Menyenangkan
Diposkan pada September 10, 2017
Mengetahui cara mengajar anak Paud TK SD agar pembelajaran berjalan baik efektif dan
menyenangkan adalah hal penting untuk guru. Maka dalam kesempatan kali ini gurudigital.id akan
sharing sedikit inspirasi tentang bagaimana sih cara-cara atau langkah-langkah yang bisa guru
lakukan ketika mengajar anak Paud TK SD agar pembelajaran berjalan sesuai dengan yang
diinginkan dan tentunya mencapai hasil belajar yang memuaskan. Berikut ini ulasannya.
Pastikan ruang kelas (ruang pembelajaran) dalam kondisi bersih dan rapi sehingga konsentrasi
pembelajaran tidak pecah hanya karena adanya kotoran atau barang berserakan yang mengganggu
pandangan.
Lengkapi ruang kelas dengan media-media yang akan digunakan dalam pembelajaran di kelas.
Secara tidak langsung hal ini membuat anak antusias.
Penataan tempat duduk sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan di hari itu.
Seringkali di beberapa sekolah penataan tempat duduk tidak berubah selama bertahun-tahun.
Bayangkan saja jika anak SD selama 6 tahun tempat duduknya “gitu-gitu aja”, apakah tidak
bosan? Tentu bosan. Satu yang bisa guru terapkan adalah mengubah posisi penataan tempat
duduk di kelas secara berkala.
Perhatikan sirkulasi udara dan memberi cukup parfum untuk meningkatkan kesegaran udara di
kelas. Karena tentunya jika di kelas terdapat bau yang tidak sedap pasti akan mengganggu
kenyamanan belajar.
Pembelajaran tidak akan membosankan jika kelas di dekorasi dan dihias dengan berbagai hiasan
kelas dan dekorasi kelas yang menarik. Guru bersama dengan siswa dapat menggunakan dekorasi
kelas dan hiasan kelasyang beragam. Seperti hiasan dari kertas origami, kertas crap, balon,
sedotan, poster, dan lain sebagainya.
Pengkondisian Kesiapan Psikis Siswa untuk Belajar
Pengkondisian kesiapan psikis anak sangat penting untuk melaksanakan pembelajaran yang
efektif. Karena jika ketika dari awal kondisi psikis anak kurang baik, maka sia-sia saja semua
materi dan nilai yang guru ajarkan dan tanamkan kepada siswa. Entah dikarenakan dari awal siswa
tidak semangat belajar, entah siswa sedang memiliki beban pikiran, entah siswa sedang merasakan
kesedihan, entah siswa ada rasa takut / kurang percaya diri, hal ini akan menghambat proses belajar
siswa di kelas. Lalu bagaimana step-step pengkondisian kesiapan psikis siswa untuk belajar?
Berikut ini tips nya.
Mengajak siswa untuk bersama-sama berdoa dan sampaikan juga urgensi dari berdoa.
Memulai pembelajaran dengan sedikit joke/humor untuk memantik senyum dan tawa siswa.
Karena rasa gembira diawal pembelajaran punya peran penting dalam membangun antusias dan
minat belajar siswa
Sharing and Caring. Sesi “berbagi cerita” juga bisa diimplementasikan di pra-pembelajaran.
Melalui kegiatan berbagi cerita, uneg-uneg/beban pikiran/kesedihan/rasa takut dll dalam diri
siswa dapat tercurahkan sehingga selanjutnya akan bisa focus untuk belajar.
Pengkondisian Kesiapan Fisik Siswa untuk Belajar
Fisik juga perlu dikondisikan agar siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Jika
sebelum belajar siswa terlihat kurang focus, mengantuk, loyo dll maka siswa tersebut akan sulit
menangkap pengetahuan yang akan dipelajari. Berikut ini langkah-langkah pengkondisian
kesiapan fisik siswa sebelum belajar.
Mengajak siswa untuk bernyanyi. Bisa menyanyikan lagu nasional, lagu daerah maupun lagu
anak-anak. Dengan bernyanyi, semangat siswa akan mulai terbangun.
Mengajak siswa untuk meneriakkan yel-yel. Tujuannya sama dengan bernyanyi, yakni untuk
menumbuhkan semangat.
Asah konsentrasi siswa dengan kegiatan variasi tepuk yang di acak. (tepuk tunggal ganda trio,
tepuk cepat lambat, tepuk lembut keras, tepuk diam dll)
Asah konsentrasi siswa melalui kegiatan gerakan acak (marina menari, pegang hidung mata bibir
dahi dagu, kepala pundak lutut kaki dll)
Mengajak siswa untuk mengatur nafas panjang dan dan nafas pendek.
Mengajak siswa untuk gerak dan lagu (chicken dance, topi saya bundar, dll)
Baca Inspirasi Lainnya ! Cara Membuat Game Permainan Teka Teki Silang TTS Untuk Media
Belajar di Sekolah
Pengkondisian Minat Belajar Siswa
Pengkondisian minat belajar siswa penting dilakukan untuk membangun konsistensi keefektifan
proses pembelajaran. Berikut step yang bisa guru lakukan.
Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari dan kegiatan apa saja yang akan
dilakukan selama proses pembelajaran. Dengan ini siswa akan bisa membayangkan apa yang
akan dilakukan selama proses pembelajaran nanti.
Guru menyampaikan alasan mengapa perlu mempelajari materi dan tujuan setelah mempelajari
materi yang akan dibahas. Dengan begitu siswa akan mengetahui pentingnya mempelajari materi
yang diberikan oleh guru. Sehingga harapannya siswa akan termotivasi untuk belajar.
Guru menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan variatif. (diskusi,
kuis,simulasi,bermain peran,presentasi,pengamatan,penilaian antar teman,lokakarya,field
trip,studi literasi,e-learning, dll)
Guru menyajikan media pembelajaran yang menarik dan variatif. (media pembelajaran interaktif,
media pembelajaran berbasis audio, media visual, media audio visual, dll)
Pengondisian Antusias Siswa di Tengah Pembelajaran
Terkadang beberapa siswa akan merasa bosan, letih, atau mengantuk di tengah kegiatan belajar
mengajar. Maka langkah yang bisa diterapkan guru adalah sebagai berikut.
Guru kembali menumbuhkan focus belajar dengan kegiatan saling sapa (Hai Helo, dll)
Guru menginstruksikan siswa untuk saling pijat pundak dengan teman disampingnya secara
bergantian.
Guru mengajak siswa meneriakkan tepuk/yel-yel semangat.
Guru mengajak siswa ke luar kelas sejenak untuk mengamati lingkungan sekitar (bisa dengan
memberi penugasan yang melibatkan kegiatan pengamatan lingkungan sekitar)
Guru mengajak siswa melakukan games/kuis yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
Pengkondisian Akhir Pembelajaran
Pengkondisian di akhir pembelajaran juga harus diperhatikan oleh guru agar pengetahuan yang
telah diperoleh oleh siswa tidak terlupakan begitu saja. Berikut tips pengkondisian di akhir
pembelajaran.
Guru mengajak siswa untuk mereview ulang apa saja yang sudah dipelajari selama proses
pembelajaran.
Guru meminta siswa untuk menuliskan apa saja hal-hal menarik dari kegiatan yang sudah
dilakukan.
Guru memberi apresiasi kepada siswa atas proses belajar yang telah dilaksanakan.
Guru mengadakan tebak tepat untuk memancing ingatan siswa tentang materi yang sudah
dipelajari.
cara mengajar anak paud tk sd efektif menyenangkan
2. Menerapkan Pembelajaran
Interaktif (Interactive Learning)
Interaktif berarti ada komunikasi aktif antara guru dengan siswa, antara media pembelajaran
dengan siswa, maupun antara siswa dengan siswa. Maka dari itu guru harus bisa men-desain
pembelajaran yang bisa menampakkan komunikasi aktif selama KBM. Beberapa tips untuk guru
agar dapat mengimplementasikan Active Interaction Learning antara lain :
Guru harus banyak mengadakan diskusi klasikal dalam pembelajaran. Sehingga siswa akan
terpacu untuk menyampaikan gagasan dan pendapatnya.
Guru harus memberi kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil karya/hasil pekerjaannya.
Guru memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar kelompok.
Guru dalam menyampaikan ceramah pembelajaran harus memperhatikan teknik bicara, teknik
eye contact, ekspresi wajah, hingga pemilihan kata dalam penyampaian poin-poin materi yang
disampaikan. Hal ini penting agar siswa senantiasa antusias untuk memperhatikan saat guru
berceramah.
Guru memanfaatkan media pembelajaran interaktif. Contohnya? Silakan baca artikel berikut ini
Pengertian Contoh dan Software Pembuat Media Pembelajaran Interaktif yang Harus
Diketahui Guru
3. Merancang Pembelajaran yang Aplikatif
(Applied Learning)
Pembelajaran yang aplikatif berarti suatu kegiatan belajar yang menuntut siswa untuk melakukan
praktik langsung untuk lebih memahami materi. Lebih mudahnya, kita bisa memakai istilah
“learning by doing”, belajar dengan praktik langsung. Nah, langsung saja, ini dia beberapa contoh
penerapan applied learning.
