Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di Negara berkembang, termasuk Indonesia, masalah gizi masih merupakan masalah


kesehatan masyarakat yang utama dan merupakan penyebab kematian ibu dan anak secara
tidak langsung. Angka kematian ibu dan bayi terutama bayi dengan berat badan lahir rendah

(BBLR) yang tinggi pada hakekatnya juga ditentukan oleh status gizi ibu hamil. Ibu hamil
dengan status gizi buruk atau yang mengalami kurang energi kronis (KEK) cenderung
melahirkan bayi BBLR dan dihadapkan pada resiko kematian yang lebih besar dibanding
dengan bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan berat lahir yang normal.

Kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting. Pada masa itu ibu harus
mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menyambut kelahiran bayinya. Ibu sehat akan
melahirkan bayi yang sehat. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan ibu
adalah gizi ibu (Depkes RI, 2000). Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu KEK
dan anemia gizi. Data menunjukkan bahwa sepertiga (35,65 %) Wanita Usia Subur (WUS)
menderita KEK, masalah ini mengakibatkan pada saat hamil akan menghambat pertumbuhan
janin sehingga menimbulkan resiko pada bayi berupa BBLR (Depkes RI, 2002).

Gizi yang baik mempunyai peranan yang cukup besar pada pembentukan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM), karena kekurangan gizi berdampak negatif pada kesehatan
dan dapat menghambat kualitas SDM. Bila kekurangan gizi terjadi pada ibu hamil maka akan
berakibat buruk baik bagi ibu itu sendiri maupun anak yang dilahirkannya. Tingginya angka
kematian ibu akan menjadi suatu rintangan dalam pencapaian sumber daya manusia yang
berkualitas. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang meninggal saat melahirkan kemungkinan 3
sampai 10 kali. Sekitar 99% kejadian tersebut terjadi di Negara berkembang (Hartiningsih
2005). Angka kematian ibu di Indonesia telah mengalami penurunan dari 390 per seratus ribu
kelahiran hidup pada tahun 1994 menjadi 307 per seratus ribu per kelahiran hidup pada tahun
2003, namun angka tersebut masih tinggi dibanding negara-negara di Asia Tenggara (Azwar
2004).
Penyebab tak langsung kematian ibu ini antara lain adalah anemia, kurang energi kronis,
usia terlalu muda, usia terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak melahirkan (Saifudin
2002). Kondisi kesehatan ibu hamil dipengaruhi oleh umur, paritas, penyakit/infeksi dan
riwayat kesehatan kehamilan seperti pernah keguguran dan pendarahan (Depkes 2001b).
Lebih lanjut Samsudin (1998), menyatakan bahwa tingkat pendidikan, tingkat pendapatan,
paritas, jarak kelahiran, umur ibu dan riwayat kehamilan mempunyai kaitan erat dengan
kejadian KEK.

Status gizi ibu hamil sendiri bisa diketahui dengan mengukur ukuran lingkar lengan atas,
bila kurang dari 23,5 cm maka ibu hamil tersebut termasuk Kurang Energi Kronis (KEK), ini
berarti ibu sudah mengalami keadaan kurang gizi dalam jangka waktu yang telah lama, bila
ini terjadi maka kebutuhan nutrisi untuk proses tumbuh kembang janin menjadi terhambat,
akibatnya melahirkan bayi BBLR (Depkes RI 2008). Parameter ini sudah digunakan secara
umum di Indonesia untuk menjaring ibu hamil yang berpotensi melahirkan bayi berat lahir
rendah (BBLR). Dibandingkan dengan indikator antropometri lainnya, LILA paling praktis
penggunaanya di lapangan, dan oleh sebab itu beberapa penelitian merekomendasikan LILA
sebagai salah satu metode untuk dapat memprediksikan hasil kehamilan.

Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan prevalensi BBLR sebesar 11,1%, balita gizi kurang
sebesar 17,9% dan balita pendek sebesar 35,6%. Angka prevalensi risiko KEK pada Wanita
Usia Subur (WUS) di Indonesia sebesar 13,6 % (Riskesdas, 2007).

A. Tujuan
Tujuan umum :
Sebagai acuan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan tentang ibu hamil Kekurangan
Enegri kronik (KEK)
Tujuan khusus :
1. Memberikan asuhan keperawatan ibu hamil dengan kondisi Kekurangan Energi
Kronik (KEK)
2. Memberikan informasi tentang asupan nurisi dan pemberian makanan tambahan ibu
hamil dengan Kekurangan Energi kronik (KEK)

B. Sasaran
Sasaran Pemberian Makanan Tambahan ibu hamil adalah ibu hamil yang berisiko
KEK dengan pita LiLA < 23,5 cm

Anda mungkin juga menyukai