TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini penulis akan menjabarkan tentang definisi kurangnya volume cairan
melena, konsep kurangnya volume cairan dari tubuh pada hematemesis melena,
cairan.
enzim dan asam lambung menjadi kecoklatan dan berbentuk seperti butiran
kopi. Melena yaitu keluarnya tinja yang lengket dan hitam seperti aspal
dengan bau khas, yang menunjukkan perdarahan saluran cerna bagian atas
1) Kelainan di esofagus
a) Varises esofagus
(Davey, 2010).
b) Karsinoma esofagus
c) Sindroma Mallory-Weiss
d) Esofagitis korosiva
seorang pria muntah darah setelah minum air keras untuk patri.
sitrat dan asam HCl, yang bersifat korosif untuk mukosa mulut,
2) Kelainan di lambung
jamuan.
b) Tukak lambung
hebat. Setelah muntah darah rasa nyeri dan pedih berkurang. Sifat
hematemesis.
3) Karsinoma lambung
dan pada umumnya datang berobat sudah dalam fase lanjut, dan sering
mengeluh rasa pedih, nyeri di daerah ulu hati sering mengeluh merasa
karena melena.
(Hastings, 2011)
saluran cerna atas, yang berwarna cokelat merah atau “ cofee ground”
juga dapat menjadi sumber yang lainnya disertai gejala anemia, yaitu:
berikut :
esophagus ada 2 teori, yaitu teori erosi yaitu pecahnya pembuluh darah
karena erosi dari makanan yang kasar (berserat tinggi dan kasar), atau
minum OAINS (NSAID), dan teori erupsi karena tekanan vena porta yang
terlalu tinggi, yang dapat pula dicetuskan oleh peningkatan tekanan intra
kegagalan hati, uremia, DIC, dan iatrigenic seperti penderita dengan terapi
Sirosis hepatis
Hipertensi portal
Pembentukan sirkulasi
kolateral
Varises esofagus
Hematemsis Melena
Penurunan Hb
akan mengalirkan cairan keluar sel. Pegosongan cairan ini terjadi karena
daripada elektrolit.
daripada air.
(Hidayat, 2015)
terjadi kekurangan cairan ekstrasel dalam waktu yang lama, kadar urea,
c) Hipotensi.
e) Oliguria.
2) Dehidrasi sedang :
c) Mata cekung.
Liter.
(Hidayat, 2015)
3) Antibiotik
Komplikasi yang bisa terjadi pada pasien Hematemesis Melena adalah koma
pneumoni (infeksi paru yang terjadi akibat cairan yang masuk saluran
2.3.1 Pengkajian.
yaitu:
a) Identitas klien
tersebut.
e) Riwayat psikososial
penduduk.
c) Pola eliminasi
Dengan adanya batuk, sesak napas dan nyeri dada akan menganggu
aktivitas.
asolasi.
ibadah klien.
3) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
(2) Kondisi umum : Nadi lambat, akral teraba dingin dan basah,
terihat pucat.
b) Pemeriksaan kepala
rambut merata.
c) Pemeriksaan Mata
d) Pemeriksaan Hidung :
f) Pemeriksaan Mulut :
g) Pemeriksaan leher :
(1) Inspeksi : tidak terdapat lesi, warna kulit tersebar merata, tidak
(2) Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba benjolan, tidak
trakea.
h) Pemeriksaan Thoraks :
(3) Perkusi : pada ICS 3-5 sebelah kiri sternum terdengar pekak,
ICS 1-3 sebelah kiri sternum terdengar sonor, ICS 1-6 sebelah
i) Pemeriksaan Abdomen :
organ genetalianya.
l) Pemeriksaan Anus :
(1) Inspeksi : tangan kanan dan kiri terlihat simetris , jumlah jari
(2) Palpasi : CRT >2 detik, akral teraba dingin, kekuatan otot
lemah.
kulit merata.
o) Pemeriksaan Kulit:
(2) Palpasi : akral teraba dingin, dan kering, turgor kulit sedang.
p) Pemeriksaan Kuku :
natrium.
Batasan karakteristik dari diagnosa kekurangan volume cairan adalah :
6) Kulit kering
7) Peningkatan hematokrit
12) Haus
13) Kelemahan
Hematemesis Melena
perencanaan oleh perawat dan klien. Hal hal yang harus diperhatikan ketika
dan tehnikal. Intervensi harus dilakukan dengan cermat dan efisien pada
teknikal, intervensi harus dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi
rencana dan evaluasi hasil berfokus kepada perubahan perilaku dan keadaan