Kasus
Ibu datang ke klinik dengan keluhan nyeri perut dan mual disertai dengan
nyeri pada sendi lutut. Nyeri perut dan mual muntah kambuh apabila makan
makanan pedas.
B. Identifikasi Masalah
Masalah yang dapat diidentifikasi pada pasien adalah:
1) Nyeri perut dan mual, muntah apabila makan makanan pedas
2) Nyeri pada sendi lutut
C. Tujuan Terapi
Pasien ini perlu diberikan terapi yang bertujuan untuk:
1) Menetralkan sekresi asam lambung.
2) Mengurangi rasa nyeri pada sendi lutut.
D. P-Treatment
1. Edukasi, informasi tentang pola makan dan waktu makan untuk penderita
gastritis :
Hindari makanan pedas dan asam karena dapat merangsang sekresi asam
lambung.
Jangan makan makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin karena akan
menimbulkan rangsangan termis. Pilih makanan yang hangat (sesuai
temperatur tubuh)
E. P-Drug
Kelompok obat untuk terapi farmakologi pasien dengan gastritis adalah:
No Golongan Obat + Contoh KETERANGAN
1 Antasida Kemanfaatan : Antasida adalah basa lemah
yang bereaksi dengan asam hidroklorik,
Cth: mylanta, Antasida DOEN, membentuk garam dan air untuk mengurangi
Magasida, Magalat, Promag. keasaman lambung
Kecocokan :
- KI : Penderita yang hipersensitif
aluminium dan magnesium.
- Interaksi obat : Antasida doen dapat
bereaksi dengan obat lain (misalnya,
digoxin, besi, antibiotik tetrasiklin,
antibiotik kuinolon seperti
ciprofloxacin), yakni mengurangi
penyerapan obat-obat tersebut oleh
tubuh.
Harga : Rp 4.200
2 Antagonis H2 reseptor Kemanfaatan : Memblokir perlekatan
histamine pada reseptornya sehingga sel
Cth: Ranitidine, cimetidine, parietal tidak dapat dirangsang untuk
nizatidine, famotidine mengeluarkan asam lambung.
Keamanan : Efek samping obat ini jarang
ditemukan, namun biasanya terjadi sakit
kepala, mual, diare atau reaksi alergi.
Kecocokan :
- KI : Gangguan penyakit hati,
kehamilan, dan menyusui.
- Interaksi Obat : Makanan dan Antasida.
Konsumsi bersama makanan atau
antasida dengan ranitidin dapat
menyebabkan penurunan absorpsi
ranitidin hingga 33%. Penggunaan
ranitidin dapat mengakibatkan
defisiensi vitamin B12 karena
malabsorpsi vitamin B12.
Kecocokan :
- KI : Gangguan penyakit hati,
kehamilan, dan menyusui.
- Interaksi obat : Meningkatkan kerja
warfarin, meningkatkan efek fenitoin
dan menghambat metabolisme
diazepam. Menurunkan kadar
imipramin, beberapa antipsikotik,
teofilin.
Cth: Ibuprofren, Aspirin, Na Keamanan : Efek samping dari obat ini adalah
diklofenak mual , muntah , nyeri ulu hati, perut kembung.
Kecocokan :
- KI : Lansia, ibu hamil , dan penderita
tukak lambung.
- Interaksi Obat : Menurunkan efek dari
antihipertensi,beta bloker, diuretik, dan
hidralazin. Meningkatkan konsentrasi
digoksin dalam serum,metotreksat, juga
meningkatkan level Litium karena
penurunan kliren litium pada ginjal.
Harga : Rp 22.500
2 Inhibitor Siklooksigenase-2 Kemanfaatan : Pengahambatan Cox – 2
(COX-2) rendah resiko ulkus peptikun, namun
meningkatkan kerja dari Cox-1 yang
menyebabkan kemungkinan besar terjadinya
Cth: celecoxib, etoricoxib, infark miokard.
parecoxib
Keamanan : Efek samping dari obat ini antara
lain nyeri perut, kembung, bengkak pada kaki,
diare, dll.
Kecocokan :
- KI : Ibu hamil, menyusui, hipertensi,
gangguan jantung, dan gangguan ginjal.
- Interaksi obat : mengganggu
metabolisme obat ketorolac,
cyclosporin, beta glucan, clopidogrel,
dll.
Pro : Ny. A
Umur : 67 tahun
Alamat : Dinoyo Malang
REFERENSI:
Farmakologi dan Terapi, edisi ke-5 (cetakan ulang 2007), bagian Farmakologi
FKUI: Gaya Baru, Jakarta
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edk 4, (2006) Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Oleh :
Candra Pradipta Leksana
216.014.01.003
Pembimbing :
Prof. Dr. H. M. Aris Widodo, MS., Sp.Fk, PhD.