Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE

A. Pengertian
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai janin lahir, lama
hamil normal yaitu 280 hari atau 9 bulan 7 hari yang dihitung dari hari pertama
haid terakhir. Kehamilan adalah penyatuan ovum dan spermatozoa yang
biasanya berlangsung di ampula tuba.
Antenatal care adalah pelayanan atau asuhan yang diberikan kepada
wanita hamil atau suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan
penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan
dan persalinan yang aman dan memuaskan.
B. Tanda Dan Gejala
1. Tanda-tanda pasti hamil
a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat dikenal bagian-bagian janin.
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin.
c. Dapat dirasakan gerakan janin.
d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin.
e. Dengan alat USG dapat diketahui kantong janin, panjang janin dan
dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan
janin.
2. Tanda-tanda tidak pasti hamil
a. Amenorhea
b. Mual muntah
c. Mengidam
d. Tidak tahan suatu bau-bauhan
e. Pingsan
f. Tidak ada selera makan (anorheksia)
g. Lelah
h. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
i. Miksi sering
j. Konstipasi
k. Pigmentasi kulit
l. Pemekaran vena (varises)
3. Tanda-tanda mungkin hamil
a. Perut membesar
b. Uterus membesar
c. Tanda hegar : adanya uterus segmen bawah rahim yang lebih lunak
dari bagian lain.
d. Tanda chadwick : perubahan warna serviks dan vagina menjadi
kebiru-biruan.
e. Tanda piscaseck : tempat yang kosong pada rongga uterus karena
embrio biasanya terletak disebelah atas.
f. Kontraksi-kontraksi kecil pada uterus bila dirangsang (braxton hicks)
g. Teraba ballotement
h. Reaksi kehamilan positif
C. Tujuan Kunjungan Antenatal Care
1. Tujuan umum
Secara pengawasan antenatal bertujuan untuk mengoptimalkan kesehatan
mental dan fisik ibu hamil sehingga menghadapi persalinan dan kala nifas,
persiapan memberikan Asi, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara
teratur.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pengawasan antenatal care yakni :
a) Mengenal dan mengawasi sedini mungkin penyakit yang terdapat
dalam kehamilan.
b) Mengenal dan menangani penyakit kehamilan.
c) Memberi nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan.
d) Menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan janin.
D. Jadwal Kunjungan Antenatal Care
Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 4x selama kehamilan.
1. 1x pada trimester pertama (sebelum minggu ke 14)
2. 1x pada trimester kedua (antara minggu ke 14)
3. 2x pada trimester ketiga (antara minggu ke 28-36) dan sesudah minggu
ke 36.
E. Pelayanan Antenatal Care
1. Timbang berat badan
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur TFU
4. Pemberian tablet Fe 90 Tablet
5. Imunisasi TT
6. Pemeriksaan HB
7. Pemeriksaan VDRL
8. Perawatan Payudara
9. Senam Ibu Hamil
10. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
11. Pemeriksaan Protein Urine
12. Pemeriksaan Reduksi Urine
13. Pemberian kapsul yodium untuk daerah endemis gondok
14. Pemberian terapi Anti malaria untuk daerah endemis malaria
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
ANTENATAL CARE

A. Pengkajian Antenatal
1. Aktivitas dan Istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8-12 minggu) kembali
pada tingkat prakehamilan selama setengah kehamilan terakhir.Denyut nadi
dapat meningkat 10-15 DPM.
2. Integritas ego
Menunjukan perubahan persepsi diri
3. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi atau frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi
perkemihan.
4. Makanan/cairan
a. Mual dan muntah terutama pada trimester pertama,nyeri uluhati umum
terjadi
b. Penambahan berat badan 2-4 lb trimester pertama, trimester kedua dan
ketiga masing-masing 11-12 lb.
5. Nyeri dan kenyamanan
Keram kaki,nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi Braxton
hicks terlihat setelah 28 minggu, nyeri punggung.
6. Pernafasan
Hidung tersumbat, mukosa lebih merah dari pada normal, frekuensi
pernafasan dapat meningkat terhadap ukuran/tinggi pernafasan torakal.
7. Keamanan
Suhu tubuh 36,1-37,1 derajat C, gerakan janin terasa pada pemeriksaan
setelah 20 minggu. Sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 dan 20
minggu, Ballottement ada pada bulan keempat dan kelima.
8. Seksualitas
a. Penghentian menstruasi
b. Perubahan respon atau aktivitas seksual
c. Leukosa mungkin ada
d. Perubahan payudara, pembesaran jaringan adiposa, peningkatan
vaskularitas lunak bila di palpasi.
e. Tanda-tanda goodell ,hegarschdwick positif.
9. Integritas social
Bingung/ meragukan perubahan peran yang di adaptasi, tahap maturasi/
perkembangan berfariasi dan dapat mundur dengan stressor kehamilan,
respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung
sampai disfungsional.
10. Penyuluhan/ pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/ melahirkan tergantung
pada usia, tingkat pengetahuan, keinginan terhadap anak, stabilitas
ekonomi.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Trimester I kemungkinan diagnosa yang ditemukan:
a. Kecemasan
b. Nyeri akut
c. Gangguan nutrisi
d. Perubahan pola sekseual
2. Trimester II kemungkinan diagnosa yang ditemukan:
a. Nyeri akut
b. Perubahan proses keluarga
c. Kecemasan
3. Trimester III kemungkinan diagnosa yang ditemukan:
a. Ketidakefektifan pola napas
b. Intoleransi aktifitas
c. Ansietas
Intervensi Keperawatan

