Anda di halaman 1dari 29

ht

tp
s://
tap
in
ka
b.
bp
s.g
o.
id
ht
tp
s:
//t
a pi
nk
ab
.b
ps.
go.
id
STATISTIK DAERAH KABUPATEN TAPIN 2017

ISSN : 2598-2729

No Publikasi : 63050.1717

Katalog : 1101002.6305

id
o.
Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm

g
Jumlah Halaman : vi+21 halaman

Naskah : BPS Kabupaten Tapin


p s.
.b

Gambar Kulit : BPS Kabupaten Tapin


ab
nk

Diterbitkan oleh : BPS Kabupaten Tapin


pi

“Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian


a

atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Stask”
//t
s:
tp
ht
KATA SAMBUTAN

Publikasi Statistik Daerah Kabupat-


en Tapin 2017 diterbitkan oleh Badan
Pusat Statistik Kabupaten Tapin berisi
berbagai data dan informasi terpilih sepu-
tar Tapin yang dianalisis secara sederhana
untuk membantu pengguna data me-

id
mahami perkembangan pembangunan

o.
serta potensi yang ada di Tapin. Publikasi

g
Statistik Daerah Kabupaten Tapin 2017
p s.
diterbitkan untuk melengkapi publikasi-
publikasi statistik yang sudah terbit secara
.b
rutin setiap tahun. Berbeda dengan pub-
ab

likasi-publikasi yang sudah ada, publikasi


ini lebih menekankan pada analisis.
nk

Materi yang disajikan dalam Statis-


pi

tik Daerah Kabupaten Tapin 2017 memuat berbagai informasi/indikator terpilih


a

yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Tapin dan diharapkan


//t

dapat menjadi bahan rujukan serta kajian dalam perencanaan dan evaluasi
s:

kegiatan pembangunan.
tp

Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyem-
ht

purnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan


kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan
akademisi maupun masyarakat luas.

Rantau, 20 November 2017


Kepala Badan Pusat Statistik
Kabupaten Tapin

Ir. Tri Agus Budi Prihanto


NIP.19640803 199401 1 001
ht
tp
s:
//t
a pi
nk
ab
.b
ps.
go.
id
DAFTAR ISI

Bab 1 Geografi 1 Bab 11 Industri Pengolahan 12

id
Bab 2 Pemerintahan 2 Bab 12 Konstruksi 13

o.
Bab 3 Penduduk 3 Bab 13 Hotel dan Pariwisata 14

g
Bab 4 Ketenagakerjaan 4
s.
Bab 14 Transportasi dan Komunikasi
p 15
.b
Bab 5 Pendidikan 5 Bab 15 Perbankan dan Investasi 16
ab

Bab 6 Kesehatan 6 Bab 16 Harga-harga 17


nk

Bab 7 Perumahan 7 Bab 77 Pengeluaran 18


pi

Penduduk
a
//t

Bab 8 Pembangunan Manusia 8 Bab 18 Perdagangan 19


s:

Bab 9 Pertanian 9 Bab 19 Pendapatan Regional 20


tp
ht

Bab 10 Pertambangan Energi 11 Bab 20 Perbandingan Regional 21


id
go.
p s.
.b
Halaman ini sengaja dikosongkan
ab
nk
api
//t
s:
tp
ht
GEOGRAFI DAN IKLIM
Candi Laras Utara merupakan kecamatan terluas
Wilayah kecamatan Candi Laras Utara menempati 27,1 persen dari total luas
kabupaten Tapin
1
Kabupaten Tapin mempunyai luas Statistik Geografi dan
wilayah 2.700,82 km2 atau 5,80 persen dari
luas wilayah Provinsi kalimantan Selatan. Ta- Iklim, 2016
pin dengan ibukotanya Rantau terdiri atas 12
kecamatan. Disebelah utara berbatasan
dengan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Peta Kabupaten Tapin
sebelah selatan dengan Kabupaten Banjar,
sebelah mur dengan Kabupaten Hulu Sungai
Selatan, kemudian sebelah barat dengan

id
Kabupaten Barito Kuala. Dengan posisi

o.
geografis berada pada 20.32’.43’’ – 30.00’.43”

g
Bujur Timur dan 1140.46’.13” – 1150.30’33”
Lintang Selatan. p s.
.b
Kecamatan Candi Laras Utara
merupakan wilayah yang paling luas yaitu
ab

730,48 km2 atau 27,1 persen dari luas wilayah


nk

Tapin. Disusul oleh kecamatan Tapin Tengah


pi

dengan 12,7 persen. Sedangkan kecamatan


Tapin Utara sebagai kecamatan tempat
a
//t

ibukota Tapin berada hanya 71,49 km2 atau


s:

2,7 persen dari total wilayah Kabupaten


Tapin, luas wilayah kecamatan Tapin Utara
tp

Tertinggi Tertinggi
adalah yang paling kecil. 506,5mm 34,4 0C
ht

Selama 2016, suhu terpanas terpantau Terendah Terendah


pada bulan Januari yakni dengan temperatur 44mm Curah Hujan Suhu
21,5 0C
34,4oC, sedangkan temperatur paling dingin
terukur pada bulan Agustus yaitu 21,5oC. Se-
mentara itu, jumlah hari hujan terbanyak ter- Tertinggi Tertinggi

jadi pada bulan Desember yaitu sebanyak 26 81,4% 99%


hari. Dari beberapa stasiun pemantauan, ter- Terendah Penyinaran Kelembaban Terendah

lihat bahwa jumlah curah hujan ternggi ter- 42,6% Matahari Udara
46,5%
jadi pada bulan November yaitu sebesar
506,5mm yang terpantau di kecamatan Candi
Laras Selatan. Berdasarkan letak
kenggiannya dari permukaan laut, sebagian
besar wilayah atau 67,34 persen dari total Kecamatan CLS dan CLU
area Kabupaten Tapin berada pada kenggian semua wilayahnya berada di
0-7 m. ketinggian 0-7 m di atas per-
mukaan laut

Statistik Daerah Kabupaten Tapin 2017 1


ix

2 PEMERINTAHAN
PNS Daerah perempuan lebih banyak
Jumlah PNS perempuan di Tapin mencapai 51,8 persen dari seruh total PNS Daerah

Statistik Pemerintahan, Kabupaten Tapin terbagi atas 12 kecamatan


yang membawahi 9 kelurahan dan 126 desa. Keca-
2016
matan dengan jumlah desa terbanyak adalah keca-
matan Tapin Tengah dengan 17 desa, sedangkan
desa kelurahan
135 kecamatan Salam Babaris syang merupakan keca-
matan pemekaran memiliki jumlah desa paling
desa/kelurahan sedikit. Sementara itu, jika dilihat dari jumlah ke-
8 Binuang 3 lurahan terlihat bahwa kecamatan Tapin Utara

id
merupakan kecamatan dengan jumlah kelurahan
8 Hatungun

o.
paling banyak. Hal ini menunjukkan bahwa inten-
10 Tapin Selatan 1 sitas pembangunan di kecamatan ini cukup nggi.

g
6
17
Salam Babaris
Tapin Tengah
p s.
Kelurahan dapat dianggap sebagai salah satu indi-
kator kemajuan wilayah di mana fasilitas umum
.b
cukup memadai.
ab

