Anda di halaman 1dari 7

Akuntansi Keperilakuan

Teori, Aplikasi, dan Riset Keperilakuan pada Akuntansi.

Kamis, 16 Juli 2009

PENGANTAR AKUNTANSI KEPERILAKUAN


Akuntansi k eperilakuan – tinjauan u mum

Akuntansi merupak an suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh para
pemakain ya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Tujuan informasi tersebut adalah memberikan
petunjuk dalam memilih tindakan yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada
aktivitas bisnis dan ekonomi. Motivas i dan perilaku dari pelaksana sistem informasi akuntansi menjadi
aspek penting dari suatu sistem informasi akuntansi. Pihak pemakai laporan keuangan dapat dibagi
menjadi dua kelompok yaitu pemakai internal (internal user) dan pemakai eksternal (external user).
Pemakaian oleh pihak internal dimaksudkan untuk melakukan serangkaian evaluasi kinerja. Pihak
eksternal juga memiliki suatu rangkaian perilaku yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
organisasi. Pihak eksternal sama dengan pihak internal, tetapi mereka labih berfokus pada jumlah
investasi yang mereka lakukan dalam organisasi tersebut.

Binberg dan Shields (1989) mengklasi fikasikan riset akuntansi keperilakuan dalam lima aliran (school) ,
yaitu :

1. Pengendalian manajemen ( management control )


2. Pemrosesan informasi akuntansi ( accounting information processing )
3. Desain sistem informasi ( information system design )
4. Riset audit ( audit research )
5. Sosiologi organisasional ( organizational sociology )

Informasi akuntans i dirancang untuk suatu dasar bagi pengambilan banyak keputusan penting di dalam
maupun diluar perusahaan. Sistem informasi dimanfaatkan untuk memban tu dalam proses perencanaan,
pengkoordinasian dan pengendalian yang kompleks, serta aktivitas yang saling berhubunga untuk
memotivasi orang-orang pada semua tingkatan didalam perusahaan Awal perkembangan riset akuntansi
keperilakuan menekankan pada aspek akuntansi manajemen khususnya penganggar an (budgeting ),
namun yang dominan dalam hal ini terus berkembang dan bergeser searah akuntansi keuangan, sistem
informasi akuntans i, dan audit. Banyak volume riset atas akuntansi keperilakuan dan meningkatn ya sifat
spesialisasi riset, serta tinjauan studi secara periodik, akan memberikan manfaat untuk beberapa tujuan
berikut ini :

1. Memberikan gambaran state of the art terhadap minat khusus dalam bidang baru yang ingin
diperkenankan
2. Membantu dalam mengindentifikasikan k esenjangan riset
3. Untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui sebidang
akuntansi, seperti audit, akuntansi manajemen dan perpajakan

Perkembangan yang pesat dalam akuntansi keperilakuan lebih disebabkan karena akuntansi secara
simultan dihadapka n dengan ilmu-ilmu social secara menyeluruh. Akuntansi keperilakuan menggunakan
metodelogi ilmu pengetahuan perilaku untuk melengkapi gambaran informasi dengan mengukur dan

melaporkan faktor manusia yang mempengaruhi keputusan bisnis dan hasil mereka. Akuntansi
melaporkan faktor manusia yang mempengaruhi keputusan bisnis dan hasil mereka. Akuntansi
keperilakuan men yediakan suatu k erangka yang disusun berdasarkan teknik berikut ini :

1. Untuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis terhadap orang-orang dan kinerja
perusahaan
2. Untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang relevan terhadap perencanaan
strategis
3. Untuk mempengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan keberhasilan implementasi
kebijakan perusahaan

Akuntansi K onvensional

Merupakan akuntansi sebagai suatu disiplin jasa yang mampu memberikan informasi yang relevan dan
tepat waktu mengenai masalah keuangan perusahaan dan untuk membantu pemakai internal dan
eksternal dalam proses pengambila n keputusan ekonomi. Informasi keuangan melalui pelaporan
keuangan sebagai hasil dari sistem info rmasi keuangan memiliki tujuan yang beber apa diantar anya adalah
:

1. Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan bermafaat bagi investor
serta kreditor sebagai dasar pengambilan k eputusan dan pemberian kredit.
2. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dengan menunjukan sumber-
sumber ek onomi (k ekayaan) perusaha an serta asal dari k ekayaan tgersebut
3. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan dalam
menghasilkan laba
4. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
melunasi utang-utangn ya
5. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-sum ber pendanaan
perusahaan
6. Menyediakan informasi keuangan yang dapat membantu para pemakai dalam
memperkir akan arus kas masuk k e dalam perusahaan.

Akuntansi sebagai Suatu Sistem Informasi

Sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang kompleks dan dibentuk dari berbagai komponen yang
saling berkaitan. Karakteristik sistem secara keseluruhan harus memiliki sasaran, input output, dan
lingkungan untuk mencapai target geser yang telah ditetapkan.

Akuntansi adalah Sistem

Sistem informasi yang baru dapat juga menimbulkan hubungan kerja yang baru diantara karyawan yang
ada, perubahan pekerjaan, bahkan mungkin perubahan struktur organisasi. Dukungan manajemen
puncak merupakan suatu faktor penting yang menent penting yang menentukan efektukan efektivitas
penerimaan sistem informasi dalam organisasi. Jackson (1986) mengemukakan beberapa alasan mengapa
keterlibatan manajemen puncak dalam pengembangan sistem informasi merupakan hal yang penting,
yaitu :

1. Pengembangan sistem merupakan bagian yang terintegr asi dengan perencanaan perusahaan.
2. Manajemen puncak merupakan fokus utama dalam pro yek pengembangan sistem.
3. Manajemen puncak menjamin penekanan tujuan perusahaan daripada aspek teknisn ya.
4. Pemilihan sistem yang akan dikembangkan didasarkan pada kemungkinan manfaat yang akan
diperoleh dan manajemen puncak mampu untuk menginterprestasikan hal tersebut.

Keterlibatan manajemen puncak akan memberikan kegunaan dan pembuatan keputusan yang lebih
5. Keterlibatan manajemen puncak akan memberikan kegunaan dan pembuatan keputusan yang lebih
baik dalam pengembangan sistem.

Keterlibatan pemakai dalam pengemba ngan sistem informasi adalah bagian integral dari kesuksesan suatu
sistem informasi. Keterlibatan pemakai ini harusnya ada pada semua tahap yang dinamakan siklus hidup
pengembangan sistem. Tahapan tersebut adalah perencanaan, analisis, perancangan, implementasi dan
pascaimplementasi. Untuk mengukur keterlibatan pemakai ini, Ives dan Olson (1984) mengemukakan
enam tingkatan k eterlibatan pemakai d alam pengembangan sistem informasi, yaitu :

1. Tidak ada k eterlibatan ( no-involvement )


2. Keterlibatan simbolis ( symbolic involvement )
3. Keterlibatan atas sar an orang lain ( involvement b y advice )
4. Keterlibatan dengan pengendalian yan g lemah ( involvement b y weak control )
5. Keterlibatan dengan melakukan ( involvement b y doing)
6. Keterlibatan dengan pengendalian yan g kuat ( involvement b y strong control )

