NIM : 150721605128
Off :B
1 Definisi Salinitas
Sederhananya salinitas adalah jumlah total bahan terlarut setiap gram dalam satu
kilogram air laut. Salinitas ini adalah kuantitas tanpa dimensi. Tidak ada unit. Perbedaan
garam terlarut sangat kecil, dan kita harus sangat berhati-hati untuk menentukan salinitas
dengan cara yang akurat praktis. Untuk lebih memahami kebutuhan akan akurasi, lihatlah
gambar 6.1. perhatikan bahwa kisaran salinitas untuk sebagian besar air laut adalah dari 34,60
sampai 34,80 bagian per seribu, yaitu 200 bagian per juta. Perbedaan di Pasifik Utara yang
dalam bahkan lebih kecil lagi, sekitar 20 bagian per juta. Jika kita ingin mengklasifikasikan
air dengan salinitas yang berbeda, kita memerlukan definisi dan instrumen yang akurat
hingga sekitar satu bagian per juta. Perhatikan bahwa kisaran suhu jauh lebih besar, sekitar
10C, dan suhu lebih mudah diukur.Menulis definisi praktis tentang salinitas yang memiliki
keakuratan yang berguna sangat sulit (lihat Lewis, 1980, untuk rinciannya), dan berbagai
definisi telah digunakan.Untuk menghindari kesulitan ini, Dewan Eksplorasi Laut
Internasional membentuk sebuah komisi pada tahun 1889 yang direkomendasikan salinitas
tersebut didefinisikan sebagai "Jumlah total Ddari materi padat yang terlarut pada satu
kilogram air laut ketika semua karbonat telah berubah menjadi oksida, brom dan iodin
diganti dengan klorin dan semua organik materi telah teroksidasi. "Definisi ini diterbitkan
pada tahun 1902. Hal ini berguna tapi perlu dilakukan secara rutin
Definisi Suhu
Suhu adalah ukuran energi gerakan molekul. Di samudera, suhu bervariasi secara
horizontal sesuai garis lintang dan juga secara vertikal sesuai dengan kedalaman. Suhu
merupakan salah satu faktor yang penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran
organisme. Proses kehidupan yang vital yang secara kolektif disebut metabolisme, hanya
berfungsi didalam kisaran suhu yang relative sempit biasanya antara 0-40°C, meskipun
demikian bebarapa beberapa ganggang hijau biru mampu mentolerir suhu sampai 85°C.
Selain itu, suhu juga sangat penting bagi kehidupan organisme di perairan, karena suhu
mempengaruhi baik aktivitas maupun perkembangbiakan dari organisme tersebut. Oleh
karena itu, tidak heran jika banyak dijumpai bermacam-macam jenis ikan yang terdapat di
berbagai tempat di dunia yang mempunyai toleransi tertentu terhadap suhu. Ada yang
mempunyai toleransi yang besar terhadap perubahan suhu, disebut bersifat euryterm.
Sebaliknya ada pula yang toleransinya kecil, disebut bersifat stenoterm. Sebagai contoh ikan
di daerah sub-tropis dan kutub mampu mentolerir suhu yang rendah, sedangkan ikan di
daerah tropis menyukai suhu yang hangat. Suhu optimum dibutuhkan oleh ikan untuk
pertumbuhannya. Ikan yang berada pada suhu yang cocok, memiliki selera makan yang lebih
baik.
Berat Jenis
berat jenis adalah jumlah masa air laut per satuan volume. Densitas atau berat jenis
relative dekat dengan suhu dan salinitas. Densitas atau berat jenis merupakan satu parameter
terpenting dalma mempelajari dinamika laut. Perbedaan densitas yang kecil di laut secara
horizontal dapat menghasilkan arus laut yang sangat kuat. Densitas air laut bergantung pada
temperatur, salinitas, dan tekanan. Densitas air laut dilambangkan dengan p (rho). Densitas
bertambah dengan bertambahnya salinitas dan berkurangnya temperatur, kecuali pada
temperatur di bawah densitas maksimum.
Jadi perbedaan salinitas, temperatur, dan berat jenis yaitu kandungan yang berada di
dalam laut seperti kadar garam dalam lautan yang dipengaruhi oleh beberapa kejadian dan
keadaan tempat itu sendiri
2. Bagaimana distribusi salinitas, suhu dan berat jenis secara lokal, regional dan global
Distribusi salinitas, antara lain:
1. Distribusi secara Lokal adalah Pulau Jawa dan terdorong hingga ke dekat pantai
atau ke dalam teluk, massa air dengan salinitas yang lebih tinggi berasal dari Selat
Madura Massa air ini diperkirakan berasal dari airtawar yang masuk dari sungai
yang muaranya berada di luar lokasi penelitian yang terdorong masuk.
2. Distribusi secara Regional: Laut Mediterania yang mempunyai salinitas dan
kepadatan air, dan suhu yang lebih tinggi dibandingkan Lautan Atlantik. Hal ini
karena adanya lapisan yang memisahkan air di selat Gilbaltar yang mempunyai
salinitas yang berbeda ketika air dari Laut Tengah memasuki Lautan Atlantik
masuk ke selat Gilbaltar.
3. Distribusi secara Global: wilayah Samudera Atlantik yang memiliki tingkat
keasinan atau kadar garam yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perairan di
Indonesia. Hal ini sesuai dengan fakta yang disampaikan oleh NASA melalui Peta
Nasa yang memperlihatkan kadar garam atau salinitas di seluruh samudera yang
dibedakan dengan menggunakan intensitas warna