12 Bungur
Dari sisi pemerintahan daerah, pada tahun
nk

8 Piani
2016 terhitung ada 4.264 orang PNS Daerah di
pi

8 Lok Paikat 1 mana proporsi perempuan sedikit lebih nggi dari


a

12 Tapin Utara 4 laki-laki. Hal serupa juga terlihat jika dirinci


//t

menurut golongan. Pada golongan yang lebih ng-


s:

12 Bakarangan gi, jumlah PNS perempuan lebih banyak daripada


tp

12 Candi Laras Selatan laki-laki. Sebanyak 514 orang PNS perempuan be-
ht

rada pada golongan IV, sedangkan laki-laki


13 Candi Laras Utara sejumlah 489 orang. Begitu pula dengan ngkat
pendidikan, dari seluruh PNS berpendidikan S1 ke
atas, sebanyak 53 persen di antaranya adalah per-
empuan. Hal ini dapat diarkan bahwa mayoritas

4.264 perempuan yang bekerja di pemerintahan


mempunyai pendidikan yang sangat baik. Namun
2.209 Jumlah hal sebaliknya terjadi jika dirinci menurut jabatan,
PNS Daerah 2.055
dari 650 kursi eselon yang tersedia hampir 67 per-
sen dipegang oleh laki-laki. Eselon ini terbagi mulai
eselon Va sampai dengan eselon IIa. Hal ini tentu
akan berpengaruh pada pemberdayaan gender di
Alokasi Dana Desa di Kabupaten
Tapin pada tahun 2016 mecapai kabupaten Tapin.
141,702 milyar rupiah yang men-
cakup 126 desa

ix
2
Jumah penduduk usia produktif sangat besar
PENDUDUK

Jumlah penduduk usia produktif di Tapin cukup besar di mana secara rata-rata dua
orang produktif menanggung satu orang tidak produktif
3
Berdasarkan hasil proyeksi penduduk 2016, Statistik Kependudukan,
jumlah penduduk Kabupaten Tapin adalah
2016
184.330 jiwa dengan proporsi penduduk laki-laki
dan perempuan yang hampir seimbang. Rasio jenis
kelamin adalah 102 menunjukkan bahwa terdapat
102 laki-laki pada ap 100 perempuan. Jika
dibandingkan tahun sebelumnya terjadi 184.330
Jumlah Penduduk
50,46%

pertumbuhan penduduk sebesar 1,40 persen.

id
Pertumbuhan ini lebih kecil dibanding 49,54%

o.
pertumbuhan tahun sebelumnya. Dinjau per

g
kecamatan, kecamatan Binuang merupakan
kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak.
p s.
Penduduk Usia
Tidak Produktif RASIO
KETERGANTUNGAN
.b
Sementara wilayah terpadat adalah kecamatan
47,28
ab

Tapin Utara. Wilayah dengan jumlah penduduk


paling sedikit dan paling jarang adalah kecamatan
nk

Piani. YDR 40,46


pi

27,48% 4,61% ODR 6,78


a

Berdasarkan struktur umur, terlihat bahwa <15 tahun 65+ tahun


//t

sebagian besar penduduk Tapin berada dalam


s:

kelompok umur muda. Sekitar 76 persen


tp

penduduk berusia kurang dari 45 tahun. Dengan Laju Pertumbuhan Penduduk 2012 –2015
ht

rasio ketergantungan sebesar 47,28 menunjukkan


bahwa ap 47 orang penduduk dak produkf
ditanggung oleh 100 orang penduduk usia
produkf di mana usia produkf adalah 15-64
tahun. Dengan kata lain, lebih dari 2 orang
produkf untuk ap 1 orang dak produkf. Hal
ini menunjukkan potensi penduduk Tapin yang
sangat besar baik untuk sektor tenaga kerja juga
pembangunan. Young Dependency Rao (YDR)
lebih besar dari Old Dependency Rao (ODR)
menunjukkan bahwa utamanya yang menjadi
Persentase penduduk
beban tanggungan adalah penduduk usia muda terbesar adalah pada struktur
berumur 0-14 tahun. umur 0-4 tahun, yaitu
sebanyak 9,66 persen dari
total penduduk

Statistik Daerah Kabupaten Tapin 2017 3


xi

4 KETENAGAKERJAAN
Tingkat pengangguran menurun
Tingkat pengangguran tahun 2015 adalah 5,14 persen, menurun dari tahun sebelumnya
yaitu 6,22 persen

Statistik Ketenagakerjaan, Berdasarkan data Sakernas 2015, sekitar


94.619 penduduk usia kerja di Tapin merupakan
2015*
angkatan kerja. Dari jumlah ini, hampir 95 persen
diantaranya berstatus bekerja, sedangkan 5 per-

94.619 sen sisanya berstatus menganggur. Jika dibedakan


berdasarkan jenis kelamin, hampir 60 persen dari
penduduk bekerja adalah laki-laki. Sisanya 40 per-
sen adalah perempuan. Hal ini cukup wajar di ma-
na pada umumnya laki-laki dianggap kepala

id
keluarga yang harus bertanggung jawab terhadap

o.
kebutuhan ekonomi sehari-hari rumah tangga.

g
94,86%

Bekerja
p s.
Sementara itu penduduk yang yang bukan
merupakan angkatan kerja berjumlah sekitar
.b

37.246 jiwa. Jika dibagi menurut jenis kegiatan,


ab

mereka yang bukan angkatan kerja ini mempunyai


nk

5,14% kegiatan utama berupa mengurus rumah tangga


pi

Menganggur (59,3 persen), sekolah (22,45 persen), dan


a

kegiatan lainnya (18,24 persen) yang termasuk di


//t

antaranya seper kegiatan sosial, kursus, dll.


s:

Sektor pertanian merupakan lapangan peker-


tp

Jumlah Penduduk
37.246 jaan utama sebagian besar penduduk Tapin. Ham-
ht

Bukan Angkatan Kerja


pir sekitar 45 persen penduduk bekerja di Tapin
bekerja pada sektor ini. Kemudian disusul oleh
22,45% 59,3% 18,24% sektor perdagangan, di mana hampir 17 persen
penduduk bekerja pada sektor perdagangan, yang
mana termasuk juga di dalamnya perdagangan
besar, eceran, rumah makan, dan hotel. Sektor
Sekolah Mengurus Lainnya
Rumah Tangga lain dengan penyerapan tenaga kerja cukup besar
adalah sektor jasa yakni sekitar 15 persen dari
penduduk bekerja. Sementara itu, sektor per-
tambangan yang cukup berkontribusi besar ter-
hadap perekonomian Tapin hanya dapat me-
nyerap 4 persen tenaga kerja.
59,82 persen penduduk
bekerja pada sektor
pertanian
*) Data 2016 dak tersedia

xi
4
PENDIDIKAN
Rata-rata lama sekolah relatif rendah
Meski terus meningkat setiap tahun, rata-rata lama sekolah penduduk Tapin cukup
rendah yaitu hanya 7,44 tahun
5
Data dari dinas pendidikan terkait menunjuk-
Statistik Pendidikan,
kan bahwa pada tahun 2016 terdapat 175 SD, 26
2016
SLTP, dan 10 SLTA. Jumlah sekolah ini menyebar
pada ap kecamatan di Tapin. Selanjutnya jika Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid
dilihat perbandingan antara jumlah murid dan
guru pada ap jenjang, dapat diketahui bahwa 175
SD
pada ngkat Sekolah Dasar secara rata-rata 1 26
SLTP
orang guru mengajar 11-12 murid. Sedangkan pa-
10 SLTA

