DISUSUN OLEH:
Deva Laksmi Dian Grahita 17/414044/EE/07209
Elisabeth Rutumalessy 16/406829/EE/07183
Fajar Anugraha 17/414046/EE/07211
Karolina Dyahayu Chandrasari 17/414050/EE/07215
Priskila Rumajar 17/414066/EE/07231
Suryani Ikasari 17/414071/EE/07236
Tri Niati Miftahul Ulfa 16/416841/EE/07195
Yutta Dana Paramaresi 17/414084/EE/07249
1
Cover
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur yang tiada putus penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah pembahasan, analisis pengungkapan praktek corporate governance
ini tepat pada waktunya. Laporan ini, penulis susun berdasarkan apa yang telah penulis
lakukan selama melaksanakan studi kasus pada PT. Aneka Tambang (persero) Tbk dan
PT.Unilever Indonesia Tbk.
Sebagaimana ketentuan yang telah ditetapkan oleh pengampu mata kuliah, bahwa
seluruh mahasiswa yang mengikuti mata kuliah etika profesi akuntansi, diharuskan menyusun
makalah pembahasan, analisis pengungkapan praktek corporate governance, studi kasus pada
studi kasus pada PT. Aneka Tambang (persero) Tbk. dan PT.Unilever Indonesia Tbk, untuk
memberikan nilai tambah dan menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk dapat
melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.
Selesainya laporan ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga
pada kesempatan ini dengan rasa hormat saya ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat dan membantu secara langsung maupun
tidak langsung dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari
segi susunan serta cara penulisan laporan ini, karenanya saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan ini, sangat penulis harapkan. Semoga makalah
pembahasan, analisis pengungkapan praktek corporate governance, studi kasus pada PT.
Aneka Tambang (persero) Tbk. dan PT.Unilever Indonesia Tbk. ini bermanfaat bagi semua
pihak.
Penulis
2
Daftar Isi
Cover .......................................................................................................................................... 1
Kata Pengantar ........................................................................................................................... 2
Daftar Isi .................................................................................................................................... 3
Bab I: Pendahuluan .................................................................................................................... 4
Latar Belakang ....................................................................................................................... 4
Rumusan Masalah .................................................................................................................. 5
Tujuan Pembahasan................................................................................................................ 5
Bab II: Gambaran Umum Perusahaan ....................................................................................... 6
Profil ANTAM ....................................................................................................................... 6
Visi Misi ANTAM ................................................................................................................. 6
Profil UNILEVER .................................................................................................................. 7
Visi Misi UNILEVER ............................................................................................................ 7
Bab III: Dasar Teori ................................................................................................................... 8
Apa itu Corporate Governance? ............................................................................................. 8
Penilaian Corporate Governance ............................................................................................ 9
OECD ................................................................................................................................. 9
Asean CG Scorecard ......................................................................................................... 10
OECD 4 ............................................................................................................................ 11
Bab IV: Analisis ....................................................................................................................... 13
Pembahasan .......................................................................................................................... 13
Keterbatasan Pembahasan .................................................................................................... 13
Bab V: Penutup ........................................................................................................................ 14
Kesimpulan........................................................................................................................... 14
Saran ..................................................................................................................................... 14
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 15
Lampiran .................................................................................................................................. 16
Asean CG - C (peran pemangku kepentingan) UNVR vs ANTM ....................................... 16
3
Bab I: Pendahuluan
Latar Belakang
Corporate governance merupakan usaha perusahaan menjaga hubungan yang baik
dengan para pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham. Peningkatan corporate
governance merupakan hal yang penting mengingat hal tersebut dapat menimbulkan
peningkatan kepercayaan di mata investor, membantu melindungi pemegang saham kecil,
dan dapat mendorong pengambilan keputusan yang baik serta memperbaiki hubungan dengan
para pekerja, kreditor, dan pemangku kepentingan lainnya. Ini merupakan hal yang penting
untuk menarik modal yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Pada pembahasan kali ini kami menandingkan antara PT. Aneka Tambang (persero)
Tbk. dengan PT. Unilever Indonesia Tbk. Diketahui bahwa Antam dan Unilever adalah dua
perusahaan besar di Indonesia. Dengan bidang industri yang berbeda Antam di bidang
pertambangan dan Unilever di bidang industri produk rumah tangga dan juga primary
stakeholder yang berbeda pula, keduanya memiliki satu hal yang sama yaitu kuatnya produk
4
mereka dengan masyarakat, entah dari aspek penjualan maupun dari aspek dampak yang
dihasilkan dari pembuatan produk kepada masyarakat.
