Anda di halaman 1dari 10

Banyak potensi dan permasalah-an di pulau-pulau kecil kita, tetapi dalam perkembangannya kami melihat bahwa ada

potensi yang demikian besar yang belum kita gali lebih jauh. Berdasar dari penga-laman, pada 1985 saya mempelajari
bagaimana mengangkat potensi pulau-pulau kecil, mulai dari Hawaii, Kanada hingga Filipina. Dari sinilah muncul suatu
ide bahwa kalau kita bicara mengenai pulau-pulau kecil yang luasnya paling besar mencapai 2000 Km2, namun
tentunya dalam konstelasi Indonesia sebagai negara kepulauan, tidak semua pulau-pulau kecil yang kita miliki itu
mempunyai luas 2000 Km2. Cukup banyak pulau kecil yang luasnya bahkan lebih kecil dari 100 Km2.

Pulau kecil dibagi dalam dua kategori, yaitu berdasarkan ukurannya dan potensi pengembangannya. Kalau pulau-pulau
kecil itu berukuran di atas 100 hingga 2000 Km2, maka itu dapat dikatakan sebagai suatu ‘entitas’. Tapi kalau pulau-
pulau itu ukurannya lebih kecil dari 100 Km2, maka itu dilihat sebagai suatu ’gugus’. Didalam pembentukannya suatu
gugus pulau mempunyai tipologi pembentukan pulau yang berbeda dengan pulau-pulau yang berukuran lebih dari 100
Km2.

Kalau kita perhatikan, Indonesia banyak sekali memiliki pulau-pulau yang sangat kecil, misalnya Pulau Seribu. Kalau kita
lihat dalam skala ekonomi, pulau-pulau kecil itu hanya memiliki dua aktivitas yang memungkinkan untuk dikem-bangkan,
yaitu perikanan dan pari-wisata. Tidak ada sebuah negara di dunia ini yang terdiri dari pulau-pulau kecil, yang dapat
berkembang dan maju, selain dari sumber daya laut dan pariwisata yang mereka miliki. Contohnya adalah Maldives dan
Hawaii.

Indonesia memiliki banyak sekali pulau-pulau kecil dengan potensi yang luar biasa dan sangat penting untuk
mengangkat perekonomian bangsa ini dengan berbasis pada sumber daya kelautan. Tidak ada satupun negara maritim
di dunia yang berhasil maju tanpa menggali potensi maritimnya, yang utamanya berbasis pada potensi sumber daya
kelautan. Bangsa-bangsa yang bukan negara kepulauan seperti Afrika dan Eropa, mereka melanglang buana ke
berbagai negara yang memiliki potensi maritim yang besar untuk dapat memanfaatkan potensi tersebut. Kita sebagai
negara kepulauan dengan potensi yang sedemikian besar justru belum memanfaatkan potensi itu, terutama untuk
mengangkat pulau-pulau kecil di perbatasan.

Potensi perikanan dan pariwisata di pulau-pulau kecil ini harus kita angkat sebagai salah satu strategi untuk
membangun pulau-pulau kecil tersebut dengan apa yang kita sebut sebagai ‘mina wisata’. Di sisi lain pulau-pulau kecil
terluar memiliki posisi yang strategis sebagai garda terdepan dan pintu gerbang dari NKRI. Potensi pulau-pulau kecil
terluar ini harus kita bangun, karena kalau pintu gerbangnya maju maka di dalamnya juga akan maju.

Indonesia memiliki luas lautan sebesar 5,8 juta Km2. Luas laut territorial Indonesia yang 3,1 juta Km2 saja belum kita
manfaatkan secara optimal, apalagi jika ditambah dengan 2,7 juta Km2 ZEE. Indonesia juga memiliki garis pantai yang
cukup panjang dengan posisi yang sangat strategis, yaitu diapit oleh samudera Hindia dan Pasifik. Tidak ada suatu
negara di dunia ini yang begitu strategis seperti Indonesia.

Kita juga melihat bahwa penye-baran pulau-pulau kecil yang kita miliki ternyata hampir seluruhnya menjadi sabuk bagi
wilayah-wilayah yang memiliki posisi strategis. Ini sangat luar biasa dan merupakan potensi masa depan. Di sisi lain kita
juga memiliki tiga ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) dimana kapal-kapal asing boleh lewat disitu melalui pintu
gerbang kita. Nilai tambah dari ALKI adalah bahwa sebanyak 45% barang yang diperdagangkan di dunia di distribusikan
melalui laut Indonesia. Kita bisa mengambil manfaat dari kapal-kapal yang akan lewat di perairan kita.