Ketidakefektifan pola nafas  Respiratory status ventilation Airway Management


Defenisi : inspirasi dan/atau ekspirasi yang  Respiratory status: airway patency - Buka jalan nafas gunakan teknik
tidak memberi ventilasi  Vital sign status chin lift atau jaw trust bila perlu
Batasan karakteristik Kriteria hasil: - Posisikan pasien untuk
- Perubahan kedalaman pernapasan  Mendemonstrasikan batuk efektifdan memaksimalkan ventilasi
- Perubahan ekskrusi dada suara nafas yang bersih, tidak ada - Identifikasi pasien perlunya
- Mengambil posisi tiga titik sianosis dan dispneu (mampu pemasangan alat jalan nafas buatan
- Bradipneu mengeluarkan sputum, mampu bernafas - Pasang mayo bila perlu
- Penururnan tekanan ekpirasi dengan mudah, tidak ada pursed lips) - Lakukan fisoterapi dada bila perlu
- Penerunan ventilasi semenit  Menunjukkan jalan nafas yang paten - Keluarkan secret dengan batuk atau
- Penurunan kapasitas vital (klien tidak merasa tercekik, irama suction
- Dipneu nafas, frekuensi pernapasan, dalam - Auskultasi suara nafas, catat
- Peningkatan diameter anterior rentang normal, tidak ada suara nafas aadanya suara tambahan
posterior abnormal) - Lakukan suction pada mayo
- Pernapasan cupling hidung  Tanda-tanda vital dalam rentang normal - Berikan bronkodilator bila perlu
- Ortopneu - Berikan pelembab udara dengan
- Fase ekpirasi memanjang kasa basah NaCl lembab
- Pernapasan bibir - Atur intake atau cairan
- Takipneu mengoptimalkan keseimbangan
- Penggunaan otot aksesorius untuk - Monitor respirasi dengan status O2
pernapasan Oxygen Therapy
Faktor yang berhubungan - Bersihkan mulut, hidung, dan secret
- Ansietas trakea
- Posisi tubuh - Pertahankan jalan nafas yang paten
- Deformitas tulang - Atur peralatan oksigen
- Deformitas dinding dada - Monitor aliran oksigen
- Keletihan - Pertahankan posisi pasien
- Hiperventilasi - Observasi adanya tanda-tanda
- Sindro hipoventilasi hipoventilasi
- Gangguan muskoloskeletal - Monitor kecemasan pasien terhadap
- Kerusakan neurologis oksigenasi
- Imaturitas neurologis Vital Sign Monitor
- Disfungsi neuromuskuler - Monitor TD, Nadi, Suhu, RR
- Obesitas - Catat adanya fluktuasi tekanan
- Nyeri darah
- Keletihan otot pernapasan cedera - Monitor VS saat pasien berbaring,
medula spinalis duduk, atau berdiri
- Auskultasi TD pada kedua tangan
dan bandingkan
- Monitor VS sebelum, selama dan
setelah aktivitas
- Monitor kualitas dari nadi
- Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
- Monitor duara paru
- Monitor pola napas abnormal
- Monitor suhu, warna dan
kelembapan kulit
- Monitor sianosis perifer
- Monitor adanya cushing triad
- Identifikasi penyebab dari peruahan
vital sign
Intoleransi Aktivitas  Energy conservation Activity Therapy
Defenisi: ketidakcukupan energi  Activity tolerance - Kolaborasi dengan tenaga
psikologis atau fisiologis untuk  Self care: ADLS rehabilitasi
melanjutkanatau menyelesaikan aktivitas Kriteria hasil - Medik dalam merencanakan
kehidupan sehari-hari yang harus atau  Berpartisipasi dalam aktivitas fisik program terapi yang tepat
yang ingin dilakukan. tanpa disertai peningkatan tekanan - Bantu klien mengidentifikasi
Batasan karakteristik darah, nadi dan RR aktivitas yang tepat
- Respon tekanan darah abnormal  Mampu melakukan ADLS secara - Bantu klien memilih aktivitas
terhadap aktivitas mandiri konsisten yang sesuai dengan
- Respon frekuensi jantung abnormal  Vital sign normal kemampuan fisik, psikologi, dan
terhadap aktivitas  Energy psikomotor sosial