Rumusan Masalah
Bagaimana praktek Corporate Governance Disclosure yang berdasarkan pada
prinsip OECD no.4 (peran pemangku kepentingan dalam tata kelola perusahaan) dengan
instrumen penilaian Asean Corporate Governance Scorecard?
Tujuan Pembahasan
Untuk menganalisis dan memahami penerapan Corporate Governance yang
berdasarkan pada prinsip yang dikemukakan oleh OECD prinsip no.4 dengan instrumen
penilaian Asean Corporate Governance Scorecard.
5
Bab II: Gambaran Umum Perusahaan
Profil ANTAM
Kegiatan usaha Perseroan telah dimulai sejak tahun 1968 dengan maksud dan tujuan
serta kegiatan usaha Perseroan adalah berusaha dalam bidang pertambangan berbagai jenis
bahan galian, serta menjalankan usaha di bidang industri, perdagangan, pengangkutan, dan
jasa yang berkaitan dengan pertambangan berbagai jenis bahan galian tersebut. Segmen
operasi ANTAM dapat dibedakan menjadi dua yaitu, kegiatan usaha utama yaitu (a) nikel
serta (b) emas dan pemurnian.
Untuk mendukung pendanaan proyek ekspansi feronikel, pada tahun 1997 Perseroan
menawarkan 35% sahamnya ke publik dan mencatatkannya di Bursa Efek Indonesia. Pada
tahun 1999, Perseroan mencatatkan sahamnya di Australia dengan status foreign exempt
entity dan pada tahun 2002 status ini ditingkatkan menjadi ASX Listing yang memiliki
ketentuan lebih ketat.
Misi
1. Menghasilkan produk-produk berkualitas dengan memaksimalkan nilai tambah melalui
praktik-praktik industri terbaik dan operasional yang unggul.
2. Mengoptimalkan sumber daya dengan mengutamakan keberlanjutan, keselamatan kerja
dan kelestarian lingkungan.
3. Memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan.
4. Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan karyawan serta kemandirian ekonomi
masyarakat di sekitar wilayah operasi.
6
Profil UNILEVER
Perseroan pertama kali didirikan dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. pada 5
Desember 1933. Pada tahun 1980, nama Perusahaan diubah menjadi "PT Unilever
Indonesia". Kegiatan usaha dan produk yang dihasilkan yaitu produksi, pemasaran dan
distribusi barang-barang konsumsi, termasuk di dalamnya sabun, deterjen, margarin, es krim,
bumbu-bumbu masak, kecap, produk-produk kosmetika, minuman dengan bahan pokok teh
dan minuman sari buah.
Saham Perseroan pertama kali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan
tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982 dengan status kepemilikan Foreign
Direct Investment. Pada akhir tahun 2016, saham Perseroan menempati peringkat ke-lima
kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Misi
• Kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.
• Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati
hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan orang lain.
• Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya yang bila
digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia.
• Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami
tumbuh dua kali lipat sambil mengurangi dampak terhadap lingkungan, dan
meningkatkan dampak sosial.
7
Bab III: Dasar Teori
Apa itu Corporate Governance?
Proses dan struktur yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan, dengan tujuan
akhir meningkatkan nilai/keuntungan pemegang saham (shareholders) dengan sedapat
mungkin tetap memperhatikan kepentingan semua pihak yang terkait (stakeholders).
Tujuan corporate governance adalah untuk membantu membangun lingkungan
kepercayaan, transparansi, dan kebutuhan akuntabilitas untuk membina investasi jangka
panjang, stabilitas keuagan dan integritas bisnis, dengan demikian mendukung pertumbuhan
yang lebih kuat dan masyarakat yang lebih inklusif.
