Anda di halaman 1dari 4

STOKIOMETRI

KONSEP MOL STRUKTUR ATOM

Jumlah partikel massa (gram) Vgas STP (liter) PARTIKEL DASAR ATOM LAMBANG ATOM
mol partikel muatan massa rlatif Jumlah proton = Z
6,02 x 1023 Ar(Mr) 22,4 dasar relatif x Jumlah neutron = A-Z
proton (p) +1 1 Jumlah elektron = Z-muatan
RUMUS KIMIA
neutron (n) 0 1
RUMUS EMPIRIS RUMUS MOLEKUL
elektron (e) -1 ~0
Rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom- Rumus yang menyatakan jumlah atom-atom unsur yang
atom unsur yang menyusun suatu senyawa menyusun suatu molekul senyawa KONFIGURASI ELEKTRON
Cara menentukan rumus empiris: Untuk menentukan rumus molekul senyawa terlebih
Cari gram atau persen unsur-unsur penyusun senyawa. dahulu harus ditentukan:
Bagi dengan Ar masing-masing, sehingga diperoleh Rumus empiris senyawa
Jenis – jenis subkulit
perbandingan terkecil Massa molekul relatif (Mr)
HUKUM PROUST 1. subkulit s (sharp) memiliki 1 orbital (maksimum 2 elektron)
Salah satu kegunaannya adalah 2. subkulit p (principles) memiliki 3 orbital (maksimum 6 elektron)
untuk menentukan massa (persentse) unsur dalam senyawa. Misal dalam senyawa AxBy 3. subkulit d (difuse) memiliki 5 orbital (maksimum 10 elektron)
4. subkulit f (fundamental) memiliki 7 orbital (maksimum 14 elektron)
Pengisian elektron ke dalam subkulit
Massa A = X .Ar A . massa AxBy %B = y .Ar B . 100%
mengikuti prinsip Aufbau (= meningkat,
Penting untuk diingat!
jerman) yaitu elektron-elektron mengisi Pada pengisian elektron, subkulit d
Mr AxBy Mr AxBy subkulit mulai dari yang berenergi rendah cenderung penuh (berisi 10 elektron)
Catatan: Mol adalah satuan jumlah seperti halnya lusin. Bila 1 lusin sama dengan 12 buah terlebih dahulu kemudian dilanjutkan ke
maka 1 mol sama dengan 6,02 x 1023 buah. Bilangan 6,02 x 1023 selanjutnya disebut subkulit yang berenergi lebih tinggi, atau setengah penuh (berisi 5 elektron),
Bilangan Avogadro dan diberi lambang L. menurut bagian sebagai berikut sehingga dalam atom
HUKUM – HUKUM GAS
Bila keadaan bukan standar, maka pengubahan mol menjadi volume atau sebaliknya dapat menggunakan persamaan gas ideal 1s ns2 (n-1)d9 (berubah)ns1 (n-1)d10
atau dengan menggunakan gas pembanding sesuai dengan hukum Avogadro 2[He] 2s 2p
10[Ne] 3s 3p
MOL GAS 18[Ar] 4s 3d 4p
ns2 (n-1)d4 (berubah)ns1 (n-1)d5
Bila T dan P diketahui Bila ada gas pembanding 36[Kr] 5s 4d 5p
n=V P V 1 = V2 54[Xe] 6s 4f 5d 6p
86[Rn] 7s 5f 6d 7p
RT VOLUME n1 n2

