ABSTRAK
Persepsi adalah proses kognitif yag dialami oleh setiap orang dalam memahami
informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, penghayatan, perasaan, dan
penciuman. Namun adanya isu bahwa pelayanan yang diberikan kadang kurang memuaskan,
para petugas yang seenaknya memberikan pelayanan yang menyebabkan kadang Puskesmas
mendapatkan pandangan yang buruk. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
persepsi masyarakat pengguna pelayanan kesehatan di poli umum Puskesmas Banda Sakti.
Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan jumlah responden sebanyak 83
orang dan diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data
dilakukan di tempat penelitian dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan Uji
Univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yaitu bernilai positif. Hal ini dibuktikan dengan hasil yang didapatkan yaitu
sebanyak 53 responden (63,5%) memiliki persepsi yang positif terhadap pelayanan
kesehatan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sudah banyak masyarakat yang memiliki
persepsi yang positif terhadap pelayanan kesehatan Puskesmas Banda Sakti. diharapkan dapat
meningkatkan kesadaran dalam menjaga kesehatan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
disediakan oleh pemerintah yang dalam hal ini adalah Puskesmas Banda Sakti. Untuk pihak
Puskesmas Banda Sakti diharapkan untuk lebih memantau kinerja petugas-petugasnya agar
pelayanan yang diterima pasien ataupun pengunjung bisa memuaskan.
Kata Kunci : Persepsi Masyarakat, Pelayanan Kesehatan,
Daftar Pustaka : 15 Buku + 1 Internet ( Tahun 2003-2013) + Jurnal
ABSTRACK
Perception is a cognitive process by everyone in understanding information about the
environment, either through sight, appreciation, feeling, and smell. However, the existence of
the service issue is sometimes unsatisfactory, the officers who see it build a service that is
sometimes bad. The purpose of this research is to know the perception of the public of the
users of health services in the general public health center of Banda Sakti.
This research uses descriptive method that is through. Sampling of this research is
through purposive sampling by purposely finding what the purpose of the sample is 83
respondents
For the result of public perception on health service is positive order as many as 53
respondents (63,5%).
Obtained at the site the author gets to the public is expected to increase awareness in
maintaining health from health facilities provided by the government which in this case is the
2
Puskesmas Banda Sakti. For the Puskesmas Banda Sakti is expected to further improve the
performance of patients who can recover.
masih optimal dan tidak memuaskan, yang Instrumen yang digunakan berupa
menimbulkan perasaan tidak senang dan kuesioner dengan jumlah pernyataan
dapat menurunkan minat masyarakat untuk sebanyak 20. Instrumen telah diuji dengan
melakukan pengobatan (Rosyadi, 2008) uji content validity, serta telah dilakukan
Data awal yang penulis dapatkan di uji reliabilitas.
Puskesmas Banda Sakti jumlah tenaga Analisa data yang digunakan pada
kesehatan yaitu perawat sebanyak 55 penelitian ini adalah uji univariat.
orang dan yang bekerja di poli umum Pengumpulan data dilaksanakan pada
puskesmas Banda Sakti sebanyak 8 orang. tanggal 30 Oktober - 1 November 2017 di
Sedangkan pengunjung yang datang ke poli umum Puskesmas Banda Sakti Kota
poli umum dari bulan Januari sampai Lhokseumawe.
dengan Juni 2017 sebanyak 519 orang
dengan jumlah rata-rata pengunjung HASIL PENELITIAN
sebanyak 40 responden. Hasil penelitian data karakteristik
Dan jika keadaan ini terus berlanjut responden didapatkan bahwa distribusi
dan tidak ada perubahan, maka peran frekuensi tertinggi jenis kelamin responden
puskesmas dalam upaya untuk yaitu perempuan sebanyak 43 orang
memperbaiki dan meningkatkan kesehatan (52%), umur responden berada pada 51 -
masyarakat tidak akan terwujud. Di 70 tahun yaitu sebanyak 40 orang (48%),
Puskesmas Banda Sakti, para pasien pun tingkat pendidikan terakhir responden
telah banyak yang mengutarakan keluhan SMA 28 orang (35%), pekerjaan
atau kritikan terhadap pelayanan dan responden yaitu Wiraswasta 49 orang (59
fasilitas yang ada. Oleh karena itu, para %) dan Jarak Tempuh responden yaitu > 3
pegawai dan kepala Puskesmas berusaha Km sebanyak 47 orang (57 %). Distribusi
meningkatkan fasilitas, media dan sarana frekuensi karakteristik responden dapat
prasarana yang ada untuk kembali dilihat pada Tabel 1.
memfungsikan peran Puskesmas yang
bertujuan untuk meningkatkan Tabel 1. Distribusi Karakteristik
kesejahteraan hidup masyarakat khususnya Responden Di Poli Umum Puskesmas
dalam bidang kesehatan. Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun
Berdasarkan latar belakang di atas, 2017 (n=83)
maka peneliti merasa tertarik untuk
meneliti tentang bagaimana persepsi
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
di Puskesmas Banda Sakti Kota
Lhokseumawe. Karakteristik
No F %
Responden
1 Jenis Kelamin
METODE PENELITIAN Laki-laki 40 48
Desain penelitian yang dilakukan Perempuan 43 52
dengan metode deskriptif. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pasien yang 2 Umur
berobat ke Poli umum Puskesmas Banda 10-30 tahun 13 15,5
Sakti Kota Lhokseumawe selama 6 bulan 31-50 tahun 23 27,5
terakhir dari Januari sampai Juni 2017. 51 – 70 tahun 40 48
Berdasarkan rumus Slovin, jumlah sampel >70 tahun 7 9
dalam penelitian ini adalah 83 orang
responden. Penarikan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan teknik 3 Tingkat
purposive sampling. Pendidikan
5
mengapa seseorang melakukan atau tidak dari harapan Puskesmas Banda Sakti
melakukan atas berbagai hal selalu dengan kata lain, pegawai sudah
didasarkan pada batasan-batasan menurut melakukan yang memang harus dilakukan.
pendapatnya sendiri secara selektif. Sehingga persepsi yang muncul di
Dalam penelitian ini, persepsi masyarakat menyatakan bahwa petugas
masyarakat mengenai pelayanan Puskesmas Banda Sakti telah memiliki
Puskesmas Banda Sakti dapat diketahui sikap ramah, sabar, dan komunikatif pada
dari pengetahuan, pemahaman, dan setiap pasien dan pengunjung.
pengalaman seseorang dengan pelayanan Berkaitan dengan penelitian ini,
puskesmas itu sendiri. Pengetahuan dan persepsi masyarakat adalah bagian dari
pemahaman tentang kesehatan yang suatu konsep tindakan sosial, hal ini jelas
dimiliki oleh masyarakat Banda Sakti merupakan bagian dari Paradigma Definisi
mempengaruhi sikap dan perilaku disaat sosial, yang mana paradigma ini
mereka dalam keadaan sakit. Sakit menyangkut ”tindakan penuh arti” dari
merupakan suatu keadaan subyektif individu. Di dalam jurnal Purwatiningsih
dimana perasaan dan kondisi satu orang (2008) secara definitive, Max Weber
dengan yang lainnya berbeda. Pengetahuan merumuskan bahwa sosiologi sebagai ilmu
masyarakat terhadap puskesmas Banda yang berusaha menafsirkan dan memahami
Sakti tidak terlepas dari pengalaman, (Interpretative Understanding) tindakan
kebiasaan, dan kepercayaan yang berada atau perilaku sosial serta antar hubungan
pada diri individu serta lingkungan di luar sosial untuk sampai pada penjelasan
individu. kausal.
Sementara itu masyarakat yang Dan menurut WJS Poerwadraminta
memiliki persepsi negatif terhadap peran pelayanan dilihat sebagai perbuatan
perawat Puskesmas juga disebabkan oleh melayani apa yang diperlukan dan
beberapa faktor. Pengalaman terdahulu diharapkan oleh orang lain dengan bantuan
yang kurang menyenangkan terhadap pihak lain yang menyediakan sesuatu yang
pelayanan kesehatan yang diterima akan diperlukan oleh orang lain tersebut.
membuat masyarakat memiliki persepsi
yang negatif. Selain itu, pelayanan yang
kurang memuaskan dan tidak sesuai KESIMPULAN DAN SARAN
dengan harapan juga menjadi salah satu Kesimpulan
penyebab timbulnya persepsi negatif. Hal Berdasarkan hasil penelitian
itu didukung dengan adanya karakter “Persepsi Masyarakat Pengguna Pelayanan
individu yang sulit menerima stimulus Kesehatan Di Poli Umum Puskesmas
yang diberikan sehingga mempersepsikan Banda Sakti Kota Lhokseumawe”
pelayanan kesehatan negatif. menunjukkan bahwa dari 83 responden
Kepuasan pasien atau pelanggan dengan persepsi masyarakat pengguna
adalah sasaran utama dalam pelayanan. pelayanan kesehatan berada pada kategori
Jadi, petugas medis dan non medis positif yaitu 53 responden (63,9%) dan
Puskesmas Banda Sakti dituntut harus kategori negatif sebanyak 30 responden
mampu memberikan pelayanan kesehatan (36,1%).
yang berkualitas. Keterbatasan petugas Saran
nantinya akan menjadi kendala dalam 1. Untuk masyarakat diharapkan dapat
memperoleh pelayanan kesehatan, jangan meningkatkan kesadaran dalam
sampai pasien harus menunggu lama untuk menjaga kesehatan memanfaatkan
memperoleh pelayanan. Mengenai petugas fasilitas kesehatan yang disediakan
medis dan non medis Puskesmas Banda oleh pemerintah yang dalam hal ini
Sakti menurut sebagian besar informan adalah Puskesmas Banda Sakti
dirasa sudah cukup memadai. hal positif berusaha mendapatkan pelayanan
7