2. Karakteristik material yang seperti apa yang dapat digunakan sebagai material
insulasi yang baik?
Jawab:
Material yang tersedia dapat dikategorikan menjadi konduktor termal dan insulator
termal, secara sederhana konduktor adalah zat yang mudah menghantarkan panas dan
insulator adalah zat yang sulit menghantarkan panas. Konduktor memiliki kemampuan
penghantaran panas yang baik karena memiliki elektron yang bebas bergerak sehingga
dapat menghantarkan energi panas secara cepat dan mudah (Foundation, 2018).
Sedangkan pada insulator energi thermal, sulit untuk menghantarkan panas karena
terdapat banyak udara yang terperangkap dalam mediumnya. Gas merupakan penghantar
panas yang kurang baik karena partikelnya terpisah cukup jauh sehingga sulit untuk
bertabrakan yang berfungsi untuk menghantarkan panas. Oleh karena itu, banyak insulasi
yang mempunyai sistem fasa busa padat karena sifat penghantaran panas dari gas.
Selain dari pemanfaatan sifat gas, insulasi juga dapat diambil dari bahan yang
memiliki nilai konduktivitas termal yang rendah. Akibat nilai k yang kecil maka nilai
resistansi thermal dari material tersebut akan tinggi. Secara sederhana material tersebut
membutuhkan energi yang lebih tinggi untuk menaikkan temperaturnya.
Pada industri, penggolongan performa dari bahan insulasi menggunakan R Value,
yang secara matematis ditulis sebagai :
∆T
R=
q (1)
A
Setiap bahan insulasi mempunyai aplikasi dan rentang temperatur yang dibolehkan.
Informasi ini berguna dalam pemilihan bahan insulasi yang digunakan sehingga bisa
tahan lama dan menguntungkan secara ekonomis. Data tersebut ditampilkan pada tabel
berikut
Tabel 1 . Tipe Insulator dan Aplikasinya (Holman, 2014)
3. Faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi efektivitas sistem insulasi peredam
panas?
Jawab:
Efektivitas dapat dilihat dari seberapa besar laju kalor yang dipindahkan serta
biaya yang dibutuhkan untuk penggunaan sistem insulasi. Pada bidang dinding,
penambahan insulasi dengan ketebalan apapun tidak akan menurunkan laju perpindahan
panas. Penambahan insulator akan selalu menambah resistansi thermal konduktansi dan
karena bidang berbentuk datar, namun area yang bersentuhan dengan udara akan tetap
sama sehingga laju konveksi tidak berubah. Sedangkan pada kasus bola maupun pipa
silinder, penambahan lapisan insulator menyebabkan area kontak dengan udara semakin
besar dan penambahan lapisan insulator juga tetap menambah resistansi termal konduksi.
Kedua hal ini dapat menaikan/menurunkan laju perpindahan panas, karena itu pada kasus
bola dan pipa silinder perlu dicari critcal thickness of insulation, yang dituliskan sebagai:
k
ro = (2)
h
Hasil tersebut merupakan turunan dari persamaan laju kalor umum, yaitu
ri
r o /¿
¿
ln ¿ (3)
¿
2 πL(T i−T ∞)
q=
¿
2k
r cr ,spehere =
h (4)
Tugas B
Jawab:
Jika tahanan internal sistem tidak diabaikan maka pendekatan lumped tidak dapat
digunakan karena temperatur akan beragam disetiap titik dalam sistem. Pendekatan untuk
kasus seperti ini menggunakan kondisi batasan konveksi yang diperbantu dengan
pembacaan grafik.
alam perpindahan kalor konduksi secara transient akan
berhubungan dengan batasan kondisi dari sistem konveksi pada permukaan
bidang benda padat. Batasan tersebut untuk persamaan diferensial perlu
dilakukan modifikasi agar dapat dihitung perpindahan secara konveksi pada
permukaan bidang solid.
Kondisi batasan konveksi dapat diartikan sebagai panas yang terkonveksi
ke bidang akan sama dengan panas yang terkonduksi ke permukaan. Dalam
bentuk rumus dapat diartikan Newton Cooling Law akan sama dengan Fourier
Law. solusi untuk persamaan ini dikerjakan oleh schneider yang tertulis:
[ ( )] [ )]
2
T −T i hx h ατ h √ ατ
T ∞ −T i
=1−erf X− exp
k
+ 2
k (
x 1−erf X +
k (5)
Dimana:
2 √ ατ
)
X =x /¿
Ti = suhu temperatur awal
T∞ = suhu lingkungan
Pada perhitungan grafik kita mendefinisikan :
Jawab
Diketahui
Dpot = 6 inchi, hpot= 8 inchi
Hair = 6 inchi
Ti = 1000oF, Tenvironment = 50oF, T = 200oF
Waktu = 6 menit
Ditanyakan:
Nilai konduktansi kontainer dengan kompor
Asumsi:
Semua kalor yang diberikan kompor akan menaikan suhu kontainer dan air.
Massa dari kontainer tidak diperhitungkan karena dianggap tipis.
q=741825 J
Mencari nilai h
q
=hA ( ∆ T )
t
741825 J π
6.60 s ( )
=h . . ( 0.15 m )2 . ( 810 K −366.5 K )
4
W
h=6.562 2
m .K
Daftar Pustaka
Cdeep.iitb.ac.in. (2018). THE CRITICAL RADIUS OF INSULATION. [online] Available at:
http://www.cdeep.iitb.ac.in/webpage_data/nptel/Mechanical/Heat%20and%20Mass
%20Transfer/Conduction/Module%202/main/2.6.4.html [Accessed 28 Feb. 2018].
Web.mit.edu. (2018). 17.2 Combined Conduction and Convection. [online] Available at:
http://web.mit.edu/16.unified/www/FALL/thermodynamics/notes/node123.html [Accessed 7
Mar. 2018].