Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAULUAN
1.1 Latar belakang

Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan


keperawatan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa secara berkelanjutan
keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, baik dibidang pendidikan
maupun di tatanan praktek keperawatan. Pada masa lalu keperawatan dilakukan lebih
berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga keperawatan dianggap hanya sebagai kiat tanpa
komponen ilmiah dan landasan keilmuan yang kokoh. Salah satu komponen penting
pengembangan disiplin keperawatan adalah riset keperawatan, karena riset keperawatan
sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah keperawatan dan mengembangkan atau
menvalidasi teori yang sangat dibutuhkan sebagai landasan dalam praktek keperawatan serta
pengembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge).

Masalah yang muncul adalah apabila peneliti kurang tepat dalam menyusun kerangka
kerja teori/konsep sesuai dengan variabel yang akan diteliti, sehingga hasil penelitian akan
kurang bermakna dalam perkembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of
Knowledge) dan akan mempengaruhi penerapannya dalam praktek keperawatan.
Untuk menghindari hal tersebut, sebelum suatu teori diterapkan pada praktek keperawatan
tertentu dan dipergunakan peneliti sebagai kerangka kerja teori/konsep dari suatu riset
keperawatan, sangat perlu terlebih dahulu dilakukan Theory Analysis. Pada dasarnya Theory
Analysis mempunyai prosedur antara lain origins, meaning, logical adequacy, usefulness,
generalizability, parsimony dan testability yang bertujuan untuk mengetahui kelebihan,
keterbatasan dan manfaat dari teori tersebut sehingga dapat dipertimbangkan untuk tambahan
pengujian atau validasi.

Dengan jelas dapat diamati bahwa secara berkelanjutan keperawatan di Indonesia


mengalami perkembangan yang pesat, baik dibidang pendidikan maupun di tatanan praktek
keperawatan. Pada masa lalu keperawatan dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi
sehingga keperawatan dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah dan landasan
keilmuan yang kokoh. Salah satu komponen penting pengembangan disiplin keperawatan
adalah riset keperawatan, karena riset keperawatan sangat diperlukan untuk menyelesaikan
masalah keperawatan dan mengembangkan atau menvalidasi teori yang sangat dibutuhkan
sebagai landasan dalam praktek keperawatan serta pengembangan tubuh ilmu pengetahuan
keperawatan (Body of Knowledge).

Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of Goal Attainment
yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori pencapaian tujuan
merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama yang
meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan
ruang (Marriner, A. 1986).

Kelompok 4
Ida Jean Orlando dilahirkan pada 12 Agustus 1926, lulusan Diploma pada Medical
College New York tahun 1947, memperoleh Gelar B.S pada Perawatan Kesehatan Publik, di
Universitas St. John;s Brooklyn tahun 1951, dan kemudian memperoleh gelas M.A bidang
konseling kesehatan mental pada Universitas Columbia New York tahun 1954. Setelah
menyelesaikan pendidikan terakhirnya, Orlando kemudian bekerja di Sekoilah Keperawatan
New Haven Conneticut, selama 8 tahuan, pada tahun 1958, ia menjadi asosiasi peneliti dan
investigator untuk proyek negara mengenai Konsep kesehatan Mental pada Kurikulum Dasar.
Proyek ini memfokuskan pada mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi integritas prinsip
kesehatan mental untuk kurikulum dasar pendidikan keperawatan. Setelah 3 tahun ia
melakukan pencatatan hasil penelitian dan ia menghabiskan waktu selama 4 tahun untuk
menganalisa data yang diperolehnya pada penelitian tersebut, kemudian ia melaporkan
penemuannya tersebut pada buku pertamanya yang diluncurkan pada tahun 1958 berjudul
“The Dynamic nurse-patient relationship: Function, process and principle of Professional
Nursing Practice”. Namun buku ini baru dipublikasikan pada tahun 1961. buku inilah yang
memformulasikan Teori Dasar Keperawatan Orlando., dan dicetak kedalam lima bahasa yaitu
: Bahasa Jepang, Hebrew, Prancis, Portugis dan Belanda. Pada tahun 1962 sampai dengan
tahun 1972 Orlando bekerja sebagai Konsultan bidang Keprawatan Klinik di Rumah sakit Mc
Lean Belmont. Dan ia memberikan laporan hasil kerjanya selama 10 tahun dirumah sakit
tersebut melalui buku keduanya yang berjudul : “ The Discipline anda Teaching of Nursing
Process : An Evaluative Study”. Orlando memberikan beberapa kontribusi penting dalam
teori dan praktek keperawatan. Konsep mengenai proses keperawatan yang ia berikan
meliputi beberapa kriteria antara lain:

 Memberikan konsep hubungan yang digambarkan secara sistematik mengenai


fenomena bidang keperawatan.
 Mengspesifikasi hubungan antar konsep keperawatan
 Menjelaskan apa yang terjadi selama proses keperawatan dan mengapa hal itu terjadi.
 Mengdeskipsikan bagaimana fenomena keperawatan dapat dikontrol.
 Menjelaskan bagaimana mengontrol guna memprediksikan hasil dari proses
keperawatan.

1.2 Rumusan masalah


Bagaiamana Model Konseptual Keperawatan menurut Imogene M King dan Ida Jean
Orlando?

Kelompok 4
1.3 Tujuan

Tujuan Umum
 Mahasiswa dapat mengetahui apa yg dimaksud dengan Model Konseptual
Keperawatan
Tujuan Khusus
 Mahasiswa dapat mendeskripsikan model konseptual menurut menurut
Imogene M King dan Ida Jean Orlando
 Mahasiswa bisa menerapkan konsep tersebut dalam konsep keperawatan
 Sebagai sumber informasi yang baik dan tepat bagi mahasiswa dalam proses
belajar

1.4 Manfaat
Bagi Pendidikan
 Dapat menunjang sumber untuk keperluan mahasiswa
 Bisa menunjang proses PMB yang efektif dan efisien
 Terciptanya mahasiswa tanggap dalam keperawatan
Bagi Klinik
 Terciptanya tenaga kesehatan dengan intelektual yang berbasis kompetensi
 Terciptanya kelancaran dalam proses pelayanan kesehatan
 Sebagai landasan konsep untuk perawatan di rumah sakit

Kelompok 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Theory Of Goal Attainment Imogene M King dan Orlando (1971,)


King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu
perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat dan menghadiri beberapa
konferensi serta alasan-alasan induktif dan deduktif dari beberapa pemikiran-
pemikiran kritis. Dari informasi yang terkumpul tersebut, kemudian King
memformulasikan kedalam suatu kerangka kerja konseptual pada tahun 1971.
Orlando Teori Orlando Orlando mendeskripsikan model keperawatannya sebagai
pengembangan dari lima faktor konsep yang berhubungan yaitu:
1. Fungsi dari keperawatan yang professional
2. Tingkah laku yang ditunjukkan oleh pasien selama proses keperawatan.
3. Respon langsung atau respon Internal yang diberikan oleh perawat
4. Disiplin dari proses keperawatan
5. Improfisasi dalam melakukan proses keperawatan

2.2 Kerangka konseptual Imogene M King dan Orlando


Dalam interaksi tersebut terjadi aktivitas-aktivitas yang dijelaskan sebagai
sembilan konsep utama, dimana konsep-konsep tersebut saling berhubungan dalam
setiap situasi praktek keperawatan, meliputi:

A. Interaksi, King mendefenisikan interaksi sebagai suatu proses dari persepsi dan
komunikasi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, individu
dengan lingkungan yang dimanifestasikan sebagai perilaku verbal dan non verbal
dalam mencapai tujuan.
B. Persepsi diartikan sebagai gambaran seseorang tentang realita, persepsi berhubungan
dengan pengalaman yang lalu, konsep diri, sosial ekonomi, genetika dan latar
belakang pendidikan.
C. Komunikasi diartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi dari seseorang
kepada orang lain secara langsung maupun tidak langsung.
D. Transaksi diartikan sebagai interaksi yang mempunyai maksud tertentu dalam
pencapaian tujuan. Yang termasuk dalam transaksi adalah pengamatan perilaku dari
interaksi manusia dengan lingkungannya.