Dalam prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang diterbitkan oleh OECD (Prinsip
CG OECD) dinyatakan bahwa kerangka kerja tata kelola perusahaan harus mendorong
transparansi dan pasar yang efisien, sejalan dengan peraturan hukum, dan membagi dengan
jelas kewajiban dan tanggung jawab di antara otoritas yang menjalankan fungsi pengawasan,
pengaturan dan penegakan hukum (OECD, 2004). Kerangka kerja tata kelola perusahaan di
Indonesia didasarkan pada prinsip-prinsip: transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
independensi, serta kewajaran dan kesetaraan (KNKG, 2006). Adapun prinsip-prinsip tata
kelola tersebut pada dasarnya selaras dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam
Pancasila dan UUD 1945. Dengan merujuk pada hirarkhi perundang-undangan di Indonesia,
prinsip-prinsip tersebut diturunkan secara lebih konkrit di dalam berbagai peraturan
perundangundangan di Indonesia.
Pengertian Good Corporate Governance Menurut Para Ahli
Menurut YYPMI (2002, p.21), Good Corporate Governance adalah seperangkat
peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengelola perusahaan, pihak
kreditor, pemerintah, karyawan serta pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang
berkaitan dengan hak- hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang
mengatur dan mengendalikan perusahaan.
Menurut Supriyatno (2000, p.17), The Indonesian Institute For Corporate Governance
mendefinisikan Good Corporate Governance sebagai proses dan struktur yang diterapkan
dalam menjalankan perusahaan dengan tujuan utama meningkatkan nilai pemegang saham
dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stockholders yang lain.
Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) mendefinisikan
corporate governance sebagai berikut:
8
“Corporate governance is the system by wich business
corporations are directed and controlled. The corporate
governance structure specifies the distribution rights and
responsibilities among different participants in the corporation,
such as the board, the mangers, shareholders and other
stakeholders, and spell out rules and procedure for making
decisions on corporate affairs. By doing this, it also provides
the structure through which the company objectives are set, and
the means of attaining those objectives and monitoring
performance”.
Sesuai dengan definisi di atas, menurut OECD corporate governance adalah system
yang dipergunakan untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan bisnis perusahaan.
Corporate governance mengatur pembagian tugas, hak dan kewajiban mereka yang
berkepentingan terhadap kehidupan perusahaan, termasuk pemegang saham, Dewan
Pengurus, para manajer, dan semua anggota the stakeholders non-pemegang saham.
Sedangkan Siswanto Sutojo dan E John Aldrige (2005, p.3), The Australian Stock
Exchange (ASX) mendefinisikan “corporate governance sebagai berikut: “Corporate
governance is the system by which companies are directed and managed. It influences how
the objectives of the company set and achieved, how risk is monitored and assessed, and how
performances is optimized”. Sesuai dengan definisi di atas, ASX mengartikan Corporate
Governance sebagai sistem yang dipergunakan untuk mengarahkan dan mengelola kegiatan
perusahaan. Sistem tersebut mempunyai pengaruh besar tersebut. Corporate governance juga
mempunyai pengaruh dalam upaya mencapai kinerja bisnis yang optimal serta analisis dan
pengendalian resiko bisnis yang dihadapi perusahaan.
