Gelombang Stasioner Ujung Tetap
Gelombang Stasioner Ujung Tetap
Di titik pantul yang tetap gelombang datang dan gelombang pantul berselisih fase 1/2 atau
gelombang pantul berlawanan dengan phase gelombang datang Δφ = 1/2. Perhatikan gambar
1.12.
Keterangan:
y = simpangan partikel pada gelombang stasioner oleh ujung tetap; A = amplitudo gelombang
berjalan; As= amplitude gelombang stasioner; x = jarak partikel dari ujung tetap
Atau
Bagaimanakah dengan letak perutnya? Dengan cara yag sama akan Anda peroleh letak perut
ke-1, ke-2, ke-3, dan seterusnya adalah:
Atau
Dengan 2 n menunjukan bilangan genap.
Catatan : Simpul adalah titik yang amplitudonya adalah nol dan perut adalah titik yang
amplitudonya maksimum.
Gambar 1.11
Pemantulan pada ujung bebas menghasilkan pulsa pantul sefase dengan pulsa datangnya.
Dengan demikian jika gelombang datang yang merambat ke kanan dapat dinyatakan dengan
y1 = A sin (kx - ωt), maka gelombang pantul yang merambat ke kiri tetapi sefase dinyatakan
dengan :
y2 = A sin (-kx - ω t)
↑ ....↑
Sefase pemantulan terhadap x = 0
Dengan menggunakan sifat trigonometri sin (-α) = -sin α, dapat ditulis:
y2 = -A sin (kx - ωt)
Hasil superposisi gelombang datang, y1, dan gelombang pantul, y2, menghasilkan gelombang
stasioner, y, dengan persamaan:
y = y1 + y2
= A sin (kx - ωt) – A sin (kx + ωt)
y = A [sin (kx -ω t) – sin (kx + ωt)]
mengingat sin A – sin B = 2 cos
maka
y = A × 2 cos
atau dengan
y = 2 A cos kx sin ωt ..........................................1.9
y = As sin ωt ......................................................1.10
As = 2 A cos kx ..................................................1.11
....................................1.7