http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/phpj
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
Abstract
___________________________________________________________________
Open defecation and the habbit not to use the toilet happened towards seasore people was one of attitude as the
result of imitating the people arrounds. The traditional people characteristic and the low of education
background, and also the limited of economical social were to be one of causing factors. The purpose of this
study was to know the factors influence the family leader attitude in toilet using in the Fisherman village,
Tambak Lorok Semarang.This study used cross sectional method. The population in this study was all family
leaders in Tambak Lorok 2165 respondence. There were 92 samples in this study. The instruments used in this
study was questionnaire. The analysist of data is conducted univariat and bivariat (using chi-square test with
α=0,05).The result showed that there was a correlation between age (ρ = 0,012), knowledge (ρ= 0,006),
attitude (ρ= 0,008), education (ρ= 0,009), toilet ownership (ρ= 0,001), amount of family members (ρ= 0,001)
with the family leaders attitude using toilet.The suggestion given here was for the family leader and people in
Tambak Lorok Semarang should use the toilet with has standards health and standards used.
© 2017 UniversitasNegeri Semarang
Alamatkorespondensi: p-ISSN 2528-5998
Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229 Indonesia
e-ISSN 2540-7945
E-mail: nda.destya@gmail.com
72
Linda Destiya Kurniawati & Rudatin Windraswara / Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 72 - 79
PENDAHULUAN
Permasalahan pembangunan masyarakat dari lingkungannya yang
sanitasi di Indonesia merupakan masalah diakui keberadaannya.
tantangan sosial-budaya, salah satunya Sedangkan menurut Ibrahim, dkk
adalah perilaku penduduk yang terbiasa (2012) alasan Kepala Keluarga (KK) yang
Buang Air Besar (BAB) di sembarangan buang air besar (BAB) di sembarang
tempat. Berdasarkan Deklarasi tempat adalah (1) faktor ekonomi keluarga
Johannesburg yang dituangkan dalam yang rendah menyebabkan masalah
Millenium Development Goals (MDGs) kesehatan bukan prioritas utama seperti
menetapkan pada tahun 2015 sepakat memiliki jamban dalam rumah sendiri
untuk menurunkan separuh proporsi serta memperbaiki jamban yang tidak
penduduk dunia yang tidak memiliki memenuhi syarat agar layak pakai (2)
akses sanitasi dasar yaitu jamban sehat rendahnya kesadaran masyarakat
dan harus mendapatkan akses sanitai mengenai perlunya pemanfaatan jamban
dasar (jamban) pada tahun 2025. Tambak dan (3) kualitas pendidikan masyarakat
Lorok yang merupakan wilayah kerja yang relatif rendah juga berpengaruh.
Puskesmas Bandarharjo yang pada tahun Berdasarkan studi pendahuluan
2011 telah mendapat program Sanitasi yang dilakukan peneliti 8 dari 10
Total Berbasis Masyarakat (STBM) responden menyatakan pengambilan
berupa penyuluhan mengenai upaya keputusan di pemukiman kampung
pemanfaatan jamban sehat yang nelayan Tambak Lorok berada di tangan
dilakukan oleh petugas sanitarian dengan kepala keluarga. Kemudian berdasarkan
peserta kader kesehatan, aparat desa, dan informasi dari sanitarian Puskesmas
kepala keluarga. Namun pada tahun 2014 Bandarharjo dan kader kesehatan di
berdasarkan gambaran keadaan jamban Tambak Lorok, keluarga yang tidak
sesuai Rekapitulasi Hasil Pemetaan memiliki akses jamban melakukan
Rumah Tangga Sehat Kota Semarang aktifitas buang air besar pada jamban
Tahun 2014 diketahui dari 2165 rumah umum yang dibangun oleh pemerintah
yang ada di pemukiman Tambak Lorok, dan jamban cemplungyang dibuat
hanya 436 rumah yang memiliki akses dipinggir laut/ kolam.Tujuan yang ingin
sanitasi dasar berupa jamban sehat. dicapai dalam penelitian ini untuk
Terlebih lagi cakupan penggunaan jamban mengetahui faktor – faktor yang
di Tambak Lorok baru 50% dari 436 berpengaruh terhadap perilaku kepala
rumah yang memiliki jamban. keluarga dalam pemanfaatan jamban di
Perilaku buang air besar (BAB) di pemukiman kampung nelayan Tambak
sembarang tempat dan cenderung tidak Lorok Semarang
memanfaatkan jamban tersebut
merupakan salah satu kebiasaan yang METODE
dimiliki individu akibat dari meniru
perilaku orang-orang di sekitarnya. Jenis penelitian ini termasuk
Menurut Andreas (2014), peran yang penelitian analitik observasional dengan
paling dominan dalam sebuah keluarga pendekatan cross sectional yaitu peneliti
adalah kepala keluarga. Kepala keluarga ingin mengetahui hubungan variabel satu
memiliki peran dalam sebuah keluarga dengan variabel lainnya yang
dan masyarakat, karena dianggap dapat mempengaruhi perilaku kepala keluarga
mempengaruhi individu dalam sebuah dalam pemanfaatan jamban di Tambak
keluarga yang bermasalah, selain itu Lorok Semarang.
