1.
PENDAHULUAN
Kami turut serta berpartisipasi aktif sebagai salah satu kontraktor kegiatan Rehabilitasi dan
Penataan Lampu Penerangan jalan umum dengan sistem meterisasi. Agarpelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan,
maka kami menyusun metode pelaksanaan kerja ini untuk memberikan gambaran yang
komprehensif mengenai rencana pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas. Metode kerja ini
juga disusun dan disesuaikan dengan kondisi lapangan yang ada.
2.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
1)
2)
1.
2.
3.
4.
5.
3)
4)
5)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
6)
3.
Urutan pengerjaan
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
1.
PEKERJAAN SIPIL
Pondasi ditetapkan menggunakan pondasi pracetak yang telah dilengkapi
dengan tulangan untuk menahan beban vertical dan beban momen tiang lampu.
Pondasi ini dibuat ditempat terpisah dari lokasi pemasangan tiang dan dibuat
secara massal dengan beton readymix untuk mempercepat waktu pelaksanaan.
Pondasi pracetak yang telah matang secara teknis kemudian diangkut ke lokasi
pemasangan.
2.
Sementara itu sebelum beton pondasi diangkut ke lokasi, dibuat galian pondasi
sesuai dengan perencanaan dan spesifikasi yang telah ditetapkan. Galian
pondasi ini dibuat dititik tiang pembantu dan tiang PJU ditempatkan.
3.
Ditempat lain tiang2 lampu dibuat dan difabrikasi sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditetapkan dalam gambar dan dokumen lelang. Tiang2 tersebut
dibuat dalam jumlah yang sesuai dengan lingkup pekerjaan yang telah
ditetapkan. Dibeberapa lokasi ada tiang yang dipasang sebagai tiang pembantu
sehingga tidak diperlukan stang. Di lokasi lain ditetapkan sebagai tiang lampu
PJU sehingga perlu dipasangi stang sesuai perencanaan (1 meter, 2 meter, 3
meter, satu sisi atau dua sisi sekaligus).
4.
Pada lokasi2 tertentu dibuat galian kabel untuk pemasangan kabel bawah
tanah. Galian kabel tersebut ada yang dibuat langsung dipermukaan tanah,
tetapi ada pula yang dibuat dipermukaan jalan beraspal sehingga perlu
dilakukan perusakan permukaan aspal sebelum digali dan kelak harus diperbaiki
kembali setelah kabel terpasang.
1.
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Setelah tiang lampu (atau tiang bantu) terpasang maka dilakukan penarikan
kabel udara yang pada setiap tiang dilakukan pengikatan dikedua arahnya.
Beberapa asesoris dan bahan pembantu diperlukan untuk penyambungan dan
pengikatan kabel. Penarikan kabel tersebut dilakukan sesuai dengan jaringan
kabel yang telah direncanakan .
2.
Penarikan kabel tanah dilakukan setelah galian kabel selesai dan dibeberapa
lokasi setelah tiang terpasang. Kabel tanah dilindungi dengan pipa PVC sesuai
spesifikasi. Setelah kabel tanah terpasang maka pekerjaan penimbunan dan
perbaikan aspal (kalau ada) harus segera dilakukan untuk menghindari
kehilangan dan gangguan terhadap lingkungan.
3.
Pekerjaaan berikutnya adalah penarikan kabel infoor yaitu penarikan kabel daya
dari jaringan PLN ke KWH Meter dan ke lampu2 yang telah ditetapkan spesifikasi
dan besar dayanya.
4.
5.
6.
Ada beberapa tiang PJU lama perlu perbaikan sehingga perlu pembongkaran
ornament lama dan perubahannya dengan ornament baru.
7.
8.
Sementara itu dilakukan pengurusan penambahan daya untuk lampu2 PJU yang
dipasang ke PLN. Pengurusan Ijin ini dapat dilakukan seawal mungkin karena
memerlukan penghitungan bersama antara PLN dengan Pemda.
9.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
1)
2)
stopping belt. Pada ujung atas pipa infoor dipasang T pralon untuk menghindarkan masuk
nya air hujan kedalam pipa infoor.
Pada ujung bawah, pipa infoor disambung dengan pipa flexible yang masuk ke box panel
distribusi.
3)
1.
2.
3.
4.
5.
Ketinggian box panel sekitar 1,5 meter dari permukaan tanah, dengan tujuan agar angka
penunjukkan KWH meter bisa mudah dilihat, disamping untuk tujuan pengaman dan
perawatan.
4)
Pemasangan pentanahan.
Ground Rod diameter 16mm tertanam sedalam 2,4 meter, diperkirakan sudah bisa
memberikan pentanahan yang baik, kurang dari 10 Ohm. Dengan angka resistansi yang
kecil akan lebih menjamin keandalan operasionil perangkat listrik, karena berkurangnya
antara lain gangguan elektrostatik.
Antara Ground Rod dengan Terminal Pentanahan di box panel, dihubungkan dengan kawat
baja diameter 16mm. Untuk keamanan dan estetika, kawat baja pentanahan dibungkus
dengan pipa paralon.
Untuk lebih meningkatkan keandalan pentanahan, maka pada dua tiang PJU yang terjauh
letaknya dari box panel dipasang juga pentanahan.
5)
6)
6.
terletak bersebelahan, sehingga area tersebut tidak mengalami gelap total. Pola
interkoneksi ini untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Penarikan kabel jaringan udara dari tiang ke tiang memperhatikan beberapa persyaratan :
Tidak sejajar dengan kabel-kabel telekomunikasi dengan jarak kurang dari 1meter.
Bila terdapat persilangan dengan kabel_kabel telekomunikasi, maka jarakminimum kedua
kabel harus 30 cm.
Penarikan jaringan PJU tidak keluar dari batas-batas supply gardu distribusiPLN.
Jarak dari titik terendah rentang kabel terhadap pemukaan tanah minimal 5 meter.
Pada setiap persimpangan jalan, penyambungan dari ujung-ujung jaringan harus
menggunakan tap connector sesuai standard
7)
Stang lampu dengan diameter 2 inchi dipasang pada bagian atas tiang dengan
menggunakan pengikat 2 (dua) unit begel klem. Besarnya begel klem ke tiang lampu
disesuaikan dengan diameter tiang.
8)
Pemasangan lampu
4.
Armature terpasang dengan baik dan kokoh pada ujung stang ornament.
Pastikantidak lepas atau menjadi miring akibat getaran angin dan gesekan
ranting pohon.
PENGENDALIAN KUALITAS.
Pelaksanaan pekerjaan mengacu kepada gambar kerja yang sudah disepakati dengan
pihak Pemkot serta mempergunakan material / perangkat sesuai yang diusulkan dalam
proposal dan sudah diperiksa oleh panitia lelang.
Sebelum pembelian, supervisor akan meneliti spesifikasi teknis perangkat. Dan saat
material dan peralatan diterima, akan diperiksa dulu oleh supervisor.
Perakitan box panel dilakukan di bengkel dan sebelum dipasang dilapangan juga tidak
terlepas dari pengawasan supervisor.
Tenaga teknis yang melakukan pemasangan adalah tenaga trampildan sudah banyak
berpengalaman dalam pemasangan jaringan PJU. Walaupun demikian, keberadaan
supervisor yang bertindak selaku pengawas pada saat pelaksanaan pemasangan tetap
diperlukan. Supervisor akan mengawasi kualitas pekerjaan tiap regu agar sesuai dengan
gambar kerja yang sudah ditetapkan. Jika terjadi kesalahan dalam pemasangan, supervisor
akan memerintahkan untuk langsung diperbaiki, sehingga tidak perlu mengulang pekerjaan
di hari berikutnya.
Pada tahap akhir pengendalian kualitas dilakukan megger test untuk mengetahui apakah
seluruh system yang dipasang telah benar. Untuk melihat apakah system dengan seluruh
jaringan kabel dan lampu dapat berfungsi dengan baik maka dilakukan test akhir dimana
seluruh system dihidupkan. Dalam test akhir ini semua lampu harus menyala, Power
Electrical Timer Switch harus berfungsi, KWH Meter bekerja dengan baik, dan tidak ada
gangguan pada kabel akibat beban yang berlebih.
5.
PENYERAHAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan diupayakan per wilayah kecamatan. Setiap selesai pekerjaan per
kecamatan, maka kontraktor mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk
pemeriksaan pekerjaan. Kontraktor akan mendampingi petugas yang melaksanakan
pemeriksaan pekerjaan. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil
pekerjaan, kontraktor akan memperbaiki/menyelesaikannya. Dengan konsep tersebut
apabila dimungkinkan (harus dimuat dalam kontrak) maka dapat dilakukan Partial HandOver (Penyerahan Pekerjaan per Bagian) dari Kontraktor kepada Pemberi Tugas.
Dengan pelaksanaan pekerjaan per wilayah kecamatan, maka setiap selesai 1 (satu)
kecamatan, Pemkot Pekalongan dapat segera mengajak PLN untuk melakukan survei
bersama. Survei ini untuk menetapkan mana lampu PJU yang masih belum dipasang KWH
meter dan mana lampu PJU yang sudah bermeter. Bagi lampu PJU yang belum dipasang
KWH meter maka dikenakan tagihan abonemen. Dan bagi lampu PJU yang sudah
tersambung ke KWH meter maka dikenakan tagihan berdasarkan angka meter.