Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 01 No.

01 Tahun 2010

PENGARUH KONSENTRASI TAWAS TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI


GRAM POSITIF DAN NEGATIF

(The Growth of Positive and Negative Gram Bacteria under a variety of Alum
Consentrations)

Ayu Fitria Helmiyati1) dan Nurrahman1)


1)
Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang
Penulis korespondensi, email: nurrahmanmail@yahoo.com

ABSTRACT

Bacteria growth with way of binner deviding, is one sel to part two. Time of generation is time by
sel to require for to part, it kinds fate from species and condition of growth. The character of bacteries
growth on food is heterotrof that need organic matters for it growth. The research was conducted in two
phases, the first stage using the addition of Alum treatment 0,8%, 0,825%, 0,85%, 0,875%, 0,9%,
0,925%, 0,95% concentration and the second stage using 0%, 1%, 2%, 3%, 4% and 5% concentration.
The result of research bacteri first stage is not indicate preferences gram positive bacteria or
gram negative bacteria. The Second stage, the growth of gram positive bacteria inhibited at
concentrations of 1% alum, whereas gram negative bacteria inhibited at concentrations of 2% alum.
Statictic analyze with ANAVA indicate Alum concentrasion effect the growth of gram positive bacteria
and gram negative bacteria.

Key words = alum, bacterial growth

(Al2(SO4)314H2O), karena pada prinsipnya sifat


PENDAHULUAN
yang dimiliki oleh garam juga dimiliki oleh tawas.
Kerusakan bahan pangan dapat disebabkan Ini terbukti bahwa garam dapat menghambat
oleh faktor-faktor sebagai berikut : pertumbuhan pertumbuhan bakteri dengan membentuk larutan
dan aktivitas mikroba terutama bakteri, kapang, isotonik.
khamir, aktivitas enzim-enzim di dalam bahan
pangan, serangga, parasit dan tikus, suhu termasuk Mikroorganisme dapat disingkirkan,
oksigen, sinar dan waktu. Mikroba terutama dihambat atau dibunuh dengan sarana atau proses
bakteri, kapang dan khamir penyebab kerusakan fisik atau bahan kimia yang tersedia berbagai
pangan yang dapat ditemukan dimana saja baik di teknik dan sarana yang bekerja menurut berbagai
tanah, air, udara, di atas bulu ternak dan di dalam macam cara yang berbeda-beda. Proses fisik
usus. adalah suatu prosedur yang mengakibatkan
perubahan. Sedangkan bahan kimia adalah suatu
Salah satu upaya untuk mencegah substansi (padat, cair, atau gas) yang dicirikan
kerusakan bahan pangan dilakukan proses oleh komposisi molekuler yang pasti dan
pengawetan misalkan penggaraman, pengeringan, menyebabkan terjadinya reaksi. Cara kerja bahan-
pengasapan, pembekuan. Pada umumnya proses bahan kimia tersebut ada yang dapat mematikan
penggaraman menggunakan larutan garam tetapi bentuk-bentuk vegetatif bakteri yang disebut
dalam hal lain juga menggunakan tawas
http://jurnal.unimus.ac.id 1
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 01 No. 01 Tahun 2010
bakteriosida, dan ada yang hanya menghambat (pourplate) menurut Fardiaz (1992), dengan di
pertumbuhan bakteri yang disebut bakteriostatis. pipet 5 ml sampel di masukkan dalam 45 ml
Tawas dapat memperpanjang umur simpan larutan NaCl kemudian di pipet 1 ml larutan
ikan tongkol asap. Tetapi dalam beberapa sampel dari erlenmeyer dimasukkan kedalam
penelitian belum diketahui tawas dapat tabung reaksi dengan pengenceran 10-1 dan 10-2.
menghambat pertumbuhan bakteri. Oleh karena Dari tabung reaksi dipipet 1 ml larutan sampel di
itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui masukkan dalam cawan petri, kemudian ditambah
pengaruh tawas terhadap pertumbuhan bakteri. 20-25 ml larutan media NA dengan suhu 45oC,
setelah penuangan media cawan petri digerakkan
melingkar membentuk angka delapan sampai 25
METODOLOGI kali. Setelah agar memadat cawan petri di
masukkan dalam inkubator dengan posisi terbalik
Penelitian total bakteri dilakukan melalui
selama 24 jam pada suhu 37oC. Setelah 24 jam
dua tahap yaitu tahap pertama dengan
kemudian dihitung total bakteri dengan hitung
menggunakan konsentrasi 0,8%, 0,825%, 0,85%,
cawan.
0,875%, 0,9%, 0,925% dan 0,95%. Tahap kedua
dengan konsentrasi 0%, 1%, 2%, 3%, 4% dan 5%.
Hal itu di maksudkan untuk mengetahui pada
Rumus Menghitung Jumlah Koloni
konsentrasi berapa tawas tersebut dapat 1
membunuh bakteri. Bahan yang digunakan untuk N = HC x ------------------------------------
penelitian antara lain Klebseilla pnemonia (bakteri Faktor pengencer per cawan
Dimana :
gram negatif), Staphylococcus aureus (bakteri
N: Jumlah Koloni
gram positif) dan tawas. Untuk itu dilakukan uji HC : Hasil Hitung cawan
total mikroba dengan prosedur sebagai berikut: Faktor Pengencer = Pengencer x jumlah yang
ditumbuhkan
Ditimbang tawas berdasarkan konsentrasi
0,8%, 0,825%, 0,85%, 0,875%, 0,9%, 0,925%,
0,95% dan tahap kedua,menggunakan konsentrasi Penelitian ini di lakukan melalui
0%, 1%, 2%, 3%, 4%, 5%. Kemudian NaCl eksperimen di Laboratorium. Rancangan yang
tersebut dilarutkan dengan aquades 45 ml digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
dimasukkan dalam erlenmeyer kecil dan 9 ml (RAL) dengan variabel bebas konsentrasi tawas
dimasukkan dalam tabung reaksi. dan variabel terikatnya pertumbuhan bakteri.
Masing – masing taraf perlakuan untuk setiap
Pembuatan media NA (Nutrient Agar) 13
tahap penelitian di lakukan dengan dua kali
gr yang dilarutkan dengan aquades 1 liter yang
ulangan.
dimasukkan dalam erlenmeyer kecil. Larutan
pengenceran NaCl 0,85% yang dibuat dengan cara Data hasil penelitian yang diperoleh diedit,
menimbang 8,5 gram NaCl dan di tambah dengan ditabulasi dan dianalisis secara statistik dengan
aquades 45 ml dan larutan tawas dalam tabung menggunakan Analisa Varians (ANAVA) faktor
reaksi yang sesuai dengan konsentrasinya. tunggal untuk mengetahui pengaruh konsentrasi
Kemudian media dan larutan pengencer di tawas terhadap pertumbuhan bakteri. Kemudian
sterilisasi. dilakukan Uji lanjut dengan menggunakan Uji
LSD. Perhitungan uji ANAVA dan uji LSD
Metode yang digunakan dalam uji total
dengan alat bantu komputer program SPSS.
bakteri adalah hitung cawan dengan cara tuang