Indonesia memiliki posisi strategis dimana pulau-pulaunya dilalui oleh arus lintas Indonesia, dimana sebagian besar
kapal-kapal yang melalui arus lintas Indonesia ini membawa sejumlah nutrien, sedangkan kita memiliki kekayaan
sumber daya ikan yang sangat besar. Indonesia juga berada di jantung coral triangle dunia yang meliputi kawasan
pulau-pulau kecil, karena tidak ada karang yang bagus yang berada di kawasan pulau-pulau besar.

Sumber daya yang sedemikian besar tidak mungkin tidak bisa mengangkat ekonomi kita, kecuali jika kita tidak
mengelolanya dengan baik. Kita ketahui bahwa 85% produksi mina Indonesia berasal dari perariran pesisir di sekitar
pulau-pulau kecil yang membentuk ekosistem terumbu karang. Ikan-ikan bernilai ekonomi tinggi seperti ikan Kerapu dan
Napoleon, semuanya ber-asal dari ekosistem terumbu karang tersebut.

Kalau dihitung secara ekonomi, potensi kawasan pulau-pulau kecil di bidang perikanan jika dikelola dengan baik
berbasis konservasi, akan meng-hasilkan pendapatan sebesar Rp 22,5 trilyun per tahun. Tingkat produksi yang paling
bagus adalah di sekitar terumbu karang, yaitu bisa mencapai Rp 180 trilyun per tahun. Kalau kita kembangkan kawasan
terumbu karang untuk menghasilkan bahan baku obat-obatan dan kosmetika, kita dapat menghasilkan Rp 450 trilyun
per tahun.

Dari ini saja, jika kita bisa me-ngembangkannya dengan baik, sebetulnya hasilnya sudah luar biasa. Kita dapat
mengangkat ekonomi nasional, dan khususnya pulau-pulau kecil di perbatasan. Belum lagi kalau kita kembangkan untuk
kepentingan wisata, karena pulau-pulau kecil kita memiliki panorama alam yang sangat indah. Katakanlah kalau kita
mengelompokkan pulau-pulau kecil kita berdasarkan kategori para ahli dunia, pulau-pulau kecil kita termasuk kelompok
yang memiliki nilai keaneka-ragaman yang tinggi, dan itu merupakan potensi yang dapat kita kembangkan disana.

Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan pulau-pulau kecil terluar adalah berupa over eksploitasi, konflik
pemanfaatan dan masih adanya praktek-praktek illegal, terutama illegal fishing. Kemudian suka atau tidak, bahwa pasar
dalam negeri untuk produk-produk yang dihasilkan oleh pulau-pulau kecil terluar ini berada sangat jauh, sehingga
secara ekonomis kemudian dipasarkan ke negara tetangga. Untuk mengatasi hal ini kita harus berupaya untuk
mendekatkan pasar itu, yang tentunya memerlukan sejumlah persyaratan, diantaranya adalah kapasitas sumber daya
manusia.

Selain itu kita juga harus menciptakan suatu daya tarik, karena umumnya penduduk yang telah keluar dari pulau-pulau
kecil tersebut, enggan untuk kembali. Dalam mengembangkan wisata, kita bisa mencontoh Sicilia, sebuah pulau yang
sangat kecil, dimana resortnya berharga 1200 Euro untuk satu malam. Hampir seluruh karyawan yang bekerja disana
berasal dari Indonesia, hal ini dikarenakan kebijakan kita belum kondusif untuk mengarah kepada pulau-pulau kecil
terluar, sehingga mereka memilih bekerja mengembangkan pulau-pulau kecil di luar negeri.

Jadi kita mengatasi permasalahan ini dengan mendekatkan pasar, yaitu melalui pengembangan potensi wisata dan
perikanan. Strategi yang digunakan adalah pemanfaatan sumber daya alam dan pemeliharaan lingkungan bagi
pengembangan wisata dan perikanan terpadu dan berkelanjutan dengan tujuan meningkatkan nilai-nilai ekonomi dari
sumber daya yang tersedia.

Dampak Perkembangan IPTEK


di Bidang Ekonomi, Sosial
dan Budaya
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari
dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai
dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Teknologi yang sebenarnya
merupakan alat bentu/ekstensi kemampuan diri manusia. Dewasa ini,
telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru ‘membelenggu’
perilaku dan gaya hidup kita sendiri. Dengan daya pengaruhnya yang
sangat besar, karena ditopang pula oleh system-sistem sosial yang kuat,
dan dalam kecepatan yang makin tinggi, teknologi telah menjadi
pengarah hidup manusia. Masyarakat yang rendah kemampuan
teknologinya cenderung tergantung dan hanya mampu bereaksi
terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kecanggihan teknologi.
Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan
manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru
dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi
masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-
inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia
tiudak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi
mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia.
Oleh karena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif
kemajuan teknologi, pemerintah di suatu negara harus membuat
peraturan-peraturan atau melalui suatu konvensi internasional yang
harus dipatuhi oleh pengguna teknologi.
Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion.
Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang
ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang
akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek
diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan
imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan
manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula
menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan
kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda,
terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek
terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap
semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim
dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan.

Dalam bidang ekonomi :

a. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi

b. Terjadinya industrialisasi

c. Produktifitas dunia industri semakin meningkat. Kemajuan


teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri
baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi.
Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang
akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa
depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin
penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul
teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual
melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat
dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan
yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
d. Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan
produk kedokteran

Dampak negatif perkembangan teknologi informasi komputer di bidang


ekonomi:

a. Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak


mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan

b. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era


globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami
kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang
bermental instant

c. Kemajuan TIK juga pasti akan semakin memperparah


kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat antara orang kaya dan
orang miskin

d. Pencurian uang di Bank melalui internet, dan biasanya orang yang


ahli di bidang itu disebut Hacker. Perbuatan kriminal tersebut sulit untuk
di deteksi karena mereka menggunakan taktik sendiri dan kode-kode
tertentu dalam pelaksanaan misi mereka. Dan itu semua tidak dapat
diketahui pihak lain. Pembobolan Bank ini dapt merugikan negara
karena jumlah yang diraut bukan hanya jutaan rupiah, melainkan trillyun
rupiah.

Dalam Bidang Sosial :

Kehidupan social dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Kebutuhan


manusia akan pangan sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi
dalam bidang pertanian. Sedangkan kebutuhan akan komunikasi
dipengaruhi oleh teknologinya, seperti media cetak , media elektronik
selain untuk berkomunikasi , juga dapat memperluas wawasan. Kian
majunya masyarakat yang di barengi dengan peningkatan jumlah
penduduk, menyebabkan manusia sering kehilangan nilai etisnya dan
mudah melakukan tindakan yang tercela dan melanggar hokum.

Dampak positif IPTEK terhadap bidang social adalah :

a. meningkatkan rasa percaya diri.


b. Tekanan, kompetesi yg tajam di berbagai aspek kehidupan
sebagai konsekuensi glonalisasi, akan melahirkan generasi yg disiplin,
tekun, dan pekerjha keras.

c. keefektifan biaya dan waktu

Memiliki dampak positif, pasti dalam bidang social juga IPTEK memiliki
dampak yang negative yaitu :

a. Kenakalan dan tindakan penyimpangan dikalangan remaja

b. Melemahkan rasa gotong royong dan saling tolong menolong

c. Manusia menjadi malas

Bidang Budaya

Budaya atau kebudayaan adalah kerangka acuan bagi perilaku


masyarakat pendukungnya yg berupa nilai-nilai yang berpengaruh
sebagai kerangka untuk membentuk pandangan hidup manusia yg
relative menetap dan dapat dilihat dari warga budaya itu untuk
menentukan sikapnya terhadap berbagai gejala dan peristiwa
kehidupan. Iptek yang semakin pesat, hendaknya kita harus
menggunakan teknologi yang penting saja., jangan karena teknologi,
semua menjadi terlupakan, baik itu waktu, kewajiban beribadah,
sosialisasi di masyarakta sekitar. Iptek dalam bidang budaya ini memiliki
dampak positive dan negative.

Dampak positifnya

1. Semakin berkembangnya daya pikir individu dalam suatu bidang.

2. Kemampuan individu dalam mencari dan mengumpulkan data untuk


bahan diskusi dapat mereka dapatkan dengan cepat dan akurat melalui
media berbasis teknologi.

Dampak negative nya :

1. Penyalahgunaan media teknologi sebagai sarana pencarian yang


tidak ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknology atau IPTEk Telah berkembang pesat dan
melaju terus kedepan. Tujuan utama perkembangan iptek adalah perubahan kehidupan
masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman. Perkembangan
iptek, terutama teknologi informasiseperti internet sangat menunjang setiap orang
mencapai tujuan hidupnya dalam waktu singkat, baik legal maupun illegal dengan
menghalalkan segala cara karena ingin memperoleh keuntungan. Pengembangan iptek
dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja
iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia.
Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas.
Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat
dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek
mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang
muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap
kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam
dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu
menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan
obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan.