Bila suatu reaksi melibatkan gas maka perbandingan koefisien reaksi menunjukkan perbandingan volume gas-gas, pernyataan ini Catatan: Dalam atom netral: Diagram Orbital
dikenal sebagai Hukum Gay Lussac
Perbandingan volume gas-gas = perbandingan koefisien reaksi P = tekanan (atm) Jumlah proton = jumlah elektron Dalam satu orbital maksimal ditempati
HITUNGAN KIMIA dua elektron karena kedua elektron
Pada suatu persamaan reaksi yang sudah setara, koefisien reaksi menunjukkan perbandingan mol zat-zat n = jumlah mol tersebut mempunyai muatan yang
Dalam atom bermuatan positif
Koefisien zat ditanya sama (negatif) maka tentunya akan
(kation):
mol zat yang ditanya= x mol zat diketahui T = suhu (K) terjadi gaya tolak menolak.
Koefisien zat diketahui
Jumlah proton > jumlah elektron
PEREAKSI PEMBATAS V = volume (liter)
Nah, untuk mengimbangi gaya tolak
Bila mol zat-zat pereaksi tidak sesuai dengan perbandingan koefisien, maka yang digunakan adalah pereaksi yang habis saja ini maka kedua elektron dalam
(pereaksi pembatas), yakni pereaksi yang hasil bagi mol terhadap koefisiennya paling kecil Dalam atom bermuatan negatif orbital haruslah berotasi dengan
R = tetapan gas ideal =
Pada prinsipnya pengerjaan hitungan kimia dapat dilakukan meenurut diagram sebagai berikut Dalam hitungan kimia, data zat yang diketahui atau yang ditanya arah yang berlawanan, dengan
(anion): demikian dalam suatu diagram
Data yang diketahui Data yang ditanya 0,082 liter. Atm/K. mol orbital kedua elektron digambarkan
Dapat berupa massa, jumlah partikel, volume gas pada TP/bukan STP
Jumlah proton < jumlah elektron sebagai dua anak panah yang
berlawanan arah
Pengubahan data menjadi mol atau sebaliknya dapat menggunakan
Mol yang diketahui Persamaan reaksi Mol yang dtanya persamaan pada hukum-hukum gas.

