Anda di halaman 1dari 31

Di Susun Oleh :

1. Mela Amelia, S.Kep


MUSYAWARAH MUFAKAT DESA (MMD) 2. Mila Karmila, S.Kep
DI DESA KAWUNGGIRANG KECAMATAN MAJALENGKA 3. Mochamad Galih F, S.Kep
KABUPATEN MAJALENGKA 4. Neng Iis Nurhayati, S.Kep
5. Nia Sonih, S.Kep
6. Silva Maulidya MB, S.Kep
7. Silvia Esterlita, S.Kep
8. Teguh Hiryatno, S.Kep
9. Teguh Wahyudin, S.Kep
10. Tia Herlia, S.Kep
11. Trinanda Deis N, S.Kep
12. Yuliani, S.Kep
13. Yuliani Suhesti, S.Kep
14. Restu Eka Wahyuni, S.Kep
15. Neng Deni Muamaroh S.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS 16. Ibnu Agustin, S.Kep
STIKes YPIB MAJALENGKA 17. Lia Hartati, S.Kep
TAHUN AKADEMIK 2020-2021 18. Indah Ayu Oktavianti, S.Kep
LUAS WILAYAH (Ha) PER RW DESA KAWUNGGIRANG

RW 003 Pakauman III 42.000

LUAS WILAYAH ( Ha )
RW 002 Pakauman II 41.195

RW 001 Pakauman I 41.000

40.4 40.6 40.8 41 41.2 41.4 41.6 41.8 42 42.2


DISTRIBUSI AGREGAT BERDASARKAN AGAMA
1,800

1,600

1,400

1,200

1,000
Axis Title
800

600

400

200

0
DISTRIBUSI AGREGAT BERDASARKAN JENIS KELAMIN
900

800

700

600

500
Axis Title
400

300

200

100

0
1 2
DISTRIBUSI AGREGAT BERDASARKAN PEKERJAAN

500

450

400

350

300

Axis Title 250

200

150

100

50

0
DISTRIBUSI AGREGAT BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
450 30.00%
400
25.00%
350
300 20.00%
250
15.00%
200
150 10.00%
100
Axis Title 5.00%
50
0 t t t t t t
0.00%
P ja ja ja ja ja TA TK ah ja A up
S LT r a r a r a r a r a S L k o l r a L B o
at de de de de de at a su sek de tS y gr
e e e e e e a a
tam P /s 1 /s A /s D /s 2 /s tam m
m
a ng 3 /s a m
/pl
- - - T
d ak SM tS SM a tS tS d ak e lu sed t D TK
t a t a a g
n
ti
m
a
a m m
a
Tam am n
ti
n gb a ng am d an
u Ta T T u
ta
h Ta tah ya n
y T se
n u g
-5
6 56 ah
u
ta
h
y an
- t
1 2 1 8 - 6 - 18 h un
ia ia 3 7 ta
Us Us is a is a - 6
U U 3
ia
Us
DISTRIBUSI AGREGAT BERDASARKAN PENGHASILAN DARI BERBAGAI SEKTOR

12000000

10000000

8000000

Axis Title 6000000

4000000

2000000

0
PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN

60

50

40

30
Axis Title

20

10

0
Masalah Kesehatan Desa Kawunggirang
NO INDIKATOR KELUARGA SEHAT TARGET PENCAPAIAN MASALAH PENCAPAIAN MASALAH
(%) 2017(%) 2017(%) 2020(%) 2020(%)
1. Keluarga mengikuti program Keluarga 100 70,967 29,033 75,58 24,42
Berencana (KB)
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 100 84,27 15,73
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 100 95,56 4,44
4. Bayi mendapatkan air susu ibu (ASI) eklusif 100 76,81 23,19
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan 100 94,78 5,22
6. Penderita Tuberkulosis paru mendapat 100 39,48 60,52
pengobatan secara teratur
7. Penderita Hipertensi melakukan pengobatan 100 31,69 68,31
secara teratur