Dengan berkembangnya teknologi informasi komputer yang pesat ini, peran serta dari
masyarakat sangat besar dalam perkembangannya. Disamping banyak memberikan
pengaruh serta manfaat yang bersifat positif perkembangan teknologi informasi juga
banyak memberikan pengaruh yang bersifat negatif dalam perkembangannya. Berikut
beberapa dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi komputer dalam bidang
sosial & ekonomi. Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat pesat. Dari
kemajuan teknologi dapat kita rasakan manfaat positifnya antara lain:

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau IPTEK Telah berkembang pesat dan melaju terus
kedepan. Tujuan utama perkembangan iptek adalah perubahan kehidupan masa depan manusia
yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman. Perkembangan iptek, terutama teknologi
informasiseperti internet sangat menunjang setiap orang mencapai tujuan hidupnya dalam waktu
singkat, baik legal maupun illegal dengan menghalalkan segala cara karena ingin memperoleh
keuntungan.
Pengembangan IPTEK dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara
orang bahkan memuja IPTEK sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari
kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan
dan imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat
dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek
mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang
muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap
kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan
kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu
menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan
obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan.
Kemiskinan sendiri merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai perjuangan
yang akan memperoleh kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental dari cita-cita masyarakat
adil dan makmur. Berbicara tentang kemiskinan akan menghadapkan kita pada persoalan lain,
seperti persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok, posisi manusia dalam lingkungan sosial dan
persoalan yang lebih jauh, bagaimana ilmu pengetahuan (ekonomi) dan teknologi memanfaatkan
sumber daya alam untuk mengurangi kemiskinan di tengah masyarakat.
Kemiskinan memang menjadi masalah yang serius dalam menghadang kemajuan IPTEK.
Hal ini disebabkan, masyarakat miskin dipastikan tidak akan bisa menikmati kemajuan
teknologi. Malah yang terjadi masyarakat miskin akan menghambat perkembangan teknologi.
Bukan hanya itu saja, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi memberikan dampak dalam sektor
ekonomi sehingga masyarakat akan terseleksi dan membuat mereka menjadi miskin ketika
dampak IPTEK mulai merajarela.
Berbicara tentang ilmu pengetahuan,teknologi dan kemiskinan tidak mustahil kita akan
melihat ke masa lampau atau masa depan yang penuh dengan ketidakpastian.Yang mungkin
permasalahannya adalah kontinuitas dan perubahan,harmoni,dan disharmoni. Bahasa “Ilmu
Pengetahuan” sudah lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari,terdiri dari dua kata yaitu
“ilmu” dan “pengetahuan”. Namun, berbicara tentang pengetahuan saja akan menghadapi
berbagai masalah,seperti kemampuan kita dalam memahami fakta pengalaman dan dunia
realitas,hakikat pengetahuan,kebenaran,kebaikan,membentuk pengetahuan,sumber pengetahuan
dan sebagainya. Teknologi dalam penerapannya sebagai jalur utama yang dapat menyonsong
masa depan,sudah diberi kepercayaan yang mendalam. Dia dapat mempermudah kegiatan
manusia, meskipun mempunyai dampak sosial yang muncul sering lebih penting artinya daripada
kehebatan teknologi itu. Kemiskinan sendiri merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa,
sebagai perjuangan yang akan memperoleh kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental dari
cita-cita masyarakat adil dan makmur. Berbicara tentang kemiskinan akan menghadapkan kita
pada persoalan lain, seperti persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok, posisi manusia dalam
lingkungan sosial dan persoalan yang lebih jauh, bagaimana ilmu pengetahuan (ekonomi) dan
teknologi memanfaatkan sumber daya alam untuk mengurangi kemiskinan di tengah masyarakat.
Potensi dan Permasalahan Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil
Potensi dan Permasalahan Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil

Gambar 1. Peta Negara Kesatuan Republik Indonesia

Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang gemah ripah loh jinawi, begitu
pepatah mengatakan yang menggambarkan bagaimana melimpahruahnya kekanyaan alam yang
ada, tak terkecuali yang terkandung dalam pulau-pulau kecil dan terluarnya. Dimana pulau-pulau
kecil menyediakan sumber daya alam yang produktif untuk dapat dikembangkan misalnya
terumbu karang, padang lamun (sea grass), hutan mangrove, perikanan, dan kawasan konservasi
sertamenjadi faktor penting dalam menggerakan pariwisata bahari. Dan pulau-pulau terluar
merupakan sumber kekayaan sekaligus garda depan ketahanan dan keamanan negara.