id
da ngkat SLTP terdapat 1 orang guru untuk 11-

o.
12 murid, dan ngkat SLTA 1 orang guru
1.606

g
mendapatkan beban 14-15 murid. Dapat dilihat
bahwa beban guru bertambah seiring mening-
p s. 400
286
.b
katnya jenjang pendidikan. Hal ini perlu mendapat
ab

perhaan khususnya instansi terkait karena rasio


murid-guru ini berkaitan erat dengan proses dan
18.146
nk

kualitas belajar mengajar. 4.679


pi

Rata-rata lama sekolah penduduk Tapin tern- 4.184


a

yata cukup rendah, hanya sekitar 7,43 tahun. Ini


//t

arnya secara rata-rata penduduk Tapin hanya


7,44
s:

bersekolah sampai dengan kelas 2 SLTP. Meski


tp

demikian, angka rata-rata lama sekolah Tapin


LAMA SEKOLAH TAHUN
ht

secara perlahan meningkat ap tahunnya. Pada


tahun 2010 angka rata-rata lama sekolah Tapin ANGKA PARTISIPASI KASAR
ANGKA PARTISIPASI MURNI

adalah 6,62 tahun menjadi 7,44 tahun pada tahun 97,36 116,04
2016. Hal ini dapat mengindikasikan kesadaran
penduduk dalam bidang pendidikan semakin baik.
(APK)
(APM)

71,33 90,05
Angka parsipasi sekolah menunjukkan peran
serta anak usia sekolah pada ap jenjang pendidi-
kan. Jika dibandingkan antara APM dan APK ter- 48,31 63,12
lihat bahwa APK selalu lebih besar. Ini memper-
lihatkan bahwa terdapat murid pada jenjang ter-
tentu di luar umur resmi yang ditetapkan (7-12
tahun untuk SD, 13-15 tahun untuk SLTP, 16-18 Terdapat 6 kecamatan di
Tapin yang tidak memiliki
tahun untuk SLTA). Umur murid tersebut bisa lebih
sarana pendidikan setingkat
besar atau lebih kecil. SLTA

Statistik Daerah Kabupaten Tapin 2017 5


xiii

KESEHATAN
6 Angka Harapan Hidup terus meningkat
Pada tahun 2016 penduduk Tapin diharapkan dapat hidup sampai usia 69-70 tahun

Statistik Kesehatan, Pada tahun 2016 tercatat ada 29 dokter yang


bertugas di kabupaten Tapin, terdiri atas 21 dokter
2016
umum dan 8 dokter gigi. Dokter umum menyebar
di seluruh kecamatan di Tapin dengan jumlah an-
BANYAKNYA FASILITAS KESEHATAN
tara satu sampai ga orang. Sementara itu dokter
197 gigi hanya terdapat pada delapan kecamatan saja.
161
Keberadaan fasilitas kesehatan beserta petu-
104 gas kesehatan sangat penng untuk meningkatkan

id
82
kesehatan masyarakat. Pada tahun 2016, angka

o.
29 37 harapan hidup penduduk (AHH) Tapin adalah

g
1 13
p s.
69,62 tahun yang menunjukkan bahwa secara rata
-rata bayi yang baru lahir di Tapin diharapkan
.b
Dokter Pera Bidan Dukun Dukun Rumah Pusk- Pustu dapat hidup sampai dengan berusia hampir 70
ab

wat bayi terlatih Sakit esmas


tahun. Angka harapan hidup di Tapin meningkat
nk

seap tahunnya. Pada tahun 2014, AHH Tapin


pi

adalah 69,02 tahun. Peningkatan AHH menunjuk-


ANGKA
69,62
a

kan adanya peningkatan kesehatan masyarakat


//t

HARAPAN secara umum yang salah satunya didukung oleh


HIDUP
s:

TAHUN membaiknya fasilitas kesehatan.


tp

Pada tahun 2016, tercatat sebanyak 7.286


ht

orang pasien rawat inap yang menyebar pada ap


Jumlah Pasien kecamatan. Pada RSUD Datu Sanggul, penyakit
Rawat Inap yang paling banyak pasien rawat inapnya adalah

7.286
orang
Demam Dengeu dengan 328 pasien. Penyakit lain
yang cukup serius hingga memakan korban ke-
maan yaitu Diabetes Mellitus, Hipertensi,
Pneumia, dan Gagal Jantung. Sebanyak 22 pasien
gagal jantung mengalami kemaan pada tahun
2016. Jumlah ini adalah yang ternggi jika diband-
ing pasien penyakit lain. Sementara itu, untuk kun-
jungan rawat jalan terdapat 7.953 kunjungan se-
Dari total 135 kasus baru Dia-
bagaimana tercatat di RSUD Datu Sanggul. Kunjun-
betes Mellitus pada pasien
rawat jalan, 64% diantaranya gan terbanyak adalah pasien dengan penyakit
diderita oleh perempuan. hipertensi dan diabetes mellitus, masing-masing
sebesar 20 persen dari total kunjungan.

xiii
6
PERUMAHAN
Penggunaan bahan bakar gas meningkat
Rumah tangga yang menggunakan bahan bakar gas untuk memasak meningkat
7
hampir lima kali lipat dibandingkan tahun 2013

Sebagian besar rumah tangga di kabupaten


Statistik Perumahan,
Tapin menempa rumah milik sendiri. Dinjau dari
kondisi perumahan, sebagian besar rumah tangga
2016
menempa rumah berdinding kayu (74,41 persen).
Persentase rumah tangga dengan kondisi
Hanya 23,24 persen rumah tangga yang menempa
perumahan :
rumah berdinding tembok. Selain itu, atap seng
menempa persentase ternggi jenis atap yang Dinding kayu 74,41%
paling banyak digunakan rumah tangga yaitu 68,48 Atap seng 68,48%
persen. Atap jenis lain yang juga digunakan adalah

id
sirap (6,81 persen), beton/genteng (8,08 persen), Bahan bakar gas 69,90%

o.
juga atap ijuk/lainnya sebesar 10,45 persen dari Tangki septik 64,66%

g
seluruh rumah tangga yang berdomisili di Tapin.
Salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan
p s.
.b
(SDG) adalah tentang sanitasi lingkungan. Bebera-
ab

pa indikator mengenai sanitasi lingkungan adalah


keberadaan fasilitas tempat buang air besar. Mes-
nk

kipun sudah 98,7 persen penduduk mempunyai


pi

akses terhadap fasilitas buang air besar, baik itu


a

sendiri (66,8 persen), bersama (18,61), ataupun


//t

umum (13,30 persen) namun belum semuanya


s:

dapat dikatakan menuru standard kesehatan. Ter-


98,26%
tp

dapat 64,66 persen rumah tangga yang


ht

menggunakan tangki sepk sebagai tempat pembu-


angan akhir nja. Sementara sisanya menjadikan Persentase rumah
tangga yang me-
sungai/sawah, lubang tanah, atau kebun sebagai
makai listrik
tempat pembuangan akhir. Kondisi ini mayoritas
terjadi di daerah pedesaan di mana banyak
penduduk yang masih buang air besar di sungai.
Pada umumnya rumah di Tapin memiliki lantai
bukan tanah (99,69 persen). Rumah penduduk
99,69%
dengan lantai tanah hanya kurang dari 1 persen. Persentase rumah
tangga dengan
Lebih lanjut, untuk fasilitas penerangan, sebanyak
lantai bukan tanah
98,26 persen rumah tangga telah menggunakan
listrik baik PLN maupun non PLN sebagai sumber
penerangan utama. Listrik non PLN menggunakan Terdapat dua desa di Keca-
tenaga surya sebagai bahan utama pembangkit matan Piani dan satu desa di
listrik, sedangkan sisanya menggunakan pen- Kecamatan Bakarangan yang
erangan bukan listrik. belum teraliri listrik