kepala keluarga merupakan angota dari Variabel bebas dalam penelitian
kelompok sosialnya dan anggota ini adalah umur, pengetahuan, sikap,
73
Linda Destiya Kurniawati & Rudatin Windraswara / Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 72 - 79
74
Linda Destiya Kurniawati & Rudatin Windraswara / Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 72 - 79
Umur
≥ 35 th 40 43.5
< 35 th 35 56.5
Pengetahuan
Tinggi 13 14.1
Sedang 20 21.7
Rendah 59 64.1
Sikap
Baik 25 27.2
Buruk 67 72.8
Pendidikan
TS 19 20.7
Tamat SD 44 47.8
Tamat SMP 16 17.4
Tamat SMA 13 14.1
Kepemilikan Jamban
Memiliki 32 34.8
Tidak Memiliki 60 65.2
J. Angg Keluarga
Keluarga Kecil (1-4 org) 30 32.6
Keluarga Sedang (5-7 org) 53 57.6
Keluarga Besar (≥ 8 org) 9 9.8
75
Linda Destiya Kurniawati & Rudatin Windraswara / Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 72 - 79
Analisis bivariat
pemanfaatan hingga pemeliharaan jamban
Berdasarkan variabel umur keluarga.
diketahui (p= 0,012).Hasil tersebut Terwujudnya sikap menjadi suatu
menunjukkan bahwa ada hubungan yang tindakan, menurut Soekidjo (2007)
signifikan antara umur dengan perilaku diperlukan suatu kondisi yang
Kepala Keluarga dalam Pemanfaatan memungkinkan seseorang dapat
Jamban. Nilai Risk Prevalens (RP) sebesar menerapkan apa yang sudah ia ketahui.
3,900 yang berarti responden dengan Artinya pengetahuan atau sikap yang baik
umur ≥ 35 tahun lebih berpeluang untuk belum tentu mewujudkan suatu tindakan
memiliki perilaku memanfaatkan jamban yang baik. Karena perubahan sikap ke
sebesar 3,9 kali dibanding dengan arah yang lebih baik akan mempengaruhi
responden yang berusia kurang dari (< 35 terjadinya peran serta masyarakat yang
tahun). Hasil penelitian ini sesuai dengan merupakan modal utama keberhasilan
analisis psikologi perkembangan program kesehatan. Sikap memiliki
pendekatan sepanjang kehidupan yang hubungan dengan perilaku KK dalam
menyebutkan bahwa warga negara yang pemanfaatan jamban (p=0,008). . Temuan
berusia 35-60 tahun bertanggung jawab ini sejalan dengan penelitian Suherman
secara sosial membantu anak dan remaja (2009) yang menyebutkan bahwa sikap
menjadi dewasa, sehingga individu- kepala keluarga (KK) terhadap jamban
individu tersebut mengetahui cara memiliki hubungan dengan ketidakmauan
mewujudkan perilaku sehat (Hurlock, keluarga dalam menggunakan
1980). jambandimana KK yang memiliki sikap
. Pengetahuan merupakan domain positif lebih banyak mau menggunakan
yang sangat penting dalam membentuk jamban (57,85%) dibandingkan dengan
suatu tindakan seseorang. Apabila KK yang memiliki sikap negatif (37,98%).
