas nya.
 Lingkungan utama entitas beroperasi merupakan lingkungan utama suatu entitas
menghasilkan dan mengeluarkan kas.
 Kriteria untuk suatu mata uang dapat dikatakan sebagai mata uang fungsional antara lain:
- Memenuhi indikator arus kas, yaitu bahwa arus kas yang berhubungan dengan kegiatan
utama entitas didomonasi oleh mata uang tersebut.
- Memenuhi indikator harga jual, yaitu bahwa harga jual produk perusahaan dalam periode
jangka pendek sangat dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar mata uang tersebut.
- Memenuhi indikator biaya, yaitu bahwa biaya – biaya entitas sangat dipengaruhi oleh
pergerakan mata uang tersebut.

Pertimbangan apa sajakah yang diperlukan dalam menentukan mata uang fungsional
suatu perusahaan?
PSAK 10 .09 menyebutkan bahwa pertimbangan dalam penentuan Mata uang Fungsional antara
lain adalah:
 Mata uang yang paling berpengaruh terhadap harga jual barang dan jasa,
 Mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya mempengaruhi sebagian
besar harga jual barang dan jasa entitas,
 mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lain dari pengadaan barang atau
jasa (biaya didenominasikan dan diselesaikan)

Faktor lain yang dapat memberikan bukti mengenai mata uang fungsional (PSAK 10.10) berupa:
 mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan (antara lain penerbitan instrumen utang
dan instrumen ekuitas) dihasilkan,
 mata uang dalam mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan

Selain itu dalam PSAK 10 .11 juga terdapat faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
menentukan mata uang fungsional dari kegiatan usaha luar negeri, dan apakah mata uang
fungsional sama dengan mata uang entitas pelapor. Faktor tersebut antara lain:
 Aktivitas kegiatan usaha diluar negeri, dilaksanakan sebagai perpanjangan entitas pelapor
atau dilaksanakan dengan tingkat otonomi signifikan.
 Tinggi rendahnya proporsi kegiatan usaha luar negeri.
 Apakah arus kas secara langsung mempengaruhi arus kas entitas pelapor dan apakah arus
kas tersebut siap tersedia untuk dikirimkan ke entitas pelapor.
 Apakah arus kas cukup untuk membayar kewajiban instrumen utang yang ada ataupun yang
diperkirakan dapat terjadi tanpa adanya dana yang disediakan oleh entitas pelapor.

Jika dalam indikator bercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, maka manajemen
dapat menentukan Mata Uang fungsional yang paling tepat. Mata uang fungsional entitas
mencerminkan kejadian, transaksi, dan kondisi yang relevan. Sehingga sekali ditentukan, mata
uang fungsional tidak berubah kecuali ada perubahan pada transaksi, kejadian dan kondisi yang
mendasari tersebut.
Sedangkan menurut Beam Et. Al. (2012) terdapat 6 petunjuk umum atau acuan yang
diberikan GAAP sebagai pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional suatu
perusahaan. Meskipun pada akhirnya kebijakan manajemen yang menentukan mata uang
fungsional, manajemen juga harus mempertimbangkan hal-hal berikut dalam menentukan mata
uang fungsional dari anak perusahaan.
 Jika arus kas berhubungan dengan aset dan liabilitas entitas asing didenominasi dan
ditetapkan dalam mata uang asing selain mata uang perusahaan induk, maka mata uang
lokal dari entitas asing dapat digunakan sebagai mata uang fungsional.
 Jika harga jual dari produk entitas asing ditentukan oleh persaingan lokal atau peraturan
pemerintah lokal dan bukan perubahan nilai tukar jangka pendek atau pasar dunia, maka
mata uang lokal dari entitas asing dapat digunakan sebagai mata uang fungsional.
 Pasar penjualan yang umumnya terjadi di negara perusahaan induk atau kontrak penjualan
yang normalnya didenominasi di mata uang perusahaan induk dapat mengindikasikan bahwa
mata uang perusahaan induk sebagai mata uang fungsional.
 Biaya biaya seperti tenaga kerja dan bahan yang secara keseluruhan adalah kos lokal dapat
membuktikan bahwa mata uang lokal dari entitas asing sebagai mata uang fungsional.
 Jika pembiayaan didenominasikan secara keseluruhan dalam mata uang lokal dari entitas
asing dan dana yang diciptakan dari aktivitas operasi utama dianggap cukup untuk
membiayai hutang sekarang dan ekspektasian. Maka mata uang lokal dari entitas asing lebih
mungkin sebagai mata uang fungsional.
 Volume tinggi dari transaksi antar perusahaan dan pengaturannya mengindikasikan bahwa
mata uang induk perusahaan sebagai mata uang fungsional.

c. Jelaskan yang dimaksud dengan translasi/penjabaran mata uang asing?


 Translasi atau penjabaran mata uang asing adalah menyatakan pengukuran mata uang
fungsional didalam mata uang pelaporan, sedangkan remeasurement adalah pembuatan
statemen keuangan seolah-olah pencatatatan dilakukan dalam mata uang fungsional (Beam
Et. Al., 2012). Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter tanpa adanya pertukaran
fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi. Translasi mata uang asing
biasanya dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan, yang dapat
memberikan informasi secara global pada pengguna laporan keuangan

 Translasi mata uang asing dilakukan suatu entitas / perusahaan karena:


- Skala kegiatan entitas yang luas (skala internasional), sehingga harus menyusun laporan
keuangan konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan keuangan mendapatkan
pemahaman mengenai operasi perusahaan.
- Untuk menvatat transaksi valuta asing
- Untuk melaporkan aktivitas cabang internasional dan anak perusahaan,
- Melaporkan hasil operasi independen di luar negeri,
- Untuk berkomunikasi dengan peminat saham asing.

Apa perbedaannya dengan remeasurement? Bagaimana metode akuntansi yang dapat


digunakan dalam translasi dan remeasurement?
Perbedaan mendasar antara translasi dan remeasurement diantaranya:
 Translasi menggunakan metode current rate, dimana berdasarkan provisi dasar dari ASC
Topic 830 yang mengharuskan seluruh elemen laporan keuangan kecuali akun ekuitas
pemegang saham di translasi menggunakan nilai tukar sekarang (current exchange rate);
sedangkan
 Remeasurement menggunakan metode temporal rate, dimana nilai tukar historis dan
nilai tukar sekarang digunakan untuk pembuatan pencatatan statemen keuangan seolah-olah
dilakukan dalam mata uang fungsional.

d. Bagaimanakah pengakuan untuk untung/rugi atas: (i) selisih trans lasi, dan (ii) selisih
transaksi.
Efek dari nilai perubahan nilai tukar atau selisih transaksi dilaporkan sebagai penyesuaian di
ekuitas pemegang saham.didalam laba komprehensif lain. Penyesuaian ekuitas dari translasi di
akumulasi di akun tersebut sampai terjadi penjualan atau likuidasi pada investasi di entitas asing,
dimana seluruh penyesuaian tersebut dilaporkan sebagai penyesuaian atas laba atau rugi
penjualan.

Bagian II
 Pada 1 Januari 2017, PT Induk mengakuisisi 90% kepentingan PT Anak. PT Induk adalah
perusahaan yang bergerak di bidang agro-industry, dan didirikan serta berdomisili di Indonesia,
sedangkan PT Anak adalah perusahaan yang bergerak di industry yang sama dan berdomisili di
luar Indonesia. Pada saat akuisisi, nilai buku PT Anak seluruhnya sama dengan nilai wajarnya, dan
nilai tukar FX (mata uang negara dimana PT Anak berdomisili) adalah Rp0,24. PT Anak
menggunakan FX sebagai mata uang fungsional. PT Induk memberikan pinjaman sebesar 200.000
FX kepada PT Anak pada 1 Mei 2017 pada saat nilai tukar FX adalah Rp0,23. Pinjaman tersebut
merupakan pinjaman jangka pendek dan denominasinya adalah Rp46.000. Neraca saldo yang telah
disesuaikan untuk PT Induk dan PT Anak pada akhir tahun 2017 disajikan di bawah ini. PT Anak
membayar dividen pada bulan September. ketika nilai tukarnya adalah Rp0,21. Nilai tukar untuk FX
adalah Rp0,20 pada 31 Desember 2017 dan rerata nilai tukar pada tahun 2017 adalah Rp0,22.
Ketr: IDR = Rp
Jawab:
1 PT ANAK
Kertas Kerja Neraca Penyesuaian
Per 31 Desember 2017
FX Rate IDR
Debit
Kas 150.000 Rp0,20 Rp 30.000
Piutang 180.000 Rp0,20 Rp 36.000
Persediaan 230.000 Rp0,20 Rp 46.000
Tanah 250.000 Rp0,20 Rp 50.000
Bangunan 600.000 Rp0,20 Rp 120.000
Peralatan 800.000 Rp0,20 Rp 160.000
Kos penjualan 200.000 Rp0,22 Rp 44.000
Biaya Depresiasi 100.000 Rp0,22 Rp 22.000
Biaya lain-lain 120.000 Rp0,22 Rp 26.400
Rugi pertukaran 30.000 Rp0,22 Rp 6.600
Dividen 100.000 Rp0,21 Rp 21.000
Penyesuaian ekuitas - Rp 44.000
2.760.000 Rp 606.000

Kredit
Akumulasi depresiasi gedung 300.000 Rp0,20 Rp 60.000
Akumulasi depresiasi bangunan 400.000 Rp0,20 Rp 80.000
Utang usaha 130.000 Rp0,20 Rp 26.000
Pinjaman jangka pendek dari PT Induk 230.000 Rp0,20 Rp 46.000
Modal saham 800.000 Rp0,24 Rp 192.000
Laba ditahan 1 Januari 200.000 Rp0,24 Rp 48.000
Penjualan 700.000 Rp0,22 Rp 154.000
2.760.000 Rp 606.000

2 Entri Jurnal 2017 PT Induk

Minggu, 01 Januari 2017

Investasi di PT Anak Rp 216.000

Kas Rp 216.000

Senin, 01 Mei 2017

Pinjaman jangka pendek ke PT Anak Rp 46.000

Kas Rp 46.000

September, 2017

Kas Rp 18.900

Investasi di PT Anak Rp 18.900

Minggu, 31 Desember 2017

Investasi di PT Anak Rp 9.900

Penyesuaian ekuitas dari translasi Rp 39.600


Pendapatan dari PT Anak Rp 49.500

Saldo investasi per 1 Januari 2017 Rp 216.000

Dividen Rp (18.900)

Penghasilan dari PT Anak Rp 49.500

Penyesuaian ekuitas dari translasi Rp (39.600)

Saldo investasi per 31 Desember 2017 Rp 207.000

NCI per 1 Januari 2017

1.000.000 FX * Rp.0,24 * 10% Rp 24.000

NCI untuk penyesuaian ekuitas dari translasi

Rp44.000 * 10% Rp (4.400)

NCI awal untuk kertas kerja konsolidasi Rp 19.600

3.
PT Induk dan Entitas Anak
Kertas Kerja Konsolidasi
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Adjustment &
PT Induk PT Anak Elimination NCI Consolidated
D K Statements
Laporan Laba Rugi
Penjualan 800.000 154.000 954.000
Pendapatan dari PT ANAK 49.500 49.500
Kos penjualan -400.000 -44.000 -444.000
Biaya depresiasi -81.000 -22.000 -103.000
Biaya lain-lain -200.000 -26.400 -226.400
Rugi pertukaran -6.600 -6.600
NCI 5.500 -5.500
Laba bersih 168.500 55.000 168.500

Laba Ditahan
Laba ditahan - PT Induk 220.000 220.000
Laba ditahan - PT Anak 48.000 48.000
Laba bersih 168.500 55.000 168.500
Dividen -100.000 -21.000 18.900 -2.100 -100.000
Laba ditahan per 31 Desember
2017 288.500 82.000 288.500

Neraca
Kas 47.000 30.000 77.000
Piutang 90.000 36.000 126.000
Persediaan 110.000 46.000 156.000
Pinjaman jangka pendek ke PT
Anak 46.000 46.000
Tanah 150.000 50.000 200.000
Bangunan - Net 180.000 60.000 240.000
Peralatan - Net 160.000 80.000 240.000
Investasi di PT Anak 207.000 30.600
176.400
Investasi di PT Anak 990.000 302.000 1.039.000

Utang usaha 241.100 26.000 267.100


Pinjaman jangka pendek dari PT
Induk 46.000 46.000
Modal saham 500.000 192.000 192.000 500.000
Laba ditahan 288.500 82.000 288.500
Penyesuaian ekuitas - PT Induk -39.600 -39.600
Penyesuaian ekuitas - PT Anak -44.000 44.000
990.000 302.000

NCI 1 Januari 2017 19.600 19.600


NCI 31 Desember 2017 23.000 23.000
1.039.000

Referensi

Beams, FA., Joseph H. Anthony, B. Bettinghaus, & K. Smith. (2012). Advanced Accounting. 11 th ed.
Pearson Education. United States.
Denis, Anda. 2011. Translasi Mata Uang. https://andamifardela.wordpress.com/2011/05/11/translasi-
mata-uang-asing/ (diakses pada 12 Maret 2018)
Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Standar Akuntansi Keuangan. 2017. Ikatan Akuntan Indonesia:
Jakarta.
Rabbani, Latifah. 2017. Akuntansi Internasional “ Translasi Mata Uang Asing” .
https://latipahrabbani3103.wordpress.com/2017/04/14/akuntansi-internasional-translasi-mata-
uang-asing/ (diakses pada 12 Maret 2018)

Anda mungkin juga menyukai