http://jurnal.unimus.ac.id 2
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 01 No. 01 Tahun 2010
HASIL DAN PEMBAHASAN mempunyai rumus (Al2(SO4)314H2O) dalam
bentuk larutan yang bersifat asam dan berfungsi
Uji Total Bakteri Gram Positif dan Bakteri
sebagai astrigent ( sifat yang dapat menurunkan
Gram Negatif Tahap Pertama
pH makanan mengkerut jaringan, sehingga
Dari hasil Uji total bakteri gram positif, menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk).
yang telah dilakukan dengan metode hitung
cawan. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 1 jumlah Dari hasil penelitian di atas kemudian di
koloni untuk bakteri gram positif dan untuk Uji statistik ANAVA faktor tunggal dengan
bakteri gram negatif pada Tabel 2, dengan menggunakan α 5% atau 0,05. Hasil Uji statistik
konsentrasi 0,8%, 0,825%, 0,85%, 0,875%, 0,9%, ANAVA faktor tunggal diperoleh hasil nilai p-
0,925%, 0,95%. value 0.000 dan F hitung bakteri gram positif
291,694. Jadi, nilai p-value lebih kecil dari 0,05
Pada Tabel 1 bakteri gram positif pada
dan F hitung lebih besar dari F tabel. Sehingga
konsentrasi 0,825% mengalami kenaikan
8
dapat disimpulkan bahwa tolak Ho dan terima Ha
(4,3x10 ) tetapi pada konsentrasi lebih tinggi
jadi dapat dikatakan konsentrasi tawas
mengalami penurunan. Menurut Ilyas dan
berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri gram
Arifudin (1972), bahan-bahan yang sengaja
positif. Kemudian dilakukan Uji lanjut dengan
ditambahkan ke dalam bahan pangan adalah untuk
menggunakan Uji LSD dapat di ambil kesimpulan
memperbaiki warna, tekstur, bentuk, citarasa atau
bahwa semua beda nyata untuk tiap-tiap
memperpanjang umur simpan. Tawas yang
perlakuan.

Tabel 1. Jumlah Bakteri Gram Positif

Konsentrasi (%) U 0,8 0,825 0,85 0,875 0,9 0,925 0,95

Total Bakteri U1 7x106 4,4x108 8,4x107 7x106 1,1x107 4,1x107 2,0x108


(koloni/gr) U2 1,2x107 4,7x108 7,5x107 9x106 1,5x107 3,7x107 1,8x108
Rata – Rata 9,5x106 4,3x108 7,9x107 8x106 1,3x107 3,7x107 1,9x108

Tabel 2. Jumlah Bakteri Gram Negatif

Konsentrasi (%) U 0,8 0,825 0,85 0,875 0,9 0,925 0,95

Total Bakteri U1 1,4x107 5,0x107 1,7x108 1,6x108 6,0x108 1,2x108 1,3x108


(koloni/gr) U2 9x106 4,5x107 1,5x108 1,7x108 6,0x108 1,0x108 1,1x108
Rata – Rata 1,2x108 4,8x107 1,6x108 1,7x108 6,0x108 1,1x108 1,2x108

http://jurnal.unimus.ac.id 3
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 01 No. 01 Tahun 2010

Tabel 3. Jumlah Bakteri Gram Positif

Konsentrasi (%) U 0 1 2 3 4 5

Total Bakteri U1 1,9x108 0 0 0 0 0


(koloni/gr) U2 1,6x108 0 0 0 0 0
Rata – Rata 1,7x108 0 0 0 0 0

Tabel 4. Jumlah Bakteri Gram Negatif

Konsentrasi (%) U 0 1 2 3 4 5

Total Bakteri U1 TBUD 5,7x108 0 0 0 0


(koloni/gr) U2 TBUD 4,7x108 0 0 0 0
Rata – Rata TBUD 5,2x108 0 0 0 0

Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa bakteri Menurut Pelczar, Chael dan Chian (1996),
gram negatif dengan konsentrasi 0,9% mengalami bahwa mikroorganisme dapat disingkirkan,
kenaikan (6,0x108) tetapi pada konsentrasi yang dihambat atau dibunuh dengan sarana, proses fisik
lebih rendah mengalami penurunan. Hasil atau bahan kimia yang bekerja dengan cara yang
penelitian tersebut kemudian diuji statistik berbeda-beda. Proses fisik adalah suatu prosedur
ANAVA faktor tunggal dengan menggunakan α yang mengakibatkan perubahan. Sedangkan bahan
5% atau 0,05. Hasil Uji statistik ANAVA faktor kimia adalah suatu substansi (padat, cair, atau gas)
tunggal diperoleh hasil nilai p-value 0.000 dan F yang dicirikan oleh komposisi molekuler yang
hitung bakteri gram negatif 188,896. Jadi, nilai p- pasti dan menyebabkan terjadinya reaksi. Cara
value lebih kecil dari 0,05 dan F hitung lebih kerja bahan – bahan kimia tersebut ada yang dapat
besar dari F tabel. Sehingga dapat disimpulkan mematikan bentuk – bentuk vegetatif bakteri yang
bahwa tolak Ho dan terima Ha jadi dapat disebut bakteriosida, dan ada yang hanya
dikatakan konsentrasi tawas berpengaruh terhadap menghambat pertumbuhan bakteri yang disebut
pertumbuhan bakteri gram negatif. Kemudian di bakteriostatis.
lakukan Uji lanjut dengan menggunakan Uji LSD Dilihat dari hasil uji total bakteri gram
dapat di ambil kesimpulan bahwa semua beda positif dan bakteri gram negatif pada Tabel 1 dan
nyata untuk tiap-tiap perlakuan. 2 menunjukkan bahwa kemampuan bahan kimia
Hasil uji total bakteri menunjukkan tidak (tawas) memiliki kemampuan menghambat
ada kecenderungan tertentu antara bakteri gram pertumbuhan bakteri sehingga disebut
positif dan bakteri gram negatif. Hal itu di bakteriosatatis.
tunjukkan dengan hasil uji total bakteri gram
positif pada konsentrasi 0,825% mengalami
Uji Total Bakteri Gram Positif dan Bakteri
kenaikan dan pada bakteri gram negatif terjadi
Gram Negatif Tahap Dua
kenaikan pada konsentrasi 0,925%.
http://jurnal.unimus.ac.id 4
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 01 No. 01 Tahun 2010
Penelitian tahap kedua dengan antimikrobial salah satunya konsentrasi atau
menggunakan konsentrasi 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, intensitas zat antimikrobial. Semakin tinggi
5%. Tetapi dalam percobaan yang kedua ini konsentrasi zat kimia maka molekul suatu zat
pertumbuhan bakteri terhambat baik bakteri gram kimia tersebut akan membunuh sel-sel lebih
positif maupun bakteri gram negatif. Hal ini cepat. Sehingga dapat disimpulkan bahan kimia
terbukti bahwa tawas pada konsentrasi lebih dari (tawas) tersebut memiliki kemampuan untuk
2% sudah mampu menghambat pertumbuhan membunuh bakteri yang disebut bakteriosida.
bakteri gram negatif sedangkan untuk
Hasil penelitian di atas kemudian di Uji
pertumbuhan bakteri gram positif sudah
statistik ANAVA faktor tunggal dengan
terhambat pada konsentrasi 1%. Hal itu dapat
menggunakan α 5% atau 0,05. Hasil Uji statistik
dilihat pada Tabel 3 jumlah bakteri gram positif
ANAVA faktor tunggal diperoleh hasil nilai p-
dan Tabel 4 jumlah bakteri gram negatif
value 0.000 dan F hitung bakteri gram positif
sedangkan rata-ratabakteri gram positif dan
291,694 dan F hitung bakteri gram negatif
bakteri gram negatif dapat dilihat pada Gambar 5
188,896. Jadi, nilai p-value lebih kecil dari 0,05
pada konsentrasi 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, 5%.
dan F hitung lebih besar dari F tabel. Sehingga
Berdasarkan Tabel 3 bahwa pertumbuhan dapat disimpulkan bahwa tolak Ho dan terima Ha
bakteri gram positif dapat terhambat pada jadi dapat dikatakan konsentrasi tawas
konsentrasi 1%, sedangkan jumlah bakteri gram berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri gram
negatif dapat dilihat pada Tabel 4. Pada Tabel 3 positif dan bakteri gram negatif. Kemudian di
dan 4 dapat diketahui bahwa semakin banyak lanjutkan dengan Uji LSD dapat di ambil
konsentrasi tawas maka hasil total bakteri semakin kesimpulan bahwa semua beda nyata untuk tiap-
turun. Hal itu dapat dilihat pada bakteri gram tiap perlakuan.
positif pada konsentrasi 1% sudah mengalami
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan
fase kematian. Sedangkan pada bakteri gram
bahwa semakin tinggi konsentrasi yang di berikan
negatif terjadi kematian pada konsentrasi 2%.
maka semakin cepat pertumbuhan bakteri gram
Pada Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa
positif dan bakteri gram negatif terhambat. Hal ini
semakin besar konsentrasi tawas yang di berikan
dapat dilihat dari Tabel 3 dan 4 pada tahap
maka jumlah bakteri gram positif dan bakteri
pertama, bahwa konsentrasi 0,8% jumlah bakteri
gram negatif semakin terhambat pertumbuhannya.
gram positif 9,5x106 koloni/gr sedangkan pada
Pada konsentrasi 0% didapatkan hasil rata-rata
konsentrasi 0,95% didapatkan hasil rata-rata
jumlah bakteri gram positif 1,7x108 koloni/gr,
jumlah bakteri 1,9x108 koloni/gr. Uji total bakteri
sedangkan pada konsentrasi 1% sampai 5%
gram negatif dengan konsentrasi 0,8% didapatkan
didapatkan hasil jumlah bakteri 0 koloni/gr .
hasil rata-rata jumlah bakteri 1,2x108 koloni /gr,
Untuk bakteri gram negatif pada konsentrasi 0%
sedangkan pada konsentrasi 0,95% didapatkan
didapatkan hasil rata-rata jumlah bakteri TBUD,
hasil rata-rata jumlah bakteri 1,2x108 koloni/gr.
pada konsentrasi 1% didapatkan hasil rata-rata
Untuk tahap kedua konsentrasi 0% didapatkan
5,2x108 sedangkan pada konsentrasi 2 % sampai
hasil rata-rata jumlah bakteri gram positif 1,7x108
5% didapatkan hasil jumlah bakteri 0 koloni/gr.
koloni/gr, sedangkan pada konsentrasi 5%
Menurut Pelczar, Chael dan Chian (1996), bahwa
didapatkan hasil rata-rata jumlah bakteri 0
banyak faktor dan keadaan yang dapat
koloni/gr, untuk bakteri gram negatif pada
mempengaruhi penghambatan atau pembasmian
konsentrasi 0% didapatkan hasil rata-rata jumlah
mikroorganisme oleh bahan atau proses
bakteri TBUD, sedangkan pada konsentrasi 5%
http://jurnal.unimus.ac.id 5
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 01 No. 01 Tahun 2010
didapatkan hasil rata-rata jumlah bakteri 0 Tahap kedua konsentrasi 0% didapatkan
koloni/gr. hasil rata-rata jumlah bakteri gram positif 1,7x108
koloni/gr, sedangkan pada konsentrasi 5%
Uji Sensitifitas Bakteri Gram Positif dan
bakteri Gram Negatif didapatkan hasil rata-rata jumlah bakteri 0
Berdasarkan Tabel 3 bahwa pertumbuhan koloni/gr, untuk bakteri gram negatif pada
bakteri gram positif dapat terhambat pada konsentrasi 0% didapatkan hasil rata-rata jumlah
konsentrasi 1%. Berdasarkan Tabel 4 bahwa bakteri TBUD, sedangkan pada konsentrasi 5%
pertumbuhan bakteri gram negatif dapat terhambat didapatkan hasil rata-rata jumlah bakteri 0
pada konsentrasi 2%. koloni/gr.

Hal tersebut diakibatkan karena adanya Hasil Uji statistik ANAVA faktor tunggal
perbedaan struktur dinding sel yang mengalami diperoleh bahwa tolak Ho dan terima Ha jadi
proses denaturasi. Pada dasarnya dinding sel yang dapat dikatakan konsentrasi tawas berpengaruh
paling mudah terjadi denaturasi adalah dinding sel terhadap pertumbuhan bakteri gram positif dan
yang tersusun oleh polisakarida di bandingkan bakteri gram negatif. Kemudian dilanjutkan
dengan dinding sel yang tersusun oleh fosfolipid. dengan Uji LSD dapat diambil kesimpulan bahwa
Menurut Klien, et. all, (1999) menyatakan bahwa semua beda nyata untuk tiap-tiap perlakuan.
gram positif dinding selnya mengandung Pertumbuhan bakteri gram positif terhambat pada
peptidoglikan dan juga asam teikoat dan asam konsentrasi 1%, sedangkan bakteri gram negatif
teikuronat. Oleh sebab itu dinding sel bakteri terhambat pada konsentrasi 2%.
gram positif sebagian adalah polisakarida. DAFTAR PUSTAKA
Sedangkan pada dinding sel bakteri gram negatif Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan.
terdapat peptidoglikan yang sedikit sekali dan Manajemen PT. Raja Grafindo Persada.
berada diantara selaput luar dan selaput dalam Ilyas, S dan Arifudin, E.1972. Eksperimen
dinding sel. Dinding sel bakteri gram negatif Pendahuluan Pengolahan Unsur-unsur.
sebelah luar merupakan komponen yang terdiri BR/LPTP, LPTP, Jakarta
dari fosfolipid dan beberapa protein yang sering Klien, A. Donald; John. P. Harley; Lansing M.
disebut sebagai auto layer. Jadi, setelah di Prescott. 1999. Microbilogy Tourth
Edition. WCB. MC Grow – Hill, New
simpulkan bakteri gram positif mengalami proses York.
denaturasi sel terlebih dahulu di bandingkan
Muchtadi, T. R. 1989. Evaluasi Nilai Gizi Pangan
dengan bakteri gran negatif. Petunjuk Laboratorium PAU Pangan dan
KESIMPULAN Gizi. IPB, Bogor.
Pelczar JR, Chael J. dan E. C. S. Chian.1996.
Uji total tahap pertama, bakteri gram Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta.
positif dengan konsentrasi 0,8% didapatkan hasil
Sukandarrumidi, 1999. Bahan Galian Industri.
rata-rata jumlah bakteri 9,5x106 koloni/gr Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
sedangkan pada konsentrasi 0,95% didapatkan
Syarif, R. dan Hariyadi H. 1993. Teknologi
hasil rata-rata jumlah bakteri 1,9x108 koloni/gr. Penyimpanan Pangan. Arcan, Jakarta.
Uji total bakteri gram negatif dengan konsentrasi
0,8% didapatkan hasil rata-rata jumlah bakteri
1,2x108 koloni /gr, sedangkan pada konsentrasi
0,95% didapatkan hasil rata-rata jumlah bakteri
1,2x108 koloni/gr.

http://jurnal.unimus.ac.id 6

Anda mungkin juga menyukai