Makalah CA Mamae
Makalah CA Mamae
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker payudara adalah keganasan pada sel-sel yang terdapat pada
jaringan pada payudara, berasal dari komponen kelenjarnya (epitel saluran
maupun lobulusnya) maupun komponen selain kelenjar seperti jaringan
lemak, pembuluh darah, dan persyarafan jaringan payudara (Rasjidi, 2010).
Kanker payudara memiliki dampak fisik, psikologis dan sosial. Dampak
fisik berupa penurunan fungsi salah satu organ tubuh yang dioperasi atau di
amputasi, rasa nyeri dan perubahan fisik karena efek samping dari
pengobatan yang dijalani pasien. Dampak psikologis dapat berupa reaksi
psikologis terhadap diagnosa kanker payudara yang harus dihadapi,
rangkaian terapi atau pengobatan yang di jalani pasien dan kondisi fisik
yang baru. Dampak sosial yang dapat terjadi yaitu perubahan status sosial
karena kehilangan pekerjaan dari tempat pasien, perubahan peran dan tugas
karena tidak mampu melakukan tugasnya sebagai salah satu anggota
keluarga (Rachmadahniar,2005).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keganasan pada payudara (Ca Mamae) ?
2. Apa etiologi dari keganasan pada payudara (Ca Mamae) ?
3. Bagaimana patofisiologi dari keganasan pada payudara (Ca Mamae) ?
4. Bagaimana tanda dan gejala dari keganasan pada payudara (Ca Mamae)
?
5. Apa saja macam-macam stadium dari keganasan pada payudara (Ca
Mamae) ?
6. Apa saja komplikasi dari keganasan pada payudara (Ca Mamae) ?
7. Bagaimana pmeriksaan diagnostic dari keganasan pada payudara (Ca
Mamae) ?
8. Bagaimana penatalaksanaan dari keganasan pada payudara (Ca Mamae)
?
9. Bagaimana cara pencegahan dari keganasan pada payudara (Ca
Mamae) ?
1
10. Bagaimana asuhan keperawatan dari keganasan pada payudara (Ca
Mamae)?
A. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dengan keganasan pada payudara (Ca
Mamae)
2. Untuk mengetahui etiologi dari keganasan pada payudara (Ca Mamae)
3. Untuk mengetahui patofisiologi dari keganasan pada payudara (Ca
Mamae)
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari keganasan pada payudara (Ca
Mamae)
5. Untuk mengetahui macam-macam stadium dari keganasan pada
payudara (Ca Mamae)
6. Untuk mengetahui komplikasi dari keganasan pada payudara (Ca
Mamae)
7. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostic dari keganasan pada
payudara (Ca Mamae)
8. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari keganasan pada payudara (Ca
Mamae)
9. Untuk mengetahui pencegahan dari keganasan pada payudara (Ca
Mamae)
10. Untuk mengetahui asuhan keperawatan dari keganasan pada payudara
(Ca Mamae)
BAB II
PEMBAHASAN
3
A. Patofisiologi dari keganasan pada payudara (Ca Mamae)
Kanker payudara berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi
pada sistem duktal, mula-mula terjadi hiperplasia sel-sel dengan
perkembangan sel-sel atipik. Sel-sel ini akan berlanjut menjadi karsinoma
insitu dan menginvasi stroma. Karsinoma membutuhkan waktu 7 tahun
untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar
untuk dapat diraba (kira-kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu kira-kira
seperempat dari karsinoma mammae telah bermetastasis. Karsinoma
mammae bermetastasis dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya
dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah (Prince, Sylvia, Wilson
Lorrairee M,1995).
Tumor / neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri
: proliferasi yang berlebihan dan tak berguna, yang tak mengikuti pengaruh
jaringan sekitarnya. Proliferasi abnormal sel kanker akan mengganggu
fungsi jaringan normal dengan meninfiltrasi dan memasukinya dengan cara
menyebarkan anak sebar keorgan-organ yang jauh. Didalam sel tersebut
telah terjadi perubahan secara biokimiawi terutama dalam maligna dan
berubah menjadi sekelompok sel ganas diantara sel normal (Prince,A
Sylvia.2006).
