tp
s://
tap
in
ka
b.
bp
s.g
o.
id
ht
tp
s:
//t
a pi
nk
ab
.b
ps.
go.
id
STATISTIK DAERAH KABUPATEN TAPIN 2017
ISSN : 2598-2729
No Publikasi : 63050.1717
Katalog : 1101002.6305
id
o.
Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm
g
Jumlah Halaman : vi+21 halaman
atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Stask”
//t
s:
tp
ht
KATA SAMBUTAN
id
mahami perkembangan pembangunan
o.
serta potensi yang ada di Tapin. Publikasi
g
Statistik Daerah Kabupaten Tapin 2017
p s.
diterbitkan untuk melengkapi publikasi-
publikasi statistik yang sudah terbit secara
.b
rutin setiap tahun. Berbeda dengan pub-
ab
dapat menjadi bahan rujukan serta kajian dalam perencanaan dan evaluasi
s:
kegiatan pembangunan.
tp
Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyem-
ht
id
Bab 2 Pemerintahan 2 Bab 12 Konstruksi 13
o.
Bab 3 Penduduk 3 Bab 13 Hotel dan Pariwisata 14
g
Bab 4 Ketenagakerjaan 4
s.
Bab 14 Transportasi dan Komunikasi
p 15
.b
Bab 5 Pendidikan 5 Bab 15 Perbankan dan Investasi 16
ab
Penduduk
a
//t
id
Kabupaten Barito Kuala. Dengan posisi
o.
geografis berada pada 20.32’.43’’ – 30.00’.43”
g
Bujur Timur dan 1140.46’.13” – 1150.30’33”
Lintang Selatan. p s.
.b
Kecamatan Candi Laras Utara
merupakan wilayah yang paling luas yaitu
ab
Tertinggi Tertinggi
adalah yang paling kecil. 506,5mm 34,4 0C
ht
lihat bahwa jumlah curah hujan ternggi ter- 42,6% Matahari Udara
46,5%
jadi pada bulan November yaitu sebesar
506,5mm yang terpantau di kecamatan Candi
Laras Selatan. Berdasarkan letak
kenggiannya dari permukaan laut, sebagian
besar wilayah atau 67,34 persen dari total Kecamatan CLS dan CLU
area Kabupaten Tapin berada pada kenggian semua wilayahnya berada di
0-7 m. ketinggian 0-7 m di atas per-
mukaan laut
2 PEMERINTAHAN
PNS Daerah perempuan lebih banyak
Jumlah PNS perempuan di Tapin mencapai 51,8 persen dari seruh total PNS Daerah
id
merupakan kecamatan dengan jumlah kelurahan
8 Hatungun
o.
paling banyak. Hal ini menunjukkan bahwa inten-
10 Tapin Selatan 1 sitas pembangunan di kecamatan ini cukup nggi.
g
6
17
Salam Babaris
Tapin Tengah
p s.
Kelurahan dapat dianggap sebagai salah satu indi-
kator kemajuan wilayah di mana fasilitas umum
.b
cukup memadai.
ab
12 Bungur
Dari sisi pemerintahan daerah, pada tahun
nk
8 Piani
2016 terhitung ada 4.264 orang PNS Daerah di
pi
12 Candi Laras Selatan laki-laki. Sebanyak 514 orang PNS perempuan be-
ht
ix
2
Jumah penduduk usia produktif sangat besar
PENDUDUK
Jumlah penduduk usia produktif di Tapin cukup besar di mana secara rata-rata dua
orang produktif menanggung satu orang tidak produktif
3
Berdasarkan hasil proyeksi penduduk 2016, Statistik Kependudukan,
jumlah penduduk Kabupaten Tapin adalah
2016
184.330 jiwa dengan proporsi penduduk laki-laki
dan perempuan yang hampir seimbang. Rasio jenis
kelamin adalah 102 menunjukkan bahwa terdapat
102 laki-laki pada ap 100 perempuan. Jika
dibandingkan tahun sebelumnya terjadi 184.330
Jumlah Penduduk
50,46%
id
Pertumbuhan ini lebih kecil dibanding 49,54%
o.
pertumbuhan tahun sebelumnya. Dinjau per
g
kecamatan, kecamatan Binuang merupakan
kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak.
p s.
Penduduk Usia
Tidak Produktif RASIO
KETERGANTUNGAN
.b
Sementara wilayah terpadat adalah kecamatan
47,28
ab
penduduk berusia kurang dari 45 tahun. Dengan Laju Pertumbuhan Penduduk 2012 –2015
ht
4 KETENAGAKERJAAN
Tingkat pengangguran menurun
Tingkat pengangguran tahun 2015 adalah 5,14 persen, menurun dari tahun sebelumnya
yaitu 6,22 persen
id
keluarga yang harus bertanggung jawab terhadap
o.
kebutuhan ekonomi sehari-hari rumah tangga.
g
94,86%
Bekerja
p s.
Sementara itu penduduk yang yang bukan
merupakan angkatan kerja berjumlah sekitar
.b
Jumlah Penduduk
37.246 jaan utama sebagian besar penduduk Tapin. Ham-
ht
xi
4
PENDIDIKAN
Rata-rata lama sekolah relatif rendah
Meski terus meningkat setiap tahun, rata-rata lama sekolah penduduk Tapin cukup
rendah yaitu hanya 7,44 tahun
5
Data dari dinas pendidikan terkait menunjuk-
Statistik Pendidikan,
kan bahwa pada tahun 2016 terdapat 175 SD, 26
2016
SLTP, dan 10 SLTA. Jumlah sekolah ini menyebar
pada ap kecamatan di Tapin. Selanjutnya jika Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid
dilihat perbandingan antara jumlah murid dan
guru pada ap jenjang, dapat diketahui bahwa 175
SD
pada ngkat Sekolah Dasar secara rata-rata 1 26
SLTP
orang guru mengajar 11-12 murid. Sedangkan pa-
10 SLTA
id
da ngkat SLTP terdapat 1 orang guru untuk 11-
o.
12 murid, dan ngkat SLTA 1 orang guru
1.606
g
mendapatkan beban 14-15 murid. Dapat dilihat
bahwa beban guru bertambah seiring mening-
p s. 400
286
.b
katnya jenjang pendidikan. Hal ini perlu mendapat
ab
adalah 6,62 tahun menjadi 7,44 tahun pada tahun 97,36 116,04
2016. Hal ini dapat mengindikasikan kesadaran
penduduk dalam bidang pendidikan semakin baik.
(APK)
(APM)
71,33 90,05
Angka parsipasi sekolah menunjukkan peran
serta anak usia sekolah pada ap jenjang pendidi-
kan. Jika dibandingkan antara APM dan APK ter- 48,31 63,12
lihat bahwa APK selalu lebih besar. Ini memper-
lihatkan bahwa terdapat murid pada jenjang ter-
tentu di luar umur resmi yang ditetapkan (7-12
tahun untuk SD, 13-15 tahun untuk SLTP, 16-18 Terdapat 6 kecamatan di
Tapin yang tidak memiliki
tahun untuk SLTA). Umur murid tersebut bisa lebih
sarana pendidikan setingkat
besar atau lebih kecil. SLTA
KESEHATAN
6 Angka Harapan Hidup terus meningkat
Pada tahun 2016 penduduk Tapin diharapkan dapat hidup sampai usia 69-70 tahun
id
82
kesehatan masyarakat. Pada tahun 2016, angka
o.
29 37 harapan hidup penduduk (AHH) Tapin adalah
g
1 13
p s.
69,62 tahun yang menunjukkan bahwa secara rata
-rata bayi yang baru lahir di Tapin diharapkan
.b
Dokter Pera Bidan Dukun Dukun Rumah Pusk- Pustu dapat hidup sampai dengan berusia hampir 70
ab
7.286
orang
Demam Dengeu dengan 328 pasien. Penyakit lain
yang cukup serius hingga memakan korban ke-
maan yaitu Diabetes Mellitus, Hipertensi,
Pneumia, dan Gagal Jantung. Sebanyak 22 pasien
gagal jantung mengalami kemaan pada tahun
2016. Jumlah ini adalah yang ternggi jika diband-
ing pasien penyakit lain. Sementara itu, untuk kun-
jungan rawat jalan terdapat 7.953 kunjungan se-
Dari total 135 kasus baru Dia-
bagaimana tercatat di RSUD Datu Sanggul. Kunjun-
betes Mellitus pada pasien
rawat jalan, 64% diantaranya gan terbanyak adalah pasien dengan penyakit
diderita oleh perempuan. hipertensi dan diabetes mellitus, masing-masing
sebesar 20 persen dari total kunjungan.
xiii
6
PERUMAHAN
Penggunaan bahan bakar gas meningkat
Rumah tangga yang menggunakan bahan bakar gas untuk memasak meningkat
7
hampir lima kali lipat dibandingkan tahun 2013
id
sirap (6,81 persen), beton/genteng (8,08 persen), Bahan bakar gas 69,90%
o.
juga atap ijuk/lainnya sebesar 10,45 persen dari Tangki septik 64,66%
g
seluruh rumah tangga yang berdomisili di Tapin.
Salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan
p s.
.b
(SDG) adalah tentang sanitasi lingkungan. Bebera-
ab
PEMBANGUNAN MANUSIA
8 Angka IPM terus meningkat
Meski ranking IPM Tapin tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya, angka
IPM terus meningkat
id
IPM Tapin terus mengalami peningkatan. Pada
o.
2010 angka IPM Tapin hanya 64,89 terus
69,62 11,24 7,44 11,237
g
tahun tahun tahun Ribu Rp meningkat seap tahunnya menjadi 68,02 di
Angka
Harapan
Angka
Harapan
Rata-rata
Lama
Pengeluaran
yang
p s.
tahun 2016. Namun demikian, angka ini masih
berada dalam kategori sedang sehingga pem-
.b
Hidup Sekolah Sekolah Disesuaikan bangunan manusia di Tapin masih perlu lebih
ab
3,70%
sekolah di Tapin diharapkan hanya dapat ber-
//t
xv
8
Tapin merupakan salah satu daerah lumbung padi
PERTANIAN
Pada tahun 2016 produksi padi Tapin meningkat dan menempatkan Tapin menjadi
9
daerah penghasil padi terbesar kedua se-Kalsel
id
ingkatan juga terlihat pada luas panen padi baik
o.
padi sawah maupun padi ladang.
g
Jika dilihat menurut kecamatan, maka dapat Produksi (Ton)
dikatakan bahwa kecamatan Tapin Tengah meru-
pakan lumbung padi Kabupaten Tapin. Kecamatan
p s.
.b
persen. Namun untuk padi ladang, tercatat bahwa Produktivitas beberapa komoditas terpilih
//t
9 PERTANIAN
Produksi karet naik
Produksi karet Tapin pada 2016 mengalami kenaikan 15,7 persen dari tahun sebe-
lumnya
id
petani karet banyak yang kurang produkf. Jika
o.
dilihat per kecamatan, maka produksi karet
g
terbesar ada di kecamatan Salam Babaris dengan
s.
kontribusi sebesar 20 persen dari total produksi
p
.b
karet di Tapin.
ab
Populasi Ternak Besar dan Ternak Kecil (ekor) tas merupakan tanaman belum menghasilkan.
a
xvii
10
PERTAMBANGAN & ENERGI
Produksi batu bara menurun
Pertumbuhan kategori pertambangan naik
10
Sektor pertambangan batu bara merupakan Statistik Pertambangan
salah satu komodi unggulan Kabupaten Tapin.
dan Energi, 2016
PDRB kategori Pertambangan merupakan kontrib-
utor terbesar terhadap perekonomian Tapin.
Peranannya mencapai 27,77 persen. Meskipun Kontribusi
pada tahun 2015 pertumbuhan sektor per- kategori Per- 27,77%
tambagan mengalami penurunan, pada tahun
tambangan
terhadap
2016 kategori ini kembali menguat dengan pe-
PDRB
id
tumbuhan sebesar 2,20 persen. Pertumbuhan
o.
ternggi kategori ini terjadi pada tahun 2013 di
g
mana mencapai 12,56 persen. Pertumbuhan PDRB Sektor Pertambangan
Kategori pertambangan selalu menjadi
p s.
.b
kontributor terbesar PDRB Tapin. Namun dapat
ab
11 INDUSTRI PENGOLAHAN
Kelompok industri semakin bertumbuh
Baik unit usaha, tenaga kerja, investasi, maupun nilai produksi kelompok industri
mengalami perningkatan
id
lam kelompok IKAHH. Jumlah ini mencapai
o.
92,10 persen dari total seluruh unit usaha indus-
g
7,90
p s.
tri yang tercatat di Tapin.
.b
Untuk IKAHH sendiri mampu menyerap
Industri Logam,
ab
dan Aneka
Unit lompok ILMEA. Total nilai produksi untuk kedua
pi
xix
12
KONSTRUKSI
Pertumbuhan sektor konstruksi naik
Pertumbuhan PDRB kategori konstruksi mengalami perlambatan dari tahun sebe-
lumnya
12
Dari tahun ke tahun sektor kontruksi di Kabu-
paten Tapin terus mengalami kemajuan. Tiap ta- Statistik Konstruksi, 2016
hunnya tumbuh posif meski tren pertum-
buhannya cenderung berfluktuaf dalam lima ta-
hun terakhir. Pada tahun 2012 sektor ini tumbuh
7,19 persen kemudian pertumbuhannya
melambat menjadi 4,42 persen pada 2013. Tahun
2013 merupakan tahun dengan pertumbuhan ter-
5,64%
id
endah di kategori konstruksi. Namun sektor ini
o.