Statistik Daerah Kabupaten Tapin 2017 7


xv

PEMBANGUNAN MANUSIA
8 Angka IPM terus meningkat
Meski ranking IPM Tapin tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya, angka
IPM terus meningkat

Dalam konteks pembangunan daerah, IPM


Statistik Pembangunan
ditetapkan sebagai salah satu ukuran utama yang
Manusia, 2016 dicantumkan dalam Pola Dasar Pembangunan
Daerah. Hal ini merupakan langkah penng karena
Indeks Pembangunan Manusia menduduki salah
INDEKS
68,02
satu posisi yang sangat penng dalam manajemen
PEMBANGUNAN pembangunan daerah.
MANUSIA
Selama periode 6 tahun terakhir (2010-2016)

id
IPM Tapin terus mengalami peningkatan. Pada

o.
2010 angka IPM Tapin hanya 64,89 terus
69,62 11,24 7,44 11,237

g
tahun tahun tahun Ribu Rp meningkat seap tahunnya menjadi 68,02 di
Angka
Harapan
Angka
Harapan
Rata-rata
Lama
Pengeluaran
yang
p s.
tahun 2016. Namun demikian, angka ini masih
berada dalam kategori sedang sehingga pem-
.b
Hidup Sekolah Sekolah Disesuaikan bangunan manusia di Tapin masih perlu lebih
ab

dingkatkan lagi. Peningkatan pada ap dimensi


nk

IPM utamanya dalam bidang pendidikan masih


ANGKA sangat diperlukan. Angka harapan sekolah di Tapin
pi

KEMISKINAN hanya 11,24 tahun yang berar ap anak usia


a

3,70%
sekolah di Tapin diharapkan hanya dapat ber-
//t

sekolah selama 11 tahun atau sampai dengan ke-


s:

las 2 SLTA saja. Begitu juga rata-rata sekolah di


tp

Tapin yang masih sangat rendah yaitu 7,44 tahun


ht

Jumlah Penduduk Miskin 2012-2016 saja.

Jumlah penduduk miskin Tapin selama kurun


waktu 2011-2016 mengalami penurunan.
Penurunan paling signifikan terjadi pada tahun
2013 di mana angka kemiskinan Tapin mencapai
3,41 persen. Jumlah ini mengalami kenaikan pada
tahun-tahun kemudian dan pada tahun 2016 ang-
ka kemiskinan Tapin mencapai 3,70 persen. Angka
ini lebih rendah daripada tahun sebelumnya. Be-
berapa fenomena ekonomi yang terjadi dian-
taranya pada sektor pertambangan yang mengala-
mi perlambatan diduga salah satu faktor yang me-
Ranking IPM Tapin menem- nyebabkan angka kemiskinan bertambah. Angka
pati urutan ke-lima kemiskinan diukur berdasarkan jumlah penduduk
se-provinsi Kalimantan
Selatan yang berada di bawah garis kemiskinan.

xv
8
Tapin merupakan salah satu daerah lumbung padi
PERTANIAN

Pada tahun 2016 produksi padi Tapin meningkat dan menempatkan Tapin menjadi
9
daerah penghasil padi terbesar kedua se-Kalsel

Pada tahun 2016, kabupaten Tapin berhasil


memproduksi padi baik padi ladang maupun padi Statistik Pertanian, 2016
sawah sebanyak 339.504 ton (angka sementara).
Hal ini menempatkan Tapin sebagai salah satu
daerah lumbung padi di provinsi Kalimantan Se-
Produksi dan luas panen Padi
latan. Daerah yang produksi padinya lebih nggi
adalah Kabupaten Barito Kuala. Produksi padi di
Tapin mengalami peningkatan ap tahunnya. Pen-

id
ingkatan juga terlihat pada luas panen padi baik

o.
padi sawah maupun padi ladang.

g
Jika dilihat menurut kecamatan, maka dapat Produksi (Ton)
dikatakan bahwa kecamatan Tapin Tengah meru-
pakan lumbung padi Kabupaten Tapin. Kecamatan
p s.
.b

ini merupakan kontributor terbesar produksi padi Luas Panen (Ha)


ab

sawah dengan peranan sebesar 24,6 persen dari


nk

total produksi padi sawah. Disusul oleh kecamatan


pi

Candi Laras Utara dengan kontribusi sebesar 18,7


a

persen. Namun untuk padi ladang, tercatat bahwa Produktivitas beberapa komoditas terpilih
//t

kecamatan Piani merupakan kontributor padi (kuintal/Ha)


s:

ladang terbesar dengan peranan sebanyak 54,9


tp

persen dari total produksi padi ladang di Tapin.


ht

Melihat hasil produksi padi di Tapin seap ta-


hunnya menunjukkan bahwa potensi pertanian di
kabupaten sangat besar sehingga seyogyianya
dapat dikembangkan lagi secara lebih opmal.
Sementara itu, untuk tanaman palawija
lainnya salah satu produk unggulan Tapin adalah
jagung dengan total produksi sebanyak 1.629 ton
selama tahun 2016, disusul oleh kedelai sebanyak
1.267 ton, dan kacang tanah sebanyak 939 ton.
Kecuali jagung yang mengalami penurunan
produksi, kedelai dan kacang tanah menunjukkan
tren meningkat dari tahun sebelumnya. 97,5 persen dari total
produksi padi di Tapin meru-
pakan jenis padi sawah

Statistik Daerah Kabupaten Tapin 2017 9


xvii

9 PERTANIAN
Produksi karet naik
Produksi karet Tapin pada 2016 mengalami kenaikan 15,7 persen dari tahun sebe-
lumnya

Terlihat kenaikan produksi karet pada tahun


Statistik Perkebunan
2016 di Tapin. Data dari dinas terkait menunjuk-
dan Peternakan, 2016
kan bahwa pada tahun 2016 produksi karet di Ta-
pin mencapai sekitar 7.881 ton. Produksi karet di
Produksi Karet (ton) Tapin mencapai puncaknya pada tahun 2013 di
mana hampir 12.000 ton karet mampu dihasilkan.
Hal ini diduga terkait dengan jatuhnya harga karet
beberapa tahun terakhir sehingga menyebabkan

id
petani karet banyak yang kurang produkf. Jika

o.
dilihat per kecamatan, maka produksi karet

g
terbesar ada di kecamatan Salam Babaris dengan
s.
kontribusi sebesar 20 persen dari total produksi
p
.b
karet di Tapin.
ab

Selain karet, produk perkebunan unggulan


Tapin lainnya adalah kelapa sawit. Luas tanam
nk

kelapa sawit di Tapin cukup besar, meski mayori-


pi

Populasi Ternak Besar dan Ternak Kecil (ekor) tas merupakan tanaman belum menghasilkan.
a

Pada tahun 2016 tercatat produksi kelapa sawit


//t

292 1.094.669 mencapai 2.370 ton. Sebagian besar tanaman ke-


s:

lapa sawit berlokasi di kecamatan Candi Laras


tp

Kerbau Ayam Kampung


Utara dan kecamatan Binuang.
ht

6.638 333.240 Berdasarkan data dari dinas peternakan, pop-


Sapi Ayam Pedaging
ulasi hewan ternak terbesar adalah ayam kam-
28 345.358 pung, disusul oleh ik. Kedua hewan ternak ini
Kuda Itik termasuk dalam kategori ungags/ternak kecil. Se-
dangkan untuk hewan ternak besar, populasi pal-
4.456 40.000 ing besar adalah sapi yang banyaknya lebih dari
Kambing Burung puyuh
6.000 ekor. Populasi sapi terbanyak berada di
kecamatan Hatungun dan kecamatan Tapin Ten-
gah. Jumlah ternak pada kedua kecamatan ini
masing-masing mencapai lebih dari 1.500 ekor.

