PENDAHULUAN
dicapai. Untuk mencapai atau mewujudkan tujuan tersebut setiap instansi harus
pandai dalam memilih strategi terutama adalah perencanaan sumber daya manusia
yang pada intinya adalah terfokus pada langkah-langkah tertentu yang diambil
oleh manajemen. Selain atas tersedianya tenaga kerja yang tetap untuk menempati
jabatan serta waktu yang tepat dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai
sasaran yang ditetapkan juga ada bagian yang berperan dalam mengatur segala
sesuatunya atau mmpunyai tugas pokok dan fungsinya dalam instansi tersebut.
yang tangguh tidak dapat dipungkiri dalam menghadapi era baru ini, organsasi
atau perusahaan akan memenuhi suatu bentuk persaingan yang semakin kompleks
dengan variasi, intensitas dan cakupan yang mungkin belum pernah dialami
sangup beradaptasi dengan cepat untuk setiap perubahan yang terjadi, yang
1
2
melakukan suatu bentuk kegiatan yaitu penempatan tenaga kerja atau pegawai
untuk promosi jabatan itu sendiri ditentukan berdasarkan penampatan kerja itu
sendiri. Persaingan dalam dunia kerja yang semakin meningkat memacu instansi
untuk terus meningkatkan kinerja pegawai agar dapat bekerja dengan baik dan
yang tepat merupakan salah satu faktor penting dalam usaha membangkitakan
kegairahan kerja karyawan itu sendiri. Dengan penempatan yang tidak tepat,
kinerja seseorang tidak akan sesuai dengan harapan manajemen dan tuntutan
2004:40).
yang akan diembannya. Penempatan kerja yang tepat dalam arti sesuai dengan
3
kemampuan sangat penting karena adanya dorongan dan kegairahan kerja masing-
masing pegawai.
perusahaan atau suatu lembaga, karena penempatan yang tepat dalam posisi
jabatan yang tepat akan dapat membantu perusahaan atau lembaga dalam
aspek yang penting dalam proses perencanaan sumber daya manusia, karena
mempunyai hubungan yang erat dengan efisiensi dan keadilan (setiap karyawan
Penempatan kerja merupakan salah satu faktor penting yang tidak boleh
diabaikan dalam mencapai tujuan instansi atau lembaga. Dewasa ini kebanyakan
kedekatan (Nepotisme) dan juga melalui sistem sogokan (Kolusi). Artinya pihak
pengalaman, kesehatan fisik dan mental,dan usia dari calon pegawai itu sendiri.
Jika institusi menempatkan karyawan pada tempat yang bukan keahliannya maka
kinerja pegawai tidak maksimal sehingga tujuan institusi tidak efektif dan efisien.
mengatur segala hukum pidana yang ada di Sulawesi Tenggara khususnya di kota
pegawai yang sesuai dengan bidangnya. Jika penempatan pegawai sesuai dengan
4
konflik pada diri pegawai yang berkaitan dengan pekerjaan yang kemudian dapat
pribadinya yang turut mempengaruhi hasil dan prestasi kerjanya. Hal ini menjadi
beda.
pegawai yang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang telah di
masih ditemukannya pegawai yang bekerja tidak sesuai dengan pengetahuan yang
mereka miliki. Dilain pihak juga masih ada beberapa pegawai yang bekerja pada
posisi yang tidak sesuai dengan keterampilan yang dimiliki oleh pegawai,
penempatan orang yang tepat dan penempatan orang yang tepat untuk jabatan (the
right man on the right place). Berdasarkan uraian tersebut maka penulis memilih
1. Manfaat teoritis
6
penelitian terdahulu. Selain itu, manfaat teoritis lainnya dalam penelitian ini
2. Manfaat praktis
Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah dapat dijadikan sebagai masukan dan
pegawai.
dilakukan hanya pada penempatan kerja pegawai dan mengetahui apakah ada
Adapun variabel penempatan kerja diadopsi dari Fadilah. dkk (2013) yang
Sikap. Sedangkan Kinerja pegawai diadopsi dari Peraturan Menteri No. 91 Tahun