Anda di halaman 1dari 28

URAIAN LANGKAH-LANGKAH

ANTISIPASI AGAR PEKERJAAN


DISELESAIKAN TEPAT WAKTU

METODE
PELAKSANAAN

Strategi paling tepat dalam mengantisipasi keterlambatan proyek konstruksi adalah dengan
membuat Risk Management yang berdampak atas waktu pelaksanaan. Bagian penting atas risk
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

management tersebut adalah adanya risk response dan tentu monitoringnya. Pada proyek yang sudah
terlanjur mengalami keterlambatan artinya risiko yang berdampak atas waktu pelaksanaan telah terjadi.
Risiko yang terjadi adalah problem. Ini terjadi karena kurang memadainya risk management yang dibuat.

Strategi percepatan proyek identik dengan risk respons dalam risk management. Hanya saja pada
risiko yang telah terjadi. Strategi diterapkan berdasarkan prioritas jika faktor yang menyebabkan
keterlambatan proyek jumlahnya cukup banyak. Dengan melihat karakteristik khusus proyek konstruksi
dan faktor yang menyebabkan keterlambatan proyek.

Langkah-langkah antisipasi agar pekerjaan diselesaikan tepat waktu adalah sebagai berikut :

A. Manajerial

Dalam situasi krisis terhadap waktu, Jalur kritis harus dikomunikasikan


dan disepakati oleh Tim proyek. Menjaga kedisiplinan Tim proyek.
Kedisiplinan akan mempengaruhi suasana kerja di proyek. Melakukan
rapat harian yang membahas segala hal terkait usaha untuk menjaga agar
proyek dapat diselesaikan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Rapat
harian harus dihadiri oleh Pejabat proyek yang mampu mengambil
keputusan atas suatu masalah. Jangan pernah mengulur pengambilan
keputusan pada rapat harian saat proyek mengalami krisis. Rapat harian
harus dihadiri oleh Tim proyek terkait, Mandor, dan personil penanggung
jawab.

Aktif menggali informasi mengenai potensi masalah kepada personil


penanggung jawab dan Mandor. Hal ini agar masalah yang berpotensi
terjadi dapat diantisipasi lebih dini. Melakukan update yang rutin atas
jalur kritis (CPM). Semakin sering akan semakin baik. Dapat pula
membuat simulasi-simulasi atas rencana-rencana proyek agar didapatkan
strategi yang paling efisien dan efektif. Selalu memberikan motivasi yang
terbaik kepada karyawan dan pekerja agar attitude dan mental kerja lebih
baik.

Sistem manajerial dalam pelaksanaan proyek dapat diantisipasi dengan :

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 1


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

- Menambah jam kerja dengan lembur;


- Menambah Personil proyek agar dapat meningkatkan pengawasan;
- Menjaga kualitas pekerjaan, kualitas yang tidak baik menyebabkan
pengulangan pekerjaan;
- Memastikan ketersediaan dana dan mengusahakan dana
pendamping untuk hal-hal yang bersifat emergency;
- Membantu mempercepat proses penagihan pembayaran personil di
lapangan;
- Aktif berkomunikasi dengan Owner dan Pengawas pekerjaan
mengenai strategi percepatan proyek, usahakan untuk
mendapatkan dukungan mereka;
- Memberikan reward atas tercapainya setiap tahapan milestone
kepada tim proyek, subkontraktor dan kepada pekerja;
- Tim proyek harus fokus terhadap Safety, kecelakaan akan membuat
loss time;
- Cek silang. Teknik ini adalah dengan mendatangkan orang lain yang
memahami tentang proyek konstruksi ke proyek yang mengalami
keterlambatan. Adakalanya dikarenakan tekanan yang terus
menerus, Tim proyek menjadi kurang sensitif terhadap terjadinya
masalah keterlambatan proyek. Orang lain dapat personel
manajemen atas atau tim proyek lain;
- Menempatkan personil khusus yang memonitor proses dan
dokumen administrasi vendor. Sering kali pekerjaan di lapangan
terhambat oleh masalah prosedur administrasi;

B. Scope atau Lingkup Pekerjaan

Membuat checklist daftar sisa pekerjaan (Update WBS) dimana tingkat


detil yang baik dan memadai. Daftar atau checklist ini akan sangat
membantu dalam proses-proses berikutnya. Daftar sisa pekerjaan
dengan melihat secara keseluruhan dokumen kontrak yaitu gambar, BQ,
dan spesifikasi. Meminimalisir adanya perubahan lingkup dan pekerjaan

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 2


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

tambah-kurang. Perubahan lingkup akan membuat pekerjaan semakin


kompleks dan sulit dikelola. Perlu effort yang lebih besar dengan adanya
perubahan lingkup.

C. Critical Path Method

Membuat schedule sisa pekerjaan dimana target selesainya pekerjaan


dibuat lebih maju untuk mengantisipasi kejadian yang tak terduga,
membuat CPM berdasarkan update WBS yang cukup detil dan schedule
sisa pelaksanaan agar dapat diidentifikasi item pekerjaan yang masuk
dalam kategori pekerjaan kritis. CPM adalah alat yang paling powerfull
dalam membantu percepatan pada saat situasi proyek kritis.
Memprioritaskan pekerjaan yang masuk dalam jalur pekerjaan kritis agar
pekerjaan kritis tersebut tidak delay dari yang direncanakan.

Mengurangi sebanyak mungkin jumlah pekerjaan kritis yang terdapat


dalam rangkaian jalur pekerjaan kritis (CPM). Contoh untuk teknik
percepatan ini adalah pekerjaan finishing lantai (keramik) dikerjakan
tanpa menunggu pekerjaan finishing plafond selesai.

Menyebarkan suatu rangkaian pekerjaan kritis menjadi beberapa jalur


pekerjaan kritis atau membuat jalur pekerjaan kritis yang semula berupa
satu rangkaian seri menjadi beberapa rangkaian yang tersusun paralel.
Teknik ini akan membuat total durasi akan semakin pendek. Biasanya
dilakukan dengan membagi suatu pekerjaan dalam zone yang lebih kecil
yang berdiri sendiri.
Menggabungkan dua atau lebih pekerjaan yang berada di jalur kritis
menjadi hanya 1 pekerjaan kritis. Misal dari teknik ini adalah dengan
mengganti bekisting pelat lantai dan tulangannya dengan material span
deck. Mengurangi durasi pekerjaan yang berada pada jalur kritis sehingga
total durasi pelaksanaan menjadi lebih singkat. Contoh dari teknik ini
adalah dengan menambah resources.

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 3


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Mengurangi kuantitas pekerjaan yang masuk dalam jalur kritis sehingga


kuantitas pekerjaan kritis menjadi lebih kecil. Menentukan target
milestone pekerjaan. Hal ini untuk mengurangi kompleksitas dalam
pengendalian dan monitor waktu pelaksanaan proyek. Sesegera mungkin
memulai suatu pekerjaan dimana lahan telah siap. Harus diingat bahwa
jalur kritis dapat berpindah-pindah sesuai perkembangan di lapangan.
Suatu pekerjaan yang tidak kritis, bisa saja menjadi kritis karena
terlambat mulai dilaksanakan.

Memastikan pekerjaan yang tidak berada di jalur kritis selesai sesuai


target. Melesetnya realisasi waktu pelaksanaan suatu pekerjaan juga
dapat mengubah jalur kritis. Pekerjaan yang terkait dengan pekerjaan
yang terlambat bisa menjadi kritis.

D. Managemen Material dan Supplier

Pengiriman material menggunakan transportasi udara, ekspedisi yang


menggunakan jalur laut sering terlambat karena faktor cuaca dan
birokrasi. Ini menjadi satu-satunya cara apabila terjadi larangan berlayar
karena cuaca sedang jelek. Aktif memonitor proses pengiriman dengan
meminta bukti manifest pengiriman material Melakukan pengecekan
langsung lokasi material yang akan dikirim ke proyek. Ini untuk
memastikan bahwa material dalam kondisi ready untuk dikirim. Jumlah
supplier untuk suatu jenis material diusahakan lebih dari satu. Mengganti
material import dengan material yang ready stock dengan spesifikasi
yang setara. Mengganti material yang langka dengan material lain yang
ready stock dengan tetap memperhatikan kualitas pekerjaan.

E. Managemen Peralatan

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 4


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

- Memastikan alat dirawat sesuai prosedur;


- Mengganti alat yang tidak sesuai atau tidak cocok;
- Memastikan tersedianya suku cadang di proyek terutama pada
elemen alat yang bersifat aus;
- Menambah jumlah alat sehingga mencukupi kebutuhan
pelaksanaan;
- Mengganti alat yang memiliki kapasitas yang lebih besar;
- Memanfaatkan peralatan se efisien mungkin.

F. Managemen Tenaga Kerja

- Mengganti tenaga kerja yang kurang produktif dengan yang lebih


produktif. Durasi pekerjaan proyek konstruksi sangat tergantung
pada produktifitas tenaga kerja;
- Menambah jam kerja atau lembur. Lembur yang efektif adalah
sampai dengan jam 24.00. Di atas jam tersebut biasanya
produktifitas menurun;
- Aktif memantau kedisiplinan tenaga kerja. Waktu yang hilang atas
ketidakdisiplinan tenaga kerja berdampak cukup besar;
- Memperhatikan kelayakan tempat tinggal pekerja. Tempat tinggal
yang tidak sehat, akan menyebabkan tingginya angka pekerjaan
yang sakit. Hal tersebut akan menambah loss time di proyek;
- Aktif berkomunikasi dengan pekerja mengenai kesulitan
pelaksanaan dalam event meeting atau safety talk;
- Memberikan training secara rutin kepada pekerjan agar keahlian
pekerja meningkat sehingga akhirnya produktifitasnya bertambah;
- Menyediakan tempat istirahat pekerja pada lokasi yang sedekat
mungkin dengan lokasi pekerjaan;
- Meniadakan warung di dalam dan sekitar lokasi proyek. Adanya
warung akan membuat waktu istirahat pekerja lebih panjang;

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 5


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

- Disarankan untuk mengkoordinir pengadaan makan pada saat


istirahat pekerja. Ini akan memangkas waktu hilang yang
menurunkan produktifitas;
- Tenaga kerja harus disebar pada area pekerjaan sedemikian masih
tetap dapat dimonitor dengan baik. Jangan menyebarkan pekerja
pada area yang terlalu luas sehingga menurunkan tingkat
pengawasan.