70 persen ternak besar


yang dipotong dilakukan di
Rumah Potong Hewan
kecamatan Binuang

xvii
10
PERTAMBANGAN & ENERGI
Produksi batu bara menurun
Pertumbuhan kategori pertambangan naik
10
Sektor pertambangan batu bara merupakan Statistik Pertambangan
salah satu komodi unggulan Kabupaten Tapin.
dan Energi, 2016
PDRB kategori Pertambangan merupakan kontrib-
utor terbesar terhadap perekonomian Tapin.
Peranannya mencapai 27,77 persen. Meskipun Kontribusi
pada tahun 2015 pertumbuhan sektor per- kategori Per- 27,77%
tambagan mengalami penurunan, pada tahun
tambangan
terhadap
2016 kategori ini kembali menguat dengan pe-
PDRB

id
tumbuhan sebesar 2,20 persen. Pertumbuhan

o.
ternggi kategori ini terjadi pada tahun 2013 di

g
mana mencapai 12,56 persen. Pertumbuhan PDRB Sektor Pertambangan
Kategori pertambangan selalu menjadi
p s.
.b
kontributor terbesar PDRB Tapin. Namun dapat
ab

dilihat bahwa kontribusinya semakin menurun ap


tahun. Pada tahun 2013, kategori ini me-
nk

nyumbangkan 36,16 persen terhadap total PDRB


pi

Tapin sementara pada tahun 2016 menjadi 27,77


a

persen saja. Hal ini menunjukkan geliat kategori


//t

lain dalam perekenomian Tapin, contohnya per-


s:

tanian, yang kontribusi semakin nggi ap ta-


tp

hunnya. Namun kondisi ini juga didukung oleh


ht

lesunya pasar pertambangan batubara selama


beberapa tahun ke belakang. Kedua hal tersebut 33.552
secara simultan menyebabkan peran per-
tambangan yang semakin berkurang. PELANGGAN LISTRIK
Dari sisi kelistrikan, terlihat peningkatan dari
tahun sebelumnya. Pada tahun 2016 terdapat
27.875 pelanggan listrik yang terdaGar di PLN Ta- 15.564
pin. Dari seluruh desa di Tapin, masih terdapat ga
PELANGGAN AIR MINUM
desa yang belum dialiri listrik. Sementara itu, data
dari PDAM Tapin tercatat bahwa pengguna
layanan air minum PDAM di Tapin mencapai
Terdapat 50 desa di kabu-
15.564 pelanggan. Sebanyak 44 persen pelanggan paten Tapin yang masih
air minum tersebut berlokasi di kecamatan Tapin belum dialiri air bersih
Utara. (PDAM)

Statistik Daerah Kabupaten Tapin 2017 11


xix

11 INDUSTRI PENGOLAHAN
Kelompok industri semakin bertumbuh
Baik unit usaha, tenaga kerja, investasi, maupun nilai produksi kelompok industri
mengalami perningkatan

Dinas terkait membedakan kelompok in-


Statistik Industri, 2016 dustri menjadi dua macam yaitu kelompok In-
dustri Kimia, Argo, dan Hasil Hutan (IKAHH) dan
Industri Logam, Elektronika dan Aneka (ILMEA).
Total Nilai Produksi
Kelompok Industri Pada tahun 2016 terlihat peningkatan unit
usaha dari 6.372 unit usaha pada 2015 menjadi
143.571,2 6.369 unit usaha pada tahun 2016. Sebagian
JUTA RUPIAH besar unit usaha industri di Tapin termasuk da-

id
lam kelompok IKAHH. Jumlah ini mencapai

o.
92,10 persen dari total seluruh unit usaha indus-

g
7,90
p s.
tri yang tercatat di Tapin.
.b
Untuk IKAHH sendiri mampu menyerap
Industri Logam,
ab

11.801 tenaga kerja pada tahun 2016, se-

92,10% 6.396 Elektronika,


dangkan 921 tenaga kerja terserap pada ke-
nk

dan Aneka
Unit lompok ILMEA. Total nilai produksi untuk kedua
pi

Industri Kimia, Usaha kelompok industri ini mencapai 143,57 milyar


Argo, dan Hasil
a
//t

hutan rupiah dengan 90,7 persen diantaranya di-


s:

sumbangkan oleh kelompok industri IKAHH.


tp

Namun jika dilihat perkembangannya, maka


ht

kelompok ILMEA terlihat berkembang lebih pe-


sat jika dibandingkan tahun sebelumnya. Pada
92,76% tahun 2016, nilai produksi kelompok ini mampu
Industri Kimia,
tumbuh 14,73 persen dibandingkan tahun 2015.
Argo, dan Hasil
hutan
12.722 7,24%
Tenaga Sementara itu, kelompok IKAHH tumbuh sebe-
kerja Industri Logam, sar 1,79 persen saja dari tahun lalu.
Elektronika,
dan Aneka Dari segi nilai bahan baku juga terlihat pola
yang sama. Nilai bahan baku kelompok ILMEA
tumbuh mencapai 10,9 persen dari tahun sebe-
lumnya. Sedangkan untuk kelompok IKAHH han-
ya tumbuh sebanyak 0,84 persen.
Nilai investasi kelompok
industri mencapai 30,6
milyar rupiah

xix
12
KONSTRUKSI
Pertumbuhan sektor konstruksi naik
Pertumbuhan PDRB kategori konstruksi mengalami perlambatan dari tahun sebe-
lumnya
12
Dari tahun ke tahun sektor kontruksi di Kabu-
paten Tapin terus mengalami kemajuan. Tiap ta- Statistik Konstruksi, 2016
hunnya tumbuh posif meski tren pertum-
buhannya cenderung berfluktuaf dalam lima ta-
hun terakhir. Pada tahun 2012 sektor ini tumbuh
7,19 persen kemudian pertumbuhannya
melambat menjadi 4,42 persen pada 2013. Tahun
2013 merupakan tahun dengan pertumbuhan ter-
5,64%

id
endah di kategori konstruksi. Namun sektor ini

o.
tetap bertumbuh. Pada tahun 2016 pertumbuhan
Kontribusi PDRB

g
kategori konstruksi mencapai 5,87 persen yang
mana mengalami sedikit perlambatan dari tahun
sebelumnya. Perkembangan paembangunan fasil-
ps. Kategori Konstruksi
.b

itas umum maupun perumahan pribadi turut men-


ab

jadi penggerak sektor konstruksi di Tapin. Banyak- Pertumbuhan PDRB Kategori Konstruksi
nk

nya masyarakat yang membangun rumah baik


pi

dalam kompleks perumahan maupun bukan, serta


7,19
a

pembangunan berbagai proyek pemerintah diten- 6,24 5,87


//t

garai akan menggerakkan sektor konstruksi.