OECD
Prinsip CG G20/OECD membantuk pembuat aturan untuk dapat mengevaluasi, improvisasi
hukum, aturan dan kerangka institusional untuk tata kelola perusahaan, dengan tujuan untuk
mendukung efisiensi ekonomi, keberlanjutan pertumbuhan dan stabilitas keuangan
9
perusahaan. Prinsip CG G20/OECD dibagi menjadi 6 bab yang penambahannya dimasukkan
ke dalam tiap-tiap bab yaitu :
1. Dasar kerangka tata kelola yang efektif
2. Hak dan perlakuan yang adil untuk pemegang saham dan fungsi kunci kepemilikan
3. Inverstor institusi, pasar modal dan perantara lainnya
4. Peran pemangku kepentingan dalam tata kelola
5. Transparansi da keterbukaan informasi
6. Taggung jawab direksi dan dewan komisaris
Asean CG Scorecard
Pada tahun 2009, para menteri keuangan negara negara association of south east
asian nation (asean) menyepakati rencana implementasi (ACMF Implementation Plan) untuk
mempromosikan pengembangan pasar modal yang terintegrasi. ACMF merupakan asosiasi
regulator pasar modal di kawasan ASEAN yang berupaya untuk mewujudkan ASEAN
sebagai sebuah komunitas ekonomi tunggal pada tahun 2015. Di antara berbagai alternatif
tersebut, ASEAN Corporate Governance Scorecard (ASEAN CD Scorecard) diperkenalkan
sebagai suatu alat untuk memeringkat kinerja tata kelola perusahaan publik dan terbuka di
ASEAN. Inisiatif ASEAN CG Scorecard, yang bertujuan untuk mengukur dan meningkatkan
efektivitas dari implementasi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan diluncurkan sejak tahun
2011. Indonesia bersamasama dengan 5 (lima) negara anggota ACMF lainnya (Malaysia,
Philippines, Singapore, Thailand and Vietnam) sepakat untuk mengadopsi kriteria yang
merupakan penjabaran lebih rinci dari prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang diterbitkan
OECD sebagai acuan penilaian untuk ASEAN CG Scorecard. Penilaian ASEAN CG
Scorecard didasarkan pada dokumentasi yang dapat diakses oleh publik, dan bertujuan agar
dapat disusun suatu kumpulan perusahaan publik di kawasan ASEAN dengan tata kelola
yang baik, dan dapat dipromosikan kepada investor manca negara. Penilaian Asean CG
terdiri dari:
Asean CG no.1 (hak pemegang saham)
Asean CG no.2 (perlakuan setara antar pemegang saham)
Asean CG no.3 (peran pemangku kepentingan)
Asean CG no.4 (pengungkapan dan transparasi)
Asean CG no.5 (tanggung jawab dewan)
10
OECD 4
Berdasarkan prinsip no.4 OECD, diketahui kerangka kerja tata kelola perusahaan harus
mengenali hak-hak pemangku kepentingan yang didirikan oleh undang-undang atau melalui
kesepakatan bersama dan mendorong kerjasama aktif antara perusahaan dan pemangku
kepentingan dalam menciptakan kekayaan, pekerjaan, dan keberlanjutan usaha yang sehat
secara finansial.
Aspek kunci tata kelola perusahaan berkaitan dengan memastikan aliran modal eksternal
kepada perusahaan baik dalam bentuk ekuitas dan kredit. Tata kelola perusahaan juga
berkaitan dengan menemukan cara untuk mendorong berbagai pemangku kepentingan dalam
perusahaan untuk melakukan tingkat investasi optimal secara optimal dalam modal manusia
dan fisik spesifik perusahaan. Daya saing dan kesuksesan tertinggi perusahaan adalah hasil
kerja tim yang mewujudkan kontribusi dari berbagai penyedia sumber daya yang berbeda
termasuk investor, karyawan, kreditor, pelanggan dan pemasok, dan pemangku kepentingan
lainnya. Korporasi harus menyadari bahwa kontribusi pemangku kepentingan merupakan
sumber berharga untuk membangun perusahaan yang kompetitif dan menguntungkan. Oleh
karena itu, dalam kepentingan jangka panjang perusahaan untuk mendorong penciptaan
kesejahteraan di antara para pemangku kepentingan. Kerangka tata kelola harus mengenali
kepentingan pemangku kepentingan dan kontribusinya terhadap keberhasilan jangka panjang
korporasi.
Aspek Penerapan Prinsip OECD No.IV: Peran Pemangku Kepentingan Dalam Tata
Kelola Perusahaan
F. Kerangka tata kelola perusahaan harus dilengkapi dengan kerangka kerja insolvensi yang
efektif dan efisien dan dengan penegakan hak kreditur yang efektif.
1. Bahwa segala proses pemilihan Kreditor dilaksanakan demi
kepentingan dan pengembangan bisnis Perusahaan serta
mampu menciptakan nilai tambah bagi Perusahaan dengan
mempertimbangkan kemampuan Perusahaan. Proses
pemilihan dilaksanakan sesuai prinsip-prinsip GCG dengan
tetap mempertimbangkan kredibilitas dan reputasi Kreditor.
2. Senantiasa menyediakan informasi yang bersifat aktual dan
relevan serta dapat dipertanggungjawabkan dan mengacu
kepada kebijakan pengungkapan informasi yang berlaku di
Perusahaan.
12
Bab IV: Analisis
Pembahasan
(terlampir)
Keterbatasan Pembahasan
Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai keterbatasan, seperti metodologi, penelitian
ini menggunakan desain penelitian case study sehingga kemungkinan terjadi bias sangat
tinggi karena keterbatasan pemahaman penulis terhadap materi CG secara keseluruhan. Hasil
pembahasan sangat dipengaruhi oleh pemahaman penulis terhadap prinsip OECD dan
penerapan Asean CG Scorecard dan tidak disimpulkan dari segala sisi CG. Untuk
memverifikasi hasil pembahasan, peneliti juga mengacu hanya pada peraturan OECD dan
Asean CG Scorecard saja.
13
Bab V: Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan dari analisis pelaporan praktek Corporate Governance yang telah dilakukan oleh
ANTAM dan UNILEVER, dapat kami simpulkan sebagai berikut:
Bahwa praktek Corporate Governance Disclosure yang berdasarkan pada prinsip
OECD no.4 (peran pemangku kepentingan dalam tata kelola perusahaan) dengan
instrumen penilaian Asean Corporate Governance Scorecard telah diterapkan oleh
Antam dan Unilever.
Berkaitan dengan penilaian menggunakan instrumen ASEAN CG Scorecard,
penerapan OECD prinsip no.4 (empat) tentang peran pemangku kepentingan dalam
tata kelola perusahaan, ditemukan bahwa seluruh sub-prinsip telah diungkapkan pada
pelaporan tahunan ANTAM. Untuk UNILEVER seluruh sub-prinsip telah
diungkapkan, namun setelah dilakukannya analisis diketahui ada beberapa poin yang
tidak dilaksanakan oleh UNILEVER.
ANTAM didapati skor penilaian Asean CG Scorecard atas penerapan OECD sebesar
90,29 yang memiliki arti “Very Good”. Hal tersebut menjadikan ANTAM berada
pada posisi no.4 pada Corporate Governance: Top 50 Publicly Listed Companies—
Indonesia.
UNILEVER berada pada posisi top 30 penilaian Asean CG Scorecard atas penerapan
OECD pada Corporate Governance: Top 50 Publicly Listed Companies—Indonesia.
Saran
Mengacu pada analisis pelaporan praktek Corporate Governance ANTAM dan UNILEVER,
berikut beberapa saran yang dapat kami ajukan, agar pelaporan perusahaan, khususnya pada
pelaporan praktek Corporate Governance, menjadi lebih baik lagi, yaitu:
Disarankan UNILEVER membuat tabel atas penerapan Corporate Governance yang
mengadopsi Asean CG Scorecard, karena pengungkapan praktek CG yang dilakukan
secara deskriptif terkadang sulit untuk diidentifikasi oleh stakeholders.
Disarankan ANTAM menambahkan detail tentang bagaimana ANTAM menjaga
objektivitas dalam menjalankan bisnis, khususnya dalam menjalankan kewajibannya
terhadap kreditor. Yang mana pada akhirnya menghasilkan informasi yang relevan
sesuai hubungan bisnis dengan perusahaan sehingga masing-masing pihak dapat
membuat keputusan yang adil dan wajar.
14
Daftar Pustaka
15
Lampiran
Asean CG - C (peran pemangku kepentingan) UNVR vs ANTM
C. ROLE OF STAKEHOLDERS Unilever Indonesia Aneka Tambang
Section Questions Checklist Explanation Checklist Explanation
C.1 The rights of stakeholders that are established by law or through mutual agreements are to be respected
16
C. ROLE OF STAKEHOLDERS Unilever Indonesia Aneka Tambang
Section Questions Checklist Explanation Checklist Explanation
C.1 The rights of stakeholders that are established by law or through mutual agreements are to be respected
17
C. ROLE OF STAKEHOLDERS Unilever Indonesia Aneka Tambang
Section Questions Checklist Explanation Checklist Explanation
C.1 The rights of stakeholders that are established by law or through mutual agreements are to be respected
Untuk menghindari konflik
kepentingan; anti-suap; aturan
terkait pemberian hadiah dan
keramahtamahan; penyimpanan Telah dijelaskan dalam bagian
catatan yang akurat, pelaporan Anti Korpusi tercantum pada
Does the company disclose a dan akuntansi; perlindungan aset Prosedur anti korupsi
policy that directs the company's fisik, keuangan serta kekayaan Perusahaan terdapat dalam
C.1.5 √ √
anti-corruption programmes and intelektual Perseroan; dan anti standar etika pada Sustainability
procedures? pencucian uang, Unilever telah Report. Didalamnya dijelaskan
membuat Kode dan Kebijakan strategi pengelolaan, monitoring
Prinsip Bisnis yang bisa di akses dan achievement.