G. Design dan Metode Pelaksanaan

- Aktif menemukan metode pelaksanaan baru yang lebih efisien dan


efektif daripada metode eksisting;
- Aktif mengevaluasi metode pelaksanaan yang ada sehingga
didapatkan metode pelaksanaan yang paling efisien dan efektif;
- Melakukan review design sedemikian design yang baru memberikan
waktu penyelesaian yang lebih singkat dengan tanpa mengabaikan
kehandalan fungsi design;
- Membuat metode pelaksananaan sedemikian dapat meminimalisir
dampak cuaca buruk. Misalnya mempercepat pekerjaan struktur
agar pekerjaan finishing dapat segera dimulai. Contoh lain adalah
menyediakan atap terpal sehingga pekerjaan dapat terus
dilaksanakan walaupun terjadi hujan;
- Melakukan review design sehingga volume pekerjaan yang kritis
berkurang

H. Managemen Kontrak

Melakukan negosiasi ulang kontrak apabila penyebab keterlambatan


adalah karena kontrak kerja personil. Mencatat secara harian dan
mendokumentasikan hal-hal yang menjadi penyebab keterlambatan
serta menyampaikan dengan surat kepada Owner dimana hal-hal
tersebut secara kontraktual dapat menjadi dasar perpanjangan waktu
pelaksanaan proyek / addendum waktu. Kalaupun ada pekerjaan tambah
dan kurang, harus didasarkan pada upaya melakukan percepatan.

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 6


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Usahakan pekerjaan tambah adalah pekerjaan yang tidak berada di jalur


kritis dan memiliki durasi pekerjaan yang singkat. Demikian pula dengan
pekerjaan kurang haruslah pekerjaan yang berada di jalur kritis dan
memiliki durasi yang panjang dimana aspek fungsi konstruksi masih dapat
dipertahankan.

I. Site

Mengevaluasi site dan penataannya. Perhatian pada alur proses


pekerjaan dan material. Site harus dievaluasi agar menghasilkan suatu
design site yang menghasilkan alur proses yang efektif atau jalur alur
sependek mungkin. Mengidentifikasi adanya masalah pada site yang
dapat menghalangi alur proses dan material. Contoh adalah jalan kerja
harus memadai. Mengurangi genangan air akibat hujan. Genangan air
berpotensial menghambat laju pergerakan alur proses pelaksanaan dan
material. Lokasi site harus diupayakan dalam kondisi bersih dan rapi.
Kondisi ini akan sangat membantu secara psikologis para pekerja yang
bekerja di proyek. Memastikan akses masuk proyek sedemikian arus
keluar masuk material tidak terhambat.

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 7


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

URAIAN METODE
PENGGUNAAN PERALATAN
SELAMA PELAKSANAAN
PEKERJAAN

METODE
PELAKSANAAN

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 8


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Peralatan dalam pekerjaan konstruksi diartikan sebagai alat lapangan (alat berat), peralatan
laboratorium, peralatan kantor (misalnya computer), dan peralatan lainnya. Dengan menggunakan
peralatan yang sesuai sasaran pekerjaan dapat dicapai dengan ketepatan waktu yang lebih akurat, serta
memenuhi spesifikasi teknis yang telah dipersyaratkan.

i. Alat-alat berat

Jenis peralatan dengan variasi kapasitas dan kegunaannya dapat digunakan untuk pekerjaan
konstruksi sesuai fungsinya. Pemilihan dan pemanfaatan peralatan harus sesuai dengan kebutuhan
ditinjau dari jenis, jumlah, kapasitas maupun waktu yang tersedia. Demikian pula cara penggunaannya,
harus mengikuti prosedur pengoperasian dan perawatannya, sesuai dengan fungsi masing-masing
peralatan.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Alat Berat

Pemilihan alat berat dilakukan pada tahap perencanaan, dimana jenis, jumlah, dan kapasitas alat
merupakan faktor-faktor penentu. Tidak setiap alat berat dipakai untuk setiap proyek konstruksi, oleh
karena itu pemilihan alat berat yang tepat sangatlah diperlukan. Apabila terjadi kesalahan dalam
pemilihan alat berat maka akan terjadi keterlambatan di dalam pelaksanaan, biaya proyek yang
membengkak, dan hasil yang tidak sesuai dengan rencana. Di dalam pemilihan alat berat, ada beberapa
faktor yang harus diperhatikan sehingga kesalahan dalam pemilihan alat dapat dihindari. Faktor-faktor
tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Fungsi yang harus dilaksanakan. Alat berat dikelompokkan berdasarkan fungsinya, seperti untuk
menggali, mengangkut, meratakan permukaan, dan lain-lain.

2. Kapasitas peralatan. Pemilihan alat berat didasarkan pada volume total atau berat material yang harus
diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.

3. Cara operasi. Alat berat dipilih berdasarkan arah (horizontal maupun vertikal) dan jarak gerakan,
kecepatan, frekuensi gerakan, dan lain-lain.

4. Ekonomi. Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan pemeliharaan
merupakan faktor penting di dalam pemilihan alat berat.

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 9


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

5. Jenis proyek. Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat berat. Proyek-proyek
tersebut antara lain proyek gedung, pelabuhan, jalan, jembatan, irigasi, pembukaan hutan, dam, dan
sebagainya.

6. Lokasi proyek. Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang perlu diperhatikan : dalam pemilihan alat
berat. Sebagai contoh lokasi proyek di dataran tinggi memerlukan alat berat yang berbeda dengan
lokasi proyek di dataran rendah.

7. Jenis material yang akan dikerjakan dapat mempengaruhi alat berat yang akan dipakai. Tanah dapat
dalam kondisi padat, lepas, keras, atau lembek.

8. Kondisi lapangan. Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang baik merupakan faktor lain yang
mempengaruhi pemilihan alat berat.

Agar pemanfaatan peralatan effisien di lokasi pekerjaan, maka harus :

1. Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan.

2. Melaksanakan pekerjaan dengan menggunakan tenaga yang berimbang dengan jumlah alat yang ada.

3. Secara rutin melakuka perhitungan biaya pemilikan dan biaya operasi;

4. Memperbandingkan ekonomisasi jenis alat alat yang berlainan, pada jenis pekerjaan yang sama.

Metode Pemanfaatan Peralatan selama pekerjaan berlangsung :

1. Melakukan inventarisasi jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.

2. Memastikan volume pekerjaan yang akan dikerjakan.

3. Membuat schedulle penggunaan yang dikaitkan dengan volume pekerjaan dan jumlah alat yang
tersedia.

4. Memobilisasi peralatan yang digunakan seperlunya, agar tidak terjadi penumpukkan peralatan di
lokasi pekerjaan.

5. Menyediakan pengawas penggunaan alat, mekanik, operator dan personil seperlunya.

6. Menyediakan spartpart di lokasi pekerjaan, agar setiap kerusakan alat dapat langsung ditangani.

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 10


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

7. Mengoptimalkan penggunaan alat dalam melakssanakan pekerjaan.

8. Memanfaatkan waktu lembur, untuk mempersingkat waktu penggunaan alat di lokasi pekerjaan.

9. Menyediakan penambah daya tahan tubuh untuk personil agar penggunaan alat lebih effektif dan
effisien.

10. Menghindari penggunaan alat yang tidak perlu.

11. Menghindari menggunakan alat yang tidak effisien digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.

12. Membuat jalan alternatif agar tidak terjadi kemacetan lalu lintas dalam mengangkut material.

13. Memasang rambu-rambu yang diperlukan untuk menghindari kecelakaan.

14. Menghindari jalur lalu lintas alat yang berbahaya, kondisi jalan buruk, jika perlu lakukan perbaikan
agar jalur lalu lintas alat tidak terhambat.

15. Jika menurut perhitungan, pelaksanaan pekerjaan akan terlambat, dilakukan penambahan jumlah
alat.

16. Secara rutin, melakukan evaluasi terhadap produksi alat dan evaluasi penggunaan alat.

17. Secara rutin melakukan perhitungan biaya kepemilikan dan biaya operasional peralatan.

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 11


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

METODE PENANGANAN K3

METODE
PELAKSANAAN

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 12


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

K3 merupakan faktor yang paling penting dalam pencapaian sasaran tujuan proyek. Hasil yang
maksimal dalam kinerja biaya, mutu dan waktu tiada artinya bila tingkat keselamatan kerja terabaikan.
Indikatornya dapat berupa tingkat kecelakaan kerja yang tinggi. Integrasi diperlukan untuk memastikan
bahwa tugas menjalankan program K3 dapat dicapai sesuai sasaran dan tujuan yang ditetapkan.

Sistem keselamatan dan kesehatan kerja diperlukan karena alasan-alasan berikut :

1. Perusahaan mempunyai tanggung jawab moral terhadap keselamatan dan kesehatan kerja,
tenaga kerja, sifat perusahaan, masyarakat pengguna fasilitas proyek, pemilik proyek serta
menjaga keawetan dan umur dari fasilitas yang telah dibuat. Selain itu, program K3 yang efekktif
akan meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja banyak pihak.

2. Sebagai antisipasi perusahaan untuk pemenuhan aspek legal hukum yang berlaku sebagaimana
diatur dan dipersyaratkan dalam :
a. Undang-Undang Kerja tahun 1948-1951, yang mengatur keselamatan kerja beserta
pencegahannya.
b. Undang-Undang No.14/1969, perlindungan keselamatan tenaga kerja.
c. Undang-Undang No.1 tahun 1970, mengatur tentang keselamatan kerja.
d. Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum No. Kep. 174/Men/1986/104/KPTS/1986,
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada tempat dilakukan kegiatan konstruksi.
e. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 195/KPTS/1989, mengenai Pelaksanaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum.
f. Instruksi Menteri Pekerjaan Umum No. 1/IN/M/1990, mengenai Pelaksanaan Kampanye
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan DPU.

3. Dengan menerapkan konsep keselamatan kerja, berarti perusahaan telah menerapkan salah satu
fungsi manajemen di mana kinerja program K3 dpat menampilkan hasil program dengan tingkat
kecelakaan paling minimal atau tidak sama sekali.

4. Secara ekonomis K3 mempunyai banyak manfaat, seperti :


a. Menghemat biaya yang tak terduga.
b. Meningkatkan moral dan produktivitas kerja.
c. Mengurangi risiko dan menghemat biaya asuransi karenapremiumnya lebih rendah karena
sejarah kecelakaan yang rendah.

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 13


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

d. Reputasi yang baik bagi perusahaan dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja dapat
meningkatkan permintaan pasar terhadap keahlian perusahaan.
e. Tingkat efisiensi dan efektif kerja bagi perusahaan menjadi lebih tinggi dengan menekan
risiko kecelakaan yang akan terjadi.

