PENDAHULUAN
Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada
semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua
system muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan
timbulnya beberapa golongan reumatik. Salah satu dari golongan reumatik yang
(2013) di kawasan Asia Tenggara populasi lansia sebesar (8%) atau sekitar 14,2
juta jiwa. pada tahun 2000 jumlah lansia sekitar 15,3, sedangkan pada tahun 2005-
2010 jumlah lansia akan sama dengan jumlah anak balita, yaitu sekitar 19,3 (±9%)
juta jiwa dari total populasi. Dan pada tahun 2020 diperkirakan jumlah lansia
mencapai 28,8 juta jiwa (11,34%) dari total populasi. Di Indonesia akan menduduki
peringkat Negara dengan struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC,
India dan Amerika serikat dengan harapan hidup di atas 70 tahun (Nugroho, 2008).
telah mengubah profil kependudukan baik nasional maupun dunia. Hasil sensus
berjumlah 18,57 juta jiwa, meningkat sekitar 7,93% dari tahun 2000 yang sebanyak
14,44 juta jiwa. Diperkirakan jumlah penduduk lansia di Indonesia akan terus
bertambah sekitar 450.000 jiwa pertahun. Dengan demikian, pada tahun 2025
1
2
jumlah penduduk lansia di Indonesia akan sekitar 34,22 juta jiwa (Badan Pusat
Statistik 2010).
lanjut usia (Aging Struktured Population) karena jumlah penduduk yang berusia 60
tahun ke atas sekitar 7,18%. Provinsi yang mempunyai jumlah penduduk lanjut usia
penduduk lansia ini antara lain disebabkan tingkat sosial ekonomi masyarakat yang
penderitaan akibat bemacam penyakit yang menyertai proses menua. Salah satu
penyakit yang sering di derita pada lansia adalah Rematik. Rematik atau artritis
reumatoid adalah penyakit inflamasi kronis dan sistemik yang simetris, yang
terutama menyerang sendi perifer dan otot, tendon, ligamen, dan pembuluh darah
Lebih dari 355 juta orang di dunia ternyata menderita penyakit rematik. Itu
berarti, setiap enam orang di dunia ini satu di antaranya adalah penyandang rematik.
Diperkirakan angka ini terus meningkat hingga tahun 2025 dengan indikasi lebih
Dimana 5-10% adalah mereka yang berusia 5-20 tahun dan 20% mereka yang
secara luas. Sehingga banyak mitos yang keliru beredar di tengah masyarakat yang
justru menghambat penanganan penyakit itu. Hal yang perlu jadi perhatian adalah
angka kejadian penyakit rematik ini yang relatif tinggi, yaitu 1-2 persen dari total
populasi di Indonesia. Pada tahun 2004 lalu, jumlah pasien rematik ini mencapai 2
Juta orang, dengan perbandingan pasien wanita tiga kali lebih banyak dari pria
(Nugroho, 2012).
mengatakan separuh dari 2.800 orang dari 5 negara yang ditanya dalam survei yang
bekerja, bahkan sekitar 55% tidak menyadari bahwa hal itu dapat mengurangi usia
harapan hidup. Jika tidak segera ditangani Rheumatoid Arhtritis bisa membuat
anggota tubuh berfungsi tidak normal, sendi akan menjadi kaku, sulit berjalan,
juga meningkatkan beban sosial ekonomi bagi para penderita dan tentunya akan
inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi.
Nyeri dapat digambarkan sebagai suatu pengalaman sensorik dan emosional yang
tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang sudah atau
terakhir dari Zeng QY et. al. (2008) dalam Andriani (2016), prevalensi nyeri
Rheumatoid Artritis memang lebih sering dialami oleh lansia, untuk itu
perlu perawatan dan perhatian khusus bagi lansia dengan penyakit ini, dan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka tujuan dalam penulisan ini
sebagai berikut:
Artritis.
Rheumatoid Artritis.
studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian,
6
1. Wawancara
2. Observasi
tidak langsung untuk memperoleh data, dimana penulis ikut serta memberikan
3. Pemeriksaan Fisik
4. Studi Dokumentasi
laporan dari tenaga kesehatan dan sekalisus mempelajari buku-buku atau referensi
5. Studi Kepustakaan
berkaitan dengan kasus yang dihadapi, sehingga dapat membandingkan teori yang
didapat dengan fakta yang ada di lahan praktek, diperoleh kesenjangan, mencari
Tulis Ilmiah ini, maka penulis menggunakan sistematika penulisan yang terdiri dari
a. BAB I : PENDAHULUAN
penulisan.
Berisi tentang tinjauan teori yang meliputi konsep lansia, konsep Rheumathoid