oleh Tentara Merah selama pertempuran di Kaukasus, minggu terakhir Agustus 1942.
(Sumber: Pictorial History of the Second World War)
pendahuluan
1
berhasil merebut Kaukasus, Stalin akan kehilangan sebagian besar
produksi minyak buminya sementara Hitler dapat menjalankan
mesin perang dan industrinya secara lebih leluasa untuk merebut
lebih banyak wilayah dalam perang tersebut.
Invasi Jerman ke Kaukasus sendiri dimaksudkan sebagai upa
ya habis-habisan guna melumpuhkan Uni Soviet sebelum Sekutu
dapat melancarkan operasi militer besar-besaran di Front Barat.
Namun, Satuan Darat Grup Selatan Jerman tidak dapat bergerak
ke Kaukasus tanpa menjaga lambung kirinya dari kemungkinan
serangan balasan Soviet dari wilayah antara Voronezh dan Sta
lingrad. Akibatnya, Hitler harus membagi kekuatannya yang
terbatas untuk mendukung serangan ke Stalingrad dan Volga gu
na mencegah kekuatan cadangan Tentara Merah mengacaukan
strategi besar utama Hitler. Sekalipun konsep sederhana itu ke
lihatannya dapat memastikan kemenangan akhir bagi Jerman
di Kaukasus untuk merebut ladang-ladang minyak sekaligus
memotong jalur pengiriman bantuan Sekutu kepada Stalin dari
Iran, strategi itu menyalahi konsep perang yang digagas oleh
Friedrich Yang Agung: ”Orang yang mempertahankan segalanya,
sebetulnya tidak mempertahankan apa-apa.” Dan itulah yang
diraup oleh Hitler dalam petualangan militernya yang membawa
bencana di selatan Rusia.
2 PERTEMPURAN DI KAUKASUS