Konstruksi merupakan suatu jenis Industri konstruksi mempunyai sifat-sifat antara lain :

1. Berorientasi pada tenaga kerja;

2. Cenderung komplek, banyak pihak yang terlibat

3. Jangka waktu pendek

4. Setiap proyek adalah unik

5. Dibangun dilapangan dan banyak dipengaruhi lingkungan sekitar

6. Banyak dipengaruhi oleh lokasi dan budaya setempat

7. Sering terjadi permintaan perubahan

Selain itu industri konstruksi mempunyai karakteristik yang membedakannya dengan industri lain,
yaitu :

1. Orang – orang yang terlibat dalam proyek seringkali bekerja secara sementara

2. Tiap proyek adalah unik dan perubahan kondisi mengurangi hasil yang ingin dicapai dari
factor-faktor pendukung yang ada.

3. Keorganisasian bersifat sementara dan sebagai akibatnya tidak ada komitmen antara klien
dan penyedia jasa untuk membangun ketrampilan tenaga kerja dan proyek.

Industri konstruksi adalah industri yang mencakup semua pihak yang terkait dengan proses
konstruksi termasuk tenaga profesi, pelaksana konstruksi dan juga para pemasok yang bersama-

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 14


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

sama memenuhi kebutuhan pelaku dalam industri. Di bidang konstruksi mempunyai karakteristik
yang sangat spesifik, bahkan unik. Karakteristik usaha jasa konstruksi terdiri dari :

1. Produk jual sebelum proses produksi dimulai

2. Produk bersifat ”custom-made”

3. Lokasi produk berpindah-pindah

4. Proses produk berlangsung dialam terbuka

5. Penjualan produk dilakukan dialam terbuka

6. Proses produk melibatkan berbagai jenis peralatan berbagai klasifikasi dan kualifikasi
tenaga kerja, serta berbagai tingkatan teknologi

7. Penawaran suatu pekerjaan konstruksi umumnya berdasarkan pengalaman melaksanakan


pekerjaan sejenis Kata jasa konstruksi bermakna sangat luas, pada umumnya bidang-bidang
jasa konstruksi meliputi :

a. Bidang perencanaan (design)

b. Bidang pelaksanaan (construction)

c. Bidang pengawasan (supervision/construction management)

d. Bidang pengelolaan lahan (property management

e. Bidang pengembangan lahan (developer)

A. MAKSUD

1. Untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

2. Menjamin K3 bagi pekerja-pekerja di tempat kerja;

3. Perlengkapan produksi yang aman dan memadai.

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 15


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

B. TUJUAN

Untuk menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan :

1. Pemakaian peralatan / perlengkapan yang memadai;

2. Dapat mengidentifikasi sumber-sumber / potensi bahaya;

3. Melaksanakan Metode yang benar (menyediakan tempat-tempat khusus untuk material


yang memerlukan penanganan khusus, bongkar muat).

C. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelaksana Pekerjaan :

1. Memastikan bahwa perencanaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja ini
dilaksanakan dalam usaha memenuhi persyaratan yang diperlukan serta memastikan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja ini tetap terpelihara.

2. Menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi, menilai, mengendalikan


resiko keselamatan kerja, dari kegiatan, jasa dan fasilitas.

3. Memastikan hasil dari penilaian dan pengaruh dari pengendalian dipertimbangkan dalam
menetapkan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja dan memelihara informasi yang
relevan dengan perubahan yang diperlukan, mencakup aktivitas rutin dan non rutin dan
aktivitas dari semua personil yang memiliki akses ke tempat kerja (termasuk sub kontraktor
dan pengunjung).

4. Melakukan proses identifikasi terhadap resiko keselamatan dan kesehatan kerja sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan untuk setiap rencana pengembangan atau aktivitas
baru atau perubahan aktivitas dan jasa.

5. Menetapkan, memelihara dan menerapkan prosedur untuk mengetahui dan memenuhi


persyaratan hukum dan persyaratan lainnya yang diikuti oleh perusahaan dan relevan
dengan resiko keselamatan dan kesehatan kerja dari kegiatan, jasa dan fasilitasnya.

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 16


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

6. Peraturan-peraturan dan persyaratan hukum yang terkait dengan keselamatan dan


esehatan kerja, harus terdaftar dan terdokumentasi sehingga memudahkan dalam
pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.

7. Menjaga informasi peraturan perundangundangan dan persyaratan lainnya tetap up-to-


date dan dikomunikasikan kepada karyawan dan pihak yang terkait.

D. DOKUMEN YANG TERKAIT.

1. Dokumen Kontrak;

2. Peraturan Depnaker tentang norma-norma Keselamatan dan Kesejahteraan Kerja;

3. Rencana Mutu Kontrak Pelaksana Pekerjaan;

4. Setiap personil / pegawai harus diberikan pelatihan mengenai K3 yang sesuai dengan
lingkup dan tugasnya;

5. Peraturan lainnya yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja;

6. Setiap area tempat kerja yang mempunyai resiko dan kemungkinan terjadinya bahaya,
harus menyediakan petunjuk-petunjuk / informasi-informasi yang tepat cara penanganan
dan pencegahan bahaya-bahaya yang mungkin terjadi;

7. Setiap karyawan harus disediakan kebutuhan akan alat-alat pelindung diri, dilatih
bagaimana cara menggunakan dan digunakan tempat yang seharusnya;

9. Bahan-bahan yang mudah meledak atau terbakar harus disimpan, diangkat dan
diperlakukan sedemikian rupa sehingga dapat dicegah dari kemungkinan terjadinya
kebakaran.

10. Alat-alat penyelamat harus tersedia di areal atau tempat-tempat yang membutuhkan.

11. Pekerjaan yang dilakukan diatas air harus menyediakan peralatan keselamatan, seperti
pelampung / life jacket yang mudah dijangkau dan diketahui oleh pegawai yang berada di
lokasi tersebut.

12. Peralatan / kendaraan sebelum digunakan harus diperiksa dulu kelayakannya.

13. Pihak Manajemen Proyek harus melakukan tinjauan manajemen mengenai safety secara
berkala.

14. Setiap personil saat bekerja di lapangan harus dilakukan secara berkelompok.

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 17


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

15. Masing-masing kelompok harus disediakan sarana untuk berkomunikasi.

16. Pada saat bekerja pegawai disarankan mengenakan identitas pengenal.

17. Kegiatan Pembangunan, Rahabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandar Udara harus
menyediakan fasilitas keselamatan kerja upaya pencegahan dan personil yang mampu
menangani, serta peralatan P3K.

18. Kegiatan Pembangunan Rahabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandar Udara harus
menjalin kerjasama yang baik / layak dengan rumah sakit / puskesmas terdekat untuk
merawat kasus-kasus penyakit yang gawat atau korban luka parah.

19. Kegiatan Pembangunan Rahabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandar Udara sepanjang
waktu menyediakan pelayanan keselamatan kerja, upaya pencegahan dan personil yang
mampu menangani serta pelayanan P3K.

20. Kegiatan Pembangunan Rahabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandar Udara


melakukan kerja sama dengan dokter setempat yang terampil yang akan dipanggil
ketempat kerja bila diperlukan untuk konsultasi rutin dengan perlengkapan dan fasilitas
yang memadai.

21. Semua pegawai dari Pihak Penyedia Jasa untuk Kegiatan Pembangunan Rahabilitasi dan
Pemeliharaan Prasarana Bandar Udara diasuransikan kesehatannya oleh Perusahaan

E. TANGGUNG JAWAB

1. Manajer Proyek

a. Menyetujui konsep Instruksi Safety yang akan dilaksanakan di proyek.

b. Memimpin penerapan program K3 di proyek yang menjadi tanggung jawabnya.

c. Memimpin rapat tinjauan manajemen atau rapat koordinasi tentang pelaksanaan


program K3.

d. Memimpin upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program K3.

2. Penanggung jawab Quality Assurance

a. Menyusun konsep Instruksi tentang Safety yang sesuai dengan ruang lingkup
pekerjaan dan membahasnya bersama bagian-bagian yang terkait.

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 18


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

b. Merekomendasikan konsep yang telah dibahas kepada Manajer proyek.

c. Memeriksa, memonitor, mengevaluasi pelaksanaan K3 di tingkat proyek.

d. Melaporkan penerapan dan pelaksanaan K3 di tingkat proyek kepada Manajer Proyek

e. Membuat resume tentang pelaksanaan K3

3. Pelaksana

a. Bertanggung jawab akan keselamatan karyawan yang berada dibawah pengawasannya.

b. Terjadinya keadaan yang kurang aman, tidak aman atau darurat.

F. PENANGANAN KECELAKAAN

1. Tangani segera apabila ada kecelakaan kerja dan utamakan keselamatan jiwa manusia.

2. Segera berikan pertolongan pertama pada kecelakaan sesuai dengan jenis kecelakaan.

3. Apabila perlu, segera dibawa ke Puskesmas / dokter / rumah sakit yang telah dirujuk pada
alamat yang ditentukan.

4. Hubungi kepolisian Babinsa setempat apabila kecelakaan tersebut memerlukan


pertolongan yang serius.

G. PENANGANAN BILA TERJADI KEBAKARAN

1. Apabila terjadi kebakaran kecil agar ditangani sendiri dengan menggunakan peralatan
pemadam kebakaran.

2. Beritahukan kepada personil yang berada di lokasi bahwa terjadi bahaya kebakaran.

3. Jika terjadi kebakaran besar yang tidak dapat ditangani sendiri, utamakan manusia dengan
memberitahukan agar menjauhi lokasi.

4. Laporkan kejadian kebakaran kepada penanggung jawab safety.

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 19


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

H. PERALATAN KESELAMATAN KERJA PEGAWAI

Setiap personil yang bertugas pada Kegiatan Pembangunan Rahabilitasi dan Pemeliharaan
Prasarana Bandar Udara yang berisiko tinggi terutama yang di lapangan wajib menggunakan
Peralatan Pelindung Diri yang sesuai dengan Standar yaitu :

1. Helm Proyek, disarankan dipakai setiap ke lapangan dan diwajibkan dipakai pada tempat
tempat yang berisiko tinggi terhadap kejatuhan / benturan material;

2. Sepatu Proyek, dipakai setiap hari di lapangan / site;

3. Pakaian Seragam, dan identitas pengenal diri;

4. Master, jika bekerja di daerah yang beracun / berbau yang bisa mengakibatkan
terganggunya kesehatan;

5. Sarung Tangan, apabila hal tersebut diperlukan (untuk tukang las diwajibkan);

6. Kacamata Pelindung, jika hal tersebut diperlukan

7. Body Protector (pelindung badan), apabila hal tersebut diperlukan (untuk tukang las
diwajibkan);

8. Life Jacket (Pelampung), untuk bekerja diatas air dipakai setiap menggunakan transportasi
air.

9. P3K, disediakan di tempat-tempat yang memerlukan.

10. Perlengkapan P3K harus diperiksa kembali kelengkapannya setelah dipergunakan

11. Setiap Pembantu Pelaksana, pelaksana, coordinator pengukuran harus dilengkapi dengan
sarana komunikasi;

12. Memastikan sarana komunikasi berfungsi dengan baik.

13. Disediakan layout ruangan di tempat-tempat strategis.

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 20


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

I PEKERJAAN PENGUKURAN / PEMATOKAN

Untuk pegawai bagian pengukuran / surveyor serta pematokan diharuskan melaksanakan hal-
hal sebagai berikut :

1. Mengenakan peralatan pelindung diri.

2. Mengetahui lay out daerah yang akan dikerjakan dengan memahami gambar teknik yang
menjadi tanggung jawabnya.

3. Pada saat pelaksanaan di lapangan harus dipastikan apakah lokasi yang diinjak adalah
daerah rawa atau bukan dengan cara menggunakan ranting yang ditusukkan ke tanah.

4. Penguasaan terhadap peralatan yang digunakan.

5. Membawa perlengkapan P3K, perlengkapan tidur / istirahat yang layak pakai; tenda tidak
tembus air, lindungi tempat berkemah dengan garam untuk menghindari binatang-binatang
hutan mendekat.

6. Bagi tim perintis, patahkan batang-batang sebagai jejak untuk membantu agar tidak
tersesat pada waktu kembali.

J. PEKERJAAN GALIAN DAN TIMBUNAN

1. Mengenakan peralatan pelindung sesuai dengan yang disyaratkan.

2. Operator mempunyai surat ijin mengoperasikan peralatan (SIM-P).

3. Operator bekerja atas perintah pelaksana.

4. Operator harus mengetahui area yang akan digali atau ditimbun.

5. Operator melaksanakan pengoperasian alat sesuai instruksi kerja yang berlaku di proyek.

6. Menggunakan alat bantu jika diperlukan.

7. Operator bekerja dalam keadaan fit / sehat.

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 21


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

K. PERJALANAN DAN FASILITAS TRANSPORTASI

Perjalanan dan fasilitas transportasi di Kegiatan Pembangunan Rahabilitasi dan Pemeliharaan


Prasarana Bandar Udara dapat ditempuh dengan jalan darat, untuk itu perlu diperhatikan /
diwajibkan mengikuti hal-hal sebagai berikut :

1. Mengenakan peralatan pelindung / penyelamat sesuai dengan yang disyaratkan.

2. Semua fasilitas transportasi terutama dump truck dan mobil harus operasi dengan ijin resmi
dari pihak yang berwenang.

3. Semua pengemudi harus mempunyai SIM.

4. Kendaraan harus dilengkapi P3K secukupnya serta untuk perbaikan kecil.

5. Semua penggunaan transport harus menggunakan sabuk pengaman selama perjalanan.

6. Kendaraan disarankan tidak melebihi kecepatan 60 km/jam.

7. Pengoperasian kendaraan tidak boleh melebihi kapasitas.

L. KESIAGAAN DAN KETANGGAPAN DARURAT

1. Tujuan

Prosedur ini memberikan pedoman dalam menghadapi keadaan darurat, menyelamatkan tenaga
kerja, asset perusahaan dan lingkungan kerja.

2. Ruang Lingkup

Prosedur ini berlaku bagi pelaksanaan kesiagaan dan ketanggapan darurat penanganan
kebakaran, penanganan kecelakaan kerja atau darurat medis (PPPK).

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 22


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

3. Uraian Umum

Keadaan darurat adalah suatu kondisi dimana terjadi kebakaran, kecelakaan kerja, darurat medis
dan kejadian lain yang memerlukan penanganan segera dan terpadu. Kebakaran adalah kobaran
api yang membesar yang tidak terkendali yang dapat menimbulkan kerugian pada manusia,
barang dan lingkungan.

Darurat medis adalah situasi yang mengancam jiwa seseorang dan perlu penanganan yang serius.
Pada umumnya keadaan ini disebabkan karena keletihan, pingsan, sakit, keracunan dan lain-lain.
Emergency plan harus disiapkan untuk kondisi darurat yang mungkin terjadi dan mencakup :

a. Identifikasi potensial kecelakaan dan kejadian darurat.

b. Identifikasi personel yang melakukan penanggulangan selama kejadian darurat.

c. Kewajiban semua personel selama kejadian darurat.

d. Tanggung jawab, wewenang dan tugas-tugas personel dengan tanggung jawab khusus
selama kejadian darurat (seperti pemadaman kebakaran, P3K dan sebagainya).

e. Proses evakuasi.

f. Identifikasi dan lokasi material berbahaya dan tindakan darurat yang dipersyaratkan.

g. Hubungan dengan jasa pihak eksternal terkait dengan kejadian darurat.

h. Komunikasi dengan badan pemerintah.

i. Komunikasi dengan publik.

j. Pengamanan catatan dan perlatan penting.

k. Informasi yang dibutuhkan selama kejadian darurat seperti denah lokasi perusahaan /
proyek, data material berbahaya, instruksi kerja dan nomor telepon penting.

l. Peralatan darurat untuk penanggulangan jika terjadi kondisi darurat yang harus ada dilokasi
kerja (bila dapat diterapkan) harus disesuaikan dengan aktivitas potensi kondisi darurat,
diuji kelayakannya dalam waktu yang terancana.

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 23


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

j. Setiap lokasi kegiatan kerja perusahaan harus menentukan tempat yang aman (assembly
point) yang berfungsi sebagai tempat berkumpul selama kegiatan evakuasi.

M. KESEHATAN DALAM BEKERJA

Tahapan :

Buanglah sampah pada tempat-tempat yang sudah disediakan. Jagalah alat-alat, material-
material dan peralatan tersimpan secara teratur pada tempat-tempat yang sudah dise -paku
yang menonjol keluar pada kayu yang masih akan dipakai, maka paku-paku tersebut harus
dicabut. Paku-paku yang menonjol keluar pada potongan kayu yang tidak akan dipakai lagi, maka
paku-paku harus dibengkokkan atau kayu dibuang ditempat pembuagan sampah. Setiap luka
koyak, luka lecet, atau luka tusuk memerlukan pengobatan segera dan harus dijaga agar tetap
bersih. Luka-luka tusuk merupakan tempat-tempat berbahaya bagi infeksi tetanus, karena itu
jagalah agar tetap bersih dan tertutup. Cucilah selalu tangan-tangan anda sebelum merokok atau
memegang makanan dan sesudah memegang bahan-bahan beracun.

N. PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

Pekerja wajib menggunakan alat pelidung diri dengan benar sesuai dengan kegiatan
pekerjaannya. Pekerja wajib memelihara alat pelindung diri sebaik-baiknya. Sebelum dan
sesudah pemakaian alat pelindung diri pekerja harus melakukan pengecheckan dan pembersihan
secara menyeluruh terhadap kondisi masing - masing alat pelindung diri. Tidak boleh
menyalahgunakan atau pelanggaran dalam penggunaan alat pelindung diri, diantaranya :

a. Kegagalan untuk memelihara alat pelindung diri yang disediakan.

b. Penolakan dengan sengaja untuk memakai alat pelindung diri yang dibutuhkan.

c. Mendapatkan kecelakaan karena kegagalan memakai alat pelindung dirI.

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 24


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

O. Komite Keselamatan Kerja

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 25


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Bekerja berdasarkan agenda yang harus di distribusikan paling tidak seminggu dalam pertemuan,
memiliki prosedur baku untuk mengangkat permasalahan . mengembangkan system untuk
mengukur keefektifan dengan cara sebagai berikut :

1. Mencatat semua masalah yang diangkat

2. Mencatatat dalam jumlah pekerjaan yang di selesaikan sejak pertemuan terakhir

3. Meminta program – program inspeksi dan meminta laporanya

4. Berkomitmen meningkatkan standar K3

P. Kelengkapan Administrasi K3

Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi kelengkapan administrasi K3, meliputi:
- Pendaftaran proyek ke departemen tenaga kerja setempat.
- Pendaftaran dan pembayaran asuransi tenaga kerja (BPJS Kesehatan) Pendaftaran dan
pembayaran asuransi lainnya.
- Ijin dari pihak berwajib tentang penggunaan jalan atau jembatan yang menuju lokasi untuk lalu-
lintas alat berat.
- Keterangan layak pakai untuk alat berat maupun ringan dari instansi yang berwenang
memberikan rekomendasi Pemberitahuan kepada pemerintah atau lingkungan setempat

Q. Pelaksanakan Kegiatan K3 di Lapangan

Pelaksanaan kegiatan K3 di lapangan meliputi:

Kegiatan K3 di lapangan berupa pelaksanaan safety plan, melalui kerja sama dengan instansi
yang terkait K3, yaitu desnaker, polisi dan rumah sakit .Pengawasan pelaksanaan K3, meliputi
kegiatan:
- Safety patrol, yaitu suatu tim K3 yang terdiri dari 2 atau 3 orang yang melaksanakan patroli
untuk mencatat hal-hal yang tidak sesuai ketentuan K3 dan yang memiliki resiko kecelakaan.
- Safety supervisor; adalah petugas yang ditunjuk manajer proyek untuk mengadakan
pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilihat dari segi K3 Safety meeting; yaitu rapat
dalam proyek yang membahas hasil laporan safety patrol maupun safety supervisor Pelaporan
dan penanganan kecelakaan, terdiri dari: Pelaporan dan penanganan kecelakaan ringan

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 26


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pelaporan dan penanganan kecelakaan dengan korban meninggal Pelaporan dan penanganan
kecelakaan peralatan berat.

R. PENUTUP.

Saran dan Usulan

Rencana pelaksanaaan sangat penting untuk di rencanakan dan dipikirkan sedemikian rupa
untuk meminimalkan kesalahan-kesalahan di lapangan yang mungkin terjadi dalam mendukung
tercapainya hasil akhir yang memenuhi aspek-aspek penilaian keberhasilan suatu konstruksi. Di
dalam rencana pelaksanaan tersebut mengandung skema urutan dan tahap-tahap pekerjaan
yang harus dilaksanakan karena adanya suatu keterikatan antar pekerjaan.

Samarinda, 29 Maret 2017

CV. ARMADA KARYA MANDIRI

EDY SISWANTO

Direktur

CV. ARMADA KARYA MANDIRI 27

Anda mungkin juga menyukai