- Perubahan EKG yang mencerminkan  Level kelemahan - Bantu untuk mendapatkan alat
aritmia  Mampu berpindah bantuan aktivitas seperti kursi roda
- Perubahan EKG yang mencerminkan  Status kardiopulmonari adekuat - Bantu mengidentifikasi aktivitas
iskemia  Sirkulasi status baik yang disukai
- Ketidaknyamanan setelah  Status respirasi: pertukaran gas dan - Bantu klien membuat jadwal latihan
beraktivitas ventilasi adekuat. di waktu luang
- Dispnea setelah beraktivitas - Bantu pasien/keluarga untuk
- Menyatahkan merasa letih mengidentifikasi kekurangan dalam
- Menyatakan merasa lemah beraktivitas
Faktor yang berbuhungan - Sediakan penguatan positif bagi
- Tirah baring atau imobilisasi yang aktiv beraktivitas
- Kelemahan umum - Bantu pasien untuk
- Ketidakseimbangan antara suplai dan mengembangkan motivasi diri dan
kebutuhan oksigen penguatan
- Gaya hidup monoton - Monitor respon fisik, emosi, sosial,
dan spiritual
Ansietas  Anxiety Level Anxiety Reduction ( Penurunan
Definisi : Perasaan tidak nyaman atau  Sosial anxiety level Kecemasan)
kekhawatiran yang samar disetai respon Kriteria Hasil: 1. Gunakan pendekatan yang
autonom ( sumber seringkali tidak spesifik  Klien mampu mengidentifikasi dan menenangkan
atau tidak diketahui oleh individu); mengungkapkan gejala cemas 2. Nyatakan dengan jelas harapan
perasaan takut yang disebabkan oleh  Mengidentivikasi, mengungkapkan dan pelaku pasien
antisipasi terhadap bahaya. menunjukan tehnik untuk mengontol 3. Jelaskan semua prosedur dan apa
Batasan karakteristik cemas. yang dirasakan selama prosedur.
 Perilaku  Vital sign dalam batas normal 4. Pahami prespektif pasien terhadap
- Penurunan produktivitas  Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa situasi stress
- Gerakan yang relevan tubuh dan tingkat aktivitas 5. Temani pasien untuk memberikan
- Gelisah menunjuikan berkurangnya kecemasan. keamanaan dan mengurangi takut.
- Melihat sepintas 6. Dorong keluarga untuk menemani
- Insomnia anak.
- Kontak mata yang buruk 7. Lakukan back / neck rub
- Mengekspresikan kekhawatiran 8. Dengarkan dengan penuh perhatian
karena perubahan dalam peristiwa 9. Identivikasi tingkat kecemasan.
hidup 10. Bantu pasien mengenai situasi
- Agitasi yang menimbulkan kecemasan.
- Mengintai 11. Dorong pasien untuk
- Tampak waspada mengungkapkan perasaan.
 Afektif: Ketakutan, persepsi.
Gelisa distres 12. Instruksiksan pasien
Kesedihan yang mendalam menggunakan tehnik relaksasi.
Ketakutan 13. Beriakn obat untuk mengurangi
Perasaan tidak adekuat kecemasan.
Berfokus pada diri sendiri Relaksation Therapy
Peningkatan kewaspadaan 14. Jelaskan alasan untuk relaksasi
Iritabilitas dan manfaat, batas, dan jenis
Gugup senang berlebihan relaksasi yang tersedia.
Rasa nyeri yang meningkatkan 15. Menciptakan lingkungan yang
ketidakberdayaan tenang dengan cahaya redup dan
Bingung menyesal suhu yang senyaman mungkin.
Ragu / tidak percaya diri 16. Ajak pasien untuk bersantai dan
Khawatir membiarkan sensasi terjadi.
17. Menunjukan dan berlatih tehnik
relaksasi dengan pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Ari Sulistyawati.2009.Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.Jakarta:


Salemba Medika.

Judith Wilkinson Ahern.2016.Diagnosa Keperawatan Edisi 9 Nanda Nic Noc.


Jakarta : EGC

Mitayani.2009.Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.

Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2016). Asuhan Keperwatan Praktis Berdasarkan


Penerapan Diagnosa Nanda, Nic, Noc Dalam Berbagai Kasus. Jogjakarta:
Mediaction

Anda mungkin juga menyukai