Wirdati Irma
Program Studi Bilogi Fak.MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau
Email: wi@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh timbal (Pb) terhadap bentuk morfologi daun
bayam (Amaranthus tricolor L.) dengan 3 konsentrasi Pb yang berbeda, yaitu 1 ppm, 3 ppm, 5 ppm
dan kontrol dalam skala laboratorium. Metode penelitian secara eksperimen di laboratorium. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dari analisis Pb yang dilakukan, bayam Pb 1 ppm terjadi
perubahan morfologi hanya pada warna daun dan permukaan daun. Pada bayam Pb 3 ppm dan 5
ppm terjadi perubahan morfologi pada semua karakteristik daun. Kerusakan terlihat yang diakibatkan
dari ketiga konsentrasi tersebut beragam, makin tinggi konsentrasi Pb, kerusakan tanaman pun semakin
besar.
Kata kunci: Bayam, Morfologi, Daun, Timbal (Pb), Karakteristik
KOPERTIS WILAYAH X 88
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V8.i3 (88-94)
KOPERTIS WILAYAH X 89
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V8.i3 (88-94)
kemandulan, penyakit ginjal, kerusakan menguji kadar Pb: 1 set alat AAS
syaraf dan kematian. Pada anak- anak, (Spektrofotometer Serapan Atom/ASS
akumulasi Pb dapat menurunkan kecerdasan Varian Spectr- AA3110 Series).
yang dilihat pada angka IQ (Suparwoko,
2 Bahan-Bahan yang digunakan meliputi
2008).
bayam (Amaranthus tricolor L.) yang telah
Timbal adalah logam yang mendapat berumur 2 minggu, tanah sebagai
perhatian karena bersifat toksik melalui media tanam yang bebas Pb (0 ppm),
konsumsi makanan, minuman, udara, air, larutan PbNO3 (timbal nitrat) cair
serta debu yang tercemar timbal. Timbal 1000 ppm, HNO3 (asam sitrat) (p) 65 %,
masuk ke dalam tubuh melalui jalur oral, aquades, pupuk NPK, HClO4 30%.
lewat makanan, minuman, pernafasan,
kontak lewat kulit, serta kontak lewat mata 3. Metodologi
(Widowati, 2008). Untuk mengetahui pengaruh pemberian
timbal (Pb) terhadap morfologi daun bayam
Toksik yang disebabkan oleh logam Pb (Amaranthus tricolor L.) digunakan
dalam tubuh dapat mempengaruhi organ- metode penelitian secara eksperimen di
organ tubuh antara lain sistem saraf, laboratorium dengan 3 perlakuan, yaitu Pb 1
ginjal, sisitem reproduksi, sistem endokrin ppm, Pb 3 ppm, Pb 5 ppm dan tanaman
dan jantung (Suharto, 2005). kontrol.
Indonesia mempunyai batas maksimum 4. Pelaksanaan Penelitian
cemaran Timbal (Pb) pada bahan makanan Langkah-langkah pelaksanaan penelitian
yang ditetapkan oleh Dirjen POM dilakukan sebagai berikut:
dalam Surat Keputusan Dirjen POM No. a. Dari 40 polybag yang telah
03725/B/SK/VII/89 tentang Batas dipersiapkan dibagi menjadi sampel
Maksimum Cemaran Logam dalam sayuran untuk 3 perlakuan dan 1 kontrol.
dan hasil olahannya maksimum 2,0 ppm. 1. Sampel A: terdiri atas 5 sampel
Sedangkan untuk kandungan Pb dalam tanah bayam dimana untuk perlakuan
secara alamiah yaitu sebesar 10 ppm digunakan larutan Pb 1 ppm.
(Widiningrum et al., 2007). 2. Sampel B: terdiri atas 5 sampel
bayam, dimana untuk perlakuan
METODOLOGI digunakan larutan Pb 3 ppm.
1. Alat 3. Sampel C: terdiri atas 5 sampel
Alat untuk membuat larutan Pb meliputi: bayam dimana untuk perlakuan
beaker glass, gelas ukur 10 ml, labu ukur, digunakan larutan Pb 5 ppm.
pipet ukur, buret, batang statif, batang 4. Sampel D: merupakan sampel
pengaduk, spatula, timbangan, labu kjedhal, bayam yang tidak diberikan Pb
kertas saring whatmann no.42, alat tulis dan (kontrol) yang terdiri dari 5
kertas label. Sedangkan alat untuk di polybag.
lapangan meliputi: polybag, kantong plastik, b. Pemberian larutan Pb dilaksanakan
gunting, penyemprot (tempat semprotan), dengan cara disemprot dan
botol kecil (tempat larutan Pb), cangkul, dilakukan 2x sehari yaitu, pada pukul
paranet, tali raffia, palu, paku, literan, pisau, 07.00 WIB (pagi) dan pukul 06.00
meteran, kamera. Sedangkan alat untuk WIB (sore).
KOPERTIS WILAYAH X 90
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V8.i3 (88-94)
KOPERTIS WILAYAH X 91
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V8.i3 (88-94)
Gambar 1. Gambar Bayam control (a) permukaan daun dan warna daun
dan dengan perlakuan diberi 1 ppm menunjukkan perubahan yang signifikan.
Pb(b).
Pangkal daun berubah dan berbentuk
Kerusakan yang terjadi pada daun bayam tumpul dengan daging daun yang masih
yang diberi Pb 1 ppm adalah permukaan berbentuk tipis lunak. Kerusakan morfologi
daun menjadi tidak rata dan timbul bercak- tersebut terjadi pada saat usia tanaman 3
bercak putih, perubahan ini terjadi pada minggu. Terdapatnya bercak-bercak putih
minggu ke-3 pertumbuhan bayam setelah 1 pada bagian permukaan daun
minggu disemprotkan Timbal (Pb), hal ini mengakibatkan daun berlubang/tidak rata
sesuai dengan hasil penelitian yang dan susunan tulang- tulang daun rusak.
dilakukan oleh Onggo (2006) yang Warna daun berubah menjadi hijau
menyatakan bahwa penyemprotan dengan kekuningan dan pangkal daun tumpul dan
konsentrasi rendah, gejala kerusakan awal rusak.
yang tampak menyebabkan permukaan
tanaman berubah. Daun tanaman yang Timbal (Pb) sebagian besar diakumulasi
berubah mengakibatkan permukaan daun oleh organ tanaman, yaitu daun.
tidak rata atau rusak, warna daun berubah Perpindahan timbal dari tanah ke tanaman
menjadi hijau kekuningan. Perubahan tergantung komposisi dan pH tanah.
tersebut dapat dilihat pada gambar berikut : Konsentrasi timbal yang tinggi (100-
1000 mg/kg) akan mengakibatkan pengaruh
toksik pada proses fotosintesis dan
pertumbuhan. Timbal hanya mempengaruhi
tanaman bila konsentrasinya tinggi
(Widiningrum et al.,2007).
Pemberian Pb dengan konsentrasi 5 ppm
pada tanaman bayam menunjukkan
perubahan morfologi secara menyeluruh,
diawali dengan munculnya bercak-bercak
putih pada permukaan daun, perubahan
Gambar 2. Gambar Bayam control (a) bentuk ujung daun menjadi tumpul, tepi
dan dengan perlakuan diberi 2 ppm daun memperlihatkan lekukan-lekukan
Pb(b). yang menjadikan tidak rata (berombak
bahkan sampai membentuk torehan yang
Kerusakan daun pada pemberian Pb 3 agak dala). Lekukan pada pangkal daun
ppm pada minggu ke-3 pertumbuhan bayam tidak sempurna/rusak, begitu juga dengan
setelah 1 minggu disemprotkan Pb susunan tulang-tulang daun yang rusak dan
mengakibatkan kerusakan morfologi pada putus akibat tidak sempurnanya
daun tanaman bayam. Kerusakan tersebut permukaan dan tepi daun.
adalah terjadinya susunan tulang-tulang
daun rusak/tidak sempurna. Hal ini Permukaan daun yang tidak rata terjadi
diakibatkan oleh perubahan morfologi akibat timbulnya bercak-bercak putih
pada bagian ujung daun menjadi tumpul, dalam jumlah yang banyak. Bercak- bercak
bagian tepi daun berombak/tidak rata, putih tersebut lama kelamaan akan kering
KOPERTIS WILAYAH X 92
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V8.i3 (88-94)
dan menyebabkan daun berlubang. 2. Pada bayam Pb 3 ppm dan 5 ppm terjadi
Perubahan warna daun menjadi hijau perubahan morfologi pada semua
kekuningan. Akibat terjadi perubahan karakteristik daun, yaitu pada warna
morfologi di atas, maka susunan tulang- daun, permukaan daun, pangkal daun,
tulang daun dan bentuk daun bayam ujung daun, tepi daun dan susunan
menjadi rusak dan tidak sempurna seperti tulang-tulang daun.
kondisi tanaman normal biasanya.
Kerusakan ini dapat dengan jelas dilihat DAFTAR PUSTAKA
pada gambar daun bayam kontrol dan
tanaman yang disemprotkan Pb 5 ppm Bandini L dan Aziz, 2005, Bayam,Jakarta,
berikut ini : Penebar Swadaya.
Cahyadi. W, 2006,”Analisis dan Aspek
Kesehatan Bahan Tambahan
Pangan”, Bumi Aksara, Jakarta.
Charlena, 2004, Pencemaran Logam Berat
Timbal (Pb) dan Cadmium (Cd).
Pada Sayur-sayuran, Falsafah Sain
Program Pascasarjana (S3) Institut,
Pertanian Bogor.
Onggo, T.M, 2006, Jurnal Pengaruh
Konsentrasi Larutan Berbagai
Senyawa Timbal (Pb)
Gambar 3. Gambar Bayam control (a) TerhadapKerusakan Tanaman, Hasil
dan dengan perlakuan diberi 2 ppm dan Beberapa Kriteria Kualitas
Pb(b). Sayuran Daun Spinasia, Universitas
Padjajaran, Bandung.
Penelitian yang dilakukan oleh Onggo Sunarjono. H, 2013, Bertanam 36 Jenis
(2006), menunjukkan bahwa pada Sayur, Jakarta, Penebar Swadaya.
penyemprotan dengan konsentrasi yang Suparwoko, 2008, Puring paling Top Serap
lebih tinggi, 3 hari setelah penyemprotan Timbal, artikel majalah Trubus
tampak pada permukaan daun bercak- Online,
bercak putih, makin meningkat konsentrasi http://www.trubusnline.co.id/mod.ph
larutan, gejala kerusakan akan meningkat p?mod=publisher&op= viewarticle
pula. &cid=1&artid=1414 edisi Jumat,
Agustus 2008, diakses Februari
KESIMPULAN 2013.
Suharto, 2005, Dampak Pencemaran Logam
Terjadi perubahan bentuk morfologi Timbal (Pb) terhadap tubuh. Efek
daun bayam akibat pemberian timbal (Pb). Toksik Logam. Yogyakarta.
Perubahan tersebut dapat dilihat pada Tafajani. H, 2011, Panduan Komplit
karakteristik bayam yang meliputi : Bertanam Sayur dan Buah-buahan,
1. Pada bayam Pb 1 ppm, perubahan Yogyakarata, Cahaya Atma.
morfologi yang terjadi hanya pada
warna daun dan permukaan daun.
KOPERTIS WILAYAH X 93
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V8.i3 (88-94)
KOPERTIS WILAYAH X 94