Pengisian elektron ke dalam orbital-


orbittal mengikuti Aturan Hund, yaitu
SISTEM PERIODIK MODERN IKATAN KIMIA
PERIODE DAN GOLONGAN IKATAN ION DAN IKATAN KOVALEN
Sistem Periodik Modern dibagi menjadi satu baris-baris (dari kiri ke kanan) dan kolom-kolom (dari atas ke bawah). IKATAN ION (Elektrovalen) IKATAN KOVALEN
Baris disebut periode, sedangkan kolomg disebut golongan. Unsur yang jumlah kulitnya sama, terletak pada periode yang sama Terjadi karena adanya perpindahan elektron dari Terjadi karena adanya pemakaian bersama
Nomor perioda = jumlah kulit satu atom ke atom lain pasangan elektron
Unsur-unsur yang struktur elektron terluarnya (elektron valensi) sama terletak pada golongan yang sama. Terbentuk antara atom logam (melepas elektron) Terbentuk antara sesama atom non-logam
Karena sifat kimia ditentukan oleh struktur elektron valensi maka unsur-unsur segolongan mempuyai sifat kimia yang mirip dengan atom non-logam (menangkap elektron) (menangkap elektron)
JENIS-JENIS IKATAN KOVALEN
UNSUR-UNSUR
POLAR NONPOLAR KOORDINASI (SEMIPOLAR)
Bila PEI (pasangan elektron Bila PEI (pasangan elektron Bila PEI (pasangan elektron
ikatan) tertarik lebih kuat ke ikatan) tertarik sama kuat ke ikatan) disuplai oleh salah satu
salah satu atom yang lebih seluruh atom. atom.
Unsur Utama (A): Unsur Transisi (B): Unsur Transisi Dalam:
elektronegatif
Unsur – unsur yang pengisian Unsur – unsur yang pengisian Unsur – unsur yang pengisian
elektronnya berakhir pada subkulit elektronnya berakhir pada subkulit elektronnya berakhir pada subkulit
Makin besar selisih Bila molekul tidak mempunyai
s (blok s) atau subkulit p (blok p) d (blok d) f (blok f)
keelektronegatifan ikatan makin PEB di atom pusat
polar
Struktur elektron valensi: Struktur elektron valensi: Struktur elektron valensi:
Bila molekul mempunyai PEB
(Pasangan Elektron Bebas) pada
ns... np... ns...(n-1)d... (n-2)f...(n-1)d1ns2 atom pusat
Catatan
n = perioda n = perioda Lantanida : berakhir di 4f Menurut kaidah oktet pada umumnya atom-atom ingin memiliki delapan elektron pada kulit luarnya,
s + p = nomor golongan s + d = nomor golongan Aktinida : berakhir di 5f kecuali atom-atom kecil seperti: 1H, 2He, 3Li, dan 4Be hanya memiliki dua elektron pada kulit terluarnya.
Nomor nama elektron Pengecualian:
golongan golongan valensi Jika s+d=9 golongan VIII B SIFAT-SEFAT PERIODIK Bila jumlah elektron terluar 1, 2, atau 3, atom cenderung melepaskan elektron
IA Alkali s1 Jika s+d=10 golongan VIII B Bila jumlah elektron terluar 4, 5, 6 atau 7, atom cenderung mengankap elektron
II A Alkali tanah s2 Jika s+d=11 golongan I B Pusat Bila jumlah elektron terluar 8, atom mempunyai susunan elektron stabil
III A Gol. Boron s2p1 Jika s+d=12 golongan II B ENERGI IONISASI
IV A Gol. Karbon s2p2 KEELEKTRONEGATIFAN Untuk memperoleh susunan elektron yang stabil (delapan atau dua elektron di kulit terluar, atom-atom
VA Gol. Nitrogen s2p3 melakukan suatu ikatan kimi baik melalui ikatan ion (elektrovalen) atau ikatan kovalen.
VI A Gol. Oksigen s2p4 H He
VII A Halogen s2p5 Li Be B C N O F Ne
VIII A Gas mulia s2p6 Na Mg Al Si P S Cl Ar
Pengecualian: K Ca Ga Ge As Se Br Kr
1
1H : 1s : hidrogen tidak mempunyai Rb Sr In Sn Sb Te I Xe
golongan Pusat Cs Ba Tl Pb Bi Po At Rn
2
2He : 1s : helium termasuk gas mulia JARI-JARI
Fr Ra
(VII A) SIFAT
LOGAM
Makin mendekati pusat,
Jari-jari Atom (r) Sifat periodik makin membesar
Jarak dari inti hingga kulit yang terluar.
Unsur yang mempunyai jari-jari terbesar Keelektronegatifan (KE) Sifat Logam
ialah fransium (Fr, golongan I A), terletak Kemampuan atom untuk menangkap Sifat logam sangat erat kaitannya
pada bagian kiri-bawah sistem periodik (menarik) elektron. dengan kecenderungan atom untuk
Energi Ionisasi (EI) Unsur yang mempunyai KE terbesar melepas elektron. Makin mudah
Energi yang diperlukan untuk melepas adalah fluorin (F, golongan VIIA), melepas elektron (r besar, EI kecil),
elektron yang kulit terluar. terletak pada bagian kanan-atas sistem maka sifat logam semakin bertambah.
Unsur yang mempunyai EI terbesar adalah periodik Unsur yang mempunyai sifat logam
helium (He, golongan VIIIA), terletak pada Catatan: golonan VIIIA (gas mulia) paling kuat adalah fransium (Fr,
bagian kanan-atas sistem periodik mempunyai KE= 0, karena struktur golongan IA) terletak pada bagian kiri-
elektron sudah stabil bawah sistem periodik.
TERMOKIMIA LAJU REAKSI
PERSAMAAN TERMOKIMIA PENGERTIAN LAJU REAKSI
Persamaan kimia yang dilengkapi dengan harga ∆H disebut persamaan termokimia, Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi zat dalam suatu reaksi per satuan waktu
Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai persamaan termokimia: LAJU REAKSI
1. Pada persamaan termokimia yang sudah setara, koefisien reaksi bukan saja menunjukkan perubahan konsentrasi zat per satuan
perbandingan mol tetapi sudah menyatakan jumlah mol. waktu
2. Bila persamaan termokimia dibalik, tanda ∆H harus dibalik Pengurangan konsentrasi pereaksi Penambahan konsentrasi produk
3. Bila persamaan termokimia dikali x, harga ∆H harus dikali x Vpereaksi = d[pereaksi] Vproduk = d[produk]
KALORIMETER dt dt
Harga ∆H reaksi dapat ditentukan secara Kalor reaksi dapat ditentukan melalui
eksperimen percobaan dengan alat kalorimeter. Proses Faktro-faktor yang Mempercepat Reaksi
q = m.c.∆t pengukuran kalor reaksi disebut Memperluas Memperbesar Memperbesar Menaikkan suhu Menambahkan
q = C. ∆t KALORIMETRI Permukaan Konsentrasi (C) tekanan Katalis
q = jumlah kalor (joule) QReaksi + QLarutan = 0 (menghalus-kan zat (memampat-kan) gas
m = massa zat (gram) QReaksi = -QLarutan padat)
∆t = perubahan suhu (takhir-tawal) ∆HReaksi = - QLarutan Alasan: Alasan: Alasan: Alasan: Alasan:
c = kalor jenis (Jg-1 atau Jg-1k-1) QReaksi + QKalorimeter + QLarutan = 0 Tumbukan mudah Tumbukan sering Tumbukan akan Makin tinggi suhu, Katalis dapat
QReaksi = - (QKalorimeter + QLarutan) terjadi karena bidang erjadi karena jumlah sering terjadi, karena Ekinetik partikel makin memperkecil Eaktivasi
sentuh semakin luas partikel banyak ruang semakin kecil besar sehingga dapat sehingga banyak
melampaui Eaktivasi partikel yang
JENIS-JENIS ENTALPI REAKSI mempunyai Ekinetik di
Entalpi Pembentukan (∆Hf) Entalpi Pembakaran (∆Hf) atas Eaktivasi
Perubahan entalpi reaksi pembentukan 1 Perubahan entalpi reaksi pembakaran Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi
mol suatu senyawa dari unsur-unsurnya sempurna 1 mol suatu zat dengan gas O2 Pada umumnya bila suhu dinaikkan 10oC laju reaksi menjadi dua kali lebih cepat (waktu berkurang setengahnya)
Hal-hal penting:
1. Unsur-unsur mempunyai (∆Hf) = nol
2. Harga ∆H suatu reaksi dapat dihitung bila ∆Hf semua zat diketahui, dengan menggunakan
rumus:
vt = vo 2∆t/10 tt = to (1/2)∆t/10
∆H = ∑ ∆Hf kanan - ∑ ∆Hf kiri
PERSAMAAN LAJU REAKSI
ENERGI IKATAN RATA-RATA
Untuk Reaksi : aA + bB  cC + dD
Bila energi ikatan rata-rata untuk setiap ikatan yang ada dalam suatu reaksi diketahui, maka
Persamaan laju reaksi umumnya dinyatakan sebagai berikut
perubahan entalpi reaksi tersebut dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
V = k [A]m [B]n
∆Hf = ∑ energi ikatan kiri - ∑ energi ikatan kanan
v = laju reaksi m = orde reaksi terhadap A m + n = orde reaksi
k = tetapan laju reaksi n = orde reaksi terhadap B

