Latar Belakang
Faktor risiko seperti, gaya hidup seseorang dan lingkungan diketahui meningkatkan
kemungkinan beberapa NCD. Setiap tahun, sedikitnya 5 juta orang meninggal karena
penggunaan tembakau dan sekitar 2,8 juta meninggal karena kelebihan berat badan.
Kolesterol tinggi menyumbang sekitar 2,6 juta kematian dan 7,5 juta meninggal karena
hipertensi. Kasus tertinggi penyakit tidak menular di Jawa Tengah adalah kelompok penyakit
jantung dan pembuluh darah sebesar 66,51% atau sebanyak 806.208 kasus meningkat
dibandingkan tahun 2011 sebesar 62,43% atau sebanyak 773.315 kasus. Peningkatan PTM
juga terjadi di Kota Semarang dimana tahun 2010 sebesar 907 kasus, tahun 2011 sebesar
1.077 kasus, tahun 2012 sebesar 2.084 kasus, dan tahun 2013 sebesar 2.725 kasus (DKK
Semarang, 2014). Pada tahun 2030, kematian karena NCD kronis diperkirakan meningkat
menjadi 52 juta per tahun sementara kematian akibat penyakit menular, kesehatan ibu dan
anak, dan kekurangan gizi diperkirakan akan menurun sebesar 7 juta per tahun pada periode
yang sama. Data WHO menunjukkan bahwa sebanyak 57 juta (63%) angka kematian yang
terjadi di dunia dan 36 juta (43%) angka kesakitan disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular.
Global status report on NCD World Health Organization (WHO) tahun 2010 melaporkan
bahwa 60% penyebab kematian semua umur di dunia adalah karena PTM dan 4% meninggal
sebelum usia 70 tahun. Seluruh kematian akibat PTM terjadi pada orang-orang berusia
kurang dari 60 tahun, 29% di negara-negara berkembang, sedangkan di negara-negara maju
sebesar 13% (Astuti, Prasetyowati, Ariyanto, Epidemiologi, & Masyarakat, 2016).
Pertumbuhan NCD yang tidak dihambat, pada tahun 2020 NCD akan menyebabkan 7
dari setiap 10 kematian di negara berkembang, dan menewaskan 52 juta orang setiap
tahunnya di seluruh dunia pada 2030. Dengan statistik seperti ini, tidak mengherankan
apabila badan internasional seperti Organisasi Kesehatan Dunia & Bank Dunia telah
menjadikan pencegahan dan pengendalian NCD sebagai agenda kesehatan global yang
penting. Dengan demikian, seharusnya pembuat kebijakan dan masyarakat bergerak
membuat pencegahan dan pengobatan NCD sebagai prioritas. Langkah-langkah
berkesinambungan dapat diterapkan untuk menghambat (dan akhirnya mengurangi) ancaman
kesehatan global ini (Haniek Try Umayana, 2015).
1. PP No 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa
produk tembakau bagi kesehatan
Armiatin.(n.d.). Penelitian, Kebijakan dan Aksi untuk Mengadapi Penyakit Tidak Menular.
Retrieved from
http://www.mutupelayanankesehatan.net/index.php/component/content/article/22/892