5,23
4,42
s:

Dalam PDRB Tapin, kategori konstruksi hanya


tp

memberikan kontribusi yang sedikit terhadap total


ht

PDRB. Pada tahun 2016 sektor ini berperan


sebanyak 5,64 persen saja. Namun jika diper-
hakan seap tahun, kontribusi sektor ini perla-
han-lahan mengalami peningkatan.
Indeks kemahalan konstruksi (IKK) digunakan
sebagai proxy untuk mengukur ngkat kesulitan
geografis suatu daerah yang dibandingkan dengan
93,06
daerah acuan. Pada tahun 2016 kota yang menjadi INDEKS
acuan adalah kota Surabaya. Semakin sulit letak KEMAHALAN
geografis suatu daerah maka semakin nggi pula KONSTRUKSI
ngkat harga di daerah tersebut. Pada tahun 2016
Penghitungan IKK tahun 2016
IKK Tapin adalah 93,06 yang arnya biaya menggunakan data harga ko-
(pembangunan) di Tapin lebih murah dibanding- moditi konstruksi, sewa alat be-
rat, dan upah jasa konstruksi
kan dengan Kota Surabaya. yang dikumpulkan dalam 4
periode pencacahan

Statistik Daerah Kabupaten Tapin 2017 13


xxi

13 HOTEL & PARIWISATA


Wisatawan domestik meningkat
Pada tahun 2016, wisatawan domestik Tapin meningkat 8,37 persen dari tahun
sebelumnya

Peranan kategori akomodasi terhadap pem-


Statistik Perhotelan,
bentukan nilai tambah (NTB) dalam PDRB Tapin
2016
masih sangat kecil yaitu hanya 2,29 persen pada
tahun 2016. Oleh karena itu sarana dan prasarana

9 Hotel/Losmen/
Penginapan
yang menunjang kepariwisataan mutlak diper-
lukan agar sektor ini dapat berkembang dengan
baik. Melihat potensi yang ada sektor ini masih
sangat memungkinkan untuk lebih dingkatkan.

id
105 Jumlah sarana akomodasi yang tersedia di Tapin

o.
Kamar sebanyak 9 buah dengan jumlah kamar 105 buah

g
dan fasilitas tempat dur sebanyak 171 buah. Ho-
s.
tel-hotel ini tersebar di ga lokasi kecamatan di

171
p
Tempat tidur
.b
Tapin yaitu kecamatan Binuang, kecamatan Lok-
ab

paikat, dan kecamatan Tapin Utara. Terdapat 7


buah hotel di kecamatan Tapin Utara, hal ini dapat
nk

dimaklumi mengingat lokasi Tapin Utara sebagai


pi

ibukota kabutan Tapin.


a

Jumlah Wisatawan Domestik


//t

Dalam hal pariwisata, dinas pariwisata Tapin


s:

mencatat bahwa terdapat 464.425 wisatawan


tp

domesk di Tapin pada tahun 2016. Jumlah ini


ht

464.425 mengalami peningkatan sekitar 8,37 persen


428.526
362.442 362.352 dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, kun-
jungan wisatawan mancanegara sedikit sekali
jumlahnya. Tercatat hanya 150 wisatawan
mancanegara selama 2016. Beberapa daerah
tujuan wisata yang menjadi andalan Tapin dian-
taranya Goa Batu Hapu di kecamatan Hatungun ,
air terjun yang menyebar di beberapa kecamatan.
Selain itu terdapat juga objek wisata budaya situs
candi laras yang berlokasi di kecamatan Candi La-
ras Selatan. Objek wisata Taman Basimban dan
Secara rata-rata , lebih dari Taman Baayun Anak di kecamatan Tapin Utara.
38 ribu wisatawan domestik
di Tapin tiap bulannya

xxi
14
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI
Hampir separuh dari total panjang jalan di Tapin rusak
Sekitar 32,46 persen jalan di Tapin dalam kondisi rusak berat dan 15,26 persen
14
dengan kondisi rusak

Total panjang jalan di kabupaten Tapin adalah


Statistik Transportasi,
723,26 km di mana sepanjang 617,15 km merupa-
2016
kan jalan kabupaten. Jalan Negara sepanjang
88,99 km dan jalan propinsi sepanjang 17,12 km.
Jalan kabupaten di Tapin dapat dikatakan dalam
kondisi memprihankan. Hampir separuh (47,72 617,15 km
persen) dari total panjang jalan kabupaten dalam Panjang Jalan Kabupaten
kondisi rusak, baik rusak ringan maupun rusak

id
berat. Hal ini tentu saja hars menjadi perhaan

o.
pemerintah daerah mengingat penngnya fasilitas

g
jalan untuk menunjang kegiatan masyarakat sehari Menurut jenis permukaaan
-hari.
p s.
.b
Jika dilihat berdasarkan jenis permukaan,
449,56 59,72 71,79 36,08
ab

sebagian besar jalan di Tapin adalah jalan aspal. km


km km km
Meskipun masih terapat jalan kerikil maupun
nk

Aspal Kerikil Tanah Cor


tanah. Kecamatan Bungur merupakan kecamatan
pi

dengan persentase jalan kerikil yang terbesar.


a

Meski jumlahnya sudah jauh berkurang dari tahun


//t

lalu, namun 19,5 persen dari total panjang jalan di


s:

Menurut kondisi jalan


Bungur merupakan jalan kerikil.
tp

Dinjau dari segi ekonomi, peranan kategori


ht

transportasi dan pergudangan dalam perekonomi- Baik


44,47% Sedang
an Tapin relaf kecil. Pada tahun 2016 kategori ini 7,81%
hanya menyumbangkan 3,21 persen terhadap
total PDRB Tapin. Tidak terlalu jauh berbeda Rusak
berat
dengan kategori transportasi dan pergudagan, 32,46%
Rusak
kategori informasi dan komunikasi (infokom) juga
berperan rendah terhadap perekenomian Tapin.
15,26%
Meski sedikit lebih nggi dari kategori transportasi
dan pergudangan, pada tahun yang sama kategori
infokom hanya berperan sebanyak 3,57 persen
dari total PDRB Tapin.
Kecamatan Candi Laras
Selatan hanya menguasai 1,89
persen jalan dari total panjang
jalan di Tapin

Statistik Daerah Kabupaten Tapin 2017 15


xxiii

15 PERBANKAN & KOPERASI


Pertumbuhan kategori jasa keuangan melambat
Pada tahun 2016 pertumbuhan kategori jasa keuangan adalah 4,27 persen, mel-
ambat dibandingkan tahun 2015

Statistik Perbankan dan Terdapat 142 buah koperasi di Tapin yang


terdiri atas KUD sebanyak 27 buah dan Non KUD
Koperasi, 2016
sebanyak 115 buah. Meski jumlah KUD lebih sedi-
kit, namun koperasi jenis ini mempunyai anggota
Total Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi
lebih banyak dibanding non KUD. Sebanyak 10.114
orang terdaGar menjadi anggota KUD pada tahun
2016, sementara koperasi non KUD memiliki 8.883

31% 68% anggota. Jumlah anggota KUD paling banyak ada di

id
5.273,79 kecamatan Binuang. Meski kecamatan ini hanya

o.
Non KUD Juta rupiah KUD memiliki satu KUD, namun anggotanya mencapai

g
3.565 orang. Di kecamatan ini terdapat 16
s.
koperasi Non KUD dengan 1.287 orang anggota.
p
.b
Sementara itu, kecamatan Tapin Tengah mempu-
ab

nyai jumlah KUD terbanyak, yakni 8 KUD dengan


total anggota 1.054 orang. Sedangkan untuk
nk

Pertumbuhan PDRB kategori Jasa Keuangan koperasi jenis non KUD paling banyak terdapat di
pi

kecamatan Tapin Utara. Ada 52 koperasi non KUD


a
//t

di kecamatan ini dengan total anggota sebanyak


s:

4.510 orang (50,77 persen dari total anggota


tp

13,50 koperasi non KUD).


ht

Kegiatan KUD di Tapin tampaknya cukup


berkembang dengan Sisa Hasil Usaha (SHU) lebih
7,09 dari 3,6 milyar rupiah pada tahun 2016. Se-
4,91 5,39 dangkan koperasi non KUD mencapai 1,6 milyar
4,27
rupiah.

Kategori jasa keuangan hanya berkontribusi


sebesar 1,12 persen dalam perekonomian Tapin.
Pertumbuhan sektor ini mengalami perlambatan
pada tahun 2016 yaitu hanya sebesar 4,27 persen.
Terlihat bahwa pertumbuhan sektor ini cukup fluk-
tuaf selama kurun waktu lima tahun terakhir
Pada tahun 2016, total
dengan pertumbuhan ternggi terjadi pada tahun
simpanan pada seluruh
KUD di Tapin mencapai 2013.
24,92 milyar rupiah

xxiii
16
HARGA-HARGA
Bensin sebagai penahan inflasi utama
Kenaikan tarif listrik merupakan salah satu komoditas utama pendorong inflasi
baik di Banjarmasin maupun Tanjung
16
Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah penghi-
tungan perubahan harga yang dibayar konsumen Statistik Harga, 2017
di pasar dan sering digunakan sebagai indikator
kenaikan harga atau yang lebih dikenal angka
Inflasi year-on-year
inflasi, di mana tahun dasar yang digunakan ada-
Kalimantan Selatan
lah tahun 2012. Indeks Harga Konsumen di ke-
lompokkan menjadi tujuh kelompok besar komod- 6,65
6,30
i yang biasanya dikonsumsi masyarakat. Dalam 5,42

id
satu kelompok terdiri dari berbagai sub komodi
4,07

o.
yang lebih kecil. Penghitungan IHK diseluruh Indo-

g
nesia dilakukan di 82 kota. Untuk Kalimantan Se-
latan diwakili oleh Kota Banjarmasin dan Tanjung.
p s.
.b
Angka laju inflasi pada grafik di samping merupa-
ab

kan gabungan yang didapat dari penghitungan


inflasi di dua kota tersebut.
nk

Untuk awal tahun 2017, terjadi inflasi year on


pi

year sebesar 4,07 persen di Kalimantan Selatan, Inflasi menurut kelompok pengeluaran
a

yang merupakan gabungan inflasi Banjarmasin dan


//t

Tanjung. Untuk kota Banjarmasin inflasi year on


s:

year adalah sebesar 4,14 persen sementara di Tan-


tp

8,76
jung terjadi inflasi sebesar 3,16 persen.
ht

6,86
Dinjau menurut kelompok pengeluaran,
3,58
terlihat bahwa untuk Kalimantan Selatan yang 3,07 2,88
paling nggi mengalami inflasi pada awal 2017
1,27 0,89
adalah kelompok pengeluaran transportasi,
komunikasi, dan jasa keuangan yaitu sebesar 8,76 Bahan Ma- San- Kese Pendidi- Transpor,
Pe-
ma- kanan rumahan, dang hata kan, komu-
persen. Dan yang terkecil adalah kelompok penge- kanan jadi, listrik, gas, rekreasi, nikasi,
minu-
n
air, bahan olahrag jasa keu-
luaran perumahan, listrik, gas, air, dan bahan ba- man, bakar angan
rokok, a
kar yakni sebesar 0,89 persen. Pola serupa juga tem-
bakau
terjadi untuk kota Banjarmasin. Namun dak un-
tuk Tanjung. Di kota Tanjung inflasi ternggi ter-
jadi pada kelompok pengeluaran kesehatan. Untuk Kota Banjarmasin dan Kota Tan-
kelompok tranportasi, komunikasi, jasa keuangan jung merupakan dua dari sembi-
terjadi deflasi sebesar 0,01 persen. lan kota di Kalimantan yang
menjadi kota penghitungan inflasi

Statistik Daerah Kabupaten Tapin 2017 17


xxv

17 PENGELUARAN PENDUDUK
Konsumsi rokok lebih tinggi dari konsumsi sayur dan buah
Pengeluaran untuk konsumsi rokok mencapai 5,66 persen sementara pengeluaran
untuk konsumsi sayur hanya 2,85 persen dan buah hanya 2,30 persen.

Statistik Konsumsi Salah satu cara untuk mengukur kese-


Rumah tangga, 2016 jahteraan penduduk adalah dengan melihat po-
la konsumsi masyarakatnya. Besarnya nominal
pengeluaran yang dihabiskan untuk konsumsi,
Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga
per kapita per bulan baik makanan ataupun non makanan, dapat
dijadikan tolok ukur seberapa besar kemampu-
an ekonomi penduduk di suatu daerah.
Makanan
49% 51%
Pada tahun 2016, rata-rata pengeluaran

id
per kapita yang disesuaikan Tapin adalah adalah

o.
Non-Makanan Rp.11.237.000 dalam setahun. Atau sekitar

g
Rp.936 ribu per bulan. Sebanyak 51 persen dari
p s.
pengeluaran tersebut digunakan untuk konsum-
si makanan, sedangkan sisanya untuk konsumsi
.b
Beberapa komoditas dengan persen- non makanan.
ab

tase pengeluaran rumah tangga


Pengeluaran konsumsi terbesar
terbesar
nk

penduduk Tapin berdasarkan hasil Susenas ada-


pi

6,78 % 25,29 % lah untuk perumahan dan fasilitas rumah tangga


a

(25,29 persen). Hal ini cukup menarik meng-


Padi-padian Perumahan
//t

dan fasilitas ingat pengeluaran konsumsi terbesar secara


s:

6,61 % rumah tang- rata-rata masih pada konsumsi makanan. Ini


ga
tp

Ikan/cumi/ dapat mengindikasikan pola konsumsi masyara-


udang/
ht

kerang 9,19 % kat Tapin yang mulai bergeser menjadi pola


Aneka ba- masyarakat perkotaan.
15,86 % rang dan Untuk kelompok makanan, konsumsi
Makanan jasa
jadi makanan jadi adalah pengeluaran paling nggi.

5,66 6,98 % Hal ini diduga adalah pengaruh budaya


Barang ta- masyarakat Tapin yang terbiasa makan di luar
Rokok han lama
(mewarung). Salah satu yang juga perlu diper-
hakan adalah konsumsi rokok yang cukup ng-
gi di Tapin yakni mencapai 5,66 persen. Kontri-
busi rokok dalam pengeluaran konsumsi men-
galahkan konsumsi sayur-sayuran dan buah-
buahan penduduk yang masing-masing hanya
Konsumsi daging di Tapin ter-
golong rendah yaitu 2,21 per- 2,85 persen dan 2,30 persen.
sen dari total pengeluaran
konsumsi

xxv
18
PERDAGANGAN
Perdagangan merupakan salah satu kontributor terbesar PDRB
Kategori perdagangan adalah kontributor ke-tiga terbesar PDRB Tapin pada tahun 2016
18
Kategori perdagangan memberikan peranan Statistik Perdagangan,
yang cukup besar dalam perekonomian Tapin. 2016
Sektor ini termasuk dalam ga kontributor
terbesar PDRB Tapin, dengan kontribusi sebesar Penerbitan SIUP
9,56 persen. Meski pada tahun 2015 pertum- Perdagang
buhan untuk kategori ini sedikit melambat, na- an besar
mun pada tahun 2016 pertumbuhan kembali
1,69%
77,18%
meningkat mencapai 8,75 persen. Pertumbuhan Perdagang

id
perdagangan di Tapin dapat dikatakan baik. an kecil

o.
21,13%
Dengan rata-rata pertumbuhan lebih dari 7 per-

g
Perdagangan
sen pada empat tahun terakhir menunjukkan
bahwa sektor perdagangan di Tapin mempunyai
p s. menengah
.b

potensi besar sehingga perlu didukung dan


ab

Pertumbuhan PDRB kategori Perdagangan


dikembangkan.
nk

9,22 8,75
Data dari dinas terkait menunjukkan bahwa 7,92
6,84
pi

pada tahun 2016 terdapat penerbitan SIUP yang


a

mayoritas merupakan perdagangan kecil. Hal ini


//t

mengindikasikan kegiatan ekonomi Tapin ban-


s:

yak digerakkan oleh pedagang kecil. Jika dilihat


tp

berdasarkan badan hukum, perusahaan yang


ht

berdiri di Tapin umumnya berbadan hokum CV/


Firma. Sampai dengan tahun 2015, terdapat
4.691 perusahaan yang terdaGar (memiliki
SIUP/TDUP). Perusahaan ini juga didominasi Peranan
Kategori
oleh perusahaan kecil yang mencapai 80 persen 9,56% Perdagangan
dari total perusahaan. terhadap
Jika dilihat per kecamatan, maka sebagian PDRB
besar pedagang baik yang berskala kecil mau-
pun menengah berlokasi di kecamatan Tapin
Utara, yang juga merupakan ibukota kabupaten.
Selanjutnya adalah kecamatan Binuang yang Perdagangan besar hanya
berbatasan langsung dengan kabupaten Banjar terdapat di enamkecama-
dan merupakan jalur perlintasan yang cukup tan di Tapin

ramai dilalui.

Statistik Daerah Kabupaten Tapin 2017 19


xxvii

19 PENDAPATAN REGIONAL
Pertumbuhan ekonomi melambat
Pada tahun 2016 pertumbuhan ekonomi mengalami percepatan sebesar 4,85 persen
dibandingkan tahun sebelumnya

Statistik Perekonomian PDRB menggambarkan kemampuan suatu


Daerah, 2016 wilayah untuk menciptakan nilai tambah pada
suatu waktu tertentu. Ada dua pendekatan un-
5 Kontributor Terbesar PDRB tuk menyusun PDRB, yaitu produksi dan
penggunaan. Keduanya disajikan dalam dua
27,77% versi penilaian yaitu atas dasar harga berlaku
Pertambangan dan Penggalian
(ADHB) dan atas dasar harga konstan (ADHK).
6,99% Pada tahun 2016, nilai PDRB ADHB Tapin adalah

id
Industri pengolahan
7,93% 6,90 trilyun rupiah, sedangkan PDRB ADHK ada-

o.
lah sebesar 5,60 trilyun rupiah. Selama kurun

g
Adm pemerintahan

9,56%
p s.
waktu beberapa tahun terakhir nilai ini selalu
mengalami peningkatan ap tahunnya. Nilai
.b
Perdagangan besar
& eceran PDRB disinyalir dapat dijadikan tolok ukur kiner-
21,71%
ab

Pertanian, Kehutanan, dan ja perekonomian suatu daerah.


nk

Perikanan
Berdasarkan lapangan usaha, PDRB ter-
pi

susun atas 17 kategori. Kategori pertambangan


a
//t

cukup mendominasi perekonomian Tapin


Pertumbuhan Ekonomi
s:

dengan kontribusi hampir seperga dari total


6,32
tp

5,75 5,44
PDRB. Kategori lain yag juga memiliki peranan
ht

4,85 yang cukup besar adalah kategori pertanian,


4,05 kehutanan, dan perikanan. Kategori ini mem-
berikan kontribusi sebesar 21,71 persen ter-
hadap total PDRB.

Pertumbuhan ekonomi Tapin pada tahun


2016 mengalami percepatan dibandingkan ta-
hun sebelumnya. Tahun 2016 perekonomian
Tapin tumbuh sebesar 4,85 persen. Setelah
mengalami perlambatan pada tahun 2015, ta-
hun ini perekonomian Tapin kembali
menggeliat. Hal ini disebabkan penguatan
PDRB per kapita Tapin sekitar
37,43 juta per tahun atau sektor pertanian Tapin dengan pembukaan la-
3,11 juta per bulan han baru, serta didukung pula produksi batuba-
ra yang mengalami kenaikan.

xxvii
20
PERBANDINGAN REGIONAL
IPM Tapin menempati peringkat ke-empat
IPM Tapin pada tahun 2016 sebesar 68,05 menempati urutan ke-lima di bawah Ban-
jarbaru, Banjarmasin, dan Tabalong
20
Jumlah penduduk Tapin termasuk salah
satu yang paling sedikit di provinsi Kalimantan Perbandingan Jumlah Penduduk se-provinsi
Kalimantan Selatan
Selatan. Pada tahun 2016, jumlah penduduk
Tapin adalah 184.330 jiwa, sedikit lebih banyak
dari jumlah penduduk kabupaten Balangan yang
merupakan kabupaten dengan jumlah 684.183
penduduk terkecil se-provinsi Kalimantan Se-
latan. Namun demikian pencapaian IPM kabu-

id
paten Tapin cukup baik. Meski masih di bawah

o.
rata-rata provinsi, Tapin menempa urutan ke- 184.330

g
lima dalam hal Indeks Pembangunan Manusia.
IPM Tapin pada tahun 2016 adalah 68,05 yang
p s.
.b
mana berada di bawah Kota Banjar baru, Kota
ab

Banjarmasin, Kabupaten Tabalong, dan Kabu-


nk

paten Tanah Bumbu. Kabupaten dengan Indeks


pi

Pembangunan Manusia terkecil adalah kabupat-


a

en Hulu Sungai Utara dengan IPM sebesar


//t

63,38. sedangkan IPM ternggi dicapai oleh ko-


s:

Perbandingan Indeks Pembangunan


ta Banjarbaru dengan indeks sebesar 77,96.
tp

Manusia se-provinsi Kalimantan Selatan


Jika dilihat pertumbuhannya, IPM dengan
ht

pertumbuhan tercepat dicapai oleh kabupaten


Hulu Sungai Selatan (HSS). Pada tahun 2016, 69,05 68,05
pertumbuhan IPM Kabupaten HSS mencapai
1,82 persen. Sementara untuk kabupaten Tapin
sendiri pertumbuhan IPM termasuk yang
terkecil yaitu hanya 0,57 persen. Hal ini patut
dijadikan aba-aba bagi pemerintah daerah agar
dapat membuat atau menjalankan program
pemerintah yang berhubungan dengan pendidi-
kan atau kesehatan secara lebih maksimal.

Statistik Daerah Kabupaten Tapin 2017 21


ht
tp
s:
//t
api
nk
ab
.b
ps.
go.
id

Anda mungkin juga menyukai