tetap bertumbuh. Pada tahun 2016 pertumbuhan
Kontribusi PDRB
g
kategori konstruksi mencapai 5,87 persen yang
mana mengalami sedikit perlambatan dari tahun
sebelumnya. Perkembangan paembangunan fasil-
ps. Kategori Konstruksi
.b
jadi penggerak sektor konstruksi di Tapin. Banyak- Pertumbuhan PDRB Kategori Konstruksi
nk
9 Hotel/Losmen/
Penginapan
yang menunjang kepariwisataan mutlak diper-
lukan agar sektor ini dapat berkembang dengan
baik. Melihat potensi yang ada sektor ini masih
sangat memungkinkan untuk lebih dingkatkan.
id
105 Jumlah sarana akomodasi yang tersedia di Tapin
o.
Kamar sebanyak 9 buah dengan jumlah kamar 105 buah
g
dan fasilitas tempat dur sebanyak 171 buah. Ho-
s.
tel-hotel ini tersebar di ga lokasi kecamatan di
171
p
Tempat tidur
.b
Tapin yaitu kecamatan Binuang, kecamatan Lok-
ab
xxi
14
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI
Hampir separuh dari total panjang jalan di Tapin rusak
Sekitar 32,46 persen jalan di Tapin dalam kondisi rusak berat dan 15,26 persen
14
dengan kondisi rusak
id
berat. Hal ini tentu saja hars menjadi perhaan
o.
pemerintah daerah mengingat penngnya fasilitas
g
jalan untuk menunjang kegiatan masyarakat sehari Menurut jenis permukaaan
-hari.
p s.
.b
Jika dilihat berdasarkan jenis permukaan,
449,56 59,72 71,79 36,08
ab
id
5.273,79 kecamatan Binuang. Meski kecamatan ini hanya
o.
Non KUD Juta rupiah KUD memiliki satu KUD, namun anggotanya mencapai
g
3.565 orang. Di kecamatan ini terdapat 16
s.
koperasi Non KUD dengan 1.287 orang anggota.
p
.b
Sementara itu, kecamatan Tapin Tengah mempu-
ab
Pertumbuhan PDRB kategori Jasa Keuangan koperasi jenis non KUD paling banyak terdapat di
pi
xxiii
16
HARGA-HARGA
Bensin sebagai penahan inflasi utama
Kenaikan tarif listrik merupakan salah satu komoditas utama pendorong inflasi
baik di Banjarmasin maupun Tanjung
16
Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah penghi-
tungan perubahan harga yang dibayar konsumen Statistik Harga, 2017
di pasar dan sering digunakan sebagai indikator
kenaikan harga atau yang lebih dikenal angka
Inflasi year-on-year
inflasi, di mana tahun dasar yang digunakan ada-
Kalimantan Selatan
lah tahun 2012. Indeks Harga Konsumen di ke-
lompokkan menjadi tujuh kelompok besar komod- 6,65
6,30
i yang biasanya dikonsumsi masyarakat. Dalam 5,42
id
satu kelompok terdiri dari berbagai sub komodi
4,07
o.
yang lebih kecil. Penghitungan IHK diseluruh Indo-
g
nesia dilakukan di 82 kota. Untuk Kalimantan Se-
latan diwakili oleh Kota Banjarmasin dan Tanjung.
p s.
.b
Angka laju inflasi pada grafik di samping merupa-
ab
year sebesar 4,07 persen di Kalimantan Selatan, Inflasi menurut kelompok pengeluaran
a
8,76
jung terjadi inflasi sebesar 3,16 persen.
ht
6,86
Dinjau menurut kelompok pengeluaran,
3,58
terlihat bahwa untuk Kalimantan Selatan yang 3,07 2,88
paling nggi mengalami inflasi pada awal 2017
1,27 0,89
adalah kelompok pengeluaran transportasi,
komunikasi, dan jasa keuangan yaitu sebesar 8,76 Bahan Ma- San- Kese Pendidi- Transpor,
Pe-
ma- kanan rumahan, dang hata kan, komu-
persen. Dan yang terkecil adalah kelompok penge- kanan jadi, listrik, gas, rekreasi, nikasi,
minu-
n
air, bahan olahrag jasa keu-
luaran perumahan, listrik, gas, air, dan bahan ba- man, bakar angan
rokok, a
kar yakni sebesar 0,89 persen. Pola serupa juga tem-
bakau
terjadi untuk kota Banjarmasin. Namun dak un-
tuk Tanjung. Di kota Tanjung inflasi ternggi ter-
jadi pada kelompok pengeluaran kesehatan. Untuk Kota Banjarmasin dan Kota Tan-
kelompok tranportasi, komunikasi, jasa keuangan jung merupakan dua dari sembi-
terjadi deflasi sebesar 0,01 persen. lan kota di Kalimantan yang
menjadi kota penghitungan inflasi
17 PENGELUARAN PENDUDUK
Konsumsi rokok lebih tinggi dari konsumsi sayur dan buah
Pengeluaran untuk konsumsi rokok mencapai 5,66 persen sementara pengeluaran
untuk konsumsi sayur hanya 2,85 persen dan buah hanya 2,30 persen.
id
per kapita yang disesuaikan Tapin adalah adalah
o.
Non-Makanan Rp.11.237.000 dalam setahun. Atau sekitar
g
Rp.936 ribu per bulan. Sebanyak 51 persen dari
p s.
pengeluaran tersebut digunakan untuk konsum-
si makanan, sedangkan sisanya untuk konsumsi
.b
Beberapa komoditas dengan persen- non makanan.
ab
xxv
18
PERDAGANGAN
Perdagangan merupakan salah satu kontributor terbesar PDRB
Kategori perdagangan adalah kontributor ke-tiga terbesar PDRB Tapin pada tahun 2016
18
Kategori perdagangan memberikan peranan Statistik Perdagangan,
yang cukup besar dalam perekonomian Tapin. 2016
Sektor ini termasuk dalam ga kontributor
terbesar PDRB Tapin, dengan kontribusi sebesar Penerbitan SIUP
9,56 persen. Meski pada tahun 2015 pertum- Perdagang
buhan untuk kategori ini sedikit melambat, na- an besar
mun pada tahun 2016 pertumbuhan kembali
1,69%
77,18%
meningkat mencapai 8,75 persen. Pertumbuhan Perdagang
id
perdagangan di Tapin dapat dikatakan baik. an kecil
o.
21,13%
Dengan rata-rata pertumbuhan lebih dari 7 per-
g
Perdagangan
sen pada empat tahun terakhir menunjukkan
bahwa sektor perdagangan di Tapin mempunyai
p s. menengah
.b
9,22 8,75
Data dari dinas terkait menunjukkan bahwa 7,92
6,84
pi
ramai dilalui.
19 PENDAPATAN REGIONAL
Pertumbuhan ekonomi melambat
Pada tahun 2016 pertumbuhan ekonomi mengalami percepatan sebesar 4,85 persen
dibandingkan tahun sebelumnya
id
Industri pengolahan
7,93% 6,90 trilyun rupiah, sedangkan PDRB ADHK ada-
o.
lah sebesar 5,60 trilyun rupiah. Selama kurun
g
Adm pemerintahan
9,56%
p s.
waktu beberapa tahun terakhir nilai ini selalu
mengalami peningkatan ap tahunnya. Nilai
.b
Perdagangan besar
& eceran PDRB disinyalir dapat dijadikan tolok ukur kiner-
21,71%
ab
Perikanan
Berdasarkan lapangan usaha, PDRB ter-
pi
5,75 5,44
PDRB. Kategori lain yag juga memiliki peranan
ht
xxvii
20
PERBANDINGAN REGIONAL
IPM Tapin menempati peringkat ke-empat
IPM Tapin pada tahun 2016 sebesar 68,05 menempati urutan ke-lima di bawah Ban-
jarbaru, Banjarmasin, dan Tabalong
20
Jumlah penduduk Tapin termasuk salah
satu yang paling sedikit di provinsi Kalimantan Perbandingan Jumlah Penduduk se-provinsi
Kalimantan Selatan
Selatan. Pada tahun 2016, jumlah penduduk
Tapin adalah 184.330 jiwa, sedikit lebih banyak
dari jumlah penduduk kabupaten Balangan yang
merupakan kabupaten dengan jumlah 684.183
penduduk terkecil se-provinsi Kalimantan Se-
latan. Namun demikian pencapaian IPM kabu-
id
paten Tapin cukup baik. Meski masih di bawah
o.
rata-rata provinsi, Tapin menempa urutan ke- 184.330
g
lima dalam hal Indeks Pembangunan Manusia.
IPM Tapin pada tahun 2016 adalah 68,05 yang
p s.
.b
mana berada di bawah Kota Banjar baru, Kota
ab