Anda di halaman 1dari 3

Pemberian Obat Pada Mata

A. Pengertian, Jenis-Jenis Dan Tujuan


Cara memberikan obat pada mata dengan tetes mata atau salep mata obat tetes mata. Obat
yang biasa digunakan oleh klien ialah tetes mata dan salep, meliputi preparat yang biasa dibeli
bebas , misalnya air mata buatan dan vasokonstrikstor (misalnya visine, dsb). Namun banyak
klien menerima resep obat-obatan oftalmic untuk kondisi mata seperti glaukoma dan untuk
terapi setelah suatu prosddur, misalnya ekstraksi katarak. Persentase besar klien yang menerima
obat mata ialah klien lanjut usia. Masalah yang berhubungan dengan usia termasuk penglihatan
yang buruk, tremor tangan dan kesulitan dalam memegang atau menggunakan botol obat,
mempengaruhi kemudahan lansia menggunakan obat mata secara mandiri. Perawat atau bidan
memberi penjelasan kepada klien dan anggota keluarga tentang teknik yang digunakan dalam
pemberian obat mata. (Donnelly. 1987) menganjurkan untuk memperlihatkan klien setiap
langkah prosedur pemberian obat tetes mata untuk meningkatkan kepatuhan klien.

Obat mata dapat digolongkan menjadia.


a. Obat mata golongan antiseptik dan antiinfeksi
b. Obat mata golongan kortikosteroid

Tujuan pemberian obat pada mata diantaranya:


a. Digunakan untuk persiapan pemeriksaan struktur internal mata dengan cara mendilatasi
pupil, untuk pengukuran refraksi lensa dengan cara melemahkan otot lensa,
b. Digunakan untuk menghilangkan iritasi mata.
c. Obat mata golongan antiseptik dan antiinfeksi digunakan pada gangguan mata karena
adanya infeksi oleh mikroba, masuknya benda asing ke dalam kornea mata atau kornea
mata yang luka/ ulkus.
d. Obat mata kortikosteroid digunakan untuk radang atau alergi mata atau juga bengkak yang
bisa disebabkan oleh alergi itu sendiri atau oleh virus. Karena infeksi mata oleh virus itu
resisten terhadap pengobatan biasanya digunakan obat mata golongan kortikosteroid untuk
menghilangkan gejalanya saja. Kalaupun dengan antiseptik hal itu menghindari infksi
sekunder.
e. Gabungan antiseptik dengan kortikosteroid digunakan untuk masalah mata yang
disebabkan oleh mikroba dan dengan keluhan bengkak/ radang juga gatal atau alergi.
f. Digunakan untuk keluhan mata karena habis operasi.

Prinsip pemberian obat mata


1. Kornea mata banyak disuplai serabut nyeri sehingga menjadi sangat sensitif terhadap
apapun yang diberikan ke kornea. Oleh karena itu, perawat atau bidan menghindari obat
mata apapun secara langsung ke kornea.
2. Resiko penularan infeksi dari satu mata ke mata lain sangatlah tinggi. Perawat atau bidan
menghindari menyentuh kelopak mata atau struktur mata yang lain dengan alat tetes mata
atau tube salep.
3. Perawat atau bidan menggunakan obat mata hana untuk mata yang terinfeksi.

B. Indikasi dan kontra indikasi pemberian obat pada mata


Indikasi
Biasanya obat tetes mata digunakan dengan indikasi sebagai berikut :
1. Meredakan sementara mata merah akibat iritasi ringan yang dapat disebabkan oleh debu,
sengatan sinar matahari, pemakaian lensa kontak, alergi atau sehabis berenang.
2. Antiseptik dan antiinfeksi.
3. Radang atau alergi mata.
Kontraindikasi
Obat tetes mata yang mengandungnafazolin hidroksida tidak boleh digunakan pada penderita
glaukoma atau penyakit mata lainnya yang hebat, bayi dan anak. Kecuali dalam pegawasan dan
nasehat dokter.

C. Persiapan Alat dan Bahan


Alat dan Bahan:
1. Obat dalam tempatnya dengan penetes steril atau berupa salep.
2. Pipet.
3. Pinset anatomi dalam tempatnya.
4. Korentang dalam tempatnya.
5. Plestier.
6. Kain kasa.
7. Kertas tisu.
8. Balutan.
9. Sarung tangan.
10. Air hangat/kapas pelembab.
D. Prosedur Pemberian Obat Tetes Mata

Prosedur Rasional
1. Cuci tangan 1. Menghilangkan mikroorganisme
2. Pakai sarung tangan jika terdapat secret permukaan.
3. Bersihkan mata dengan kapas basah 2. Melindungi dari pemajanan terhadap
lebih dulu jika ada secret sekresi.
4. Jelaskan prosedur kepada klien 1. Mengurangi kecemasan klien
5. Cek nama obat, dosis dan tanggal 2. Menjamin ketepatan medikasi (obat yang
kadaluwarsa obat dapat mengalami perubahan struktur kimia)
6. Anjurkan klien tengadah dan melihat 3. Memposisikan kepala untuk jalan termudah
keatas pada struktur mata
7. Tarik kelopak bawah ke bawah melalui 4. Membentuk kantong tempat meneteskan
tulang pipi, pegang kulit palpebra bawah obat mata
dengan ibu jari dan jari telunjuk serta 5. Memudahkan mengontrol botol
tarik ke depan 6. Mengarahkan botol ke bola mata tanpa
8. Pegang botol seperti memegang pensil menyentuh bola mata atau bulu mata
dengan ujung di bawah 7. Memungkinkan tetesan jatuh kedalam
9. Letakkan pergelangan tangan yang kantong
memegang botol pada pipi klien 8. Mencegah tumpahnya obat
10. Tekan botol secara pelan pada fornix 9. Meratakan obat (penekanan menyebabkan
inferior obat tertekan ke dalam system
11. Secara pelan lepaskan palpebra bawah nasolakrimalis yang menurunkan absorpsi
12. Instruksikan klien untuk menutup mata obat
secara perlahan, jangan menekannya 10. Meningkatkan absorpsi obat yang
13. Tunggu 5 – 10 menit sebelum maksimal
meneteskan obat tetes yang lain

Anda mungkin juga menyukai