Gambar 2 Sumber Daya Alam

Disamping memiliki potensi yang sangat besar, pulau-pulau kecil juga memiliki
permasalahan antara lain :
1. Pertahanan dan keamanan
Pulau-kecil di perbatasan masih menyisakan permasalahan di bidang pertahanan dan
keamanan. Hal ini disebabkan antara lain oleh belum terselesaikannya permasalahan penetapan
sebagian perbatasan maritim dengan negara tetangga. Hal tersebut yang melatarbelakangi konflik
atas beberapa pulau terluar di wilayah Republik Indonesia. Masalah ketidakjelasan batas negara
dan status wilayah adalah sumber sengketa yang potensial terjadi. Persengketaan ini terjadi
karena penerapan prinsip yang berbeda terhadap batas-batas landas kontinen antar negara
bertetangga. Perbedaan prinsip muncul akibat banyak motivasi yang meliputi kepentingan
hukum, politik, ekonomi, keamanan dan juga kedaulatan. Perkembangan situasi negara, regional
dan internasional turut mempengaruhi tingkah laku negara yang bersengketa.

2. Kurangnya Data dan Informasi tentang Pulau-pulau Kecil


Teknologi dalam penerapannya sebagai jalur utama yang dapat menyonsong masa
depan,sudah diberi kepercayaan yang mendalam. Dia dapat mempermudah kegiatan manusia,
meskipun mempunyai dampak sosial yang muncul sering lebih penting artinya daripada
kehebatan teknologi itu.3. Disparitas Perkembangan Sosial Ekonomi
Letak dan posisi geografis pulau-pulau kecil yang sedemikian rupa menyebabkan timbulnya
disparitas perkembangan sosial ekonomi dan persebaran penduduk antara pulau-pulau besar yang
menjadi pusat pertumbuhan wilayah dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

4. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Dasar


Pulau-pulau kecil sulit dijangkau oleh akses perhubungan karena letaknya yang terisolir dan
jauh dari pulau induk. Terbatasnya sarana dan prasarana seperti jalan, pelabuhan, sekolah, rumah
sakit, pasar, listrik, media informasi dan komunikasi menyebabkan tingkat pendidikan (kualitas
SDM), tingkat kesehatan, tingkat kesejahteraan dan pendapatan masyarakat pulau-pulau kecil
rendah.

5. Konflik Kepentingan
Ketidakpaduan antar kegiatan menjadi sumber terjadinya konflik penggunaan ruang laut,
pesisir, dan pulau-pulau kecil. Sebagai contoh, antara kegiatan nelayan tradisional dengan
nelayan modern, perikanan budidaya dan kegiatan pelayaran. Di samping itu, ketidakpaduan
pengelolaan pulau-pulau kecil juga dapat menimbulkan konflik budaya melalui industri wisata
yang cenderung bertentangan dengan kebudayaan lokal. Pengelolaan pulau-pulau kecil akan
berdampak pada lingkungan, baik positif maupun negatif sehingga harus diupayakan agar
dampak negatif dapat diminimalkan dengan mengikuti pedoman-pedoman dan peraturan-
peraturan yang dibuat.

6. Degradasi Lingkungan Hidup


Masih banyaknya pelanggaran yang terjadi di kawasan konservasi laut seperti penangkapan
biota laut dengan menggunakan bahan peledak, penambangan karang secara liar, pemanfaatan
sumberdaya yang berlebih dan tidak ramah lingkungan yang disebabkan oleh lemahnya
penegakan hukum, belum adanya kebijakan yang terintegrasi lintas sektor di pusat dan daerah
serta rendahnya kesejahteraan masyarakat telah berdampak pada meningkatnya kerusakan
lingkungan hidup.
Untuk itu dalam rangka menjaga keutuhan wilayah negara, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan, maka perlu pengelolaan pulau-pulau kecil
terluar dengan memperhatikan keterpaduan pembangunan di bidang sosial, ekonomi, budaya,
hukum, sumber daya manusia, pertahanan, dan keamanan.
Pembangunan dan pengelolaan pada sumberdaya wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, sehingga didapatkan
konsep pembangunan yang berkelanjutan yaitu pembangunan yang berusaha memenuhi
kebutuhan sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang. Pembangunan
yang berkelanjutan juga mengusahakan agar hasil pembangunan terbagi secara merata dan adil
pada berbagai kelompok dan lapisan masyarakat serta antar generasi karena pembangunan
berkelanjutan ini berwawasan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai