Anda di halaman 1dari 3

Akuntabilias Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk

memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah: 1. Mampu mengambil
pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik
dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi; 2. Memiliki pemahaman dan kesadaran
untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis; 3. Memperlakukan
warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik; Aspek akuntabilitas meliputi (accountability is a relationship), akuntabilitas berorientasi
pada hasil (accountability is results oriented), akuntabilitas 10 membutuhkan adanya laporan
(accountability requires reporting), akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences), akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability
improves performance). Penerapan nilai akuntabilitas pada aktualisasi “Denah Jalur Evakuasi
Keadaan Darurat Gedung Direktora Cipta Karya” mengacu pada prinsip akuntabilitas
berorientasi pada hasil. Dalam konteks ini, sikap tanggung jawab dalam menjalankan kegiatan
yang akan diaktualisasikan serta selalu bertindak dan berupaya untuk untuk mencapai hasil
yang maksimal. 2.5.2 Nasionalisme Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Penerapan Nilai
nasionalisme pada akutualisasi ini merujuk pada pengamalan Pancasila Sila ke-2
“Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” dalam kehidupan sehari-hari. adapun butir-butir dari Sila
ke-2 Pancasila sebagai berikut: 1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. 2. Mengakui persamaan
derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. 4. Mengembangkan sikap saling
tenggang rasa dan tepa selira. 5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang
lain. 6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. 7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan. 9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai
bagian dari seluruh umat manusia. 10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain 11 Denah jalur evakuasi keadaan darurat ini diharapkan
mampu bermanfaat dalam memberikan informasi dan navigasi, sehingga mampu meminimalisir
kecelakaan pada saat evakuasi apabila terjadi keadaan darurat di dalam gedung Direktoraj
Jenderal Cipta Karya. Hal ini menjadi perwujudan sikap saling mencintai sesama manusia,
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, serta melakukan kegiatan kemanusiaan. 2.5.3 Etika
Publik Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Berdasarkan Undang-Undang ASN,
kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut: 1. Melaksanakan tugasnya dengan
jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi. 2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat
dan disiplin. 3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan. 4. Melaksanakan
tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. 5. Melaksanakan tugasnya
sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan. 6. Menjaga
kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara. 7. Menggunakan kekayaan dan barang milik
negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien. 8. Menjaga agar tidak terjadi konflik
kepentingan dalam melaksanakan tugasnya. 9. Memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan. 10.
Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya
untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN. 12 12.
Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.
Penerapan kode etik pada aktualisasi ini menitikberatkan pada tingkah laku ASN sesuai dengan
kode etik Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam memegang teguh nilai dasar sebagai ASN.
Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi denha jalur evakuasi, ASN harus mengaplikasikan
etika publik dengan bersikap hormat dan sopan serta memberikan informasi secara baik dan
benar. 2.5.4 Komitmen Mutu Komitmen mutu merupakan komitmen bekerja yang berorientasi
pada mutu agar kegiatan atau visi terselesaikan dengan efektiv dan efisien bagi masyarakat.
Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut
jumlah maupun mutu hasil kerja. fisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan
sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan
sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar
alur. Penerapan komitmen mutu dalam aktualisasi ini berupa menjaga efektivitas dan efisiensi
dalam ketercapaian target secara sesuai dengan rencana, aktualisasi diselesaikan dengan
cepat dan tepat, serta tercapainya mutu dari rancangan denah jalur evakuasi keadaan darurat
sehingga dapat bermanfaat bagi penghuni dan tamu yang berada pada gedung Direktorat
Jenderal Cipta Karya. 2.5.5 Anti Korupsi Korupsi berarti kebobrokan, perbuatan tidak baik,
buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-
norma agama, material, mental dan umum. Ada 9 nilai anti korupsi yang harus diterapkan ASN
yaitu jujur, disiplin, peduli, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, mandri, berani, dan adil.
Penerapan nilai anti korupsi dalam aktualisasi ini yaitu dalam pengumpulkan data yang
diperlukan, data harus jelas dan benar agar mampu melaporkan sesuai dengan keadaan
sebenarnya.

Manajemen ASN sebagai pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme. Sejalan dengan itu, fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa. ASN sebagai pelayan publik, ASN
memberikan pelayanan kepada masyarakat.ASN juga dapat menjalankan dan sebagai
perantara Whole of Government sehingga tercipta pelayanan terintegrasi dan bermutu

Anda mungkin juga menyukai