melalui link:
www.unilever.co.id/investor-
relations
18
C. ROLE OF STAKEHOLDERS Unilever Indonesia Aneka Tambang
Section Questions Checklist Explanation Checklist Explanation
C.1 The rights of stakeholders that are established by law or through mutual agreements are to be respected
19
C. ROLE OF STAKEHOLDERS Unilever Indonesia Aneka Tambang
Section Questions Checklist Explanation Checklist Explanation
C.1 The rights of stakeholders that are established by law or through mutual agreements are to be respected
SABD (Small Action Big
Difference) merupakan akumulasi
dari proyek-proyek kecil, seperti Antam telah menerapkannya
Does the company disclose the menghilangkan kehilangan suhu dalam bentuk dilaksanakannya
activities that it has undertaken to saat proses transmisi, kegiatan community
implement the above mentioned mengoptimalkan pengaturan suhu development dan community
C.1.9 √ √
policies related with dan kelembaban serta relations, forum Bipartit dan
environmentally-friendly value membangun sistem pengelolaan Tripartit dan Musyawarah
chain? gedung yang memungkinkan Perencanaan dan Pengembangan
kami memantau dan mengontrol Pembangunan.
penggunaan energi di titik akhir
lini produksi.
20
C. ROLE OF STAKEHOLDERS Unilever Indonesia Aneka Tambang
Section Questions Checklist Explanation Checklist Explanation
C.1 The rights of stakeholders that are established by law or through mutual agreements are to be respected
21
C. ROLE OF STAKEHOLDERS Unilever Indonesia Aneka Tambang
Section Questions Checklist Explanation Checklist Explanation
C.1 The rights of stakeholders that are established by law or through mutual agreements are to be respected
Does the company have a separate
corporate responsibility report/ Unilever memiliki laporan
section or sustainability report/ keberlanjutan yang terpisah,
section? namun laporan CSR masih
ANTAM memiliki laporan
menjadi satu dengan laporan
tanggung jawab perusahaan
extra notes: OECD principle V(A) tahunan perusahaan. Meskipun
(CR) (yang disebut laporan
C.1.13 requires that disclosure should include, √ begitu, Unilever telah √
but not limited to, material information on PKBL) dan memiliki laporan
mengungkapkan infomasi
(7) issues regarding employees and other keberlanjutan (sustainability
stakeholders. Companies are encouraged
mengenai pekerja dan stakeholder
report) yang terpisah.
to provide information on key issues lainnya seperti masyarakat yang
relevant to employees and other diberikan binaan dan layanan
stakeholders that may materially afect the konsumen.
long term sustainability of the company.
Where stakeholders intersts are protected by law, stakeholders should have the opportunity to obtain effective redress for
C.2
violation of their rights.
22
C. ROLE OF STAKEHOLDERS Unilever Indonesia Aneka Tambang
Section Questions Checklist Explanation Checklist Explanation
23
C. ROLE OF STAKEHOLDERS Unilever Indonesia Aneka Tambang
Section Questions Checklist Explanation Checklist Explanation
Does the company publish data Ya, Unilever telah memuat data Ya, Antam telah memuat data
C.3.2 relating to health, safety and √ terkait kesehatan, keselamatan √ terkait kesehatan, keselamatan dan
welfare of its employees? dan kesejahteraan pekerjanya. kesejahteraan pekerjanya.
24
C. ROLE OF STAKEHOLDERS Unilever Indonesia Aneka Tambang
Section Questions Checklist Explanation Checklist Explanation
25
C. ROLE OF STAKEHOLDERS Unilever Indonesia Aneka Tambang
Section Questions Checklist Explanation Checklist Explanation
Stakeholders including individual employee and their representative bodies, should be able to freely communicate their
C.4
concerns about illegal or unethical practices to the board and their rights should not be compromised for doing this.
26