8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan 100 33,33 66,67 75 25


pengobatan dan tidak ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok 100 38,81 61,19
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan 100 49,61 50,39
Kesehatan Nasional
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 100 98,6 1,4
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan 100 97,9 2,1
jamban sehat
HASIL SURVEI MAWAS DIRI DESA KAWUNGGIRANG 2017

Penderita gangguan jiwa yang belum


Penderita hipertensi yang belum
mendapatkan pengobatan dan
melakukan pengobatan secara teratur.
ditelantarkan. Hasil pengkajian dari
Hasil pengkajian dari Puskesmas
puskesmas majalengka didapatkan bahwa
Majalengka didapatkan masyarakat
penderita gangguan jiwa karena faktor
belum dapat melakukan pengobatan
ekonomi dan disfungsi proses keluarga /
secara teratur karena kurangnya
kurang peran keluarga terhadap anggota
kesadaran diri masyarakat terhadap
keluarga yang mengalami gangguan jiwa
hipertensi 68,31% .
66,67% .
Penderita tuberculosis paru yang belum
mendapatkan pengobatan sesuai standar.
Hasil pengkajian dari Puskesmas
Anggota keluarga yang merokok. Hasil
Majalengka didapatkan pihak Puskesmas
pengkajian dari Puskesmas Majalengka
belum melakukan
didapatkan bahwa masyarakat kurang akan
penyuluhan kesehatan tentang
kesadaran dan tidak memiliki niat untuk
Tubercolusis Paru dari bulan maret sampai
berhenti merokok 61,19%.
sekarang karena
pandemic covid-19 sehingga masyarakat
belum terlalu paham TB 60,52%
Bayi yang tidak mendapat air susu ibu (ASI) ekslusif. Berdasarkan
hasil pengkajian oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Majalengka
yang dilakukan bulan oktober. Ibu mengatakan: Kesibukan (Ibu
bekerja), ASI tidak memadai dan tidak ada waktu untuk memberikan
ASI 23,19%.

Keluarga yang tidak mengikuti program keluarga berencana. Hasil


pengkajian petugas kesehatan dari Puskesmas Majalengka
didapatkan 74 PUS tidak mengikuti program KB karena ingin
memiliki anak dan fanatik keyakinan tentang KB 29,033%.

Keluarga yang belum menjadi anggota Jaminan Kesehatan


Nasional. Hasil pengkajian dari Puskesmas Majalengka
didapatkan masyarakat belum dapat melakukan JKN karena
keterbatasan ekonomi dan syarat pendaftaran JKN yang
memberatkan 50,39%.
Perencanaan keperawatan
1. Ketidakefektipan pemeliharaan kesehatan tuberkolusis (TBC)
a. Prevensi primer:
-memberikan pengajaran terhadap kelompok TBC
-memberikan pendidikan kesehatan tentang TBC
-meningkatkan kesehatan pasien TBC
b. Prevensi sekunder:
-mengembangkan kesehatan masyarakat
c. Prevensi tersier:
-meningkatkan sistem dukungan ?
Perencanaan keperawatan
2. Penurunan pelaksanaan aktivitas pengalihan penyakit hipertensi (HT)
a. Prevensi primer:
-melakukan manajemen perilaku tentang hipertensi
-memodifikasi perilaku pasien hipertensi
-melatih kontrol impuls terhadap hipertensi
b. Prevensi sekunder:
-meningkatkan koping terhadap hipertensi
-memberi dukungan emosional terhadap pasien hipertensi
-meningkatkan kesadaran diri terhadap hipertensi
-memberi dukungan kelompok pasien hipertensi
c. Prevensi tersier:
-meningkatkan kesadaran kesehatan pasien hipertensi
-memfasilitasi proses pembelajaran
-mengajarkan proses penyakit terhadap kelompok hipertensi
Perencanaan keperawatan
3. disfungsi proses keluarga terhadap pasien gangguan jiwa
a. Prevensi primer:
-memberian dukungan terhadap keluarga yang mengalami
angguan jiwa
b. Prevensi sekunder:
-membantu cara memelihara proses keluarga
c. Prevensi tersier:
-meningkatkan keterlibatan keluarga dalam pengobatan
gangguan jiwa
Perencanaan keperawatan
4. Ketidakefektipan manajemen kesehatan jaminan kesehatan nasional (JKN)
a. Prevensi primer:
-memberikan dukungan pengambilan keputusan
-mencari bantuan sumber keuangan/pendapatan
-memberikan perlindungan terhadap hak pasien
b. Prevensi sekunder:
-memberikan panduan sistem pelayanan kesehatan
c. Prevensi tersier:
-mengembangan kesehatan komunitas
-mengembangan program JKN
-memonitor kebijakan kesehatan terhadap JKN
Perencanaan keperawatan
5. Ketidakefektipan produksi ASI
a. Prevensi primer:
-memberikan konseling laktasi
b. Prevensi sekunder:
-memberi tahu cara perawatan yang mendukung keluarga
c. Prevensi tersier:
-mendorong kehadiran ibu dikelas menyusui dan berikan
dukungan kelompok ibu menyusui.
-mengintruksikan pada praktisi dan konsultan laktasi mengenai tanda dan
gejala yang harus diperhatikan.
-merujuk pada konsultan laktas
Perencanaan keperawatan
6. Ketidakefektipan manajemen kesehatan keluarga (KB)
a. Prevensi primer:
-meningkatan keterlibatan keluarga terhadap KB
-meningkatan integritas keluarga dengan KB
b. Prevensi sekunder:
-meningkatan peran keluarga terhadap KB
c. Prevensi tersier:
-mendukung keluarga terhadap program KB
Perencanaan keperawatan
7. Ketidakefektipan kontrol impuls merokok
a. Prevensi primer:
-melaksanakan Manajemen prilaku merokok
-memodifikasi prilaku klien merokok
-melatih kontrol impuls
-Bantuan penghentian merokok
b. Prevensi sekunder:
-meningkatan koping komunitas
-memberikan Konseling merokok
-intervensi krisis
-Dukungan pengambilan keputusan
-Dukungan emosional terhadap klien merokok
-Inspirasi harapan menghilangkan kecanduan merokok
-melakukan Manajemen alam perasaan
-meningkatan kesadaran diri terhadap bahaya merokok
-memberikan Dukungan kelompok perokok
-meningkatan system dukungan
-memberikan Terapi kelompok (hipnoterapi)
c. Prevensi tersier:
-memberikan Pendidikan kesehatan tentang bahaya merokok
-meningkatan Kesadaran kesehatan klien perokok
-memfasilitasi pembelajaran terkait merokok
-meningkatan kesiapan pembelajaran terkait merokok
-melakukan Imajinasi terbimbing
-Pengalihan alam perasaan
-memberikan tindakan keperawatan terapi Hypnosis
NO HARI/TANGGAL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI TANDA
TANGAN
1. Jum’at, Penurunan pelaksanaan Promkes: S : Kader mengatakan mampu
20 Nov 2020 aktivitas pengalihan pada Melakukan tindakan memahami tentang proses penyakit
penyakit hipertensi keperawatan : hipertensi, mampu melakukan
Pelatihan kader pengukuran tekanan darah dan
tentang proses mampu memahami tentang terapi
penyakit hipertensi nutrisi
Pelatihan kader
tentang pengukuran O:
tekanan darah kader terlihat antusias mengikuti
Pendidikan penyuluhan tentang hipertensi
kesehatan tentang kader dapat memahami tentang
terapi nutrisi proses penyakit hipertensi, dapat
Respon tindakan : melakukan pengukuran tekanan
Setalah diberikan darah dan dapat memhami tentang
penyuluhan kader terapi nutrisi
kooperatif A : Kurangnya pengetahuan tentang
hipertensi teratasi sebagian
P : Kader diharapkan memberikan
pendidikan kesehatan secara terus-
menerus kepada masyarakat tentang
hipertensi