Keterlibatan Manajemen Puncak Dalam Pengemb


angan Sistem

Perencanaan Strategis Perencanaan Sistem Implementasi

a. Kandungan proses a. Integrasi Sistem a. Pengendalian


perencanaan rencana
strategis implementasi

b. Kegunaan b. Tingkat rincian b. Keterbatasan


rencana rencana proyek sumber daya

c. Keterpaduan c. Integrasi c. Pencapaian tujuan


dalam rencana hardware perencanaan

d. Pengkoordinasian d. Perencanaan
tindakan proyek  
perencanaan

Akuntansi adalah Informasi

        Akuntansi dapat dipandang sebagai suatu informasi. Perusah aan harus berupaya untuk
mengoptimalkan peran informasi ini untuk mencapai tujuannya. Informasi yang diperlukan oleh
manajemen harus memiliki karakteristik seperti akurat dan tepat waktu. Tersedian ya informasi secara
cepat, relevan, dan lengkap lebih dikarenakan adanya kebutuhan yang sangat dirasakan oleh masing-
masing unit bisnis untuk mendapatkan posisi keunggulan kompetitif. Agar proyek pengembangan sistem
informasi tidak sia-sia, perlu dipaham i tahapan-tahapan dalam pengemb angan sistem tersebut seperti
yang diutar akan oleh Bodnar dan Hop wood (1995), yaitu :

1. Perencanaan dan analisis sistem yang meliputi formulasi dan evaluasi solusi-solusi
masalah sistem dan penekanann ya pada tujuan k eseluruhan sistem
2. Perancangan sistem yaitu proses menspesifikan rincian solusi yang dipilih oleh proses
analisis sistem

Implementasi sistem yaitu proses menempatkan rancangan prosedur-pro sedur dan


3. Implementasi sistem yaitu proses menempatkan rancangan prosedur-pro sedur dan
metode baru atau revisi k e dalam oper asi

Sebagai sistem informasi, akuntansi juga sering disebut "bahasa bisnis" yang dapat menyediakan atau
memberikan informasi penting mengenai kegiatan ekonomi. Dikatakan seperti itu sebab akuntansi dapat
berperan sebagai media komunikasi yang mengkomunikasikan berbagai fenomena, gejala, dan peristiwa
ekonomi yang terjadi disuatu organisasi bisnis kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan
fenomena, gejala dan peristiwa ek onomi tersebut.

Perkembangan Sejar ah Akuntansi K eperilakuan

Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas berhubungan dengan
perilaku individu, kelompok, dan organisasi bisnis, terutama yang berhubungan dengan proses informasi
akuntansi dan audit. Studi terhadap perilaku akuntan atau perilaku dari non akuntan telah banyak
dipengaruhi oleh fungsi akuntan dan laporan (Hofstede dan Kinerd, 1970). Riset akuntansi keperilakuan
meliputi masalah yang berhubungan dengan:

1. Pembuatan k eputusan dan pertimbang an oleh akuntan dan auditor.


2. Pengaruh dari fungsi akuntansi seperti partisipasi dalam penyusunan anggaran,
karakteristik sistem informasi, dan fungsi audit terhadap perilaku baik karyawan, manajer,
investor, maupun W ajib Pajak.
3. Pengaruh dari hasil fungsi tersebut, seperti informasi akuntansi dan pengunaan
pertimbangan dalam pembuatan k eputusan

Pada bulan Juni 1951, Controllership Foundation of America mensponsori suatu riset untuk menyelidiki
dampak anggaran terhadap manusia . Sejumlah penjelasan dan kesimpulan dari hasil riset mengenai
perangkap keperilakuan pada anggaran dan pembuatan anggaran dalam banyak pemikiran masih bersifat
sementar a, dan oleh karena itu masih perlu disempurnakan.

Paradigma riset perilaku yang dilakuk an oleh Steadry (1960) dalam disertasin ya telah menggali pengaruh
anggaran motivasio nal dengan menggunakan suatu eksperimen analog. Selanjutn ya disusul oleh karya
Benston (1963) serta Churcil dan Cooper (1965) yang memfokuskan pada akuntansi manajerial dan
pengaruh fungsi akuntansi pada perilaku. Riset-riset ini berlanjut pada tahun 1970-an dengan satu
rangkaian studi oleh Mock (1969-1973 ), Barefield (1972), Magee dan Dickhou t (1978), Benbasat dan Dexter
(1979). Fokus dari studi-studi tersebut adalah pada akuntansi manajerial, namun penekanann ya
mengalami pergese ran dari pengaruh fungsi akuntansi ke perilaku terhadap pemrosesan informasi oleh
pembuat keputusan. Studi yang mempengaruhi bidang ini dilakukan oleh Ashton (1974) dan Libby (1975),
yang membantu membentuk suatu standar dalam desain eksperimental dan validitas internal untuk
pertimbangan riset yang diikuti.

Mulai dari tahun 1960 sampai 1980-an, jumlah artikel mengenai akuntansi keperilakuan semakin
meningkat. Artikel pertama mengga mbarkan mengenai akuntansi keperilakuan, sementar a artikel
selanjutn ya membahas mengenai teori dan konsep ilmu pengetahuan keperilakuan dalam kaitannya
dengan akuntansi serta implikasin ya bagi prinsip-prinsip akuntansi dan praktisnya. Pertumbuhan studi
akuntansi keperilakuan mulai muncul dan berkembang, terutama diprakarsai oleh akademisi profesi
akuntan. Penggabu ngan aspek-aspek perilaku pada akuntansi menunjukka n adanya pertumbuhan minat
akan bidang riset ini. Berbagai variabel perilaku yang terus dipelajari oleh para akuntan terkait dengan
akuntansi dapat dilihat pada gambar dibawah ini,

Landasan T eori dan Pendekatan Aku ntansi K eperilakuan

Hidayati (2002) menjelaskan bahwa sebagai bagian dari ilmu keperilakuan (behavior science), teori-teori
akuntansi keperilak uan dikembangkan dari riset empiris atas perilaku manusia dalam organisasi. Dengan

demikian, per anan riset dalam pengem bangan ilmu itu sendiri tidak dir agukan lagi.
demikian, per anan riset dalam pengem bangan ilmu itu sendiri tidak dir agukan lagi.

Dari Pendekatan Normatif k e Deskripti f

Pada awal perkembangannya, desain riset dalam bidang akuntansi manajemen masih sangat sederhana,
yaitu hanya memfokuskan pada masalah-masalah perhitungan harga pokok produk. Seiring dengan
perkembangan teknologi produksi, permasalahan riset diperluas dengan diangkatn ya topic mengenai
penyusunan anggaran, akuntansi pertanggungjawaban, dan masalah harga transfer. Meskipun demikian,
berbagai riset tersebut masih bersifat normatif.

Pada tahun 1952 C. Argyris menerbit kan risetnya pada tahun 1952, desain riset akuntansi manajemen
mengalami perkembangan yang signifikan dengan dimulain ya usaha untuk menghubungkan desain
system pengendalian manajemen suatu organisasi dengan perilaku manusia. Sejak saat itu, desain riset
lebih bersifat deskriptif dan diharapkan lebih bisa menggambarkan kondisi nyata yang dihadapi oleh para
pelaku organisasi.

Dari Pendekatan Universal k e Pendeka tan Kontijensi

Riset keperilakuan pada awalnya dirancang dengan pendekatan universal (universalistic approach ), seperti
riset Argyris (1952), Hopwood (1972), dan Otley (1978). Tetapi, karena pendekatan ini memiliki banyak
kelemahan, maka segera muncul pendekatan lain yang selanjutn ya mendapat perhatian besar dalam
bidang riset, yaitu pendekatan k ontinjensi (contingency approach ).

Berbagai riset yang menggunakan pendekatan kontinjensi dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi
berbagai variabel kontinjensi yang mempengaruhi perancangan dan penggunaan sistem pengendalian
manajemen. Secara ringkas, berbagai variabel kontinjensi yang mempengaruhi desain system
pengendalian manajemen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ketidakpastian (uncertainty ) seperti tugas, rutinitas, repetisi, dan faktor-faktor eksternal


lainnya.
2. Teknologi dan saling ketergantungan (technology and interdependence ) seperti proses
produksi, produk masal, dan lainn ya.
3. Industri, perusahaan, dan unit variabel seperti kendala masuk ke dalam industri, rasio
konsentrasi, dan ukur an perusahaan.
4. Strategi kompetitif (competitive str ategy) seperti penggunaan bia ya rendah ata u keunikan.
5. Faktor-faktor yang dapat diamati (observability factor) seperti desentralisasi, sentralisasi,
budaya organisasi dan lainn ya

Chenhall dan Morris meneliti tentang hubungan antara variabel kontinjensi ketidakpastian lingkungan
dan ketergantungan organisasi terhadap hubungan antara struktur organisasi dan persepsi atas manfaat
sistem akuntansi.