Baca Inspirasi Lainnya ! Contoh Permainan Ice Breaking dalam Pembelajaran untuk Melatih
Konsentrasi Kekompakan dan Mencairkan Suasana
Guru bisa menganalisis tingkat kecerdasan anak melalui pencapaian hasil belajar anak. (nilai
tugas, nilai ulangan harian, nilai UTS, nilai UAS, hasil penilaian proses, hasil penilaian
portofolio, dll)
Guru menerapkan cara belajar auditori dalam KBM. Auditori adalah cara belajar yang lebih
mengandalkan pendengaran. Contohnya adalah guru menyampaikan materi dengan ceramah,
pemutaran music ketika belajar, memahami materi melalui pemutaran rekaman, merangkum isi
berita yang didengar dari radio, dll. Setelah itu, guru dapat melihat hasil belajar siswa untuk
kemudian dapat mengetahui siapa saja siswa yang memiliki gaya belajar auditori.
Guru menerapkan cara belajar visual dalam KBM.Visual adalah cara belajar yang lebih
mengandalkan penglihatan/pengamatan. Contohnya adalah guru menyampaikan materi melalui
tampilan presentasi ppt, pemutaran video pembelajaran, memahami materi melalui pengamatan
lingkungan sekitar, merangkum isi cerita dari penayangan video, dll. Setelah itu, guru dapat
melihat hasil belajar siswa untuk kemudian dapat mengetahui siapa saja siswa yang memiliki
gaya belajar visual.
Guru menerapkan cara belajar kinestetik dalam KBM.Kinestetik adalah cara belajar yang lebih
mengandalkan indra peraba dan aktifitas fisik. Contohnya adalah guru menyampaikan materi
melalui alat peraga (alat peraga rangka manusia, alat peraga organ tubuh, alat peraga rangkaian
listrik sederhana, dll), belajar melalui kegiatan praktikum, memahami materi melalui kegiatan
simulasi, memahami cerita dengan praktik sosiodrama, dll. Setelah itu, guru dapat melihat hasil
belajar siswa untuk kemudian dapat mengetahui siapa saja siswa yang memiliki gaya belajar
kinestetik.
Guru mengumpulkan semua hasil analisis tingkat kecerdasan siswa dan cara belajar siswa.
Guru mengelompokkan siswa berdasarkan tingkat kecerdasan. (cerdas, kurang cerdas, dan perlu
bimbingan)
Guru mengelompokkan siswa berdasarkan cara belajar. (auditori, visual, dan kinestetik)
Guru menerapkan pembelajaran yang mengacu pada cara belajar auditori, visual, dan kinestetik
secara seimbang agar semua siswa dapat belajar dengan baik sesuai dengan cara belajar masing-
masing.
Guru memberi perhatian khusus kepada siswa yang masuk dalam kategori perlu bimbingan dan
dapat menjadikan siswa berkategori cerdas sebagai tutor sebaya bagi teman yang perlu
bimbingan.
Diskusi klasikal (Rain Storming Group). Diskusi siswa lingkup satu kelas. Setiap siswa bebas
untuk bertanya, menjawab, dan berpendapat.
Diskusi Panel. Diskusi siswa lingkup satu kelas namun dalam satu kelas dibagi dalam kelompok-
kelompok kecil. Setiap kelompok mewakilkan 1-2 anggota sebagai juru bicara dalam bertanya,
menjawab, maupun berpendapat.
Diskusi WholeGroup. Diskusi dengan jumlah maksimal 15 orang per kelompok.
Diskusi Buzz Group. Diskusi dengan jumlah maksimal 4-6 orang per kelompok.
Diskusi Sundicate Group. Diskusi kelompok kecil 3-5 orang. Setiap kelompok yang ada di kelas
mendiskusikan masalah yang berbeda.
Poster pembelajaran
Gambar seri pembelajaran
Kartu belajar bergambar
Alat peraga gambar peta
Gambar peta konsep/peta pikiran/siklus
Gambar bagan
Gambar animasi bergerak
Foto tokoh/pahlawan
Gambar sketsa
Komik pembelajaran
Gambar diagram/grafik
Baca Inspirasi Lainnya ! Cara Membuat Game Permainan Teka Teki Silang TTS Untuk Media
Belajar di Sekolah
Diposkan dalam Inspirasi Pembelajaran dan dilabeli cara mengajar, cara mengajar anak paud, cara
mengajar anak paud tk sd, cara mengajar anak sd, cara mengajar anak tk, cara mengajar efektif, cara
mengajar menyenangkan, cara mengajar yang baik. Markahi permalink.