Proses kelompok

Kemitraan partnership
NO HARI/TANGGAL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI TANDA
TANGAN
2. Jum’at, Ketidakefektipan Promkes : S : Kader mengatakan mampu
20 Nov 2020 pemeliharaan kesehatan TBC Melakukan memahami tentang proses
tindakan penyakit TBC dan mampu
keperawatan : melakukan kegiatan PMO
Pelatihan kader O:
tentang proses Kader terlihat antusias mengikuti
penyakit TBC penyuluhan tentang TBC
Pelatihan kader Kader dapat memahami tentang
tentang PMO proses penyakit TBC, dan dapat
Respon tindakan : melakukan kegiatan PMO
Setalah diberikan A : Kurangnya pengetahuan
penyuluhan kader tentang TBC teratasi sebagian
kooperatif P : Kader diharapkan memberikan
pendidikan kesehatan dan
melakukan kegiatan PMO secara
terus-menerus kepada masyarakat

Proses kelompok

Kemitraan partnership
ANALISIS SWOT

Kategori Hipertensi TBC


Strength/Kekuatan • Adanya visi misi Puskesmas • Dana yang tersedia untuk
Majalengka dan mendukung program penanganan TBC cukup.
dengan program PTM untuk • Sudah terdapat bagian khusus
mewujudkan lingkungan yang untuk penanganan TBC di
sehat. Puskesmas.
• Sudah adanya bangunan • Sudah terdapat bagian untuk
permanen untuk penyelenggaraan melakukan promosi kesehatan
pelayanan kesehatan. mengenai TBC.
• Adanya JKN untuk fasilitas warga. • Pengobatan TBC gratis.
• Adanya system informasi
rekapitulasi untuk monitoring dan
pelaporan kejadian.
• Adanya POSBINDU maka
terdeteksi untuk penyakit seperti
tekanan darah tinggi
ANALISIS SWOT

Kategori Hipertensi TBC


Weakness/Kelemahan • Kurang kader POSBINDU PTM • Waktu konsultasi antara petuga
• Belum ada sarana penyuluhan kesehatan belum mencukupi.
hipertensi di masyarakat seperti • Sosialisasi TBC tidak merata .
Leaflet, lembar balik, dan poster • Waktu pemberian sosialisasi TBC
tidak efisien.
• Kurangnya sarana sosialisasi
mengenai TBC yang mudah
dipahami masyarakat.
• Pemeriksaan sputum, masyarakat
harus datang ke Puskesmas
ANALISIS SWOT

Kategori Hipertensi TBC


Opportunity/Kesempatan • Kemajuan teknologi • Terdapat Kader yang bias diajak
• Adanya keinginan masyarakat kerjasama untuk menangani TBC
dalam pemanfaatan fasilitas • Masyarakat mau untuk diberikan
kesehatan sosialisasi
• Adanya program pemerintah
dalam meningkatkan kesehatan
masyarakat (JKN)
ANALISIS SWOT

Kategori Hipertensi TBC


Treathment/Ancaman • Jumlah penderita meningkat dan • Belum adanya kader yang khusus
masih sedikit mengikuti program menangani TBC
PTM. • Kurangnya pengetahuan mengenai
• Tidak ada evaluasi atau umpan TBC (Pentingnya deteksi dini,
balik hasil program dari peserta. pengobatan, bahaya putus obat,
• Waktu pelaksanaan program dan bahaya penularan)
bertepatan dengan jam kerja • Kurang kesadaran untuk
masyarakat. memeriksakan diri jika mendapat
• Sebagian masyarakat tahu tentang gejala yang mengaraha ke TBC
penyakitnya tetapi tidak mau
berobat, seperti tekanan darah
tinggi tapi tidak mau berobat dan
rutin minum obat
EVALUASI PROGRAM
Pendidikan Kesehatan Tentang Hipertensi

Evaluasi
Implementasi
Kehadiran Pretest Posttest
Pendidikan Kesehatan I Dari 12 Kader terdapat 6 48,5% pengetahuan baik, 52% pengetahuan
Kader yang hadir (50%) baik

Pendidikan kesehatan tentang TBC

Evaluasi
Implementasi
Kehadiran Pretest Posttest
Pendidikan Kesehatan II Dari 12 Kader terdapat 6 57% pengetahuan baik 58,5%
Kader yang hadir (50%) pengetahuan baik

Anda mungkin juga menyukai