Dalam suatu perubahan materi baik perubahan fisika maupun perubahan kimia (reaksi kimia)
selalu disertai dengan perubahan energi berupa perpindahan kalor.
Perpindahan kalor pada tekanan tetap disebut perubahan entalpi (H)

Ditinjau dari perubahan entalphinya, reaksi kimia dapat dikelompokkan menjadi reaksi
endoterm dan eksoterm

Perubahan entalpi (H) merupakan fungsi keadaan, yaitu hanya bergantung pada keadaan
awal dan akhir. Dari sifat H ini, maka Hess mengemukakan suatu hukum sebagai berikut:
“Harga H tidak bergantung pada jumlah tahap reaksi”. Dengan demikian H suatu reaksi dapat
dihitung berdasarkan beberapa H dari reaksi-reaksi lain yang sudah diketahui.

Anda mungkin juga menyukai

  • Cek
    Cek
    Dokumen9 halaman
    Cek
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Anfos Ghifari
    Anfos Ghifari
    Dokumen4 halaman
    Anfos Ghifari
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Steril Dan Non !
    Steril Dan Non !
    Dokumen8 halaman
    Steril Dan Non !
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Teori Steril - Edit1 !
    Teori Steril - Edit1 !
    Dokumen5 halaman
    Teori Steril - Edit1 !
    Agusta Widihastuti
    Belum ada peringkat
  • Discussion
    Discussion
    Dokumen3 halaman
    Discussion
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Non Steril
    Non Steril
    Dokumen17 halaman
    Non Steril
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Document 1
    Document 1
    Dokumen15 halaman
    Document 1
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Formulir Etik
    Formulir Etik
    Dokumen21 halaman
    Formulir Etik
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat