Solid, cerdas, dan cinta departemen merupakan tiga hal yang sesungguhnya
tidak dapat dipisahkan dan sangat penting. Jika dilakukan dengan baik dan benar
maka banyak sekali added value yang didapatkan. Menurut saya, solid artinya
memiliki rasa persatuan untuk sama-sama melangkah maju ke arah yang lebih baik.
Cerdas berarti mampu menyadari kapasitas diri masing-masing dan
mengoptimalkannya untuk kebaikan diri sendiri dan orang lain. Cinta departemen,
dalam hal ini Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia, berarti memunyai
rasa memiliki terhadap DTK dan melakukan yang terbaik untuk nama departemen.
Ketiga hal ini tidak berjalan sendiri-sendiri melainkan harus dilakukan bersamaan.
Cinta departemen diwujudkan dengan bertingkah laku solid dan untuk melakukannya
harus didasarkan pada kecerdasan. Karena percuma jika kita mewujudkan kecintaan
kita terhadap departemen namun tidak membangun kekompakan dan persatuan
dengan teman-teman yang lain maupun warga DTK lainnya. Percuma juga jika kita
sekedar melakukannya namun tidak ada added value yang didapat atau malah
merugikan diri sendiri. Kira-kira begitulah intrepretasi saya terhadap solid, cerdas,
dan cinta departemen. Selanjutnya saya akan menjelaskan bukti konkret saya dalam
mencapai tiga hal tersebut.
Saya berasal dari keluarga yang ketat terhadap jam malam. Selama kuliah,
saya diwajibkan untuk sudah berada di kosan jam 9 malam, atau paling lambat pukul
10 malam. Ada pengecualian untuk beberapa hal seperti lomba dan hal-hal yang
berhubungan dengan akademis. Dalam analisis SWOT yang saya buat untuk
mengikuti berbagai macam kegiatan, hal ini selalu saya tuliskan di bagian threat.
Menyadari hal ini saya pun menghindari kegiatan-kegiatan yang tidak begitu perlu
untuk dilakukan di malam hari dan tidak memaksakan diri. Menurut saya ini adalah
definisi cerdas, karena saya dapat memaksimalkan kegiatan tanpa melanggar nasihat
orang tua dan memang dasarnya saya tidak bisa begadang. Selain itu menurut saya
cerdas juga dapat didefinisikan sebagai memiliki skala prioritas dan stick
terhadapnya. Prioritas saya dalam kuliah ini tentulah akademis, karena kembali ke
tujuan awal berkuliah sesungguhnya adalah untuk belajar. Saya berpegang teguh
dalam prioritas yang saya miliki sehingga saya mendahulukan waktu saya untuk
akademis di atas apapun kegiatan kuliah lainnya, termasuk organisasi, kepanitiaan,
acara-acara departemen. Cerdas juga berarti mau belajar sehingga selama saya
berkuliah kurang lebih setahun ini saya mencoba banyak hal seperti kepanitiaan,
lomba-lomba, organisasi.
Sekali lagi karena kembali lagi ke tujuan awal kuliah adalah untuk belajar,
saya mewujudkan solid dengan mau belajar bersama-sama dan tidak berjalan sendiri.
Saling membantu, saling peduli, dan mau mengajari orang sehingga dapat lulus
bersama-sama. Menurut saya ini definisi solid yang paling penting yaitu membantu
yang lain dalam akademis. Solid juga saya wujudkan dengan menjalin interaksi
dengan siapa saja bahkan kepada anak-anak yang (maaf) sulit bergaul. Dengan begitu
saya dapat mengenal banyak orang dan mengenal banyak jenis karakter teman-teman
saya. Mengenal tentu akan membangun rasa solid.