Transformasi sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu
proses rumut yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap
inisiasi, promosi dan progresi. Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan
dalam genetic sel yang memancing sel menjadi maligna. Perubahan dalam
denetic sel ini disebabakan oleh suatu gen yang disebut dengan karsinogen,
yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi atau penyinaran dan
sinar matahari. Tetapi, tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama
terhadap suatu karsinogen harus merupakan mutagen yang dapat
menimbulkan mutasi pada gen (Sukarja,2000).
7
dikembangkan namun masih belum merata keberadaanya dilaboratorium
patologi anatomi.
b. Core Needle Biopsy (CNB)
Biopsi jarum dengan menggunakan jarum bor yang besar sering dilakukan. Hal
tersebut lebih invasive dibandingkan dengan aspires jarum. CNB lebih akurat
dan bisa digunakan untuk menentukan reseptor estrogen dan progesterone serta
bisa dilakukan untuk memeriksa gambaran histopatologi.
c. Biopsy
Ini bisa dilakukan secara stereotaktik atau dengan bantuan ultrasound. Biopsi
TerbukaTerdapat berbagai macam teknik biopsy terbuka yaitu:
1) Biopsy Eksisi
Istilah biopsy Eksisi merujuk pada istilah yang berarti dengan
mengangkat seluruh massa yang terlihat dan biasanya dengan
sedikit batas jaringan yang sehat.
2) Biopsi Insisi
Untuk lesi yang besar dan sulit untuk dilakukan biopsy eksisi
biasanya dilakukan biopsy insisi dengan hanya mengambil sedikit
jaringan.
3) Needle-Guided Biopsy (GNB)
Skrinning mammografi bisa digunakan untuk melihat lesi
mencurigakan sebelum muncul secara klinis. Teknik ini dilakukan
atas dasar prinsip menghilangkan lesi secara presisi tanpa
mengorbankan jaringan sehat sekitar. Jadi bisa disimpulkan NGB
merupakan biopsy dengan bantuan mamograf.
4) Ultrasound-Guided Biopsy (UGB)
Untuk lesi yang tidak teraba anamun terlihat gambarannya melalui
ultrasound. Bisa dilakukan dengan pasien pada posisi supine, dan
payudara discan menggunakan tranducer. Lalu kulitnya ditandai
dengan pensil; lalu dilakukan biopsy secara standard. Aspirasi kista
juga bisa dilakukan dengan bantuan ultrasound.
5) Nipple Discharge Smear (NDS)
Setelah menekan daerah puting maka akan keluar cairan .cairan
yang bisa keluar bisa diusap pada gelas kaca difikasi dan dapat
dilihat untuk dievaluasi secara sitologi. Dilaporkan, sitologi dari
NDS memiliki hasil negative palsu sebesar 18% dan positif sebesar
8
2,5% jadi dibutuhkan ketelitian dan kehatihatian dalam
menginterprestasi hasil tersebut.
6) Nipple Biopsy
Perubahan epithelium dari puting sering terkait dengan gatal atau
nipple discharge biasa diperbolehkan untuk dilakukan biopsy
puting. Sebuah potongan nipple /areola complex bisa dieksisi
dalam lokal anatesi dengan tepi minimal.
9
dari radiasi. Pengobatan ini biasanya diberikan bersamaan dengan
lumpektomi atau masektomi.
2. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam
bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infuse yang bertujuan
membunuh sel kanker. Sistem ini diharapkan mencapai target pada
pengobatan kanker yang kemungkinan telah menyebar ke bagian tubuh
lainnya. Dampak dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan
muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan
pada saat kemoterapi.
