Dosen pembimbing:
Dr. Hamidah, M.Kes.
Disusun oleh:
Christian Rusie P. 081311433022
Endra Zulfikar G. 081311433051
Andhika Putra K. 081311433063
Aslam Shauki M. 081311433077
Glory Stefanny N. 081311433089
Meirizka Amira 081411431052
Ely Tri Wijayanti 081411431067
Inatsa’ Mirra I 081511433001
Zahrah Tsaniya F. 081511433002
Heni Fitrah A. 081511433003
2. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menggali lebih dalam dan
mengkaji potensi diversifikasi pangan berbasis potensi lokal yang ada di Indonesia
untuk solusi terwujudnya ketahanan pangan nasional.
3. Pembahasan
Pengertian umum swasembada untuk suatu produk di suatu negara akan tercapai
apabila secara netto jumlah produk dalam negeri minimal mencapai 90% dari jumlah
konsumsi domestiknya, baik untuk memenuhi konsumsi rumah tangga, industri,
maupun neraca perdagangan nasional (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2010:3).
Berdasarkan data Badan Pangan Dunia (FAO), bahwa dari seluruh beras yang
beredar di pasar dunia, 80%-nya diserap oleh Indonesia (Louhenapessy, 2010:114).
Dari data tersebut jelas bahwa ketahanan pangan Indoensia terus bermasalah apabila
terus akan bertumpu pada swasembada beras, oleh karena itu konsep diversifikasi
pangan harus terus dikembangkan dan diimplementasikan.
1. Menurut World Bank (1986): ketika orang pada setiap saat memilih aksesibilitas
secara fisik dan ekonomi terhadap pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
mereka agar bisa sehat dan produktif.
d. Aspek-aspek penting dalam pangan lokal yang bisa digunakan untuk pangan
nasional
Aspek-aspek penting dalam pangan lokal yang bisa digunakan untuk pangan
nasional adalah:
a. Tersedia pangan yang cukup, aman dan bergizi berasal dari pangan lokal stok
masyarakat maupun impor.
b. Distribusi stabil: pangan tersedia bagi rumah tangga sepanjang waktu dan di mana
saja.
e. Kecukupan pangan: pangan cukup secara kuantitas maupun kualitas untuk kebutuhan
rumah tangga (Louhenapessy, 2010:122)
4. Kesimpulan
a. Meningkatkan mutu produk pangan (dalam aspek nilai gizi, cita rasa, penampilan
produk, keamanan pangan, dan kemasan).
e. Gerakan konsumsi pangan lokal yang sinergi dengan kebijakan dan promosi
pengembangan pangan lokal baik pada industri jasa makanan (hotel dan restoran)
maupun pada toko-toko, warung, dan distributor.
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2010. Cetak Biru Road Map Swasembada Gula
Nasional 2010-2014. Jakarta: Kementerian Pertanian.
Food Review Referensi Industri & Teknologi Pangan Indonesia Volume VI No. 10
Oktober 2011.
Louhenapessy, J.E. dkk. 2010. Sagu: Harapan Dan Tantangan. Jakarta: Bumi
Aksara.