pengetahuan yang terbentuk adalah Variabel pendidikan mempunyai
pengetahuan yang cukup untuk kesehatan hubungan dengan perilaku KK dalam
maka hal tersebut akan tercermin pada pemanfaatan jamban, dimana KK yang
pola perilaku masyarakatnya berpendidikan tinggi akan berpeluang 3,6
(Soekidjo,2007). Pengetahuan memiliki kali untuk memanfaatkan jamban
hubungan bermakna dengan perilaku KK daripada KK yang berpendidikan rendah.
dalam pemanfaatan jamban (p=0,006). Pendidikan dalam penelitian ini adalah
Berdasarkan hasil uji keeratan hubungan pendidikan formal yang ditempuh oleh
diketahui responden yang memiliki responden mulai dari tingkat sekolah
pengetahuan baik akan memiliki perilaku dasar, tingkat SMP, tingkat SMA hingga
memanfaatkan jamban 3,9 kali lebih besar perguruan tinggi. Hasil penelitian ini
daripada responden yang memiliki didapatkan sebanyak 13responden dari
pengetahuan buruk. Temuan ini sejalan kategori pendidikan tinggi6 (2,3%)
dengan penelitian Kamria dkk (2013) diantaranya memanfaatkan jamban dan
menyatakan bahwa tingkat pengetahuan sebanyak 79 responden yang
masyarakat tentang kesehatan lingkungan berpendidikan dasar, 10 respoden (13,7%)
sangat penting, karena akan memanfaatkan jamban. Dari data-data
mempengaruhi perilaku masyarakat diatas dapat dikatakan pendidikan di
selanjutnya dalam hal pengadaan jamban pemukiman nelayan Tambak Lorok masih
keluarga atau sarana maupun dalam hal tergolong rendah, karena mayoritas kepala
76
Linda Destiya Kurniawati & Rudatin Windraswara / Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 72 - 79
77
Linda Destiya Kurniawati & Rudatin Windraswara / Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 72 - 79
BAB tidak berlangsung lama. sesuai masyarakat yang mendapat dukungan dari
dengan teori B.Kar dalam Soekidjo (2007) tokoh masyarakat berpeluang untuk
yang mengungkapkan bahwa perilaku memiliki perilaku kesehatan yang lebih
kesehatan bertitik tolak pada ada atau baik dibandingkan dengan masyarakat
tidaknya dukungan sosial dari tokoh yang tidak mendapat dukungan dari tokoh
masyarakat, petugas kesehatan dan ada masyarakat dan petugas.
tidaknya informasi kesehatan. Artinya
78
Linda Destiya Kurniawati & Rudatin Windraswara / Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 72 - 79
Hurlock, EB. 1980. Psikologi Kamria, dkk. 2013. Faktor Faktor yang
Perkembangan Suatu Pendekatan Mempengaruhi Masyarakat Terhadap
Sepanjang Rentang Kehidupan. Pemanfaatan Jamban Keluarga di
Jakarta. Erlangga. Desa Bontotallasa Dusun Makuring
I Nengah Darsana, dkk. 2014. Faktor-faktor Kabupaten Maros. Volume 3 Nomor
yang Berhubungan dengan 1 Tahun 2013.hlm 99-102.
Kepemilikan Jamban Keluarga di Desa Soekidjo Notoadmodjo. 2007. Promosi
Jehem, Kecamatan Tembuku, Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta.
Kabupaten Bangli Tahun 2012. Jurnal Rineka Cipta.
Kesehatan Lingkungan Vol.4 No.2 Suherman.F. 2001. Faktor-Faktor Yang
november 2014: 124-143. Berhubungan Dengan Ketidakmauan
Ibrahim, I., D.Nuraeni, dan T.Ashar. Menggunakan Jamban Keluarga Pada
2012. Faktor Nfaktor Yang Lingkungan Perumahan Penduduk Di
Berhubungan Dengan Pemanfaatan Kecamatan Walantaka Kabupaten
Jamban Di Desa Pintu Langit Jae Serang. Tesis. Universitas Indonesia
Kecamatan Padangsidimpuan
Angkoloa Julu Tahun 2012. 21
januari 2015 (15:52).
79