3. Terapi hormonal
Pertumbuhan kanker payudara bergantung pada suplai hormone
estrogen, oleh karena itu tindakan mengurangi pembentukan hormone
dapat menghambat laju perkembangan sel kanker, terapi hormonal
disebut juga dengan therapi anti estrogen karena system kerjanya
menghambat atau menghentikan kemampuan hormone estrogen yang
ada dalam menstimulus perkembangan kanker pada payudara
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum klien, biasanya di kaji tingkat kesadaran
klien,BB,Tinggi badan, tekanan darah, suhu, RR, Nadi.
2) Pemerik
saan laboratorium/penunjang
a) Pemerik
saan darah hemoglobin biasanya menurun, leukosit
meningkat,trombosit meningkat.
b) Pemerik
saan urin, diperiksa apakah ureum dan kreatini meningkat
c) Tes
diagnostik yang biasanya di lakukan pada penderita karsinoma
mammae adalah sinar X, sinar X ini di perlukan selain untuk
screening pra-operasi,juga untuk melihat apakah ada penyebaran
kanker ke paru-paru, ultrasonografi : diperlukan bersamaan
dengan mammografi untuk membedakan krista yang berisi
cairan dengan jenis lesi lainnya.
1. Analisa Data
Merupakan proses intelektual yang merupakan kemampuan
pengembangan daya fikir berdasarkan ilmiah,pengetahuan yang
sama dengan masalah yang di dapat pada pasien (Gusneli,2007)
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan penyakit
13
b. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan desakan paru oleh
diafragma
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
status hipermetabolik berkenaan dengan kanker, konsekwensi
kemoterapi, radiasi, pembedahan misalnya, anoreksia, iritasi
lambung, penyimpangan, rasa mual, distress emosional, control nyeri batuk
(Marilynn E.doenges, 2000)
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan produksi
energi,peningkatan energi (status hipermetabolik) kebutuhan psikologis atau
emosional berlebihan dan perubahan kimia tubuh: efek samping obat-obatan :
kemoterapi (Marilynn E.Doenges, 2000)
e. Gangguan intergritas kulit / jaringan berhubungan dengan Penurunan
imunologis, Penurunan status nutrisi, anemia (Marilyn E Dongees,2000).
f. Gangguan rasa nyaman
g. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan efek samping kemoterapi
atau radioterapi (Marilynn E.Doenges 2000).
h. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan serta
pengobatan penyakit berhubungan dengan kurang informasi (Marilynn E.
Doenges 2000
1. Implementasi
Merupakan langkah keempat dalam proses keperawatan pada kasus
kanker payudara dengan melaksanakan berbagai strategi keperawatan
(tindakan keperawatan) khususnya pada kanker payudara diman ini telah
direncanakan dalam rencana tindakan keperawatan (Lukman and
Sorensen, 2000).
2. Evaluasi
Evaluasi merupakan proses akhir dari keperawatan khususnya pada
kanker payudara dengan cara identifikasi/ melihat sejauh mana tujuan
dari implementasi kanker payudara tercapai atau tidak (Lukman and
Sorensen, 2000).
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit degenerative yang endemicpada
wanita hampir diseluruh dunia yang disebabkan oleh berbagai macam
factor,diantaranya faktor lifestyle dan gizi. Setiap orang di dunia ini
memiliki resiko untuk terkena kanker payudara, walaupun wanita lebih
berresiko daripada laki-laki. Olehkarena itu, sangat diperlukan pencegahan
dini dimulai dari diri sendiri denganSADARI, memperbaiki pola makan/gizi
dan gaya hidup/lifestyle. Karena menurutpenelitian World Cancer Research
Fund (WCRF), memperbaiki gizi dan lifestyledapat mencegah kanker payudara
hingga 42%.
B. Saran
Kita harus selau waspada dan secara rutin memeriksa payudara agar
apabila terdapat kelainan, bisa langsung diobati sebelum mengalami tahap
yang paling tinggi dan sebelum kanker payudara itu bermetastasis lebih
jauh.
15