Kelompok 4
E. Peran merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi pekerjaannya
dalam sistem sosial. Tolak ukurnya adalah hak dan kewajiban sesuai dengan
posisinya. Jika terjadi konflik dan kebingungan peran maka akan mengurangi
efektifitas pelayanan keperawatan.
F. Stress diartikan sebagai suatu keadaan dinamis yang terjadi akibat interaksi manusia
dengan lingkungannya. Stress melibatkan pertukaran energi dan informasi antara
manusia dengan lingkungannya untuk keseimbangan dan mengontrol stressor.
G. Tumbuh kembang adalah perubahan yang kontinue dalam diri individu. Tumbuh
kembang mencakup sel, molekul dan tingkat aktivitas perilaku yang kondusif untuk
membantu individu mencapai kematangan.
H. Waktu diartikan sebagai urutan dari kejadian/peristiwa kemasa yang akan datang.
Waktu adalah perputaran antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain sebagai
pengalaman yang unik dari setiap manusia.
I. Ruang adalah sebagai suatu hal yang ada dimanapun sama. Ruang adalah area
dimana terjadi interaksi antara perawat dengan klien.

2.3 Model Konsep Keperawatan King

King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan


pendekatan system terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan lingkunagan,
sehingga King mengemukakan dalam model konsep interaksi.

Dalam mencapai hubungan interaksi, King mengemukakan konsep kerjanya yang


meliputi adanya system personal, system interpersonal dan system social yang saling
berhubungan satu dengan yang lain.

Manusia memiliki 3 kebutuhan dasar yaitu kebutuhan terhadap informasi, kesehatan,


kebutuhan terhadap pencegahan penyakit dan kebutuhan terhadap perawatan ketika sakit.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, King mengemukakan pendekatan teori yang terdiri
dari komponen seperti diatas.

Kelompok 4
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Teori M king

Kelebihan :

a. Perawat bertanggung jawab untuk membantu pasien menghindari atau mengurangi

tertekan(menghilangkan kesedihan pasien seperti mental)


b. masing-masing perawat reaksi langsung didasarkan pada bagaimana pengalaman
perawat nya atau partisipasi dalam perawat -situasi pasien.
c. Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik kepada pasiennya.
d. Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri dalam melakukan aktifitas.

Kekurangan :
a. Sulit diterima oleh pasien jika kemauan dalam diri si pasien drop.
b. Memerlukan performa yang maksimal dalam melaksanakan keperawatannya
c. Cenderung kearah pelayanan yang lebih luas sehingga harus benar-benar tepat

2.5 Asumsi Pokok Teori King

King mengangsumsikan model konsep dan teori keperawatan secara eksplisit maupun
imlisit. Asumsi eksplisit meliputi :
1. Focus sentral dari keperawan adalah interaksi dari manusia dan lingkunganya, dengan
tujuan untuk kesehatan manusia
2. Individu adalah social, mengirim, rasional, reaksi, penerimaan, control, berorientasi
pada kegiatan waktu.
3. Proses Interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai klien serta
perawat.
4. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi, berpartisipasi
dalam membuat keputusan yng mempengaruhi kehidupanya, kesehatan, dan
pelayanan komunitas dan menerima atau menolak keperawatan.
5. Tanggung jawab dari anggota tim keehtan adalah memberikan informasi kepada
individu tentang semua aspek kesehatan untuk membantu mereka membuat atau
mengambil keputusan.

Kelompok 4
6. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin tidak
sama.

2.6 Model Konsep Keperawatan Orlando

Orlando menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama yaitu fungsi
perawat profesional, mengenal perilaku pasien, respon internal atau kesegaraan, disiplin
proses keperawatan serta kemajuan.(Tomey, 2006 hlm 434)

1. Tanggung jawab perawat

Tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut (misalnya kenyamanan fisik dan rasa aman ketika dalam
medapatkan pengobatan atau dalam pemantauan. Perawat harus mengetahui kebutuhan
pasien untuk membantu memenuhinya. Perawat harus mengetahui benar peran
profesionalnya, aktivitas perawat profesional yaitu tindakan yang dilakukan perawat
secara bebas dan bertanggung jawab guna mencapai tujuan dalam membantu pasien. Ada
beberapa aktivitas spontan dan rutin yang bukan aktivitas profesional perawat yang dapat
dilakukan oleh perawat, sebaiknya hal ini dikurangi agar perawat lebih terfokus pada
aktivitas-aktivitas yang benar-benar menjadi kewenangannya.

2. Mengenal perilaku pasien

Mengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang dikatakan pasien
maupun perilaku nonverbal yang ditunjukan pasien.

3. Reaksi segera

Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien. Reaksi
segera adalah respon segera atau respon internal dari perawat dan persepsi individu pasien
, berfikir dan merasakan.

Kelompok 4
4. Disiplin proses keperawatan

Menurut George (1995 hlm 162) mengartikan disiplin proses keperawatan


sebagai interaksi total (totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang
terjadi antara perawat dan pasien dalam hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi perawat
terhadap perilaku tersebut dan tindakan yang harus dilakukan, mengidentifikasi kebutuhan
pasien untuk membantunya serta untuk melakukan tidakan yang tepat.

5. Kemajuan / peningkatan

Peningkatan berarti tumbuh lebih, pasien menjadi lebih berguna dan produktif.

2.7 Kelebihan dan kekurangan teori Orlando

Kelebihan:

a. Bersifat profesional
b. Sederhana (spesifik)
c. Adanya pengakuan otonomi dan integritas pasien dalam memenuhi kebutuhannya.
d. Memandang individu secara holistik

Kekurangan:
a. Tidak terdapat tujuan jangka panjang
b. Tidak dapat mengevalausi tindakan jangka panjang
c. Tidak mengutamakan kolaborasi
d. Lingkungan kurang menjadi focus

2.8 Asumsi Pokok Teori Orlando

Hampir keseluruhan dari teori Orlando digambarkan secara implicit. Schmieding (1993)
memberikan beberapa asumsi dari hasil tulisan Orlando mengenai empat bidang dan
elebotasi mengenai pandangan Orlando mengenai:

1. Asusmsi mengenai Keperawatan


o Keperawatan merupakan profesi yang berbeda dengan disiplin ilmu lain.

Kelompok 4
o Keperawatan professional mempunyai fungsi dan dan menghasilkan produk yang
berbeda (hasil).
o Terdapat perbedaan antara sekadar membaringkan dengan tindakan keperawatan
yang professional.

2. Asumsi mengenai Pasien

o Kebutuhan pasien akan pertolongan merupakan suatu hal yang unik.


o Pasien memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan kebutuhannya akan
pertolongan
o Ketika pasien tidak memperoleh kebutuhannya maka ia akan mengalami
kemunduran.
o Tingkah laku dari seorang pasien merupakan suatu hal yang memberikan makna.
o Pasien mampu dan bersedia berkomunikasi secara verbal (atau tidak verbal)

3. Asumsi mengenai Perawat

o Reaksi seorang perawat terhadap pasiennya merupakan suatu hal yang unik.
o Perawat seharusnya tidak menambah tekanan pada seorang pasien
o Pemikiran dari seorang perawat merupakan alat utama dalam menolong seorang
pasien.
o Perawat menggunakan respon yang spontan dalam menjalankan tanggungjawab
keperawatannya
o Praktek keperawatan seorang perawat dikembangkan berdasarkan gambaran dari
diri mereka masing-masing.

4.Asumsi mengenai situasi yang terjadi antara Pasien dan Perawat

o Situasi hubungan antar perawat dan pasien merupakan suatu hal yang dinamis
o Hal-hal yang terjadi dalam interaksi antara asien dan perawat merupakan bahan
utama dalam mengembangkan pengetahuan seorang perawat.

Kelompok 4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Menurut kami, berdasarkan model konsep dan teori keperawatan King dapat
disimpulkan bahwa konsep keperawatan menurut King adalah sebagai proses aksi,
reaksi, dan interaksi perawat dan klien yang secara bersama - sama memberikan
informasi tentang persepsi mereka dalam suatu situasi keperawatan dan sebagai
proses interaksi humanis antara perawat dan klien yang masing- masing merasakan
situasi dan kondisi yang berlainan, dan melalui komunikasi mereka menentukan
tujuan, mengeksplorasi maksud, dan menyetujui maksud untuk mencapai tujuan.
Teori Orlando sangat spesifik terhadap melakukan perawatan kepada pasien
dengan konsep holistic yang di terapkan Orlando dapat mengansmsi bahwa teorinya
dapat di terima dan dilaksanakan kepada pasien

3.2 Saran

Perawat dalam melakukan pelayanan kesehatan di dalam rumah sakit


diharapkan dapat mengimplementasikan teori Model Konseptual Keperawatan
menurut Imogene M King dan Ida Jean Orlando dengan baik agar tercipta
ketentraman antara tenaga kesehatan dan klien/masyarakat umum.

Daftar pustaka

Kelompok 4
Burn, N. B. & Grove, S. K. (1996). The practice of nursing research; Conduct, critigue and
utilization, Second Edition, Philadelphia; W.B. Saunders. Co.

Chinn, P. L. & Kramer, M. K. (1995). Theory and nursing a systematic approach, Fourth
Edition, St. Louis; Mosby-Year Book, Inc.

Kozier, B. Et al. (1995). Fundamentals of nursing; concepts, process, and practice. Fifth
Edition, California; Addison Wesley.

George, J. B. (1995). Nursing theories; The base for professional practice, 4 th Ed,
Connecticut; Appleton & Lange.

Marriner, A. (1986). Nursing theorists and their work, St. Louis, Missouri; C.V. Mosby
Company.

Potter, P.A, Perry, A.G.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan
Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa :Renata Komalasari,dkk.Jakarta:EGC.

Taylor, et al (1997). Fundementals of Nursing : The Art and Science of Nursing Care. JB
Lippincott Company : Philadelphia

Kelompok 4

Anda mungkin juga menyukai

  • Print Hal 5-7
    Print Hal 5-7
    Dokumen13 halaman
    Print Hal 5-7
    VirgozVey Az Zaraa
    Belum ada peringkat
  • Pathway
    Pathway
    Dokumen3 halaman
    Pathway
    VirgozVey Az Zaraa
    Belum ada peringkat
  • Multiple Myeloma
    Multiple Myeloma
    Dokumen19 halaman
    Multiple Myeloma
    VirgozVey Az Zaraa
    Belum ada peringkat
  • LP Ich
    LP Ich
    Dokumen14 halaman
    LP Ich
    VirgozVey Az Zaraa
    Belum ada peringkat
  • TUGAS INDIVIDU Makalah Myeloma
    TUGAS INDIVIDU Makalah Myeloma
    Dokumen15 halaman
    TUGAS INDIVIDU Makalah Myeloma
    VirgozVey Az Zaraa
    Belum ada peringkat
  • Bahan Kompres Basah Kering Juga
    Bahan Kompres Basah Kering Juga
    Dokumen2 halaman
    Bahan Kompres Basah Kering Juga
    akkesdinkes
    Belum ada peringkat
  • Pathway KARSINOMA SERVIKS
    Pathway KARSINOMA SERVIKS
    Dokumen2 halaman
    Pathway KARSINOMA SERVIKS
    Lidya Amiani
    100% (5)
  • Pathway
    Pathway
    Dokumen3 halaman
    Pathway
    VirgozVey Az Zaraa
    Belum ada peringkat
  • PPT
    PPT
    Dokumen14 halaman
    PPT
    VirgozVey Az Zaraa
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Scabies (Perbaikan)
    Asuhan Keperawatan Scabies (Perbaikan)
    Dokumen34 halaman
    Asuhan Keperawatan Scabies (Perbaikan)
    VirgozVey Az Zaraa
    Belum ada peringkat
  • Multiple Myeloma
    Multiple Myeloma
    Dokumen19 halaman
    Multiple Myeloma
    VirgozVey Az Zaraa
    Belum ada peringkat
  • Herpes Zoster
    Herpes Zoster
    Dokumen12 halaman
    Herpes Zoster
    Harly Krisdianto
    Belum ada peringkat
  • Askep Pruritus
    Askep Pruritus
    Dokumen17 halaman
    Askep Pruritus
    VirgozVey Az Zaraa
    100% (1)
  • Askep CA Kulit
    Askep CA Kulit
    Dokumen29 halaman
    Askep CA Kulit
    VirgozVey Az Zaraa
    Belum ada peringkat
  • Perawatan Luka Dekubitus
    Perawatan Luka Dekubitus
    Dokumen9 halaman
    Perawatan Luka Dekubitus
    VirgozVey Az Zaraa
    Belum ada peringkat
  • Acne
    Acne
    Dokumen11 halaman
    Acne
    VirgozVey Az Zaraa
    Belum ada peringkat
  • SOP Integumen
    SOP Integumen
    Dokumen8 halaman
    SOP Integumen
    VirgozVey Az Zaraa
    Belum ada peringkat
  • SISTEM INTEGUMEN
    SISTEM INTEGUMEN
    Dokumen12 halaman
    SISTEM INTEGUMEN
    VirgozVey Az Zaraa
    Belum ada peringkat
  • Askep Integumen
    Askep Integumen
    Dokumen12 halaman
    Askep Integumen
    Kholik
    Belum ada peringkat
  • SOP Kulit
    SOP Kulit
    Dokumen57 halaman
    SOP Kulit
    VirgozVey Az Zaraa
    Belum ada peringkat
  • Askep Q
    Askep Q
    Dokumen14 halaman
    Askep Q
    VirgozVey Az Zaraa
    Belum ada peringkat
  • Askep Integumen
    Askep Integumen
    Dokumen12 halaman
    Askep Integumen
    Kholik
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Kulit
    Anatomi Kulit
    Dokumen2 halaman
    Anatomi Kulit
    VirgozVey Az Zaraa
    Belum ada peringkat
  • Majelis Syura
    Majelis Syura
    Dokumen8 halaman
    Majelis Syura
    Abiinkk
    Belum ada peringkat
  • TIK SMA Kelas12smt2
    TIK SMA Kelas12smt2
    Dokumen11.449 halaman
    TIK SMA Kelas12smt2
    VirgozVey Az Zaraa
    Belum ada peringkat
  • Peristiwa Terjadinya G 30 S
    Peristiwa Terjadinya G 30 S
    Dokumen1 halaman
    Peristiwa Terjadinya G 30 S
    Dewi Lailatul Izzah
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Pada TN
    Asuhan Keperawatan Pada TN
    Dokumen9 halaman
    Asuhan Keperawatan Pada TN
    VirgozVey Az Zaraa
    Belum ada peringkat
  • SOP Integumen
    SOP Integumen
    Dokumen8 halaman
    SOP Integumen
    VirgozVey Az Zaraa
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan
    Penyuluhan
    Dokumen12 halaman
    Penyuluhan
    VirgozVey Az Zaraa
    Belum ada peringkat