Daftar Pustaka

Binberg, G. Jacob, dan Jeffrey F. Shields, 1989, "Three Decades of Behavioral Accounting Research: A Search for
Order, " Behavioral Research in Accounting, Vol. 1, hal. 23-74.

Jackson, I. F., 1986, "Corporate Information Management,


" New Jersey: Prentice-hall.

Ives, B., dan Olson, M. H., 1984, "Use involvement and MIS Success: A Review of Research," Management Science,
Vol. 30, hal. 386-603.

Bodnar dan Hopwood, 1995, Accounting Information Systems,disi


E ke-6, New Jersey: Prentice-Hall.

Hofstede dan Kinerd, 1970, "A Strategy for Behavioral Research," The Accounting Review, Januari, hal. 38-54.
Steadry, 1960, "Budgets Control and Cost Behavior," Prentice-Hall. Englewood Cliffs N.J.

Benston, G., 1963, "The Role of The Firm


's Accounting System for Motivation," The Accounting Review, April, hal.
374-354.

Churcil, N., dan W. Cooper, 1965, "A Fields Study of Audit Internaling," The Accounting Review, Oktober, hal. 767-
781.

Mock , T., 1969, "Comparative Value of Information Structures," Journal of Accounting Research, Suplemen, hal.
124-159.

……………., 1973, "The Value of Budget Information," The Accounting Revief, Juli, hal. 520-534.

Barefield , R., 1972, "The Effect of Aggregation on Decision Making Success: A Labor
atory Study," Journal of
Accounting Research, Musim Gugur, hal. 229-242.

Magee, R., dan J. Dickhould, 1978, "Effects of Compensation Plans on Heuristic in Cost aVriance Investigation,"
Journal of Accounting Research, Musim Gugur, hal. 292-314.

Benbasat, I., dan A. S. Dexter, 1982. "Individual Differences in The Use of Decision Support Aids," Journal of
Accounting Research, Musim Semi, hal 1-11.

Ashton, A. H., 1992, "Experience and Err


or Frequency Knowledge as Potential Determinants of Audit Expertise," The
Accounting Review 66 (April), hal. 218-239

Libby, 1975, " Accounting Ratios and Pr


ediction of Failure: Some Behavioral Evidence," Journal of Accounting
Research, Musim Semi, hal. 150-161

Hidayati, Ataina, 2002, "Perkembangan RisetAkuntansi Keperilakuan Berbagai Teori dan Pendekatan yang
Melandasi," JAAI, Vol. 6 No.2, Desember.

Argyris , C., 1952, "The Impact of Budgets on ePople," New York, The Controllership Foundation.

Hopwood , Anthony, 1972, "An Empirical Study of The Role of Accounting Data in erformance
P Evaluation," The
Accounting Review 40 (Juli), hal. 485-495.

Otley , D. T., 1978, "Budget Use and Managerial P


erformance," Journal of Accounting Research, hal 122-149.

Ikhsan, Arfan, dan Muhammad Ishak, 2005,Akuntansi


" Keperilakuan," Salemba Empat.

Noer Sasongko di 18.00

1 komentar:

FBS Indonesia 11 Desember 2015 23.36

Bagai anda yang membutuhkan penghasilan pasif..


Silahkan rekomodasikan pada teman-teman anda di website kami http:/ /titipdana.com ..
Dapatkan 2% dari setiap invetasi teman anda, oppp jangan lupa daftar terlebih dahulu....

Balas
Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: budi suryanata (Google) Logout

Publikasikan Pratinjau Beri tahu saya

‹ Beranda

Lihat versi web

Mengenai Saya

Noer Sasongko

web ini.....dibuat untuk kebutuhan dan kemanfaatan di masa sekarang dan akan datang ...bermanfaat, berguna, dan tidak
merugikan... semoga
Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai