Anda di halaman 1dari 2

MANTRA BEST PRACTICE

KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL 2014

ABSTRAK
SMP Negeri 11 Surakarta merupakan salah satu ekolah “PLUS” yang berada di pinggiran
kota Surakarta, tepatnya di kelurahan Kedunglumbu, kecamatan Pasar Kliwon Surakarta.
Sekolah “PLUS” merupakan sekolah khusus yang menerima siswa dari keluarga miskin (gakin)
kota Surakarta dengan SK Walikota No 420/56-c/1/2012 tanggal 1 Juni 2012. Sebagai sekolah
khusus siswa gakin, banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi SMPN 11 Surakarta, baik
dari segi prestasi (akademik dan non akademik) maupun sarana prasarana dan lingkungan yang
kurang mendukung pembelajaran. Selama ini ada citra (image) negatif yang melekat pada
sekolah PLUS sebagai sekolah tanpa modal, siswanya nakal, tidak disiplin dan bodoh. Dari hasil
kajian melalui Evaluasi Diri Sekolah (EDS) banyak komponen belum memenuhi Standar
Pelayanan Minimal (SPM).
Sebagai upaya membangun citra sekolah yang positif maka penulis selaku kepala
sekolah mengambil langkah-langkah membangun citra sekolah yang positif dengan menggali
potensi dan mengelola sumber daya yang ada di SMPN 11 Surakarta dengan Manajemen Citra
(Mantra). Langkah yang dikembangkan melalui MANTRA secara umum menuju pemenuhan
SPM, yang secara khusus sebagai berikut: (1) peningkatan budaya dan lingkungan sekolah yang
berkarakter, (2) peningkatan semangat dan motivasi berprestasi, (3) peningkatan potensi dan
pengembangan diri siswa, (4) pemberdayaan dan pengembangan diri guru, dan (5) sosialisasi
program sekolah ke warga masyarakat yang lebih luas.
Hasil dari penerapan MANTRA adalah: (1) meningkatnya capaian SPM, (2)
meningkatnya kedisiplinan dan tertibnya administrasi sekolah dan pembelajaran
guru, dan lingkungan sekolah yang bersih dan hijau, (3) banyaknya hasil karya dan kreativitas
siswa, (4) meningkatnya capaian prestasi siswa, dan (5) adanya pengakuan dari masyarakat akan
kemajuan yang dicapai SMP 11 Surakarta.
Dampak dari penerapan MANTRA adalah terciptanya budaya dan lingkungan sekolah yang
kondusif, meningkatnya semangat siswa dan guru, adanya citra positif akan kemajuan SMP
Negeri 11 Surakarta dan kemudahan sosialisasi program sekolah di media massa. Kendala yang
dihadapi adalah perubahan mindset sebagian guru membutuhkan waktu yang lama, minimnya
sarana penunjang, dan program sekolah gratis menyebabkan banyak orangtua siswa apatis
terhadap perkembangan sekolah.
Rekomendasi yang diajukan adalah perlunya kepala sekolah dan guru mengembangkan kegiatan
pengembangan budaya sekolah secara terpadu dan komprehensip, pengembangan potensi siswa
dan guru lebih intensif dengan program-program yang kreatif, memberikan reward yang lebih
baik, dan sosialisasi program yang lebih luas. Bagi masyarakat dan pemangku kepentingan
diharapkan ikut berperan aktif dalam keberlangsungan program sekolah.

Naskah selengkapnya di klik di gambar

Anda mungkin juga menyukai